101 research outputs found

    ANALISIS KINERJA PTPN IX DITINJAU DARI ASPEK KEUANGAN OPERASIONAL DAN ADMINISTRASI

    Get PDF
    Perusahaan merupakan badan usaha yang tidak lepas dari penggunaan dana/uang, maa perlu adanya penilaian tentang kinerja keuangan. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang berupa neraca dan laporan laba rugi, perusahaan dapat dinilai kondisi perusahaannya dengan analisis rasio laporan keuangan. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengadakan evaluasi kinerja perusahaan dilihat dari aspek keuangan yang menggunakan analisis rasio laporan keuangan, kemudian aspek operasional dan aspek administrasi pada PTPN IX Surakarta. Penelitian ini menggunakan data dari tahun 2002 sampai 2005. ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan kinerja perusahaan dari tahun ke tahun sehingga memungkinkan manajemen menilai kinerja masa lalu dan juga memproyeksikan hasilnya untuk masa depan. Penelitian ini menggunakan data primer yang didapat dengan cara interview secara langsung dari sumbernya. Dan data sekunder yang didapat dari laporan keuangan , buku literature & keputusan menteri BUMN. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perusahaan selama empat tahun mempunyai rasio pengembalian modal yang selalu mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan kontribusi pemilik atau keefektifan perusahaan menggunakan sumber-sumber lain untuk kepentingan pemilik. rasio likuiditas yaitu rasio lancar dan rasio cepat selama empat tahun mengalami kenaikan. Yang mana terbukti dengan naiknya rasio lancar sejak tahun 2003. Hal ini dapat terjadi karena adanya persaingan yang kompetitif di antara perusahaan yang ada. Kenaikan rasio cepat dari tahun ke tahun dikarenakan faktor persaingan yang semakin kompetitif antar perusahaan. Walaupun kenaikan ini kecil tetapi perusahaan masih dalam kondisi yang cukup likuid. collection periods dari tahun ke tahun mengalami perubahan naik dan turun. Pada aktivitas perputaran persediaan memiliki kecendurangan semakin menurun. Perputaran aktiva tetap pada tahun 2002 ke tahun 2003 menunjukkan peningkatan. Kemudian mulai tahun 2003 menunjukkan penurunan. Jadi selama periode 2002 sampai 2005, kinerja keuangan pada PTPN IX mengalami kenaikan. Tetapi masih berada pada level BBB (kurang sehat)

    NIAT INVESTASI SAHAM OLEH MAHASISWA DIMASA COVID-19

    Get PDF
    This research is intended to know and prove attitudes to risk and return on investment in investment intentions made by students with financial literacy and investment understanding as moderation.The type of research used is explanatory research, with a quantitative approach of data collection using questionnaires with the number of respondents to 277 students of the Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Malang class of 2019. Furthermore, the analysis of data that has been obtained using the Structural Equation Model (SEM) method in the SmartPLS program. The results of the analysis showed that attitudes to risk and return have a positive effect on investment intentions while financial literacy and investment understanding can moderate perceptions of risk and returns on investment intentions positively and significantly

    Pengembangan Soal Berbasis HOTS Mata Pelajaran PAI di SMK 17 Seyegan

    Get PDF
    Critical thinking is an ability that students must have today.  In the Industrial Era 4.0 which is marked by competition in all fields, it requires someone to have a critical, creative and innovative attitude.  One effort that can be done is to provide HOTS questions to students.  Therefore, the development of HOTS questions in all subjects including Islamic Religious Education is urgent to do.  The purpose of this study is to provide an overview of the procedure for preparing HOTS questions on Islamic Religious Education.  This type of research is qualitative field research.  The data were obtained from interviews and documentation, then the data were analyzed using descriptive analysis techniques.  The results of the study were five steps taken by the PAI teacher at SMK 17 Seyegan to develop HOTS questions.  The following is a series of procedures for making HOTS questions designed by PAI teachers at SMK 17 Seyegan, namely: 1) Analyzing basic competencies that allow HOTS questions to be designed.  2) Designing Problem lattices.  3) Develop unique, current, and contextual stimuli.  4) Make questions based on the grid that has been made.  5) Design scoring guide

