24 research outputs found

    Pengetahuan Tenaga Teknis Kefarmasian Tentang Obat-Obat Look-Alike Sound-Alike (LASA) di Apotek Kota Bengkulu

    Get PDF
    LASA (Look Alike Sound Alike) merupakan obat-obat yang terlihat mirip atau terdengar sama. LASA menjadi satu penyebab terjadinya medication erorrs khususnya pada fase dispensing. Dengan harapan untuk menurunkan angka kejadian medication erorrs, maka diperlukan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan Tenaga Teknis Kefarmasian tentang obat-obat LASA di Apotek Kota Bengkulu. Penelitian observasional ini dilakukan dengan memberikan lembar kuseioner kepada Tenaga Teknis Kefarmasian yang bekerja di Apotek Kota Bengkulu. Hasil penelitian kemudian diuji menggunakan Chi-Square untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan pengelolaan obat LASA serta pengelolaan dan kesalahan pengambilan obat LASA.Hasil penelitian menunjukan pengetahuan berkategori baik 84% dan kurang baik 16%, pengelolaan obat LASA berkategori baik 4% dan kurang baik 96%, dan pengalaman kesalahan dalam pengambilan obat LASA berkategori pernah 19% dan tidak pernah 81%. Hasil uji Chi-Square menyatakan tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan pengelolaan serta antara pengelolaan dan kesalahan pengambilan obat LAS

    ANALISIS PENETAPAN KADAR FLAVONOID TOTAL SARI JERUK GERGA LEBONG (Citrus Nobilis L) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI Uv-Vis

    Get PDF
    Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah salah satunya adalah Jeruk Gerga Lebong(Citrus Nobilis L), yang merupakan salah satu produk unggulan di Provinsi Bengkulu khususnya dikabupaten Lebong; Metode yang digunakan adalah kolorimetri dengan reagen AlCl3 menggunakan instrumen Spektrofotometri Uv-Vis. Sebagai pembanding digunakan kuersetin. Uji kuantitatif dilakukan dengan cara membuat seri kadar, seri kadar yang yaitu, 20, 40, 60, 80, 100. Uji sampel dilakukan dengan tiga kali replikasi. Hasil uji kuantitatif menunjukan bahwa nilai kadar flavonoid total yang didapat yaitu 0.0558 mg RE/ g ekstrak

    Antidiabetic and antihyperlipidemic activity of ethanol extract of Ekor Naga leaves (Rhaphidophora pinnata (L.f) Schott ) in alloxan-induced male white rats

    Get PDF
    Antidiabetic and antihyperlipidemic have a very close relationship for Mellitus Diabetics. In previous research, Ekor Naga leaves (Rhaphidophora pinnata (L.f) Schott) had an antihyperglycemic effect. The effect was obtained from the presence of secondary metabolites, namely alkaloids, flavonoids, tannins, saponins, and steroids. This research is expected to be a further test of the antidiabetic and antihyperlipidemic effects of alloxan-induced male white rats. This research used an experimental method. The treatment group was divided into four groups, namely negative control (Na CMC 0,5%), positive control (10 mg/kg BW of glibenclamide), group one (250 mg/kg BW of Ekor Naga leaves extract), and group two (500 mg/kg BW of Ekor Naga leaves extract). Data were taken from blood sugar levels on the days 0th, 7th, 10th, and 14th. Total cholesterol, triglyceride, LDL, and HDL levels were observed on the 14th day. Results were analyzed by one-way ANOVA test. The followed by Duncan’s test. The result of ethanol extract from Ekor Naga leaves showed antidiabetic and antihyperlipidemic activity in alloxan-induced rats, which had a statistically significant difference relative the negative control (p<0,05) decreased the levels of blood glucose, total cholesterol, HDL, LDL, triglycerides. Where the best group is two (500 mg/kg BW of Extract) and followed by group one (250 mg/kg BW of Extract). We concluded that Ekor Naga leaves extract provides activity in the treatment option for patients with diabetes and hyperlipidemia

