33 research outputs found

    Penerapan Perencanaan dan Pengendalian Internal Dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa (Studi Pada Desa Jagamukti, Desa Citanglar dan Desa Buniwangi)

    Get PDF
    Penerapan Perencanaan dan Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Jagamukti, Desa Citanglar dan Desa Buniwangi Kecamatan Surade Kabupaten Sukabumi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan perencanaan dan pengendalian internal dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Citanglar, Desa Jagamukti dan Desa Buniwangi pada tahun 2018. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara. Penelitian ini mengambil narasumber dari pihak pemerintah desa, yaitu Sekretaris Desa dan dari Tokoh Masyarakat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Desa Citanglar, Desa Jagamukti dan Desa Buniwangi telah menerapkan perencanaan dan pengendalian internal dalam pengelolaan ADD yang pengimplementasiannya berjalan dengan baik

    Keragaman Tumbuhan Paku pada Tegakan Pinus (Pinus merkusii) dan Damar (Agathis dammara) di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi, Jawa Barat

    Get PDF
    Tumbuhan paku merupakan salah satu flora yang banyak ditemukan di kawasan hutan hujan tropis sebagai vegetasi penutup tanah. Tumbuhan paku memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan yaitu pencegah erosi, pengaturan tata air, dan membantu proses pelapukan serasah hutan. Keanekaragaman tumbuhan paku cukup tinggi dan memiliki persebaran yang luas di Indonesia. Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) merupakan kawasan hutan yang terletak di Kecamatan Cibadak dan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. HPGW terletak pada ketinggian 460-726 m dpl dan memiliki luas sebesar 359 hektar. Informasi mengenai keanekaragaman tumbuhan paku di kawasan HPGW yang banyak ditumbuhi pohon pinus (Pinus merkusii) dan damar (Agathis dammara) masih terbatas. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan identifikasi keragaman tumbuhan paku pada tegakan pinus dan damar, serta iklim mikro yang berpengaruh terhadap kedua lokasi yang didominasi oleh kedua jenis tumbuhan tersebut. Metode yang digunakan untuk pengamatan adalah metode garis menyinggung, yaitu metode yang digunakan untuk penarikan contoh tipe vegetasi bukan hutan, seperti semak atau tumbuhan rendah (rumput). Pengambilan sampel dilakukan di dua lokasi, yaitu tegakan pinus dan tegakan damar yang ditentukan secara acak. Pada tiap lokasi dibuat transek sepanjang 10 m dengan 10 interval, dilakukan sebanyak 5 ulangan. Jenis tumbuhan paku yang ditemukan di kedua lokasi HPGW yaitu pada tegakan pinus dan damar berjumlah 5 jenis, yaitu Selaginella sp., Taenitis interrupta, Nephrolepis biserrata, Microlepia speluncae, dan Lygodium japonicum. Jenis tumbuhan paku yang mendominasi adalah Selaginella sp. Faktor iklim mikro seperti intensitas cahaya matahari dan kelembapan udara turut berperan dalam pertumbuhan dan keanekaragaman jenis tumbuhan paku

    FORMULASI KRIM EKSTRAK ETANOL TANGKAI DAUN TALAS(COLOCASIA ESCULENTA L.) TERHADAP LUKA SAYAT PADA TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS) GALUR WISTAR

