1,597 research outputs found

    The Situations That Can Bring Reflective Thinking Process In Mathematics Learning

    Get PDF
    This paper focuses on situations that can bring reflective thinking process in mathematics learning. Reflective thinking can be identified from the phases of the reflective cycle of teaching, the phases of reflection, and metacognitive activities designed for learning. In order to stimulate reflective thinking process is good to consider the prior knowledge and intuition student owned. Relevant prior knowledge and intuition is useful in solving problems to create the situations that can bring reflective thinking process namely, the selection of action or alternative solutions, and decision-making regarding actions or solutions created or obtained. Key Words: Reflective Cycle, Reflective Phase, Metacognitive Activity, Prior Knowledge, Intuition, Selecting Action, Decision Makin

    DPD RI DALAM DIMENSI KELEMBAGAAN DAN KEWENANGAN

    Get PDF
    Dalam perkembangan ketatanegaraan pasca amandemen terhadap Undang-Undang Dasar NRI 1945, melahirkan lembaga-lembaga yang baru sebagai amanat dari konstitusi. Keberadaan DPD RI dalam pasal 22C UUD NRI 1945 merupakan bagain dari kelembagaan parlemen di Indonesia, tetapi Pasal 22D Ayat (3) UUD NRI Tahun 1945 bahwa hasil pengawasan DPD RI menjadi bahan pertimbangan DPR RI. Hal ini yang menjadi ketidakseimbangan kedudukan lembaga Negara di parlemen Indonesia. selain itu penafsiran terhadap pengawasan yang dimiliki DPD hanya terbatas memberikan pertimbangan. Sehingga pasal 249 ayat (1) huruf j Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daera hdalam rangka pengawasan perda oleh DPD RI hanya sebatas dalam bentuk rekomendasi. Sehingga kewenangan yang di miliki oleh DPD RI menjadi sub kewenangan DPR RI

    PEMBARUAN HUKUM KELUARGA ISLAM DI INDONESIA DALAM PENINGKATAN STATUS PEREMPUAN

    Get PDF
    Hukum keluarga memiliki posisi yang penting dalam Islam. Hubungan keluarga begitu urgen karena ada sangkut pautnya dengan hubungan anak dan orang tua, hukum waris, perwalian, pengampuan dan lainnya. Sebab, pesatnya perkembangan zaman dan teknologi juga berdampak pada hukum keluarga, sehingga dibutuhkan pembaharuan hukum yang mampu   merespons secara aktif perubahan-perubahan yang terjadi supaya relevansi hukum Islam tetap terjaga. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pembaruan hukum keluarga Islam diperlukan. Mengingat buku-buku fiqih klasik dan peraturan perundang-undangan saat ini sudah kurang relevan dengan perkembangan zaman. Dinamika pergumulan pembaruan hukum keluarga Islam dalam ranah peningkatan status perempuan ini arusnya tidak mungkin untuk dibendung mengikuti tren perkembangan  feminisme di belahan dunia barat di satu sisi dan dengan tetap berpegang teguh pada tradisi teologis dan sosio-kultural ketimuran sebagai representasi goegrafisnya. Kata Kunci : Hukum Keluarga, Pembaruan, Status Perempua

    EKSPRESI BERAGAMA KAUM MILENIAL DALAM MEMBANGUN PERILAKU MASYARAKAT (Studi Terhadap Majelis Rasulullah Provinsi Lampung)

    Get PDF
    Penelitian ini untuk mengetahui ekspresi beragama yang dilakukan kaum milenial yang tergabung dalam komunitas Majelis Rasulullah Provinsi Lampung. Penilitian ini termasuk dalam penelitian lapangan (field research) yang datanya diperoleh dari literatur dan wawancara langsung dengan pengurus Majelis Rasulullah Provinsi Lampung. Penelitian ini menyimpulkan bahwa  Majelis Rasulullah Lampung merupakan komunitas yang berisi kumpulan umat Islam Bumi Ruwa Jurai. Dalam beragama, mereka berpaham Ahlus Sunah Wal Jamaah. Praktik keagamaan mereka tidak mengarah kepada ekstrimisme dan radikalisme. Di bawah kepemimpinan Habib Abdurrahman bin Ahmad Alydrus, baik pengurus dan anggota selalu menjaga ukhuwah Islamiah. Dalam dakwah, mereka mengutamakan cinta dan kasih sayang, melembutkan hati dan keluhuran budi pekerti, menggunakan metode dakwah bil lisan berupa ceramah, tabligh, khutbah baik di mimbar maupun melalui media sosial. Dalam setiap majelisnya selalu menanamkan nilai-nilai kebaikan seperti cinta kepada Allah dan Rasul, berbakti kepada orang tua, moderat dalam beragama dan mempererat persaudaraan

    MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAN DISPOSISI BERFIKIR REFLEKTIF MATEMATIS MAHASISWA DENGAN PENDEKATAN METAKOGNITIF

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan kemampuan berpikir reflektif matematis (KBRM) dan disposisi berpikir reflektif matematis (DBRM) sebagai dampak dari penerapan pembelajaran dengan pendekatan metakognitif. KBRM diidentifikasi dengan enam indikator berpikir reflektif yaitu indikator mendeskripsikan, mengidentifikasi, menginterpretasi, mengevaluasi, memprediksi, dan menyimpulkan. Indikator DBRM diadaptasi dari Sumarmo (2013). Pembelajaran dengan pendekatan metakognitif yang diterapkan adalah pembelajaran dengan mengaktivasi lima kesadaran kognitif yaitu mengaktivasi need awareness, strategy awareness, process awareness, evaluation awareness, dan solution awareness. Proses mengaktivasi kesadaran dilakukan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan dengan prior knowledge mahasiswa baik secara lisan maupun tulisan dan merangsang intuisi mahasiswa untuk melakukan tindakan dalam memahami atau menyelesaikan masalah. Peningkatan KBRM dan DBRM ditinjau dari Jalur masuk kuliah (PMDK, SNMPTN, dan Ujian Mandiri) dan kemampuan pengetahuan prasyarat (KPP). Subjek penelitian adalah mahasiswa semester VII Jurusan Pendidikan Matematika pada salah satu perguruan tinggi islam di Jakarta. Pemilihan subjek penelitian diakukan secara purposif sebanyak 60 mahasiswa yang terdiri dari satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol yang masing-masing kelas terdiri dari 30 mahasiswa. Kelas eksperimen diberi pembelajaran dengan pendekatan metakognitif (PM) dan kelas kontrol diberi pembelajaran dengan pendekaan konvensional (PK). Instrumen tes digunakan untuk mengukur KBRM sebanyak enam item soal. Instrumen non tes digunakan untuk mengukur DBRM sebanyak 13 indikator dengan 36 item pernyataan. Analisis data yang digunakan adalah ANAVA 2 jalur, Uji-t, Uji Kruskal-Wallis, dan Uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (a) Peningkatan dan pencapaian KBRM mahasiswa pada PM lebih tinggi daripada peningkatan dan pencapaian KBRM mahasiswa yang pembelajarannya konvensional berdasarkan jalur masuk kuliah dan secara keseluruhan; (b) Peningkatan dan pencapaian KBRM mahasiswa pada kelompok PM lebih tinggi daripada peningkatan dan pencapaian KBRM mahasiswa yang pembelajarannya konvensional berdasarkan taraf KPP dan secara keseluruhan; (c) Peningkatan dan pencapaian DBRM mahasiswa kelompok PM lebih tinggi daripada peningkatan dan pencapaian DBRM mahasiswa kelompok konvensional berdasarkan taraf KPP dan secara keseluruhan. (d) Peningkatan dan pencapaian DBRM mahasiswa kelompok PM lebih tinggi daripada peningkatan dan pencapaian DBRM mahasiswa yang pembelajarannya konvensional berdasarkan jalur masuk kuliah dan secara keseluruhan. (e) Tidak terdapat interaksi baik antara pendekatan pembelajaran dengan KPP maupun dengan Jalur Masuk terhadap peningkatan dan pencapaian KBRM dan DBRM mahasiswa ---; This study aimed to analyze the increased of mathematical reflective thinking skills (MRTS) and mathematical reflective thinking disposition (MRTD) as a result of the application of metacognitive approach (MA) and conventional approach (CA). MRTS are identified by six indicators that is, to describe, to identify, to interpret, and to evaluate, to predict, and to infer. The MRTD indicators is adapted from Sumarmo (2013). Learning with metacognitive approach is the learning that applyed by activating five cognitive awareness that is, activates need awareness, strategy awareness, process awareness, evaluation awareness, and solution awareness. The process of activating consciousness done with provides questions that associate with student’s prior knowledge both verbally and in writing, and stimulate student’s intuition to take action in understanding or solving the problems. The Increased MRTS and MRTD viewed from types of admission system and prerequisite knowledge ability (PKA). The type of admission system based on three categories, namely, Selection of Interest and Academic Acheavement (SIAA), National Selection of State Universities (NSSU), and Independent Student Admission System (ISAS). The level of prerequisite knowledge ability (PKA) viewed by three categories: low, medium, and high based on the prerequisite material ability test. The subject of research were students on semester VII of mathematics education department of Islamic university in Jakarta. The instrument used to measure the MRTS as much as six items. The instrument used to measure the MRTD was the scale with 13 indicators and 36 items statement. The data analysis used was two-way ANOVA, t-test, Kruskal-Wallis test, and Mann Whitney Test. The results showed that: (a) The increasing and achievement of student’s MRTS in the group of MA is higher than the increase of student’s MRTS whose learning was conventionally; (b) The Increasing and acheavement of student’s MRTS in the group of MA overall is higher than the increasing and achievement of student’s MRTS in learning with CA based on the type of admission system and on the whole. An increased in the MRTS on ISAS did not differ between the group MA and CA. (c) The increased of student’s MRTD on the group of MLA was better than the increased in student’s MRTD on conventional group by PKA and the overall level. (d) The increased of student’s MRTD on MA group of students was better than the increased of student’s MRTD in conventional learning based on the type of admission system. (e) There is no interaction between the learning approaches with PKA and the type of admission system to the increased student’s MRTS and MRTD both in terms of reflective level and overal

