Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia (JMPI)
Not a member yet
203 research outputs found
Sort by
Analisis Penggunaan DMARD dan Antiinflamasi Pada Penderita Rheumatoid Arthritis Di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda
Rheumatoid arthritis (RA) adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan kronis pada sendi yang bersifat permanen. Pengobatan RA ditujukan untuk mengatasi nyeri dan inflamasi serta menghentikan kerusakan sendi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik, profil pengobatan dan penggunaan obat DMARD dan antiinflamasi dengan metode analisis deskriptif pada pasien rawat inap di RSU Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda pada priode tahun 2019 – juli 2023. Hasil dari penelitian ini diperoleh 30 data pasien pada tahun 2019 sampai Juli 2023. Berdasarkan data yang didapatkan, persentase terbanyak adalah jenis kelamin perempuan sebesar (83,3%), usia usia 46-55 tahun (46,7%), dan Pendidikan terakhir terbanyak tingkat SD (36,7%). Profil pengobatan didapatkan golongan kortikosteroid sebesar (52,2%) golongan DMARD sebesar (28,2%) dan golongan nonSteroid sebesar (19,6%). Bentuk sediaan terbanyak adalah tablet sebesar 56,5%, dengan pemberian terbanyak secara oral sebesar 56,5% dan secara tunggal maupun kombinasi memiliki presentase yang sama besar yaitu 46,7%. Penggunaan obat DMARD dan antiiflamasi pada hasil penelitian ini tepat pasien sebesar 90%, tepat indikasi dan tepat dosis sebesar 100%
Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Lip Balm Ekstrak Etanol Buah Coppeng (Syzigium cumini) Sebagai Antioksidan
ABTRACT
Lips are a sensitive part of the face, unlike other skin which has protection, lips do not have protection. When the air is too hot or too cold, lips become dry, chapped, and painful. Therefore, you need an alternative to care for your lips, namely by using lip balm or lip moisturizer made from natural ingredients. A natural ingredient that is rich in antioxidants is coppeng fruit (Syzigium cumini). Anthocyanin compounds, phenolic acids, flavonoids and tannins of coppeng fruit (Syzigium cumini) are active compounds that function as antioxidants. Therefore, lip balm is made from coppeng fruit as an antioxidant to treat lip problems. The aim of this research is to determine the physical properties and at what concentration the coppeng fruit extract (Syzigium cumini) lip balm preparation functions as an antioxidant agent, whether F1, F2 or F3. The antioxidant activity test was carried out using the DPPH method. The results of the research showed that in the organoleptic test F0, F1, F2 and F3 met the requirements, namely semi-solid dosage form, the color of F1 was light purple, F2, F3 was dark purple and had a distinctive vanilla aroma. All preparations showed homogeneous results. The average pH test of the preparation was 5.25, the average adhesion test was 5.76/second, the irritation test on F0, F1, F2 and F3 did not irritate all respondents and the most preferred hedonic test was F1. In the antioxidant activity test, the IC50 value for F1 was 86.63989 µ/ml in the strong category, F2 was 49.3719 in the µ/ml category and F3 was 4.603502 in the very strong category.
Key words: lip balm preparation, coppeng fruit, antioxidant agen
Pemanfaatan Pewarna Alami dari Bunga Asoka (Ixora coccinea) pada Formulasi Lip Cream
Bunga asoka (Ixora coccinea) mengandung pigmen untuk dimanfaatkan menjadi pewarna alami dalam bidang kosmetik. Tujuan dari penelitian ini adalah meneliti manfaat ekstrak etanol dari bunga asoka yang menjadi pewarna alami terutama dalam produk lip cream. Studi dimulai melalui ekstrasi bunga asoka menggunakan pendekatan maserasi dimana pelarut etanolnya adalah 96% serta asam sitrat. Kemudian dilaksanakan pengoptimasian basis menggunakan lilin carnauba serta lilin candelilla, kemudian diformulasikan dengan ekstrak bunga asoka dan dievaluasi kualitasnya melalui uji organoleptik, pH, stabilitas sediaan, iritasi, daya lekat, viskositas, homogenitas, uji hedonik. Ekstraksi menghasilkan rendemen sebesar 27,1%. B3, B4, dan B5 adalah basis yang memenuhi kriteria lip cream dengan basis terbaik yaitu B3. Lip cream dengan konsentrasi ekstrak bunga asoka 2%, 4%, serta 6% memberikan hasil berupa warna masing-masing cokelat muda, cokelat sedikit merah, serta merah. Hasil evaluasi menunjukkan aroma khas cokelat, konsistensi semipadat, dan homogenitas yang sesuai dengan persyaratan lip cream. Namun, F3 menunjukkan ketidakstabilan dan tidak memenuhi persyaratan pH. Kesimpulan akhir menunjukkan bahwa F1 dan F2 merupakan formula yang lulus uji kriteria lip cream, sementara F3 adalah formula yang paling disukai. Kesimpulannya adalah hasil pengekstraksian etanol bunga asoka bisa dipergunakan menjadi pewarna alami dalam produk lip cream
