66 research outputs found

    Dynamic Management of Multiple Resources in Camera Surveillance Systems*

    Get PDF
    Distributed camera surveillance systems typically consist of multiple cameras that need to store some fraction of their video streams in a central storage node. The disk space of this node as well as the network between the cameras and this central node constitute shared resources. In the paper the disk space allocation as well as the network bandwidth reservation are solved using techniques normally associated with process control. These include mid-range control and tracking-based control of global shared resources. The approach is evaluated by simulations

    ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHA INDUSTRI RUMAH TANGGA MAKANAN KECIL TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN PEUKAN BADA DAN MAKANAN HASIL OLAHAN PALAWIJA DI KECAMATAN LEMBAH SEULAWAH KABUPATEN ACEH BESAR

    Get PDF
    ARZEN "Analisis Pendapatan dan Efisiensi Usaha Industri Rumah Tangga Makanan Kecil Tradisional Aceh di Kecamatan Peukan Bada Dan Makanan Hasil Olahan Palawija di Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar" dibawah bimbingan lbu Dr. Ir. Suyanti Kasimin, M.Si sebagai pembimbing utama dan Bapak T. Saiful Bahri, SP. MP sebagai pembimbing kedua.Industri rumah tangga makanan kecil tradisional Aceh yang diteliti antara lain adalah dodol, meuseukat, wajieb, bhoi dan Peunajoh thoi, Sementara itu, makanan hasil olahan palawija yaitu seperti keripik dan tape ubi yang dilakukan di dua kecamatan yaitu Kecamatan Peukan Bada dan Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini dilakukan dengan metode survey dan wawancara. Populasi dalarn penelitian ini adalah semua pengusaha pada industri rumah tangga makanan kecil tradisional Aceh dan makanan hasil olahan palawija. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampel acak sederhana (Simple Random Sampling). Besarnya sampel yang diambil untuk makanan kecil tradisional Aceh dan makanan hasil olahan palawija adalah sebesar 25% dari jumlah populasi.HasiI penelitian ini menunjukkan bahwa : ( l) Karakteristik pengusaha makanan kecil tradisonal Aceh memiliki umur rata-rata 39 tahun dan pengusaha makanan hasil olahan palawija umur rata-ratanya adalah 40,05 tahun, pendidikan rata-rata pengusaha makanan kecil tradisional Aceh adalah 9,9 tahun (tamat SMP)dan pendidikan rata-rata pengusaha makanan hasil olahan paJawija adalah selama 9,6 tahun (tamat SMP), pengalaman pengusaha makanan kecil tradisonal Aceh rata-rata 6,5 tahun sedangkan pengalaman pengusaha makanan hasil olahan paJawija rata-rata 8,I tahun dan jumlah tanggungan pengusaha makan an kecil tradisonal Aceh maupun pengusaha makanan hasil olahan palawija adalah sama yaitu rata-rata 3 jiwa. (2) Biaya produksi yang dikeluarkan pengusaha makanan kecil tradisional Aceh rata-rata sebesar 3.192.553,6./bulan dengan nilai produksi rata-rata sebesar Rp. 4.362.350/bulan. Pendapatan yang diperoleh pengusaha rata- rata sebesar Rp.1.169.796,4./bulan. Nilai RIC Ratio sebesar 1,36 yang menunjukkan bahwa usaha industri rumah tangga ini sudah efisien jika ditinjau dari segi finansial. (3). Sedangkan biaya produksi yang dikeluarkan pengusaha makanan hasil olahan paJawija rata-rata sebesar Rp. 19.257.226,4./bulan dengan nilai produksi yang diperoleh rata-rata sebesar Rp. 22.933.500/bulan. Oleh karena itu pendapatan rata-rata yang diperoleh peagusaha per bulan sebesar Rp.3.688.773,6. Nilai R/C Ratio sebesar 1,I9 yang menunjukkan bahwa usaha industri rumah tangga ini sudah efisien jika ditinjau dari segi finansial.. Pendapatan pengusaha makanan hasil olahan palawija lebih besar daripada pendapatan pengusaha makanan kecil tradisonal Aceh. Namun tingkat efisiensi usaha pada industri rumah tangga makanan kecil tradisonal Aceh lebih besar daripada industri rumah tangga makanan hasil olahan palawija. Hal ini membulctikan bahwa tingkat pendapatan yang besar tidak secara langsung menunjukkan tingkat efisiensi usaha yang besar pula dari usaha yang dikembangkan tersebut