    OPTIMALISASI PIT PADA SERVICE SEPEDA MOTOR di DEALER YAMAHA (UD. DWI SEMAR SAKTI JL. MASTRIP KEMLATEN 202 KARANGPILANG, SURABAYA)

    Get PDF
    Abstrak Dalam kehidupan sehari-hari, antrian sangat sering dijumpai disekitar kita. Dalam hal ini antrian terjadi pada saat ada pihak yang harus menunggu untuk mendapatkan pelayanan, antrian dalam skala kecil maupun besar membutuhkan penyelesaian serta solusi yang tepat dan optimal. Pada bidang otomotif, hal ini sering kita jumpai waktu servis sepeda motor dimana pemilik sepeda motor tersebut harus menunggu antrian karena jumlah pit pada suatu bengkel tidak mampu melayani jumlah motor yang datang dalam sistem antrian. Antrian dibentuk jika pelanggan yang datang melebihi kapasitas yang tersedia. Hal ini bisa merugikan konsumen karena harus menunggu dalam antrian dan kehilangan banyak waktu untuk melakukan kegiatan lain. Begitu juga sebaliknya, dampak pemberian layanan yang cepat menimbulkan biaya operasional lebih bagi perusahaan karena harus menambah fasilitas layanan. Oleh karena itu, perlu ditentukan jumlah tempat servis(pit) yang optimal dan dapat meminimalisir kerugian dari pihak bengkel maupun pelanggan. Pada karya tulis ini dilakukan analisa terhadap jumlah pelanggan yang datang, waktu kedatangan pelanggan, waktu servis dan jumlah pit. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jumlah pit yang optimal. Biaya pengadaan atau pengurangan pit dan biaya servis yang dibayar pelanggan pada Dealer Yamaha UD. Dwi Semar Sakti agar terjadi keseimbangan antara jumlah pelanggan yang datang dengan jumlah pit yang tersedia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian adalah area tempat servis sepeda motor yang ada di Dealer Yamaha UD. Dwi Semar Sakti Jl. Mastrip Kemlaten 202 Karangpilang, Surabaya. Sedangkan objek penelitian adalah bengkel dan pelanggan dari dealer tersebut. Kata kunci: Optimalisasi pit, jumlah pelanggan, waktu servis Abstract Everyday in our lives, the queues are very often found around us. In this case the queue happens when there are those who have to wait for services, queues in small and large scale requires settlement as well as appropriate and optimal solution. In the automotive field, it is often encountered when servicing the motorcycle where the owner of the motorcycle had to wait in line for the number of pits at a repair shop is not able to serve the number of motorcycles that come in the queuing system. Queues formed if the customer comes exceeds the available capacity. This could harm consumers because hartus wait in queues and lost a lot of time to do other activities. Likewise, the impact of rapid service delivery raises the cost of operating costs for the company because it had to add a service facility. Therefore, it is necessary to determine the amount of the servicing (pit) is optimal and can minimize the loss of the workshop as well as customers. In this paper to analyze the number of customers who come, the time of arrival of customers, service time and the number of pits. This study aims to determine the optimal number of pit. Pit procurement costs and servicing costs paid by customers on a Yamaha Dealer UD. Dwi Semar Sakti for a balance between the number of customers who come up with the number of pit available. This research is descriptive with quantitative approach. The subject of research is the area where the service motorcycle in Yamaha Dealer UD. Dwi Semar Sakti Jl. Mastrip Kemlaten 202 Karangpilang, Surabaya. While the object of study is the workshop and customers of the dealership. Keywords :Pit optimization, total customer, service tim

    Peran Dokumen Elektronik Sebagai Alat Bukti Pada Sistem Pembuktian Tindak Pidana Di Indonesia,

