1,589 research outputs found

    Hubungan Indeks Massa Tubuh (Imt) dengan Nyeri, Kekakuan Sendi dan Aktivitas Fisik pada Pasien Osteoartritis Lutut di Poliklinik Bedah Ortopedi RSU Dr. Soedarso Pontianak Tahun 2013

    Full text link
    Latar Belakang: Penelitian telah menunjukkan bahwa indeks massatubuh (IMT) merupakan faktor risiko penting terjadinya osteoartritis lutut.Namun, sedikit diketahui apakah IMT juga berhubungan dengankeparahan gejala diantara individu dengan osteoartritis lutut. Tujuan:Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari hubungan antara nyeri,kekakuan sendi dan aktivitas fisik pada pasien osteoartritis lutut.Metodologi: Penelitian ini merupakan penelitian analitik denganpendekatan potong lintang. Sebanyak 43 pasien dengan OA lutut yangdatang ke Klinik Bedah Ortopedi dilibatkan dalam penelitian ini. Diagnosisberdasarkan pada kriteria OA lutut dari American College ofRheumatology (ACR). Pengukuran berat dan tinggi badan dilakukan padasetiap responden untuk menghiting IMT. Responden juga menyelesaikankuesioner Western Ontario and Mcmaster Universities Osteoarthritis Index(WOMAC) Hasil: Indeks massa tubuh memiliki hubungan yang bermaknadengan beratnya gejala OA lutut, untuk WOMAC nyeri (p=0,002),WOMAC kekakuan sendi (p=0,000), dan WOMAC aktivitas fisik (p=0,000).Di lain pihak, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara semuasubkategori WOMAC dengan usia. Kesimpulan: Berdasarkan hasilanalisis ini, dapat disimpulkan bahwa pasien OA lutut dengan IMT yangtinggi memiliki risiko lebih besar untuk mengalami gejala yang lebih berat

    PENERAPAN TEKNIK PENILAIAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN FISIKA KELAS XI:Penelitian Deskriptif Terhadap Kelas XI Salah Satu SMA Negeri Kota Bandung

    Get PDF
    Tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah untuk mengetahui profil keterlaksanaan Teknik Penilaian Kelas dalam pembelajaran Fisika kelas XI dan kepemilikan kompetensi peserta didik yang diukur dengan Teknik Penilaian Kelas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Adapun pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi, dan pelaksanaan Teknik Penilaian Kelas. Hasil dari pelaksanaan Teknik Penilaian Kelas ditinjau dari waktu pelaksanaan, serta kriteria penilaian lainnya. Kepemilikan kompetensi yang diperoleh dari hasil pengukuran tiap Teknik Penilaian Kelas yang diterapkan berbeda-beda. Teknik Penilaian Kelas menyediakan beragam informasi berkaitan dengan pembelajaran peserta didik serta pengajaran yang diberikan pendidik bergantung dari kreatifitas dan inovasi pendidik. Lebih lanjut, Teknik Penilaian Kelas dapat diterapkan pada materi pelajaran dan jenjang pendidikan lainny

    AGRIBISNIS SAYURAN ORGANIK PADA KELOMPOK WANITA TANI VIGUR ORGANIK KEDUNG KANDANG KOTA MALANG

    Get PDF
    The general problem of organic vegetable farming is the cultivation technique which must have organic principles, both in the use of inputs and cultivation techniques. In addition, the market for organic products is still limited. This study aimed to formulate the best strategy for the Vigur Organic Women's Farmer Group. The research location was determined used purposively and the sample was taken by accidental sampling. The data was analyzed by using a qualitative descriptive method using the SWOT analysis method. The results showed that the Vigur Organic Women Farmer Group was in cell IV of the IE matrix, which means that they were carrying out a growth and development strategy, while the results of the SWOT analysis were in quadrant I (growth) with a value of 2.45 in the internal position, namely strength. The priority of the alternative strategy to be developed based on the results of the QSPM (Quantitative Strategic Planning Matric) analysis is to optimize and increase the volume of organic vegetable production with the highest total attractive value (TAS) of 6.44. The priority of the next alternative strategy is to maintain organic certification of 6.12, and the last alternative strategy carried out by the Vigur Organic Women's Farmer Group is to manage and increase cooperation with distributors with a TAS value of 6.0

    EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS) PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA (Studi Eksperimentasi Kelas VIII SMP Ibu S. Soemoharmanto Jatipurno Wonogiri)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap prestasi belajar matematika, (2) Pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar matematika, dan (3) Interaksi pembelajaran kooperatif tipe TGT dan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N Ibu. S. Soemoharmanto Jatipurno, Wonogiri tahun ajaran 2007/2008 yang berjumlah 119 siswa. Sampel dalam penelitian ini, sebanyak 80 siswa terdiri dari dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol yang diambil dengan cluster random sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes, angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis variansi dua jalan sel tak sama. Sebelum data dianalisis dilakukan persyaratan uji analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Sebagai tindak lanjut dari analisis variansi dilakukan uji komparansi ganda. Berdasarkan hasil penelitian ini, untuk α = 5% dapat disimpulkan bahwa : (1) Ada pengaruh yang signifikan pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap prestasi belajar matematika, dengan Fb = 5,496 > Ftabel = 3,920, (2) Ada pengaruh yang signifikan minat belajar terhadap prestasi belajar matematika, Fa = 173,753 > Ftabel = 3,070 dan (3) Tidak ada pengaruh yang signifikan interaksi pembelajaran kooperatif tipe TGT dan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika, dengan Fab = 0,002 < Ftabel 3,070

    Hubungan Antara Praktik Pencucian Alat Makan Dengan Jumlah Total Bakteri Pada Alat Makan di Warung Penyet Pleburan Semarang Tahun 2007

    Get PDF
    Kampus Pleburan sangat padat dengan aktifitas masyarakat dan mahasiswa terutama penyediaan makanan setiap hari. Penyajian makanan bisa menimbulkan masalah apabila tidak dikelola dengan baik, sehingga dapat berpengaruh pada produktifitas mahasiswa dan masyarakat sekitar. Penyebabnya adalah penggunaan alat makan yang tidak bersih, proses pencucian yang kurang baik serta penanganan alat makan yang kurang baik setelah dicuci. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara praktik pencucian alat makan dengan jumlah total bakteri pada alat makan di warung penyet Pleburan Semarang 2007. Jenis penelitian ini adalah correlational research dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua warung penyet yang berada di Jl. Hayam Wuruk, JL. Kusumawardani, JL. Pleburan Barat, dan JL. Erlangga Barat yang berjumlah 20 warung. Analisis data menggunakan uji Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 20 warung yang diuji jumlah total bakteri yang memenuhi syarat kesehatan ( 100 koloni/cm2) hanya 40 %. Jumlah bakteri tertinggi sebesar 1905 koloni/cm2 dan terendah sebesar 5 koloni/cm2. Untuk skor praktik pencucian alat makan oleh responden, didapatkan hasil bahwa dari 20 responden, skor maksimal adalah 25 dan skor minimalnya adalah 10 dengan nilai mean adalah 17. Praktik pencucian alat makan berhubungan secara significan dengan jumlah total bakteri pada alat makan ( r = - 0,877 ). Di mana semakin tinggi skor praktik pencucian alat makan (piring) yang diperoleh, maka semakin kecil jumlah bakteri pada alat makan (piring) tersebut. Bagi penjual makanan harus teratur mengganti air pencucian, setelah pencucian alat makan ditempatkan di tempat yang bersih, tertutup, dan tidak saling ditumpuk serta dibiarkan kering dengan sendiri. Jika memakai lap usahakan menggunakan lap yang kering dan bersih dengan persediaan yang cukup. Kepada instansi kesehatan harus ada pemantauan secara berkala baik secara fisik maupun mikrobiologi sekaligus memberikan informasi kepada pengelola warung penyet mengenai kebersihan dan kesehatan

    MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN SUKOHARJO

    Get PDF
    Peni Habsari. C0503043. 2010. Muhammadiyah di Kabupaten Sukoharjo (Studi Strategi Dakwah Pembaharuan Islam Tahun 1966-1996). Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu (1) Bagaimana kondisi Sosial Budaya dan Kegamaan masyarakat di Sukoharjo tahun 1966-1996? (2) Bagaimana strategi dakwah yang digunakan Muhammadiyah dalam pembaharuan Islam di Sukoharjo tahun 1966-1996? (3) Bagaimana peran Muhammadiyah dalam pembaharuan Islam di Sukoharjo tahun 1966-1996? Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Mengetahui kondisi sosial budaya dan keagamaan masyarakat di Sukoharjo tahun 19661996. (2) Mengetahui strategi dakwah yang digunakan Muhammadiyah dalam pembaharuan Islam di Sukoharjo. (3) Mengetahui peran Muhammadiyah dalam pembaharuan Islam di Sukoharjo tahun 1966-1996. Sejalan dengan tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode sejarah yang meliputi empat tahap. Tahap pertama adalah heuristik, yaitu pengumpulan bukti-bukti sejarah melalui penelusuran dokumen, wawancara dan studi pustaka. Tahap kedua adalah Kritik sumber, yaitu memeriksa keaslian dan validitas sumber yang didapat. Tahap ketiga adalah interpretasi berupa penafsiran atas data sehingga memeperoleh fakta-fakta sejarah. Tahap keempat adalah historiografi, yaitu menyajikan fakta-fakta yang diperoleh tersebut dalam bentuk tulisan sejarah. Hasil penelitian menunjukkan beberapa hal : (1) Sebagian besar masyarakat Sukoharjo yang bermata pencaharian sebagai petani masih lekat dengan tradisi dan kebudayaan Jawa meskipun telah memeluk berbagai agama dengan bagian terbesar didominasi oleh pemeluk agama Islam. Dalam bidang ekonomi terjadi peningkatan harga barang yang disertai kelangkaan barang di pasar akibat krisis nasional. Salah satu sebab terbesar terjadinya krisis nasional adalah adanya pemberontakan G 30 S/PKI. (2) Strategi dakwah yang digunakan Muhammadiyah dalam pembaharuan Islam di Sukoharjo adalah menjadikan pribadi dan keluarga sebagai sendi utama dalam aktivitas dakwah pada tahun 1966-1968 yang fokus permasalahannya bertumpu pada pembubaran atau pemberantasan PKI. Pada tahun 1968-1990, untuk mentransformasi masyarakat digunakanlah strategi pengintensifan dan pemberdayaan seluruh jajaran dalam organisasi Muhammadiyah baik Ortom, PRM (Pimpinan Ranting Muhammadiyah), PCM (Pimpinan Cabang Muhammadiyah), Amal Usaha, Majelis, penerapan dakwah kultural dan struktural fokus utamanya pada masalah pendidikan dan kesehatan. Penerapan strategi dakwah Muhammadiyah pada tahun 1990-1996 ditujukan untuk peningkatan penyantunan kaum dhu’afa. Strategi yang digunakan adalah strategi pendekatan kesejahteraan sosial serta strategi kultural dan struktural. (3) Peran Muhammadiyah dalam pembaharuan Islam di Sukoharjo meliputi berbagai bidang kehidupan seperti pendidikan, keagamaan dan kemasyarakatan

    MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN SUKOHARJO (Studi Strategi Dakwah Pembaharuan Islam Tahun 1966-1996)

