33 research outputs found

    Oral tradition in the study of ulayat land disputes in West Sumatra

    Get PDF
    Land is a society’s potent symbol of wealth, social power, and culture. A long time ago, when extensive jungles and forests still abounded, there were probably no serious conflicts over land ownership. Groups were free to roam about and to open up land to extend their farming area in accordance to their needs. Groups in society marked the land they had cultivated to proclaim their ownership. These marks could be very simple and could simply be a tree, a big stone, or a piece of iron hammered into the soil, or they used the physical condition of the land itself such as rivers, lakes, hills etcetera as borders to distinguish their land from that of others. Minangkabau traditional society never recorded these borders in writing on paper, leaves, or stones or any other means as many peoples in other parts of the world do. Rather, they deemed it sufficient to use natural symbols to demarcate the important agreements they had made between them orally

    Nagari Boundary Conflict in West Sumatera: A Case Study of Nagari Sumpur and Bungo Tanjung

    Get PDF
    Communal land boundary conflict between Nagari Sumpur and Bungo Tanjung has been occurring for more than 100 years. Certainly, the conflict that occurs at communal land border reaches a crisis point that leads to aggression such as murder, theft of farm products, coercion lease relationship which exacerbates social relationship. The aims of this research are to identify the guidelines of each Nagari regarding communal land ownership in the boundary region...

    Gambaran pelaksanaan swamedikasi dan pendapat konsumen apotek mengenai konseling obat tanpa resep di wilayah Bantul

    Get PDF
    Penggunaan  obat tanpa resep dalam upaya swamedikasi telah dilakukan secara luas oleh masyarakat untuk mengobati berbagai kondisi penyakit ringan. Obat-obat yang sering digunakan dalam swamedikasi pada umumnya termasuk ke dalam golongan obat tanpa resep. Perilaku masyarakat daam swamedikasi dipengaruhi beberapa hal salah satunya kemudahan mengakses berbagai informasi mengenai obat, dan juga merupakan salah satu pertimbangan konsumen dalam pemilihan obat. . Perkembangan konsep “Pelayanan Kefarmasian” berarti Apoteker secara langsung bertanggung jawab pada pasien dalam peningkatkan mutu pelayanan sehingga Apoteker memiliki kewajiban dalam pemberian informasi yang benar terkait penggunaan obat-obat tanpa resep. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapat konsumen apotek mengenaikonseling obat tandap resep dan gambaran pelaksanaan swamedikasi di wilayah bantul. Rancangan penelitian deskriptif dengan metode penelitian survei secara langsung menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Penentuan sampel apotek dan pasien dilakukan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tiga golongan obat yang paling banyak dibeli dalam pelaksanaan swamedikasi adalah analgesik antipiretik (28,8%), vitamin/suplemen (19,3%), dan obat batuk pilek (15,1%). Sebagian besar konsumen telah mengetahui aturan pemakaian obat (71%0, dan Apoteker merupakan faktor pertimbangan dalam pemilihan obat (34%). Sebanyak 95,7% konsumen mengaku membaca label obat pada saat pertama kali pembelian (95,7%). Pendapat konsumen mengenai konseling yaitu bahwa sebagian besar memerlukan adanya konseling obat tanpa resep (89%), sebanyak 24,8% pernah mendapatkan konseling obat tanpa resep dengan durasi konseling 1-5 menit. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Gambaran pelaksanaan swamedikasi obat tanpa resep di Wilayah Bantul menunjukkan bahwa golongan obat tanpa resep yang paling banyak dibeli adalah analgesik antipiretik. Pelaksanaan swamedikasi obat tanpa resep di wilayah Bantul sudah dilakukan dengan baik, ditunjukkan dengan sebagian besar konsumen pernah mendapatkan konseling dengan durasi 1-5 menit. Konsumen juga merasa perlu mendapatkan konseling obat tanpa resep oleh Apoteker

    The effectiveness of Jicama Yogurt (Pachyrhizus erosus) to Lipid Profile and Triglyceride Levels