    Get PDF
    Pada skripsi ini, penulis mengangkat permasalahan Dokumen Elektronik Sebagai Alat Bukti Pada Sistem Pembuktian Tindak Pidana Di Indonesia. Pemilihan tema tersebut tersebut dilatar belakangi oleh karena pembangunan hukum yang merupakan salah satu cara guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat, tidak hanya harus dilakukan terhadap hukum materiil saja tetapi juga hukum formal dalam hal ini hukum acara pidana. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang telah menyebabkan semakin berkembang pula transaksi modern melalui media elektronik, belum diikuti oleh perkembangan hukum terutama hukum formal yang dapat mengikuti percepatan perkembangan implementasi teknologi tersebut. Sehubungan dengan kemajuan teknologi komunikasi, informasi, dan komputer, tentunya tidak dapat dipungkiri telah menimbulkan tatanan sosial dan sisitem nilai yang baru. Alat bukti yang di akui oleh KUHAP tentunya juga mengakibatkan alat bukti digital atau elektronik sulit untuk diterima serta membuktikan kesalahan terdakwa dengan alasan bahwa alat bukti digital atau elektronik tersebut tidak diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 (KUHAP), sehingga dengan melihat kondisi pengaturan alat bukti elektronik di Indonesia, alat bukti elektronik sifatnya masih parsial karena alat bukti elektronik hanya dapat digunakan sebagai bahan pembuktian dalam tindak pidana tertentu. Yang dimaksud alat bukti elektronik disini informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang memenuhi persyaratan formil dan persyaratan materil yang diatur dalam undang-undang nomor 11 Tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik.Informasi elektronik dan dokumen elektronik tersebut yang akan menjadi alat bukti elektronik (digital evidence). Sedangkan hasil cetak dari informasi elektronik dan dokumen elektronik akan menjadi alat bukti surat.Berdasarkan hal tersebut diatas, karya tulis ini mengangkat rumusan masalah : (1) Dokumen elektronik apakah yang dapat di kualifikasikan sebagai alat bukti dalam tindak pidana di Indonesia? (2) Bagaiaman peran dokumen elektronik dalam sistem pembuktian tindak pidana di Indonesia?Kemudian penulisan karya tulis ini menggunakan metode yuridis normatif dengan metode pendekatan Perundang-undangan (statue approach) dan pendekatan komparatif (comparative approach). Bahan hukum primer, sekunder, dan tersier yang diperoleh penulis akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis kualitatif yaitu dengan menganalisa dan menguraikan data dalam bentuk kalimat yang baik dan benar, sehingga mudah dibaca, diberi arti atau di interpretasikan. Dari analisis data tersebut maka bisa ditarik kesimpulan yang diuraikan baik secara deduktif maupun induktif. Setelah penarikan kesimpulan maka selanjutnya bahan hukum dapat digambarkan dengan jelas dalam bentuk deskriptif mengenai, Peran dokumen elektronik sebagai alat bukti pada sistem pembuktian tindak pidana di Indonesia sehingga dapat diperoleh gambaran yang menyeluruh tentang permasalahan dan penyelesaian dari penelitian ini.Dari hasil penelitian dengan metode di atas, penulis memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada yaitu deengan diberlakukannya UU ITE maka terdapat suatu pengaturan yang baru mengenai alat-alat bukti dokumen elektronik. Berdasarkan ketentuan Pasal 5 ayat 1 UU ITE ditentukan bahwa informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah. Selanjutnya di dalam Pasal 5 ayat 2 UU ITE ditentukan bahwa informasi elektronik atau dokumen elektronik dan/ atau hasil cetaknya sebagaimana dimaksud pada ayat 1 merupakan perluasan alat bukti yang sah dan sesuai dengan hukum acara yang berlaku di Indonesia. Dengan demikian, bahwa UU ITE telah menentukan bahwa dokumen elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan suatu alat bukti yang sah dan merupakan perluasan alat bukti yang sah sesuai dengan hukum acara yang telah berlaku di Indonesia, sehingga dapat digunakan sebagai alat bukti di muka persidangan. Hadirnya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik merupakan sedikit kemajuan dalam menyikapi dan menanggulangi maraknya cybercrime saat ini, terutama dalam proses penegakan hukumnya/proses beracaranya. Pasal 5 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik telah memberikan sedikit solusi atas kekosongan hukum acara pidana pada perkara-perkara cybercrime. Suatu dokumen elektronik menjadi akurat dan terpercaya bila sistem yang digunakan dalam operasional dikeluarkan oleh sebuah sistem elektronik yang akurat dan terpercaya pula. Di dalam pelaksanaan sebuah sistem elektronik haruslah tersertifikasi sehingga dokumen elektronik yang dikeluarkan darinya dapat dipercaya keberadaannya. Pembuktian terhadap suatu alat bukti berupa dokumen elektronik juga menyangkut aspek validitas yang dijadikan alat bukti, karena bukti elektronik mempunyai karakteristik khusus dibandingkan bukti non-elektronik, karakteristik khusus tersebut karena bentuknya yang disimpan dalam media elektronik, disamping itu bukti elektronik dapat dengan mudah direkayasa sehingga sering diragukan validitasnya.Kata Kunci : Dokumen elektronik, Alat bukti, Sistem pembuktian, Tindak pidana