    PENINGKATAN KINERJA KOMPOR SURYA TIPE KOTAK DENGAN PENAMBAHAN CERMIN REFLEKTOR

    Get PDF
    Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari penambahan cermin reflektor terhadap kinerja dari kompor surya tipe kotak. Metode yang digunakan dalam pengujian ini adalah eksperimental. Pengujian dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Teknik Mesin Universitas Tridinanti Palembang. Penelitiaan dilakukan pada kompor surya tipe kotak dengan 3 cermin reflector. Kompor surya ini di uji untuk memanaskan air sebanyak 0,7 Liter air. Pengujian yang dilakukan untuk mendapatkan kinerja kompor adalah dengan menggunakan satu cermin, kemudian berikutnya dilakukan dengan penambahan 2 cermin pada posisi kiri dan kanan kompor surya. Dari hasil pengujian diperoleh hasil untuk kompor surya cermin tunggal diperoleh temperatur yang tertinggi dalam proses pemanasan air yaitu 80.2 oC, daya kompor sebersar 486.66 Watt. Sedangkan pengujian dengan penambahan cermin temperature yang tercapai adalah 83.4 oC dan daya kompor 518.02 Watt. Efisiensi kompor tertinggi diperoleh untuk cermin tunggal adalah sebesar 9,89 %, sedangkan efisiensi dengan penambahan cermin sebesar  17.36 %

    ANALISIS YURIDIS PUTUSAN PENGADILAN DALAM PERKARA PELANGGARAN HAK CIPTA (Studi Putusan Pengadilan Negeri Klas I a Jayapura Nomor 256/Pd.B/2005/PN-JPR)

    Get PDF
    Pembajakan hak kekayaan intelektual di bidang hak cipta sangat memprihatinkan, terutama pembajakan atas karya cipta ini dilakukan lewat berbagai media berupa VCD, DVD dari tahun ke tahun makin marak. Peredaran barang bajakan ini seolah dianggap sah, hal ini terlihat dari tindakan aparat Penegak Hukum yang tidak sejalan dengan Penegakan Hukum. Penelitian ini merupakan penelitian hukum menggunakan metode yuridis Normative dan wawancara kepada konsumen, penjual VCD/DVD, aparat penegak hukum. Konsumen yang dijadikan sebagai responden pelajar dan mahasiswa didasarkan pada Kualifikasi tingkat pendidikan yang dimiliki. Pada penelitian ini spesifikasi yang dipergunakan adalah secara spesifik deskriptif analisis yang menguraikan data yuridis normative dari bahan pustaka atau penelitian hukum kepustakaan. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan Perlindungan Hukum terhadap Hak Cipta terhadap pembajakan sudah diterapkan di Indonesia hal ini terbukti berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta yang dijadikan dasar pelangaran adalah Pasal 72 ayat (2) tentang Ketentuan Pidana. Berdasarkan hasil penelitian ini Apakah Putusan Hakim Pengadilan dalam Perkara nomor 256/Pid.B/2005/PN-JPR belum maksimal sebagai suatu kenyataan sesuai dengan UUHC dalam penegakan hukumnya. Berdasarkan simpulan tersebut, saran yang dapat dikemukakan adalah : (1) Membentuk Dewan Hak Cipta berdasarkan Pasal 48 UUHC di kota Jayapura, untuk membantu Pemerintah dalam memberikan penyuluhan dan bimbingan serta pembinaan Hak Cipta mengenai Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta. Sedangkan implementasi dari suatu aturan hukum tergantung pada upaya-upaya dan langkah-langkah yang diambil oeleh penegak hukum yang berwenang