    Get PDF
    ABSTRACTBackground: Cardiovascular disease is the number one cause of death in the world. One of the causes is hypercholesterolemia. The management of hypercholesterolemia can be done through non-pharmacological efforts by consuming hypocholesterolemic foods, including jicama and probiotic drinks. Probiotic and jicama drinks contain active compounds inulin and lactic acid bacteria which can control total cholesterol levels.Objectives: to determine the effectiveness of jicama yogurt probiotics on lipid profile and trygliceride levels of hypercholesterolemic employees of the Campus I Health Polytechnic of the Ministry of Health Padang.Methods: This study used a quasi-experimental study with pre-posttest design. The sample was 18 people from the Campus I Health Polytechnic of the Ministry of Health Padang with hypercholesterolemia, the study was conducted in January - November 2019. Respondents were given 120 ml of jicama yogurt probiotic for 14 days. Analysis using the dependent t-test.Results: The results showed that the average initial total cholesterol level was 218.33 mg/dL, HDL 51.11 mg/dL, LDL 145.11 mg/dL, triglycerides 111.39 mg/dL and the final total cholesterol level was 217.78 mg/dL, HDL 56.67 mg/dL, LDL 139.56 mg/dL, Triglycerides 109.22 mg/dL. The average reduction in total cholesterol levels in the group was 0.56 mg/dL, LDL was 5.56 mg/dL, triglycerides 2.17 mg/dL, an average increase in HDL levels was 5.56 mg/dL. The results of statistical tests showed that there was a significant difference between HDL levels before and after intervention (p 0.05).Conclusion: Jicama yogurt probiotics are more effective in positively modifying the lipid profile levels. Jicama yogurt probiotic can be used as an alternative complementary therapy for hypercholesterolemic sufferers.KEYWORDS: Hypercholesterolemia; jicama; Lipid profile; probiotic

    DISFUNGSI KESENIAN GAMAD DAN BALANSE MADAM DI SUMATERA BARAT

    Get PDF
    Gamad music and Balanse Madam dance are no longer popular among the people of West Sumatra. This art was created by an art movement from Nias who lived in the city of Padang in the early 18th century. Balanse Madam art was popular in the 1960s to 1980s. The specialty of this art is that it adopted the music and dance of the Portuguese who loved to party when they traded spices on the West Sumatra coast in the 18th century. The Balanse madam dance was later imitated by Nias workers who later adapted it to the values of the people of West Sumatra. The music that accompanies the Balanse Madam dance is Gamad music (Inter-Regional Music Association) combining various musical instruments of various ethnicities living in the city of Padang such as Minangkabau, Medan and Malay regional music. However, this art, both Gamad music and Balanse Madam dance, are no longer alive in society. Various factors, both internal and external, have caused this art to be rarely performed. As for this article, it will be analyzed using the concept of dysfunction. As for this article, it will be analyzed using the concept of dysfunction.  AbstrakMusik Gamad dan Tari Balanse Madam sudah tidak populer lagi di kalangan masyarakat Sumatera Barat. Kesenian ini diciptakan oleh sebuah gerakan seni dari Nias yang bermukim di kota Padang pada awal abad ke-18. Seni Balanse Madam populer pada tahun 1960 hingga 1980-an. Keistimewaan kesenian ini adalah mengadopsi musik dan tarian bangsa Portugis yang gemar berpesta saat berdagang rempah-rempah di pesisir Sumatera Barat pada abad ke-18. Tari Balanse Madam ini kemudian ditiru oleh para pekerja Nias yang kemudian disesuaikan dengan nilai-nilai masyarakat Sumatera Barat. Musik yang mengiringi tari Balanse Madam adalah musik Gamad yang memadukan berbagai alat musik dari berbagai etnis yang tinggal di kota Padang seperti musik daerah Minangkabau, Medan dan melayu. Namun kesenian ini, baik musik Gamad maupun tari Balanse Madam, sudah tidak hidup lagi di masyarakat. Berbagai faktor baik internal maupun eksternal menyebabkan kesenian ini jarang dipentaskan. Adapun artikel ini dianalisis dengan menggunakan konsep disfungsi. 