Karakterisasi dan Pengaruh Komposisi Kitosan terhadap Stabilitas Ukuran Nanopartikel Ekstrak Bawang Dayak (Eleutherine americana Merr.) menggunakan Metode Gelasi Ionik
Ekstrak etanol bawang dayak (Eleutherine americana (Aubl) Merr.) mengandung senyawa metabolit sekunder yang disebut flavonoid, yang berpotensi memiliki aktivitas antijamur. Aplikasinya menggunakan teknologi nanopartikel diharapkan dapat meningkatkan kemampuan untuk melewati membran sel yang dapat ditembus oleh ukuran partikel koloid. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakterisasi nanopartikel ekstrak bawang dayak dan mengetahui pengaruh kandungan kitosan terhadap stabilitas ukuran partikel. Dengan menggunakan proses gelasi ionik, ekstrak bawang dayak dibuat dalam bentuk nanopartikel dengan tiga konsentrasi polimer kitosan (NaTPP) yang berbeda, yaitu 0,1%: 0,5% (F1), 0.2%: 0,5% (F2), dan 0,3%: 0,5% (F3). Parameter pengujian meliputi penentuan ukuran partikel, indeks polidispersitas dan potensial zeta menggunakan alat Particle Size Analyzer. Hasil karakterisasi nanopartikel ekstrak bawang dayak pada F1, F2, dan F3 masing-masing memiliki diameter 376,6 nm, 354,7 nm, dan 480,1 nm dengan nilai potensial zeta -20,8 mV, 11,2 mV, dan 23,7 mV, dan indeks polidispersitas 1,666, 1,702, dan 0,949. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua formula masuk dalam rentang sediaan nanopartikel (<1000 nm). Selain itu, uji stabilitas ukuran partikel yang dilakukan pada setiap sampel menunjukkan bahwa nanopartikel pada hari ke-7 dan ke-14 terus mempertahankan rentang ukuran nanometernya
Formulasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Deodoran Spray Alami Kombinasi Ekstrak Daun Senggani (Melastoma malabathricum L.) dan Daun Bidara (Ziziphus mauritiana L.)
Daun senggani (Melastoma malabathricum L.) dan daun bidara (Ziziphus mauritiana L.) memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus, salah satu bakteri yang menjadi penyebab bau badan. Sehingga dapat digunakan sebagai bahan aktif dalam deodoran spray. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri deodoran spray kombinasi ekstrak daun senggani dan daun bidara serta mengetahui perbandingan kombinasi yang menghasilkan zona hambat paling baik terhadap Staphylococcus aureus. Dalam penelitian ini, 4 formula deodoran spray dibuat dengan konsentrasi ekstrak daun senggani sebesar 20% dan ekstrak daun bidara sebesar 40%, dengan variasi perbandingan konsentrasi F1 (1:1), F2 (2:1), dan F3 (1:2), serta F0 sebagai basis tanpa ekstrak. Kualitas fisik diuji melalui parameter organoleptis, pH, kejernihan, dan iritasi. Data hasil organoleptis, pH, kejernihan, dan iritasi dianalisis secara deskriptif. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram, dan analisis statistik dilakukan dengan One Way Anova dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 4 formula deodoran spray tetap stabil selama masa penyimpanan berdasarkan uji kualitas fisik secara organoleptis, pH, kejernihan, dan iritasi. Berdasarkan uji aktivitas antibakteri didapatkan hasil formula F1 (1:1) menunjukkan zona hambat rata-rata sebesar 20,41 mm, F2 (2:1) sebesar 25,83 mm, dan F3 (1:2) sebesar 34,25 mm. Formula 3 menunjukkan hasil uji dengan zona hambat paling besar
Characteristics of Four Variants of Kombucha Tea as Candidate of Functional Health Drink