    Get PDF
    Salah satu tanaman yang dapat menjadi pilihan sebagai obat penyembuhan luka yaitu tangkai daun talas (Colocasia esculenta L.) Kandungan fitokimia tangkai daun talas yaitu flavonoid, tanin, alkaloid, saponin, steroid, dan terpenoid diduga mampu membantu menyembuhkan luka. Tujuan Penelitian yaitu untuk mengetahui ekstrak etanol tangkai daun talas (Colocasia esculenta L.) yang  dapat diformulasikan menjadi sediaan krim serta stabil secara fisik dan kimia serta untuk mengetahui konsentrasi optimal formula sediaan krim ekstrak etanol tangkai daun talas (Colocasia esculenta L.) yang  digunakan sebagai penyembuhan luka sayat pada tikus  putih (Rattus norvegicus) galur wistar. Metode penelitian ini yaitu eksperimen laboratorium menggunakan ekstrak etanol tangkai daun talas (Colocasia esculenta L.) yang diformulasikan menjadi sediaan krim pada konsentrasi 5%, 10% dan 15 %  dengan desain Pretest-Posttest dengan kelompok eksperimen dan kontrol. Hasil penelitian menunjukkan Uji organoleptis, uji homogenitas, uji daya lekat, uji daya sebar, uji pH, uji Viskositas sebelum dan sesudah cycling test memenuhi persyaratan dan stabil. Pada uji efektivitas penyembuhan luka sayat pada tikus  putih (Rattus norvegicus) pada 15 hewan uji yang dibagi dalam lima kelompok menunjukkan bahwa pada konsentrasi 15 % yang memberikan efektivitas penyembuhan luka sayat yang paling cepat selama 14 hari pengukuran. Dapat disimpulkan bahwa  Ekstrak etanol tangkai daun talas talas (Colocasia esculenta L.) dapat diformulasikan dalam sediaan krim serta stabil secara fisik dan kimia dengan konsentrasi paling optimal formula sediaan krim yang dapat digunakan untuk penyembuhan luka sayat yaitu formula sediaan krim dengan konsentrasi 15%

    Hubungan Health Belief Model dengan Covid-19 Vaccine Hesitancy pada Masyarakat Sumatera Barat

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara health belief model dengan Covid-19 vaccine hesitancy pada masyarakat Sumatera Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan berupa korelasi. Responden dalam penelitian ini berjumlah 476 masyarakat Sumatera Barat yang berusia 18 hingga 60 tahun. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik nonprobability sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan adaptasi alat ukur Covid-19 Vaccine Hesitancy Scale dan alat ukur Health Belief Model. Reliabilitas Covid-19 Vaccine Hesitancy Scale adalah sebesar .826. Sedangkan masing-masing konstruk Health Belief Model memiliki reliabilitas perceived susceptibility .714, perceived severity .720, perceived benefits .782, perceived barriers .901, dan cues to action .786. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konstruk health belief model, yaitu perceived severity, perceived benefits, dan perceived barriers memiliki hubungan yang signifikan dengan vaccine hesitancy. Sedangkan konstruk perceived susceptibility dan cues to action tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan vaccine hesitancy. Berdasarkan hasil penelitian, konstruk perceived benefits dan perceived barriers merupakan konstruk yang memiliki hubungan paling kuat dengan vaccine hesitancy terhadap vaksin Covid-19 pada masyarakat Sumatera Barat. Dengan demikian, diperlukan program edukasi oleh lembaga kesehatan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait keuntungan melakukan vaksinasi dan mengatasi kekhawatiran yang menghambat penerimaan vaksin Covid-1

    PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF DALAM MENINGKATKAN EKONOMI MUSTAHIK (STUDI ROEMAH JAMUR DOMPET DHUAFA RIAU)

    Get PDF
    ABSTRAK Nama : Resti Wahyuni Jurusan : Manajemen Dakwah Judul : Pendayagunaan Zakat Produktif Dalam Meningkatkan Ekonomi Mustahik (Studi Roemah Jamur Dompet Dhuafa Riau) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pendayagunaan zakat produktif dalam meningkatkan ekonomi mustahik studi roemah jamur dompet dhuafa riau. Pendayagunaan zakat produktif adalah sebuah usaha bentuk pemanfaatan dana zakat secara maksimal untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan membentuk kemandirian mustahik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan jenis penelitian deskriptif. Data ini diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teori yang peneliti gunakan dari literatur buku M. Daud Ali mengenai pendayagunaan produktif kreatif guna melihat bagaimana pendayagunaan zakat ini dalam meningkatkan ekonomi mustahik dalam program roemah jamur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendayagunaan zakat produktif mampu meningkatkan ekonomi mustahik melalui 3 tahapan yaitu Pertama, pemberian modal guna mengembangkan usaha. Kedua, pembinaan ilmu pengetahuan mustahik sesuai dengan usaha yang akan dijalankan, dan Ketiga pengawasan dengan tujuan agar mustahiq melakukan usaha lebih tekun dan pendayagunaan dana zakat produktif yang selanjutnya bisa lebih baik sehingga mampu membentuk kemandirian serta meningkatkan ekonomi mustahik. Kata Kunci: Pendayagunaan, Zakat Produktif, Ekonomi Mustahi