    Adapting Teaching at The Right Level (TaRL) in English Instruction

    Get PDF
    This article aims to share the idea of an approach of teaching adapted from Pratham (India’s NGO). Lots of teachers have problems of what happened during pandemic era of Covid-19 when unwanted facts have occurred in education sector in Indonesia. Students underwent ‘learning loss’. They have not been  motivated to read or to learn. They have been ‘addicted’ to cell phones by playing games, enjoying youtubes, and chatting through other social media. The teachers must realize that this condition will be worse and even worst if they do not find ways to minimize bad things because of their inability to teach students by implementing a new appropriate approach or strategy for their class. Teaching at The Right Level (TaRL) is one of the options to solve the problem of learning loss. Teachers begin with assessing their students before teaching in order to know the students’ prior ability and what they want to. So the teachers will comprehend what is happening and eventually they will be able to design their learning scenario to achieve the learning achievement based on the students level of ability. Teaching at The Right Level (TaRL) is a learning approach that does not refer to class but refers to students’ abilities. TaRL can overcome gaps in understanding that have occurred in the classroom. Teachers must know their students prior knowledge, their interests, and their learning styles. Students are different from each other in one class. The teachers have to serve students based on their characteristics. The teachers also have to know which strategies, learning materials, learning resources, learning products that are concord with the students’ needs. The steps of applying TaRL approach are 1) to have pre-assessment to the students to know their characteristics, potential, needs, 2) to arrange an appropriate learning process through a lesson plan, 3) to teach students accordance with their level of competence; and to assess students to know their progress

    PREFIX PROCESS IN LEXICAL MORPHOLOGY

    Get PDF
    ABSTRACTLearning vocabulary is difficult thing to remember, therefore, this writing tries to give solution that the learner should study the affixation process in English. There are two kinds of affixation, first, the bound morpheme comes after root is called suffix, and secod one, the bound morpheme comes before root is called prefix.  But if we expalion both of them look too broad, Therefore, the writer just focuses on prefix process in English relating with negative and positive prefixes. The examples of negative prefixes are un, in, im, dis, mis, ill, ir and anti, while positive ones such as re, out, super, under, multi and over.ABSTRAKPelajaran kosakata adalah hal yang sulit untuk diingat; oleh karena itu, tulisan ini mencoba memberikan solusi bahwa pelajar harus mempelajari proses afiksasi dalam bahasa Inggris. Ada dua jenis afiksasi; pertama, morfem terikat terdapat setelah root disebut suffix, dan kedua, morfem terikat berada terdapat root disebut prefix. Tetapi jika kita menjelaskan keduanya tampak terlalu luas, karena itu, penulis hanya berfokus pada proses awalan dalam bahasa Inggris yang berkaitan dengan prefiks negatif dan positif. Contoh-contoh dari prefiks negatif adalah un, di, im, dis, mis, ill, ir dan anti, sementara yang positif seperti re, out, super, under, multi dan over.  

    Using ‘Ms Paint’ in Learning Descriptive Text

    Get PDF
    This article discusses about how to use MS Paint in the teaching and learning process of descriptive text and the benefits of using it in writing class a descriptive text. The Process Standard suggests teachers to use Information and Communication Technology (ICT) in designing a lesson plan as one of strategies to make class more interactive, inspiring, joyful, challenging, and motivated. Through MS Paint students are able to develop their paragraph based on what they draw or paint on their computer. They have free choices or imagination of any picture that they want to draw. From their drawings, students can produce a descriptive paragraph better in terms of expressing ideas, vocabulary, sentence structure, and generic structure
    • …
    corecore