    PERAN KEPOLISIAN DALAM PENANGGULANGAN PELANGGARAN LALU LINTAS OLEH ANAK SEBAGAI PENGENDARA SEPEDA MOTOR (Studi di Satlantas Polres Kabupaten Lima Puluh Kota)

    Get PDF
    ABSTRAK Seiring perkembangan zaman menyebabkan kebutuhan akan kendaraan bermotor semakin meningkat sehingga juga menyebabkan peningkatan terjadinya pelanggaran lalu lintas di jalan raya. Pelanggaran lalu lintas yang terjadi bukan hanya dilakukan oleh orang dewasa tetapi juga dilakukan oleh anak dibawah umur yang mengendarai kendaraan terutama sepeda motor. Sehingga perlunya peran Kepolisian dalam melakukan penanggulangan terhadap pelanggaran lalu lintas tersebut. Permasalahan dalam skripsi ini adalah, 1) Bagaimana peran kepolisian dalam penanggulangan pelanggaran lalu lintas oleh anak sebagai pengendara sepeda motor? 2) Apa kendala yang dihadapi kepolisian dalam penanggulangan lalu lintas yang dilakukan oleh anak sebagai pengendara sepeda motor?. Penelitian ini dilakukan di lingkungan Satuan Lalu Lintas Polres Kabupaten Lima Puluh Kota. Penelitian dilakukan dengan pendekatan masalah yuridis sosiologis. Jenis data yang digunakan adalah data yang didapat langsung di lapangan dari hasil penelitian dan data yang diperoleh dari informasi-informasi dari bahan studi kepustakaan. Dari penelitian yang dilakukan penulis di Polres Kabupaten Lima Puluh Kota diperoleh data bahwa dalam penanggulangan pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh anak di bawah umur sebagai pengendara sepeda motor, Kepolisian Satuan Lalu Lintas Polres Kabupaten Lima Puluh Kota dalam menjalankan peran dan tugasnya melakukan upaya penanggulangan dengan tindakan berupa; 1) Tindakan Preventif berupa himbauan dan sosialisasi kepada masyarakat dan orang tua agar terus mengawasi anak-anaknya agar tidak mengendarai kendaraan bermotor, melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah, serta memberikan nasehat dan teguran. 2) Tindakan Represif dilakukan dengan melakukan pemberian peringatan langsung terhadap anak-anak yang melakukan pelanggaran lalu lintas, selanjutnya dilakukan penilangan. Kendala yang dihadapi oleh Satuan Lalu Lintas Polres Kabupaten Lima Puluh Kota dalam penanggulangan pelanggaran lalu lintas oleh anak yang mengendarai kendaran bermotor berupa kurangnya kesadaran hukum dari anak itu sendiri, kurangnya pantauan dari orang tua dan kurangnya personil

    Pengembangan Buku Pengayaan Pengetahuan Fisika “Kamera” Untuk Siswa SMA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan mengembangkan buku pengayaan pengetahuan “Penerapan Konsep Fisis pada Kamera”. Buku ini ditujukan untuk siswa yang tuntas menguasai materi pelajaran fisika khususnya pada kompetensi dasar 3.11 Kelas XI yaitu menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa. Menerapkan metode penelitian pengembangan model Dick&Carey. Berdasarkan hasil survei analisis kebutuhan ke delapan sekolah, belum terdapat buku yang secara khusus membahas kajian fisis pada kamera. Sedangkan dua toko buku terkenal di Jakarta dan Pusat Kuirikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) didapatkan informasi ada buku yang membahas kamera tetapi tidak seluruhnya. Dari hasil survey dapat disimpulkan bahwa buku pengayaan pengetahuan yang membahas tentang kamera belum tersebar merata. Mengacu pada hasil survei dan standar mutu, ditulis draft buku pengayaan pengetahuan yang membahas kamera dan konsep fisika pada kamera. Buku ditulis dengan bahasa komunikatif, gambar menarik, data serta info yang faktual. Berdasarkan hasil uji keterbacaan kepada siswa SMA diperoleh rerata skor komponen materi 83,3%, bahasa 85%, dan penyajian 80,6%. Skor 87,5% menyatakan buku dapat memotivasi siswa belajar dan skor 85% menyatakan buku dapat dijadikan sumber belajar. Keseluruhan hasil uji keterbacaan buku pengayaan pengetahuan “Penerapan Konsep Fisis pada Kamera” memperoleh interpretasi sangat baik. This research aims to develop knowledge enrichment book "Physical Application Concept on Camera". This book is intended for students who completed master the subject matter physics, especially on the basis of competence 3.11 Class XI to analyze the workings of optical devices using the properties of reflection and refraction of light by the mirrors and lenses. Applying research methods Borg and Gall model development. Based on the survey results of a needs analysis to eight schools, yet there is a book that specifically addresses the physical assessment on the camera. Meanwhile, two well-known bookstore in Jakarta and Pusat Kurikulum and Perbukuan (Puskurbuk) No information obtained books on camera but not entirely. From the survey it can be concluded that the book discusses the enrichment of the knowledge that the camera has not been spread evenly. Referring to the results of the survey and quality standards, written draft of the book discusses the enrichment of the knowledge of physics concepts on the camera and the camera. The book was written with the language communicative, attractive images, data and factual information. Based on the test results readability to high school students obtained a mean score of 83.3% of the material components, language 85%, and the presentation of 80.6%. Score 87.5% stated that the book can motivate students to learn and a score of 85% stated that the book can be used as a learning resource. Overall test results readability book knowledge enrichment "Application of Physical Concept on Camera" obtain excellent interpretation. Keywords book knowledge enrichment, optics, camer