    PRELIMINARY STUDY ON THE FLOWERING AND FRUITING BEHAVIORS OF NYAMPLUNG (Calophyllum inophyllum Linn.)

    Get PDF
    Nyamplung (Calophyllum inophylun Linn.) has high potential as raw material for biodiesel.Understanding reproductive growth behavior of nyamplung is important if the species want to be developed for supporting biodiesel program. This study is aiming at understanding the flowering and fruiting characteristics and their development; ripe fruit production; fruit harvesting time and seed viability of nyamplung. The study completed in 2010 in Jerowaru and Korleko (East Lombok District), and North Batukliang (Central Lombok District). The method consists of direct observation and seed germination trial. The results indicated that nyamplung has a perfect flower were both male and female reproductive organs are in a single flower. Nyamplung fruit is globose with its length from 2.5 to 3.4 and the width from 2.3 to 3.3 cm. Nyamplung flowering period was different between sites as a respond to biophysical and agro-climatic condition of the habitat. The flowering period tends to delay with the Calophyllum inophyllum increase of rainfall and this association had high correlation (97,3%). The flowering period completes within a month, while the fruiting period within 1.5 to 2.5 months.The percentages of ripe fruits at each location were 40.29% (Korleko), 36.45% (North Batukliang), and 32.78% (Jerowaru). The percentages of germinated seed

    Induction of Agarwood in Aquilaria Malaccensis Using Nitrogen Fertilizer and Fusarium Solani

    Get PDF
    Aquilaria malaccensis is agarwood producing species in Indonesia. Agarwood compounds are formed as a chemical response of Aquliaria malaccensis tree to various physical damages, phatogen infection, or chemical treatment. Factors influencing agarwood formation are age of the tree, season, geographical location, environment, and treatment period. Agarwood induction may be done in tree or sapling. Agarwood induction in saplings need more effort than in trees. Combination of fungi (Fusarium solani) and nutrient (Nitrogen fertilizer) treatment may be one way to induce agarwood in A. malaccensis saplings. This study aims to produce A. malaccensis agarwood (aromatic compounds and colour) by induction of F. solani and nitrogen fertilizer, and analyse the agarwood chemical content. The agarwood chemical content was investigated by Gas Chromatography Mass Spectrometry (GCMS) analysis. Results indicated that agarwood had a different colour for every treatment. The darkest brown and most fragrant agarwood were produced by A. malaccensis treated by a combination of nitrogen fertilizer (4 gr/sapling) and F. solani inoculation. Three chemical compounds were identified i.e. silanediol dimethyl, 4-ethyl benzoic acid and 1,4,7,10,13,16- hexaoxacyclooctadecane with percentages of 25.7, 17.62, and 3.56 respectively. A. malaccensis treated by nitrogen fertilizer and F. solani for 3 months is able to induce aromatic compounds formation, but the colour still dark brown. Biosynthesis of aromatic compounds in agarwood occurs first before changes in the colour of the wood