    Efektivitas Khasiat Penyembuhan Luka Sayat Gel Ekstrak Etanol Daun Ekor Naga (Rhaphidophora pinnata (L.f) Schott) Berdasarkan Analisis Hidroksiprolin

    Get PDF
    Ekstrak daun ekor naga (Rhaphidophora pinnata (L.f) Schott) merupakan ekstrak yang telah teruji dari penelitian sebelumnya memiliki efek sebagai penyembuh luka sayat, luka bakar dan inflamasi. Efek ini didukung dengan adanya kandungan metabolit skeunder alkaloid, flavonoid, steroid, saponin dan tannin. Efek gel sebagai penyembuh luka sayat juga telah di publish. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar hidroksiproline kulit yang mengalami luka sayat setelah pemberian gel ekstrak daun ekor naga selama 14 hari. Metode penelitian yang digunakan merupakan experimental design. Hewan uji yang digunakan masing-masing perlakuan sebanyak 5 ekor hewan uji. Kontrol Positif (Bioplacenton®), Formula 0 (Basis Gel), Formula 1 (Konsentrasi ekstrak daun ekor naga 10%), Formula 2 (Konsentrasi ekstrak daun ekor naga 15%), dan Formula 3 (Konsentrasi ekstrak daun ekor naga 20%). Pengamatan yang dilakukan adalah skrining fitokimia, dan kadar hidroksiproline. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula 2 merupakan formula yang memiliki efektivitas terbaik dalam pembentukan kolagen yaitu sebesar 35,251±4,16 µg/mL. Dimana secara statistik memiliki perbedaan yang bermakna (p<0,05) antar kelompok perlakuan. Kesimpulan bahwa gel ekstrak daun ekor naga memiliki pengaruh terhadap kadar hidroksiprolin pada kasus luka sayat hewan uji

    Edukasi Cegah Covid-19 Kebiasaan Baru Pusat Perbelanjaan Mall Kota Bengkulu

    Get PDF
    Pendahuluan: Percepatan strategi komunikasi risiko yang komprehensif akan memberikan keselarasan dan memperkuat program pencegahan dan penanggulangan Covid-19 di Indonesia. Khusus di Kota Bengkulu kegiatan perbelanjaan seperti Mall, pasar tradisonal terlihat telah beraktivitas normal dengan masih kurangnya kesadaran masyarakat protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19. Pengabdian dilakukan oleh Dosen  dan Mahasiswa S1 Farmasi Universitas Bengkulu untuk menyampaikan edukasi  di tengah masyarakat dalam area pusat pembelanjaan Mall Bengkulu diharapkan dapat  meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai info dasar Covid-19 serta mengidentifikasi perilaku lama dan membujuk masyarakat untuk berubah ke perilaku baru yang menyehatkan. Metode: Kegiatan TalkShow Edukasi penyampaian informasi dilakukan secara langsung interaktif kepada pengelola mall, pedagang dan pekerja, serta pengunjung. Selanjutnya, penyebran flyer dilakukan sebanyak 2 kali pada saat sebelum berlangsungnya talkshow dan setelah acara talkshow dilaksanakan. Flyer ini dibagikan untuk dijadikan acuan untuk mengedukasi masyarakat agar lebih memahami materi talkshow yang telah disampaikan dalam kegiatan tersebut. Hasil: Adanya peningkatan pengetahuan Kebiasaan Baru Pusat Perbelanjaan Mall Kota Bengkulu. Evaluasi kegiatan juga dilakukan 51,5% berpendapat kegiatan ini sangat bermanfaat, 47,5% berpendapat bahwa materi sangat mudah dimengerti; 47,5% berpendapat bahwa kegiatan ini sangat memberikan informasi; dan 53,1% berpendapat sangat menimbulkan rasa untuk melakukan adaptasi kebiasaan baru. Kesimpulan: Kegitan dapat diselenggarakan dengan baik dan berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana kegiatan yang telah disusun dan meningkatnya pemahaman serta kesadaran masyarkat untuk melakukan pola Kebiasaan Baru Pusat Perbelanjaan Mall Kota Bengkulu