    PEMODELAN FIXED TIME PERIOD UNTUK SISTEM PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA GUDANG REGIONAL

    Get PDF
    Inventory control modelling is utilized to optimize warehousing cost and the availability of product and raw material while keeping customer satisfaction level. A formulation of fuzzy time series based on raw material planning for  fixed-time period safety stock model was proposed to enhance forecasting accuracy in limited  data availability.  Safety stock levels were computed in monthly fashion to optimizing the most appropriate capacity in each regional warehouse. Forecasting accuracy was based on MAPE indicator. By deploying forecasted data,  the   calculation of product quantity and capacity level were set to correspond  with the target of product box quantity to produce. The result showed that the forecasting of six products in four regions showed the range of  MAPE values with  minimum at 0.29% and maximum at 1.94% level. The implementation of formula on a real field application had increased the  data flow transaction and mobility amount among stakeholders. Keywords: formulation, fuzzy tim series forecasting, inventory control, modelling, MAP

    PENGARUH FAKTOR – FAKTOR PROMOTIONAL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KENDARAAN HONDA CBR 150 DI SAMARINDA

    Get PDF
    Tujuan Penelitian ini adalah untuk menguji dan  menganalisis pengaruh faktor periklanan, personal selling, publisitas, promosi penjualan, potongan harga, saluran distribusi terhadap keputusan pembelian Honda CBR 150 di Samarinda.Pemasaran merupakan salah satu kegiatan  pokok yang dilakukan perusahaan dalam usahanya mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan laba.Dapat dirumuskan masalah yang menjadi arahan ini adalah apakah faktor periklanan, personal selling, publisitas, promosi penjualan, potongan harga, saluran distribusi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian kendaraan Honda CBR 150 di Samarinda.Diduga bahwa faktor periklanan, personal selling, promosi penjualan, publisitas, potongan harga, saluran distribusi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian kendaraan Honda CBR 150 di Samarinda.Diduga faktor potongan harga berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian kendaraan Honda CBR 150 di Samarinda.Berdasarkan analisis secara parsial sesuai dengan hasil perhitungan unstandardized coefficient diketahui bahwa  variabel periklanan sebesar 0.293, personal selling sebesar 0,608, promosi penjualan sebesar – 0,250, publisitas sebesar 0,547, potongan harga sebesar 0,100 dan saluran distribusi sebesar 0,567 sehingga variabel personal selling berpengaruh secara dominan terhadap variabel keputusan pembelian kendaraan Honda CBR 150R di Samarinda.Berdasarkan output diperoleh angka Adjuster R Square  adalah nila R Square sebesar 0.341 atau (34.1%). Hal ini menunjukkan bahwa porsentase sumbangan pengaruh variabel independen yaitu periklanan, personal selling, promosi penjualan, publisitas, potongan harga dan saluran distribusi terhadap keputusam pembelian kendaraan Honda CBR 150R sebesar 34.1%. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel yang lain.Dari Uji F menunjukkan nilai Fhitung > Ftabel, hal ini menunjukkan bahwa variabel periklanan, personal selling, promosi penjualan, publisitas, potongan harga dan saluran diitribusi secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap konsumen pembelian kendaraan Honda CBR 150R di Samarinda (Y) sehingga Ha diterima. Variabel independen yang terdiri dari periklanan, promosi penjualan, publisitas, dan potongan harga berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen keputusan pembelian
    corecore