    EKSISTENSI TRADISI BANTUAN GERABAT DALAM PERNIKAHAN DI DESA TANJUNG DAYANG SELATAN

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini ialah menganalisis eksistensi tradisi, pro, dankontra, tradisi bantuan gerabat pada masyarakat dalam acarapernikahan di Desa Tanjung Dayang Selatan. jenis penelitian yangdigunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi,yang merupakan penelitian yang didasari dari pengalaman subjektifatau fenomenologikal yang dialami pada diri individu. Lokasi yangdipilih pada penelitian ini adalah salah satu kabupaten di provinsiSumatera Selatan yaitu Kabupaten Ogan Ilir, kemudian lokasi persisnyaadalah di Kecamatan Indralaya Selatan. Hasil penelitian ini ialah tradisibantuan gerabat dalam pernikahan di Desa Tanjung Dayang Selatanmerupakan tradisi turun-temurun dari nenek moyang. Yang memilikinilai sosial yang tinggi, gotong royong dan kekeluargaan yang kentaldari tradisi tersebut. Terjadinya perubahan nilai dan makna dari tradisibantuan gerabat yang disebabkan oleh status sosial, ekonomi dan lainsebagainya. Sehingga akhirnya mengakibatkan terjadinya konflik antarpelaku (pemberi dan penerima bantuan) yang tidak kunjungterselesaikan sehingga harus melibatkan pemerintahan desa dalammelakukan mediasi.Tujuan penelitian ini ialah menganalisis eksistensi tradisi, pro, dan kontra, tradisi bantuan gerabat pada masyarakat dalam acara  pernikahan di Desa Tanjung Dayang Selatan. jenis penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, yang merupakan penelitian yang didasari dari pengalaman subjektif atau fenomenologikal yang dialami pada diri individu. Lokasi yang dipilih pada penelitian ini adalah salah satu kabupaten di provinsi Sumatera Selatan yaitu Kabupaten Ogan Ilir, kemudian lokasi persisnya adalah di Kecamatan Indralaya Selatan. Hasil penelitian ini ialah tradisi bantuan gerabat dalam pernikahan di Desa Tanjung Dayang Selatan merupakan tradisi turun-temurun dari nenek moyang. Yang memiliki nilai sosial yang tinggi, gotong royong dan kekeluargaan yang kental dari tradisi tersebut. Terjadinya perubahan nilai dan makna dari tradisi bantuan gerabat yang disebabkan oleh status sosial, ekonomi dan lain sebagainya. Sehingga akhirnya mengakibatkan terjadinya konflik antar pelaku (pemberi dan penerima bantuan) yang tidak kunjung terselesaikan sehingga harus melibatkan pemerintahan desa dalam melakukan medias

    EKSISTENSI TRADISI BANTUAN GERABAT DALAM PERNIKAHAN DI DESA TANJUNG DAYANG SELATAN

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini ialah menganalisis eksistensi tradisi, pro, dankontra, tradisi bantuan gerabat pada masyarakat dalam acarapernikahan di Desa Tanjung Dayang Selatan. jenis penelitian yangdigunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi,yang merupakan penelitian yang didasari dari pengalaman subjektifatau fenomenologikal yang dialami pada diri individu. Lokasi yangdipilih pada penelitian ini adalah salah satu kabupaten di provinsiSumatera Selatan yaitu Kabupaten Ogan Ilir, kemudian lokasi persisnyaadalah di Kecamatan Indralaya Selatan. Hasil penelitian ini ialah tradisibantuan gerabat dalam pernikahan di Desa Tanjung Dayang Selatanmerupakan tradisi turun-temurun dari nenek moyang. Yang memilikinilai sosial yang tinggi, gotong royong dan kekeluargaan yang kentaldari tradisi tersebut. Terjadinya perubahan nilai dan makna dari tradisibantuan gerabat yang disebabkan oleh status sosial, ekonomi dan lainsebagainya. Sehingga akhirnya mengakibatkan terjadinya konflik antarpelaku (pemberi dan penerima bantuan) yang tidak kunjungterselesaikan sehingga harus melibatkan pemerintahan desa dalammelakukan mediasi.Tujuan penelitian ini ialah menganalisis eksistensi tradisi, pro, dan kontra, tradisi bantuan gerabat pada masyarakat dalam acara  pernikahan di Desa Tanjung Dayang Selatan. jenis penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, yang merupakan penelitian yang didasari dari pengalaman subjektif atau fenomenologikal yang dialami pada diri individu. Lokasi yang dipilih pada penelitian ini adalah salah satu kabupaten di provinsi Sumatera Selatan yaitu Kabupaten Ogan Ilir, kemudian lokasi persisnya adalah di Kecamatan Indralaya Selatan. Hasil penelitian ini ialah tradisi bantuan gerabat dalam pernikahan di Desa Tanjung Dayang Selatan merupakan tradisi turun-temurun dari nenek moyang. Yang memiliki nilai sosial yang tinggi, gotong royong dan kekeluargaan yang kental dari tradisi tersebut. Terjadinya perubahan nilai dan makna dari tradisi bantuan gerabat yang disebabkan oleh status sosial, ekonomi dan lain sebagainya. Sehingga akhirnya mengakibatkan terjadinya konflik antar pelaku (pemberi dan penerima bantuan) yang tidak kunjung terselesaikan sehingga harus melibatkan pemerintahan desa dalam melakukan medias

    PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP PH DAN TOTAL BAKTERI ASAM LAKTAT YOGHURT DENGAN PENAMBAHAN SARI BUAH NAGA MERAH SEBAGAI MINUMAN FUNGSIONAL BAGI PENDERITA HIPERKOLESTEROLEMIA

    Get PDF
    Faktor penentu dari kelayakan dan dikategorikan pangan fungsional produk yoghurt yaitu jumlah bakteri asam laktat (BAL) yang terkandung di dalamnya. Lama penyimpanan pada yoghurt dapat mempengaruhi nilai pH dan total bakteri asam laktat namun tidak mempengaruhi jenis BAL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap pH, Total Bakteri Asam Laktat Yoghurt dengan Penambahan Sari Buah Naga Merah sebagai Minuman Fungsional Bagi Penderita Hiperkolesterolemia. Desain Rancangan Acak Kelompok dengan 3 perlakuan dan 2 kali ulangan. Wadah yang digunakan yaitu botol plastik 100 ml. Uji Kruscall Wallis Tidak adanya pengaruh lama penyimpanan terhadap nilai pH dan Total BAL. Total BAL yang didapat telah sesuai dengan standar, yaitu minimal sebanyak 10 CFU/ml. Perlu penelitian lanjutan melihat Efektivitas Pemberian Yoghurt Buah Naga Merah Terhadap Profil Lipid (HDL, LDL, Kolesterol Total) Dan Trigliserida Pada Penderita Hiperkolesterolemia

    The Development of the Module of Educational Semi-Comic Anti-Corruption Integrated in PPKN Learning for Junior High School Students

    Get PDF
    The paper aims to develop an Integrated Anti-Corruption Education Comic Module and to find out the effectiveness of the semi-comic integrated anti-corruption education module in Civics learning for class VII students at SMPN 19 Kerinci. This type of research is Research and Development. The population in this study were all students of class VII at SMP Negeri 19 Kerinci. The sampling technique used is non-probability sampling with purposive sampling. The product will be validated by experts and tested on class VII students at SMP Negeri 19 Kerinci. Qualitative data were obtained through observation, written responses, and suggestions, while quantitative data were obtained from questionnaires and tests. The practicality of the module is determined based on the response of the teacher and students. Based on considerations consisting of three students who have high, medium, and low abilities (individual evaluation) and one class of students in class VII SMP Negeri 19 Kerinci (large scale trial). Data collection instruments consisted of observation sheets, questionnaire sheets, and question sheets. The results showed that the results of the validity of media experts were 93%, material experts 91%, and linguists 90%, with very valid categories. As for the practicality test, with an average of 91.5 in the very practical category. For effectiveness, the data source is obtained from the learning outcomes of students before and after using the semi-comic module. The pre-test results obtained an average of 46, and during the post-test, it increased to 94. The results of this research and development can conclude that the use of the module semi-comic anti-corruption education integrated into PPKN learning for class VII students at SMP Negeri 19 Kerinci is appropriate

    KUALITAS DAN DAYA TERIMA YOGHURT SARI BUAH NAGA MERAH UNTUK PENDERITA HIPERKOLESTEROLEMIA

    Get PDF
    Salah satu faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler adalah hiperkolesterolemia. Buah Naga Merah mengandung antioksidan tinggi yang diyakini dapat menurunkan kadar kolesterol. Penelitian ini bertujuan mengetahui mutu organoleptik, mutu kimia dan daya terima yoghurt dengan penambahan sari buah naga merah sebagai minuman fungsional bagi penderita hiperkolesterolemia. Desain experiment quasy, rancangan non randomized control group design 1 kontrol dan 3 perlakuan. Uji tingkat kesukaan pada 30 panelis terlatih dan uji daya terima 30 pasien hipekolesterolemia. Uji sidik ragam 5 %, hasil analisa menunjukkan tidak ada perbedaan nyata tiap perlakuan terhadap mutu organoleptik dengan penambahan sari buah naga merah. Total bakteri asam laktat memenuhi SNI dan Daya Terima 96%. Perlu penelitian lanjutan untuk memeriksakan kadar Pb dan daya simpan yoghurt penambahan sari buah naga
    corecore