    Cross-Layer Adaptive Feedback Scheduling of Wireless Control Systems

    Get PDF
    There is a trend towards using wireless technologies in networked control systems. However, the adverse properties of the radio channels make it difficult to design and implement control systems in wireless environments. To attack the uncertainty in available communication resources in wireless control systems closed over WLAN, a cross-layer adaptive feedback scheduling (CLAFS) scheme is developed, which takes advantage of the co-design of control and wireless communications. By exploiting cross-layer design, CLAFS adjusts the sampling periods of control systems at the application layer based on information about deadline miss ratio and transmission rate from the physical layer. Within the framework of feedback scheduling, the control performance is maximized through controlling the deadline miss ratio. Key design parameters of the feedback scheduler are adapted to dynamic changes in the channel condition. An event-driven invocation mechanism for the feedback scheduler is also developed. Simulation results show that the proposed approach is efficient in dealing with channel capacity variations and noise interference, thus providing an enabling technology for control over WLAN.Comment: 17 pages, 12 figures; Open Access at http://www.mdpi.org/sensors/papers/s8074265.pd

    Five challenges in cloud-enabled intelligence and control

    Get PDF
    The proliferation of connected embedded devices, or the Internet of Things (IoT), together with recent advances in machine intelligence, will change the profile of future cloud services and introduce a variety of new research problems centered around empowering resource-limited edge devices to exhibit intelligent behavior, both in sensing and control. Cloud services will enable learning from data, performing inference, and executing control, all with assurances on outcomes. The paper discusses such emerging services and outlines five resulting new research directions towards enabling and optimizing intelligent, cloud-assisted sensing and control in the age of the Internet of Things

    Fuzzy Logic Control Based QoS Management in Wireless Sensor/Actuator Networks

    Full text link
    Wireless sensor/actuator networks (WSANs) are emerging rapidly as a new generation of sensor networks. Despite intensive research in wireless sensor networks (WSNs), limited work has been found in the open literature in the field of WSANs. In particular, quality-of-service (QoS) management in WSANs remains an important issue yet to be investigated. As an attempt in this direction, this paper develops a fuzzy logic control based QoS management (FLC-QM) scheme for WSANs with constrained resources and in dynamic and unpredictable environments. Taking advantage of the feedback control technology, this scheme deals with the impact of unpredictable changes in traffic load on the QoS of WSANs. It utilizes a fuzzy logic controller inside each source sensor node to adapt sampling period to the deadline miss ratio associated with data transmission from the sensor to the actuator. The deadline miss ratio is maintained at a pre-determined desired level so that the required QoS can be achieved. The FLC-QM has the advantages of generality, scalability, and simplicity. Simulation results show that the FLC-QM can provide WSANs with QoS support.Comment: 13 pages, 8 figures; Open Access at http://www.mdpi.org/sensor

    QoS Challenges and Opportunities in Wireless Sensor/Actuator Networks

    Get PDF
    A wireless sensor/actuator network (WSAN) is a group of sensors and actuators that are geographically distributed and interconnected by wireless networks. Sensors gather information about the state of physical world. Actuators react to this information by performing appropriate actions. WSANs thus enable cyber systems to monitor and manipulate the behavior of the physical world. WSANs are growing at a tremendous pace, just like the exploding evolution of Internet. Supporting quality of service (QoS) will be of critical importance for pervasive WSANs that serve as the network infrastructure of diverse applications. To spark new research and development interests in this field, this paper examines and discusses the requirements, critical challenges, and open research issues on QoS management in WSANs. A brief overview of recent progress is given.Comment: 12 pages, 1 figure; revie
    corecore