Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia (JMPI)
Not a member yet
252 research outputs found
Sort by
Uji Aktivitas Antioksidan Formula Minyak Herbal Dengan Metode 1,1-Diphenyl-2-picrylhidrazil (DPPH)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas fisik serta aktivitas antioksidan formula minyak herbal pelita mas dengan menggunakan Metode 1,1-diphenyl-2- picrylidrazil (DPPH). Penelitian ini merupakan penelitian eksperiment laboratorium dengan rancangan untuk mengetahui nilai aktivitas antioksidan dengan menggunakan metode 1.1-Diphenyl-2-picrylhidrazil (DPPH) dan mengetahui stabilitas dari formula minyak herbal pelita mas. Analisis data menggunakan One Way Anova pada program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stabilitas formula minyak herbal seperti organoleptik, viskositas, kejernihan dan pH memenuhi syarat mutu sediaan minyak. Hasil pengujian aktivitas antioksidan formula minyak dan kuarsetin diperoleh nilai IC50 sebesar 101,328 ppm dan 4,623 ppm dimana formula minyak herbal pelita mas tergolongan antioksidan sedang dan kuarsetin tergolong antioksidan kuat. Hasil uji analisis statistik yaitu uji normalitas dan uji homogenitas menyatakan bahwa data terdistribusi normal dan homogen. Hasil uji One Way Anova diperoleh nilai sig. 0.000 (<0,05) hal ini menunjukkan perbedaan yang signifikan antara formula minyak herbal dengan kuarsetin
Inovasi Sediaan Lip Balm Kulit Buah Naga (Hylocereus polyrhizus) dengan Beragam Konsentrasi
Lip balm merupakan sediaan kosmetik yang berfungsi melindungi bibir dari kekeringan dan pecah-pecah akibat faktor lingkungan. Limbah kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) masih kurang dikenal manfaatnya, padahal mengandung vitamin A, C, dan E, serta senyawa antioksidan alami yang dapat membantu memperbaiki sel-sel kulit yang rusak. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi formulasi kulit buah naga merah dalam sediaan lip balm dengan konsentrasi yang memenuhi standar. Metode penelitian menggunakan eksperimental dengan analisis deskriptif. Ekstraksi kulit buah naga merah dengan maserasi menggunakan etanol 96%. Ekstrak tersebut diformulasikan dalam variasi konsentrasi 10%, 20%, dan 30% untuk menghasilkan lip balm. Evaluasi sifat fisik dilakukan untuk memastikan sediaan memenuhi standar lip balm yang baik, dengan parameter uji pH, organoleptis, homogenitas, daya oles, daya lebur, dan uji iritasi. Berdasarkan hasil penelitian bahwa ekstrak kulit buah naga merah pada variasi konsentrasi 10%, 20%, dan 30% dapat diformulasikan menjadi lip balm dengan penampilan fisik, homogenitas, nilai pH, titik leleh, dan daya oles yang baik. Selain itu, produk tersebut tidak menyebabkan iritasi pada kulit. Variasi konsentrasi ekstrak memengaruhi warna dan tekstur produk, di mana konsentrasi lebih tinggi memberikan warna lebih pekat dan meningkatkan titik lebur. Kulit buah naga merah yang telah diekstraksi dengan pelarut etanol berpotensi menjadi bahan alami untuk formulasi lip balm yang bermanfaat bagi kesehatan bibir
Pengembangan Formula Sediaan Lipstik dari Kombinasi Ekstrak Daun Jati (Tectona grandis L.) dan Daun Pacar (Lawsonia inermis L.) Sebagai Pewarna Alami
Lipstik merupakan suatu produk kosmetik yang paling banyak digunakan oleh konsumen, khususnya wanita. Namun, berdasarkan laporan BPOM mulai tahun 2018 hingga 2022, telah ditemukan banyak peredaran kosmetika ilegal yang beredar di pasaran karena mengandung zat warna berbahaya berupa pewarna Merah K3 dan Merah K10. Oleh karena itu, dibutuhkan zat warna alternatif untuk membuat sediaan lipstik agar kesehatan konsumen terjamin. Contoh tanaman yang bisa dijadikan sebagai zat warna alternatif yaitu daun jati muda (Tectona grandis L.) dan daun pacar (Lawsonia inermis L.). Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan sediaan lipstik ekstrak kombinasi daun jati muda (Tectona grandis L.) dan daun pacar (Lawsonia inermis L.) yang memenuhi semua standar evaluasi fisik sediaan lipstik. Daun jati muda diekstraksi dengan metode Ultrasonic Assisted Extraction (UAE), sedangkan daun pacar diekstraksi dengan metode maserasi. Uji evaluasi yang dilakukan meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji oles, uji kekerasan, uji titik lebur, dan uji stabilitas cycling test. Hasil yang diperoleh yaitu semua sediaan lipstik telah memenuhi standar evaluasi sediaan lipstik tapi tidak stabil pada siklus keenam. Kesimpulan penelitian ini yaitu sediaan lipstik memenuhi standar karakteristik sediaan lipstik yang baik tapi tidak stabil setelah uji stabilitas cycling test pada parameter uji pH, uji titik lebur, dan uji kekerasan
Analisis Cost of Illness Pada Pengobatan Pasien Stroke Iskemik Peserta JKN di RS ‘’X” Surakarta Tahun 2023
Stroke merupakan penyakit yang membutuhkan biaya besar dalam penanganannya, adanya perbedaan kondisi setiap pasien dapat memberikan perbedaan biaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor kondisi pasien apa saja yang mempengaruhi total biaya rumah sakit dan melihat perbedaan antara tarif rumah sakit dengan tarif paket INA-CBG’s. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik, dengan melakukan analisis cost of illness (COI) berdasarkan perspektif rumah sakit. Data yang diamati hubungan kondisi pasien terhadap biaya medis langsung dan melihat apakah terdapat perbedaan tarif antara biaya RS dengan tarif INA-CBG’s. Sumber data yang digunakan adalah kondisi pasien menurut rekam medis (usia, jenis kelamin, lama perawatan, kelas perawatan, komorbid, tingkat keparahan, dan jenis terapi obat), obat-obat yang digunakan dan biaya yang dikeluarkan periode Januari-Desember 2023. Jumlah sampel yang digunakan sebesar 175 data pasien penderita stroke iskemik sesuai kriteria inklusi. Analisis data secara bivariat dilakukan menggunakan uji one sample t-test untuk melihat perbedaan tarif RS dengan tarif INA-CBG’s berdasarkan kelas perawatan dan tingkat keparahan serta analisis chi-square untuk melihat faktor yang mempengaruhi biaya serta korelasi kedua variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total biaya rumah sakit pasien stroke iskemik periode Januari-Desember 2023 sebesar Rp. 429.455.726. Biaya tarif rumah sakit menunjukkan faktor yang mempengaruhi ditinjau dari usia, komorbid, lama perawatan, kelas perawatan, tingkat keparahan, dan jenis terapi obat diperoleh nilai p<0,05. Hasil analisis kesesuaian biaya berdasarkan tarif rumah sakit dengan tarif INA-CBG’s menunjukkan terdapat perbedaan positif pada setiap kelas dengan tingkat keparahan
Pemanfaatan Pewarna Alami dari Bunga Asoka (Ixora coccinea) pada Formulasi Lip Cream
Bunga asoka (Ixora coccinea) mengandung pigmen untuk dimanfaatkan menjadi pewarna alami dalam bidang kosmetik. Tujuan dari penelitian ini adalah meneliti manfaat ekstrak etanol dari bunga asoka yang menjadi pewarna alami terutama dalam produk lip cream. Studi dimulai melalui ekstrasi bunga asoka menggunakan pendekatan maserasi dimana pelarut etanolnya adalah 96% serta asam sitrat. Kemudian dilaksanakan pengoptimasian basis menggunakan lilin carnauba serta lilin candelilla, kemudian diformulasikan dengan ekstrak bunga asoka dan dievaluasi kualitasnya melalui uji organoleptik, pH, stabilitas sediaan, iritasi, daya lekat, viskositas, homogenitas, uji hedonik. Ekstraksi menghasilkan rendemen sebesar 27,1%. B3, B4, dan B5 adalah basis yang memenuhi kriteria lip cream dengan basis terbaik yaitu B3. Lip cream dengan konsentrasi ekstrak bunga asoka 2%, 4%, serta 6% memberikan hasil berupa warna masing-masing cokelat muda, cokelat sedikit merah, serta merah. Hasil evaluasi menunjukkan aroma khas cokelat, konsistensi semipadat, dan homogenitas yang sesuai dengan persyaratan lip cream. Namun, F3 menunjukkan ketidakstabilan dan tidak memenuhi persyaratan pH. Kesimpulan akhir menunjukkan bahwa F1 dan F2 merupakan formula yang lulus uji kriteria lip cream, sementara F3 adalah formula yang paling disukai. Kesimpulannya adalah hasil pengekstraksian etanol bunga asoka bisa dipergunakan menjadi pewarna alami dalam produk lip cream