    PENENTUAN AKTIVITAS ISOLAT ANDROGRAFOLID TERHADAP α-AMILASE DAN α-GLUKOSIDASE MENGGUNAKAN METODE APOSTOLIDIS DAN MAYUR

    Get PDF
    Disorders of carbohydrate metabolism can lead to diabetes mellitus. Carbohydrates  are metabolized in the gastrointestinal tract  into simple glucose and absorbed into the bloodstream and affected blood glucose levels. The absorption process is catalyzed by α- 1 ,4 - glycoside breaking bond  enzyme , namely α - amylase and α -1 ,6 - glycoside breaking bond  enzyme, namely α – glucosidase. They are found in the intestinal cells. Research had been conducted in an effort to develop an alternative treatment of diabetes mellitus by testing the ability of isolates of andrographolide in inhibiting α-amylase activity and α-glucosidase in vitro. Andrographolide isolates showed fairly good activity in inhibiting α-amylase ( IC50 = 1,.49 mg/mL) and weak in inhibiting α-glucosidase (IC50 = 38,86 mg/mL). Inhibition of α-amylase activity is evidence of one mechanism of andrographolide in reducing carbohydrate metabolism that can affect blood glucose levels and indicates that andrographolide is  a potential alternative medicine in addressing diabetes mellitus .Gangguan metabolisme karbohidrat dapat menyebabkan Diabetes mellitus. Karbohidrat dalam saluran cerna mengalami metabolisme menjadi glukosa yang sederhana kemudian diabsorbsi masuk kedalam peredaran darah serta mempengaruhi kadar glukosa dalam darah. Proses penyerapan ini dikatalisis enzim pemecah ikatan α-1,4-glikosida yaitu α-amilase dan enzim pemecah ikatan α-1,6-glikosida yaitu α-glukosidase yang terdapat pada sel usus. Telah dilakukan penelitian sebagai upaya mengembangkan pengobatan alternatif diabetes mellitus dengan menguji kemampuan isolat andrografolid dalam menghambat aktivitas α-amilase dan α-glukosidase secara in vitro. Isolat andrografolid memperlihatkan aktivitas yang cukup baik dalam menghambat α-amilase (IC50= 12,49 mg/mL) dan lemah dalam menghambat α-glukosidase (IC50= 38,86 mg/mL). Penghambatan aktivitas α-amilase ini menjadi bukti salah satu mekanisme andrografolid dalam mengurangi metabolisme karbohidrat yang dapat mempengaruhi kadar glukosa dalam darah dan mengindikasikan andrografolid sebagai obat alternatif yang cukup potensial dalam mengatasi penyakit diabetes mellitus

    Analisis Penetapan Kadar Flavonoid Sari Jeruk Kalamansi (Citrofortunella microcarpa ) Dengan Metode Spektrofotometri UV-VIS

    Get PDF
    Jeruk kalamansi (Citrofortunella microcarpa) banyak terdapat di Kota Bengkulu serta merupakan salah satu produk unggulan di Kota Bengkulu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya senyawa flavonoid yang terdapat dalam sari buah jeruk kalamansi (Citrofortunella microcarpa) dan untuk mengetahui berapa kadar flavonoid yang terdapat dalam sari buah jeruk kalamansi (Citrofortunella microcarpa). Penelitian ini dilakukan dengan uji kualitatif (uji warna) untuk mengetahui ada atau tidaknya senyawa flavonoid. Selanjutnya penelitian ini dilakukan dengan membuat seri kadar kuersetin yaitu 20, 40, 80, dan 100 ppm dengan menggunakan metode spektrofotometri. Data absorbansi yang diperoleh kemudian dihitung kadarnya. Hasil penelitian uji kualitatif menunjukan bahwa sari jeruk kalamansi positif mengandung flavonoid. Dan hasil kadar flavonoid yang didapat dengan metode spektrofotometri yaitu 10,958 mg/RE. &nbsp