    Get PDF
    Peni Habsari. C0503043. 2010. Muhammadiyah di Kabupaten Sukoharjo (Studi Strategi Dakwah Pembaharuan Islam Tahun 1966-1996). Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu (1) Bagaimana kondisi Sosial Budaya dan Kegamaan masyarakat di Sukoharjo tahun 1966-1996? (2) Bagaimana strategi dakwah yang digunakan Muhammadiyah dalam pembaharuan Islam di Sukoharjo tahun 1966-1996? (3) Bagaimana peran Muhammadiyah dalam pembaharuan Islam di Sukoharjo tahun 1966-1996? Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Mengetahui kondisi sosial budaya dan keagamaan masyarakat di Sukoharjo tahun 19661996. (2) Mengetahui strategi dakwah yang digunakan Muhammadiyah dalam pembaharuan Islam di Sukoharjo. (3) Mengetahui peran Muhammadiyah dalam pembaharuan Islam di Sukoharjo tahun 1966-1996. Sejalan dengan tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode sejarah yang meliputi empat tahap. Tahap pertama adalah heuristik, yaitu pengumpulan bukti-bukti sejarah melalui penelusuran dokumen, wawancara dan studi pustaka. Tahap kedua adalah Kritik sumber, yaitu memeriksa keaslian dan validitas sumber yang didapat. Tahap ketiga adalah interpretasi berupa penafsiran atas data sehingga memeperoleh fakta-fakta sejarah. Tahap keempat adalah historiografi, yaitu menyajikan fakta-fakta yang diperoleh tersebut dalam bentuk tulisan sejarah. Hasil penelitian menunjukkan beberapa hal : (1) Sebagian besar masyarakat Sukoharjo yang bermata pencaharian sebagai petani masih lekat dengan tradisi dan kebudayaan Jawa meskipun telah memeluk berbagai agama dengan bagian terbesar didominasi oleh pemeluk agama Islam. Dalam bidang ekonomi terjadi peningkatan harga barang yang disertai kelangkaan barang di pasar akibat krisis nasional. Salah satu sebab terbesar terjadinya krisis nasional adalah adanya pemberontakan G 30 S/PKI. (2) Strategi dakwah yang digunakan Muhammadiyah dalam pembaharuan Islam di Sukoharjo adalah menjadikan pribadi dan keluarga sebagai sendi utama dalam aktivitas dakwah pada tahun 1966-1968 yang fokus permasalahannya bertumpu pada pembubaran atau pemberantasan PKI. Pada tahun 1968-1990, untuk mentransformasi masyarakat digunakanlah strategi pengintensifan dan pemberdayaan seluruh jajaran dalam organisasi Muhammadiyah baik Ortom, PRM (Pimpinan Ranting Muhammadiyah), PCM (Pimpinan Cabang Muhammadiyah), Amal Usaha, Majelis, penerapan dakwah kultural dan struktural fokus utamanya pada masalah pendidikan dan kesehatan. Penerapan strategi dakwah Muhammadiyah pada tahun 1990-1996 ditujukan untuk peningkatan penyantunan kaum dhu’afa. Strategi yang digunakan adalah strategi pendekatan kesejahteraan sosial serta strategi kultural dan struktural. (3) Peran Muhammadiyah dalam pembaharuan Islam di Sukoharjo meliputi berbagai bidang kehidupan seperti pendidikan, keagamaan dan kemasyarakatan

    FINDING THE MISSING LINK IN THE DESIGN OF POLYTECHNICS COMPETENCE- BASED CURRICULUM

    Get PDF
    Competence-based curriculum has been initiated since early 1995 and developed in Polytechnics throughout Indonesia since 2006. The improvements of this curriculum to raise the quality of learning outcomes have been periodically conducted every 3 years, but until now in the implementation stage it is almost as the same as before. This study aim to reveals the source of the problem which caused obstructed in the improvement of learning outcomes quality. This study used mainly the qualitative approach supported by quantitative data, especially to encompass the opinion of learning outcomes quality. This study revealed: there was missing link in the design chance of polytechnics competence-based curriculum. There was no evaluation component in the design stage and no aligning process in the implementation stage. These caused the improvement of learning outcomes quality was very slow and almost no change
    • …
    corecore