Analisis Penggunaan DMARD dan Antiinflamasi Pada Penderita Rheumatoid Arthritis Di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda
Rheumatoid arthritis (RA) adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan kronis pada sendi yang bersifat permanen. Pengobatan RA ditujukan untuk mengatasi nyeri dan inflamasi serta menghentikan kerusakan sendi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik, profil pengobatan dan penggunaan obat DMARD dan antiinflamasi dengan metode analisis deskriptif pada pasien rawat inap di RSU Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda pada priode tahun 2019 – juli 2023. Hasil dari penelitian ini diperoleh 30 data pasien pada tahun 2019 sampai Juli 2023. Berdasarkan data yang didapatkan, persentase terbanyak adalah jenis kelamin perempuan sebesar (83,3%), usia usia 46-55 tahun (46,7%), dan Pendidikan terakhir terbanyak tingkat SD (36,7%). Profil pengobatan didapatkan golongan kortikosteroid sebesar (52,2%) golongan DMARD sebesar (28,2%) dan golongan nonSteroid sebesar (19,6%). Bentuk sediaan terbanyak adalah tablet sebesar 56,5%, dengan pemberian terbanyak secara oral sebesar 56,5% dan secara tunggal maupun kombinasi memiliki presentase yang sama besar yaitu 46,7%. Penggunaan obat DMARD dan antiiflamasi pada hasil penelitian ini tepat pasien sebesar 90%, tepat indikasi dan tepat dosis sebesar 100%
Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Lip Balm Ekstrak Etanol Buah Coppeng (Syzigium cumini) Sebagai Antioksidan
ABTRACT
Lips are a sensitive part of the face, unlike other skin which has protection, lips do not have protection. When the air is too hot or too cold, lips become dry, chapped, and painful. Therefore, you need an alternative to care for your lips, namely by using lip balm or lip moisturizer made from natural ingredients. A natural ingredient that is rich in antioxidants is coppeng fruit (Syzigium cumini). Anthocyanin compounds, phenolic acids, flavonoids and tannins of coppeng fruit (Syzigium cumini) are active compounds that function as antioxidants. Therefore, lip balm is made from coppeng fruit as an antioxidant to treat lip problems. The aim of this research is to determine the physical properties and at what concentration the coppeng fruit extract (Syzigium cumini) lip balm preparation functions as an antioxidant agent, whether F1, F2 or F3. The antioxidant activity test was carried out using the DPPH method. The results of the research showed that in the organoleptic test F0, F1, F2 and F3 met the requirements, namely semi-solid dosage form, the color of F1 was light purple, F2, F3 was dark purple and had a distinctive vanilla aroma. All preparations showed homogeneous results. The average pH test of the preparation was 5.25, the average adhesion test was 5.76/second, the irritation test on F0, F1, F2 and F3 did not irritate all respondents and the most preferred hedonic test was F1. In the antioxidant activity test, the IC50 value for F1 was 86.63989 µ/ml in the strong category, F2 was 49.3719 in the µ/ml category and F3 was 4.603502 in the very strong category.
Key words: lip balm preparation, coppeng fruit, antioxidant agen
Formulasi dan Aktivitas Antibakteri Sediaan Tisu Basah Ekstrak Etanol Bonggol Nanas (Ananas comosus L.)