    Kadar Flavonoid Total Daun Rhizopora Apiculata Blume Dengan Variasi Pelarut

    Get PDF
    ABSTRAKRhizopora apiculata merupakan salah satu spesies mangrove yang tumbuh di pesisir pantai barat Bengkulu. Tanaman ini dilaporkan memiliki kandungan aktivitas antioksidan yang tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan kadar flavonoid dari daun Rhizopora apiculate menggunakan variasi pelarut metode maserasi dan sonikasi. Daun Rhizopora apiculate diekstraksi dengan metode maserasi selama 48 jam dan sonikasi selama 15 menit, masing-masing metode menggunakan pelarut heksan, etanol, metanol dan air. Ekstrak dilakukan skrining fitokimia dengan reaksi warna, kemudian dilanjutkan penetapan kadar total flavonoid pada ekstrak yang positif mengandung flavonoid menggunakan metode kolorimetri. Hasil kadar flavonoid dengan metode maserasi ekstrak, etanol, metanol dan air berturut turut adalah 8,503 ± 0,2917; 5,936 ± 0,182;  4,49 ± 0,095 mg EK/g ekstrak, sedangkan dengan metode sonikasi 6,736±0,271; 3,603 ± 0,22; 1,306 ±0,090 mg EK/g ekstrak. Berdasarkan hasil dapat disimpulkan kadar total flavonoid yang diperoleh paling tinggi pada ekstrak etanol dengan metode maserasi. Kata kunci : Rhizopora apiculata; Pelarut; Maserasi; Sonikasi; FlavonoidABSTRACTRhizophora apiculata is one of the mangrove species that grows on the west coast of Bengkulu. This plant is reported to have a high content of an antioxidant activity. This study aimed to compare the flavonoid content of Rhizophora apiculata leaves using variations in solvents using maceration and sonication methods. Rhizophora apiculata leaves were extracted by the maceration method for 48 hours and sonication for 15 minutes, each using hexane, ethanol, methanol, and water as solvents. The extracts were screened for phytochemicals with a color reaction, then continued with the determination of total flavonoid levels in the positive flavonoid extracts using the colorimetric method. The results of flavonoid content by maceration method of extract, ethanol, methanol and water were 8.503 ± 0.2917; 5.936 ± 0.182; 4.49 ± 0.095 mg EK/g extract, while by sonication method 6.736±0.271; 3.603 ± 0.22; 1,306 ±0.090 mg EK/g extract. Based on the results, it can be concluded that the total flavonoid content obtained was the highest in the ethanol extract using the maceration method. Keywords : Rhizopora apiculata; Solvents; Maseration; Sonication; Flavonoid.

    Antidiabetic and antihyperlipidemic activity of ethanol extract of Ekor Naga leaves (Rhaphidophora pinnata (L.f) Schott ) in alloxan-induced male white rats

    Get PDF
    Antidiabetic and antihyperlipidemic have a very close relationship for Mellitus Diabetics. In previous research, Ekor Naga leaves (Rhaphidophora pinnata (L.f) Schott) had an antihyperglycemic effect. The effect was obtained from the presence of secondary metabolites, namely alkaloids, flavonoids, tannins, saponins, and steroids. This research is expected to be a further test of the antidiabetic and antihyperlipidemic effects of alloxan-induced male white rats. This research used an experimental method. The treatment group was divided into four groups, namely negative control (Na CMC 0,5%), positive control (10 mg/kg BW of glibenclamide), group one (250 mg/kg BW of Ekor Naga leaves extract), and group two (500 mg/kg BW of Ekor Naga leaves extract). Data were taken from blood sugar levels on the days 0th, 7th, 10th, and 14th. Total cholesterol, triglyceride, LDL, and HDL levels were observed on the 14th day. Results were analyzed by one-way ANOVA test. The followed by Duncan’s test. The result of ethanol extract from Ekor Naga leaves showed antidiabetic and antihyperlipidemic activity in alloxan-induced rats, which had a statistically significant difference relative the negative control (p<0,05) decreased the levels of blood glucose, total cholesterol, HDL, LDL, triglycerides. Where the best group is two (500 mg/kg BW of Extract) and followed by group one (250 mg/kg BW of Extract). We concluded that Ekor Naga leaves extract provides activity in the treatment option for patients with diabetes and hyperlipidemia
    corecore