132 research outputs found

    Peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Penyusunan Peraturan Desa (Studi Kasus di Desa Pablengan Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar)

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah, untuk menggambarkan sejarah pembentukan kedudukan, tugas, wewenang, penyusunan peraturan desa, kendala yang dihadapi, solusi yang dilakukan dalam mengatasi kendala yang dihadapi BPD dalam penyusunan peraturan desa di Desa Palengan Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik mencatat dokumen atau arsip, observasi, wawancara dan catatan (hasil wawancara). Menguji keabsahan data dengan cara triangulasi, khususnya triangulasi sumber data dan triangulasi teknik pengumpulan data, sedangkan untuk menganalisis data menerapkan model analisis interaktif melalui proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. BPD berkedudukan sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan desa, dan bertugas mengayomi adat istiadat, peran BPD dalam penyusunan peraturan desa, kendala BPD dalam penyusunan peraturan desa meliputi keterbatasan dalam penggunaan teknologi, keterbatasan dalam sumber daya manusia (SDM), kurangnya keterampilan/skill, kurangnya kultrul dan budaya, dan minimnya honor atau pendanaan. Selanjutnya solusi BPD dalam menghadapi kendala meliputi sebaiknya sarana teknologi dimiliki BPD dan anggota harus diperbanyak dan diperluas, sumber daya manusia (SDM) dipertebal, pengetahuan dan penanaman diperluas, pengalam yang kurang harus diperbaiki melalui beberapa info di internet, koran, majalah, dan pendanaan harus seimbang dengan kekurangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa BPD dalam penyusunan peraturan desa adalah 1) peran BPD dalam penyusunan naskah akademik adalah menyusun naskah sesuai dengan tata bahasa dan kaidah-kaidah dalam penulisan perundangundangan, 2) Peran dalam penyusunan rancangan peraturan desa dimana rancangan peraturan desa dibahas bersama oleh pemerintahan desa dan BPD, 3) peran BPD dalam pembahasan peraturan desa adalah rancangan yang disetujui dengan perubahan dan perlu dilakukan penyempurnaan atas perubahan rancangan peraturan desa, 4) peran dalam pengesahan peraturan desa tidak semua peraturan daerah untuk berlakunya harus terlebih dahulu mendapat pengesahan dari pejabat yang berwenang akan tetapi ada beberapa peraturan daerah untuk berlakunya harus terlebih dahulu mendapat pengesahan dari pejabat yang berwenang, dan 5) peran dalam pengawasan peraturan desa yaitu pengawasan terhadap peraturan desa dan peraturan kepala desa dilaksanakan secara administratif dan implementatif

    Mubahalah Perspektif Hadis (Kajian Ma‘anil Hadis)

    Get PDF
    Setelah melakukan penelitian, hasilnya menunjukkan bahwa hadis tentang mubahalah yang menjadi objek kajian peneliti ditemukan 7 jalur periwayatan. Yang masing-masing diriwayatkan oleh al-Bukhari, Muslim, Ahmad bin Hambal, an-Nasa’i, Ibnu Majah, Tirmizi, Abi Syaibah. Adapun kualitas hadis tentang mubahalah yang menjadi objek kajian pada penelitian ini memiliki status sahih karena telah memenuhi kriteria kaidah ke sahihan hadis. Kandungan hadis mu bahalah adalah berkumpulnya orang-orang yanng berselisih tentang suatu masalah kemudian mengucapkan laknat Allah kepada orang yang zalim diantara pihak-pihak yang berselisih. Pandangan ulama terkait mubahalah ini diperbolehkan untuk dilakukan ketika terjadi perselisihan dan pertentangan pendapat dengan pihak lain yang sama-sama meyakini bahwa pendapat masingmasing pihak adalah benar. Dampak dari mubahalah itu sendiri dapat menyebabkan kematian atau diberikan kesulitan-kesulitan dari Allah swt. selama hidu