Sumber daya alam Indonesia memiliki manfaat yang sangat besar dan beragam, salah satunya adalah bermanfaat terhadap pembuatan bahan baku kosmetik untuk kecantikan. Ada berbagai macam produk kecantikan yang telah dihasilkan dari bahan alam salah satunya adalah Tisu basah yang berfungsi sebagai antibakteri serta dapat melembabkan kulit. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan ekstrak bonggol nanas (Ananas comosus L.) menjadi sediaan Tisu Basah, mengetahui stabilitas mutu fisik serta mengetahui daya terima sediaan Tisu Basah melalui uji hedonik. Sediaan Tisu Basah dibuat 4 formulasi dengan memvariasikan konsentrasi ekstrak sebanyak 3%, 4%, 5% serta tanpa ekstrak selanjutnya dilakukan pengujian seperti uji organoleptik, uji pH, uji homogenitas, uji kestabilan berat, uji antibakteri, uji iritasi kulit serta uji hedonik. Hasil penelitian menunjukkan sediaan Tisu Basah sebelum dan setelah Cycling test memiliki bau yang khas dengan warna putih gading dan tekstur yang berserat, pH 4,74-5,44, kestabilan berat 1,14%-2,70%, dapat menghambat bakteri Staphylococcus aureus pada konsentrasi 3%-5%, serta tidak mengiritasi kulit. Pada uji hedonik sebelum dan setelah Cycling test formula 2 memiliki daya terima yang baik. Ekstrak bonggol Nanas dapat diformulasikan menjadi sediaan Tisu Basah yang stabil secara fisik dan kimia serta memberikan efek antibakteri dan tidak mengiritasi kulit hewan uji
Formulasi Mucoadhesive Edible Film Ekstrak Etanol Buah Kapulaga (Amomum compactum Sol. Ex Maton) Sebagai Antihalitosis
Ekstrak etanol buah kapulaga diketahui mempunyai aktivitas antibakteri yang baik terhadap Streptococcus mutans penyebab halitosis, sehingga cocok diformulasikan ke dalam sediaan oral, salah satunya sediaan Mucoadhesive edible film. Tujuan dari penelitian ini untuk membuat formulasi sediaan Mucoadhesive edible film ekstrak etanol buah kapulaga dan untuk mengetahui aktivitasnya terhadap bakteri Streptococcus mutans. Sediaan Mucoadhesive edible film dibuat menjadi 4 formula yaitu F0 (basis), F1 (ekstrak etanol buah kapulaga 2%), F2 (ekstrak etanol buah kapulaga 4%), dan F3 (ekstrak etanol buah kapulaga 6%). Evaluasi sediaan Mucoadhesive edible film meliputi uji organoleptis, uji ketebalan, uji keseragaman bobot, uji pH dan uji waktu hancur. Uji aktivitas antibakteri sediaan mucoadhesive edible film menggunakan sediaan klorheksidin 0,2% sebagai pembanding, dengan metode difusi cakram. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol buah kapulaga dengan konsentrasi 2%, 4% dan 6% dapat diformulasikan menjadi sediaan mucoadhesive edible film yang memenuhi syarat evaluasi fisik sediaan. Hasil uji aktivitas antibakteri sediaan Mucoadhesive edible film memberikan diameter rata-rata daya hambat sebesar F1 (9,03 mm), F2 (7,10 mm), dan F3 (6,30 mm) terhadap bakteri Streptococcus mutans. Berdasarkan analisis varian satu arah (ANOVA) menunjukan hasil p-value 0,00< 0,05) yang menunjukan adanya perbedaan yang signifikan
Toxicity Test of Fixed Dose Method on Ethanol Extract of Ramania Leaves (Bouea macrophylla Griffith.) from South Kalimantan
Acute oral toxicity is a side effect that occurs in a short time through single oral administration or repeated doses within 24 hours and can occur in any organ of the body, one of which is the liver. Ramania (Bouea macrophylla Griffith.) is a herbal plant that has antioxidant properties and inhibits free radicals. The animals used in this study were female white rats of the Wistar strain. Acute toxicity tests were carried out orally with a fixed dose method on 4 groups of animals with dose groups of 50 mg/kgBW, 300 mg/kgBW, 2000 mg/kgBW and 5000 mg/kgBW. Each group consisted of 5 test animals. Observations were made on LD50, clinical conditions, body weight and pathological conditions of the test animals. Observations were made for 24 hours then continued until the 14 days. The results of this study were that there was no death of animals in all groups of test animals during the observation, namely the test animals did not experience diarrhea, aggressiveness, changes in breathing and significant changes in motor activity. In clinical conditions, hair loss occurred in the test animals. Based on the body weight of the test animals from 4 observation groups, a sig value of > 0.05 was obtained, meaning that there was no significant change in the body weight of the test group. From the results obtained by the BB group before treatment and the BB group on the 7th day with values of 0.921 and 0.314, there was no significant change in the body weight of the test group. However, in the BB group 14 with a value of 0.031 there was a significant difference in the body weight of the test group. Based on the toxicity test guidelines from BPOM RI, it can be concluded that it has an LD50 > 5000 mg/kg BB with a classification of non-toxic to animals and the administration of high doses of Ramania leaf ethanol extract (Bouea marcrophylla Griffith) orally to Wistar strain rats causes gastric ulcers