Daun teh diketahui memiliki kandungan senyawa fenolik tinggi yang dapat menetralkan radikal bebas penyebab berbagai penyakit degeneratif. Proses fermentasi infusa daun teh dengan SCOBY (Symbiotic Culture of Bacteria and Yeast) akan menghasilkan minuman kombucha dengan aktivitas antioksidan yang lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk membuat dan mengevaluasi minuman teh kombucha. Metode penelitian menggunakan desain eksperimental laboratorium. Minuman kombucha disiapkan dari 4 varian teh berbeda yaitu teh hitam, teh hijau, teh putih dan teh oolong. Masing-masing infusa teh ditambahkan sukrosa dan difermentasi selama 14 hari dengan kultur SCOBY. Kombucha dievaluasi karakteristiknya meliputi organoleptic, aktivitas antioksidan, uji kandungan total senyawa fenolik, total asam, total gula, dan nilai pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwavarian teh yang digunakan mempengaruhi karakteristik kombucha yang dihasilkan. Kombucha teh hitam memiliki aktivitas antioksidan paling tinggi dengan nilai persentase penghambatan radikal sebesar 82.38 ± 0.08%.Kadar fenolat total dari teh kombucha berada pada rentang 0,040 – 0,082%. Proses fermentasi menghasilkan asam organik dan mengurangi kandungan gula dalam kombucha. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kombucha memiliki aktivitas menangkal radikal bebas sehingga memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai minuman fungsional kesehatan
Uji Antihipertensi Ekstrak Bawang Dayak (E.palmifolia (L.)Merr) dan Ciplukan (P.angulata. L) Terhadap Tekanan Darah Tikus
Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) secara empiris digunakan untuk menyembuhkan penyakit diabetes melitus, hipertensi, menurunkan kolesterol, dan stroke. Ciplukan (Physalis angulata L.) telah banyak digunakan masyarakat dalam bentuk jamu tunggal atau kombinasi ramuan sebagai obat radang saluran napas, radang gusi, radang testis, hipertensi, dan diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan kimia ekstrak etanol 96% bawang dayak dan ciplukan dan aktivitas sebagai antihipertensi terhadap tikus jantan sprague dawley yang diinduksi NaCl dan deksametason. Tikus dibagi ke dalam 6 kelompok terdiri dari kelompok normal, negatif, positif, dan kelompok perlakuan ekstrak bawang dayak, ekstrak ciplukan serta kombinasi bawang dayak-ciplukan. Tikus diinduksi selama 28 hari dengan parameter yang diukur adalah tekanan darah sistoel-diastol dan berat badan. Hasil skrining kandungan kimia ekstrak bawang dayak adalah flavonoid, tanin dan kuinon. Kandungan ekstrak ciplukan adalah alkaloid, Falvonoid, tanin, terpenoid/steroid dan saponin. Hasil pengujian aktivitas antihipertensi menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak bawang Dayak dan ciplukan dengan dosis 81 mg/Kg BB dan 155 mg/Kg BB memberikan efek penurunan tekanan darah diastole dan sistol serta profil bobot badan dari hewan uji tikus. Hasil uji secara in vivo dari kombinasi ekstrak perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut agar dapat dikembangkan sebagai kandidat bahan aktif dalam penanganan hipertensi
Eksplorasi Aktivitas Antioksidan Biji Kepundung (Baccaurea racemosa) Dan Korelasinya Dengan Kandungan Fenolik Total
Dalam dekade terakhir, radikal bebas dapat menyebabkan banyak penyakit, misalnya kanker. Antioksidan merupakan senyawa yang mampu menghambat aktivitas radikal bebas. Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang bisa dieksplor aktivitas antioksidannya. Salah satu tumbuhan Indonesia yang potensial yaitu kepundung (Baccaurea racemosa). Bagian daun, batang, buah, kulit buah, dan kulit batang kepundung dilaporkan memiliki aktivitas antioksidan yang tergolong sedang sampai sangat kuat. Namun, aktivitas antioksidan biji kepundung belum pernah dilaporkan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengekplorasi aktivitas antioksidan biji kepundung dan korelasinya dengan kandungan fenolik totalnya. Biji buah kepundung diekstraksi dengan metode maserasi bertingkat diawali dengan pelarut petroleum eter kemudian dilanjutkan dengan kloroform lalu etil asetat. Ekstrak petroleum eter, ekstrak kloroform, dan ekstrak etil asetat biji kepundung dianalisis aktivitas antioksidannya menggunakan metode penangkapan radikal bebas 2,2’-diphenil-1-picrylhydrazil (DPPH). Sementara itu, kandungan fenolik total diuji menggunakan metode Folin-Ciocalteu. Korelasi antara aktivitas antioksidan dan kandungan fenolik total dianalisis menggunakan Person correlation test. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak petroleum eter, ekstrak kloroform, dan ekstrak etil asetat secara berurutan memiliki persen penghambatan radikal DPPH sebesar 6,35 ± 0,97 %; 28,84 ± 5,48 %; dan 50,78 ± 1,18 %. Sementara itu, kandungan fenolik total ekstrak petroleum eter, ekstrak kloroform, dan ekstrak etil asetat secara berurutan yaitu 0,10 ± 0,01; 15,12 ± 0,52; dan 30,62 ± 0,87 mg ekuivalen asam galat/ gram ekstrak (mg EAG/g). Senyawa fenolik ekstrak biji kepundung berkorelasi positif dan signifikan dengan aktivitas antioksidannya. Senyawa fenolik berkonstribusi sebesar 98,9% terhadap aktivitas antioksidan biji kepundung. Biji kepundung dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai antioksidan alami
Sintesis Heksapeptida Linear Prolin-Leusin-Lisin-Leusin-Fenilalanin-Fenilalanin (PLKLFF) dan Aktivitas Antimikrobanya
Resistensi terhadap antibiotik konvensional memiliki tingkat kejadian yang cukup tinggi. Dibutuhkan pengembangan antibiotik baru salah satunya golongan senyawa peptida yang merupakan kandidat yang potensial sebagai agen antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis peptida baru dan mengevaluasi aktivitas antimikrobanya. Peptida antimikroba dapat didesain menggunakan machine learning iAMPpred dengan menganalisis nilai tertinggi probabilitas antibakteri dan antijamur. Peptida disintesis secara kimia di laboratorium menggunakan metode sintesis peptida fase padat dan diuji aktivitas antimikrobanya dengan menggunakan metode dilusi untuk menghitung nilai Minimum Inhibitory concentration (MIC). Hasil penelitian menunjukkan desain heksapeptida linear Prolin-Leusin-Lisin-Leusin-Fenilalanin-Fenilalanin (PLKLFF) memiliki nilai probabilitas tertinggi dengan nilai probabilitas antibakteri 0,87 dan probabilitas antijamur 0,91. Heksapeptida linear ini berhasil disintesis menggunakan metode sintesis peptida fase padat dengan rendemen sebesar 93,32%. Keberhasilan sintesis dikonfirmasi menggunakan spektrofotometer infra merah dan spektroskopi massa. Senyawa heksapeptida linear PLKLFF memiliki aktivitas antijamur/fungistatik sedang terhadap jamur C. albicans ATCC 10231 dengan nilai MIC 312,5 µg/mL dan tidak aktif terhadap bakteri E. coli ATCC 11229 dan S. aureus ATCC 6538
Efektivitas Biaya Obat Kombinasi ACEI-CCB dan ARB-CCB pada Pasien Hipertensi dengan Diabetes Melitus Tipe 2
Komplikasi hipertensi sering terjadi salah satunya pada DM tipe 2. Dalam mencapai penurunan tekanan darah diperlukan terapi obat kombinasi dengan menggunakan ACEI-CCB dan ARB-CCB. Terapi obat kombinasi efektif dalam mengontrol tekanan darah, namun mampu membuat beban biaya pengobatan meningkat. Tujuan penelitian ini memiliki tujuan yakni mencari tahu gambaran obat kombinasi ACEI-CCB dan ARB-CCB pada pasien hipertensi dengan DM tipe 2, dalam rangka mengetahui keefektifan biaya, serta untuk mengetahui rencana perbaikan masalah cost-effectiveness pada lingkup rumah sakit. Penelitian berjenis observasional dengan pengambilan datanya dilakukan dengan cara retrospektif. Biaya yang dianalisis yaitu mencakup biaya terapi obat, biaya penunjang, biaya obat tambahan, dan biaya laboratorium, kemudian melakukan rencana perbaikan untuk cost-effectivenes dengan menggunakan metode analisis SWOT. Didapatkan sampel penelitian ini sebanyak 90 pasien, pengguna kelompok terapi ACEI-CCB sebanyak 38 pasien dan kelompok terapi ARB-CCB sebanyak 52 pasien. Hasil penelitian analisis rata-rata biaya pengobatan kombinasi antihipertensi pasien komplikasi DM Tipe 2 didapatkan pada kombinasi ACEI-CCB sebesar Rp. 635.663, sedangkan pada kombinasi ARB-CCB sebesar Rp. 570.314. Biaya penggunaan obat kombinasi yang paling efektif adalah kombinasi ACEI-CCB dengan nilai efektivitas 44,74% dan dengan nilai ACER sebesar Rp. 14.209 dan ICER yaitu Rp. 7.970,96. Hasil analisis SWOT dengan matriks IE ini berada pada sel I sehingga dapat diindikasikan rumah sakit yang peneliti jadikan lokasi penelitian ada pada posisi grow and build atau tumbuh dan membangun, sehingga strategi yang dapat diterapkan yaitu meliputi penetrasi, pengembangan dan integrase