    PEMAHAMAN RADIKALISME

    Get PDF
    AbstrakAdanya perbedaan suku, budaya, ras , dan agama menjadi pemicu akan terjadinya radikalisme. Potensi penyebaran Radikalisme yang sangat besar terjadi pada kalangan remaja khususnya mahasiswa di Perguruan Tinggi . Teknik Observasi yang digunakan adalah Metode Kualitatif dengan objek pada  observasi  ini adalah mahasiswa perguruan tinggi . Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa kuesioner dengan pertanyaan – pertanyaan mendasar mengenai kasus radikalisme.  Tujuan dari penelitian ini adalah pertama mengkaji potensi mahasiswa yang memiliki paham radikal. Kedua merumusakan dampak dan cara penanggulangan  radikalisme. Ketiga hasil penelitian yang diperoleh akan menjadi bahan kajian dalam pembelajaran mata kuliah Pancasila. Keempat menumbuhkan rasa toleransi dan demokratis antar sesama.Kata kunci: Radikalisme, Remaja , Universitas, DemokratisAbstractThe existence of differences in ethnicity, culture, race, and religion is a trigger for radicalism. The potential for the spread of radicalism is very large among teenagers, especially students in universities. The research method used is a qualitative method with the object of this research is college students. The data collection technique used was in the form of a questionnaire with basic questions regarding cases of radicalism.  The purpose of this research is to first examine the potential of students who have a radical understanding. Second, formulate the impact and methods of overcoming radicalism. The three research results obtained will be used as study material in learning Pancasila courses. Fourth, foster a sense of tolerance and democracy among others.Keywords: Radicalism, Teenager, University, Democrati

    PEMANFAATAN RUMPUT LAUT SARGASSUM sp. SEBAGAI BIOSORBEN DALAM PENYERAPAN LIMBAH LAUNDRY

    Get PDF
    The high growth rate of the laundry industry in Batam resulted in high laundry waste generated. One way to reduce the level of pollution due to laundry waste is by absorption using biosorbent from Sargassum sp. Sargassum sp. made in powder form and activated with chitosan to maximize the absorption rate. The purpose of this study was to see the ability of sargassum sp., in reducing the content of TDS (Total Dissolved Solid), EC (Electrical Conductivity), TSS (Total Suspended Solid), and Phosphate. The method used in this research is the experimental method. Analysis of the data used is descriptive. The results obtained on measurements of pH, TDS, EC, TSS and phosphate, showed that for each measurement there was a decrease in TDS, EC, and TSS after adding sargassum sp. Both activated and not compared with before adding sargassum sp. except in the measurement of phosphate the opposite occurs. For EC the decrease ranged from 34-59%, in the TDS measurement there was a decrease in the range of 14-46%. For the measurement of TSS and phosphate, the reductions ranged from 7-99% and 4-68%, respectively. Based on LHRI Regulation No. 5 of 2014 concerning wastewater quality standards, the highest phosphate level is 2 mg/L, TSS 60 mg/L and pH ranges from 6-9, it means that phosphate and pH still meet the standard while TSS before the addition of biosorbent exceeds the standard but after being added sargassum sp. activated to meet the standard except for the unactivated.The high growth rate of the laundry industry in Batam resulted in high laundry waste generated. One way to reduce the level of pollution due to laundry waste is by absorption using biosorbent from Sargassum sp. Sargassum sp. made in powder form and activated with chitosan to maximize the absorption rate. The purpose of this study was to see the ability of sargassum sp., in reducing the content of TDS (Total Dissolved Solid), EC (Electrical Conductivity), TSS (Total Suspended Solid), and Phosphate. The method used in this research is the experimental method. Analysis of the data used is descriptive. The results obtained on measurements of pH, TDS, EC, TSS and phosphate, showed that for each measurement there was a decrease in TDS, EC, and TSS after adding sargassum sp. Both activated and not compared with before adding sargassum sp. except in the measurement of phosphate the opposite occurs. For EC the decrease ranged from 34-59%, in the TDS measurement there was a decrease in the range of 14-46%. For the measurement of TSS and phosphate, the reductions ranged from 7-99% and 4-68%, respectively. Based on LHRI Regulation No. 5 of 2014 concerning wastewater quality standards, the highest phosphate level is 2 mg/L, TSS 60 mg/L and pH ranges from 6-9, it means that phosphate and pH still meet the standard while TSS before the addition of biosorbent exceeds the standard but after being added sargassum sp. activated to meet the standard except for the unactivated
    corecore