    AUDIT INTERNAL DALAM PENGELOLAAN MUTU PENDIDIKAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 KLATEN

    Get PDF
    Research purpose is describing internal audit character in education quality management of SMK Muhammadiyah 1 Klaten. Specific purposes of this research are: (1) describing internal audit instrument character by Internal Audit Team in education quality management of SMK Muhammadiyah 1 Klaten. (2) knowing auditor activity character by Internal Audit Team in education quality management of SMK Muhammadiyah 1 Klaten. (3) knowing auditor work relation to auditee in education quality management of SMK Muhammadiyah 1 Klaten. This research is qualitative research. Research location is in SMK Muhammadiyah 1 Klaten. Collecting data technique uses depth interview, observation, documentation. Data analysis uses managed matrix qualitative. Research results are (1) internal audit instrument is one of internal audit team work document in education quality management of SMK Muhammadiyah 1 Klaten as supporting tools of audit execution effectiveness and efficiency and as tool to record result/ audit finding. Internal instrument includes checklist and form to write finding report. Internal audit team orients on job description, to know other internal audit team performanceaccording to Procedure and Operational Standard (SOP). (2) auditor activity includes preparation activity, execution and reporting. Internal audit preparation by internal auditor team in SMK Muhammadiyah 1 Klaten, is one of obligation requirement for ISO 9001 : 2008 systematic organization. Auditor has responsibility to make checklist audit, explain audit requirement to auditee, document audit finding, and report audit result to audit lead. (3) auditor and auditee is quality management setting which collaborate in improving education quality. They have collaborative work relation to get information and give information about audited object. Auditor and auditee collaboration in internal audit preparation is internal audit requirement explanation to auditee, while auditee prepares all needs in internal audit activity. Auditee teamwork shown in information giving about audited object, auditor guiding while audit execution, supplying supporting data for auditor and supplying evidence for audito

    PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT PENGETAHUAN PADA WANITA USIA REPRODUKSI DI DESA SABRANG DELANGGU KLATEN

    Get PDF
    Masalah kesehatan reproduksi yang kompleks tidak hanya menyangkut kehamilan, akan tetapi mulai dari pengenalan bagian-bagian alat reproduksi, fungsi-fungsi alat reproduksi, hingga penyakit-penyakit yang rentan menyerang alat-alat reproduksi. Semua informasi mengenai kesehatan reproduksi itu sering kurang mendapat perhatian wanita, khususnya dalam masa reproduksi. Pendidikan kesehatan reproduksi dengan penyuluhan merupakan kegiatan yang bertujuan meningkatkan pemahaman, pengetahuan, dan perilaku positif tentang kesehatan dan hak-hak reproduksi, guna meningkatkan derajat kesehatan reproduksi dan mempersiapkan kehidupan berkeluarga dalam mendukung upaya peningkatan kualitas generasi mendatang. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan reproduksi terhadap perubahan tingkat pengetahuan akan kesehatan reproduksi pada wanita usia reproduksi di Desa Sabrang, Delanggu, Klaten. Penelitian inin menggunakan rancangan quasi experimental one group pre test post test design. Sampel dengan jumlah 30 orang diambil secara non probability sample dengan teknik purposive sampling pada wanita usia reproduksi di Desa Sabrang, Delanggu, Klaten. Kuesioner sebagai instrumen penelitian diberikan saat pre test dilanjutkan dengan penyuluhan kemudian post test diberikan setelah 15 hari penyuluhan. Analisis data dilakukan dengan uji t. Hasil Terdapat perbedaan tingkat pengetahuan yang bermakna setelah diberikan penyuluhan (p<0,05). Nilai minimum pretest dari 30 responden adalah 17 dan nilai maksimumnya adalah 24. Rata-rata nilai pretest adalah 20,56 dengan standar deviasi 1,569 sedangkan nilai minimum postest adalah 22 dan nilai maksimumnya adalah 28. Rata-rata nilai postest adalah 24,7 dengan standar deviasi 1,317

    PERBANDINGAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA WUKIRSARI GUNUNGKIDUL DAN TPA BANYUROTO KULON PROGO

    Get PDF
    Sistem pengelolaan sampah kota umumnya dilakukan adalah sistem 3P (pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan). Sampah dikumpulkan dari sumbernya, kemudian diangkut ke TPS (Tempat Pembuangan Sementara) dan dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir).Pengelolaan sampah di Indonesia masih menggunakan paradigma lama kumpul-angkut-buang atau dikenal dengan pendekatan akhir (endof-pipe), yaitu sampah dikumpulkan, diangkut,dan dibuang ke tempat pemrosesan akhir sampah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perbandingan sistem pengelolaan sampah di TPA Wukirsari Gunungkidul dan TPA Banyuroto Kulon Progo.Jenispenelitian ini adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Volume sampah yang masuk ke TPA Wukirsari Gunungkidul pada bulan Januari sampai April 2014 sebanyak 10.106,1 m3 sedangkan pada TPA Banyuroto Kulon Progo sebanyak 6.288 m3. Pelayanan pengangkutan yang dilakukan oleh TPA Wukirsari Gunungkidul dan TPA Banyuroto dengandoor to door dan pengambilan pada kontainer. Penerimaan sampah di TPA Wukirsari Gunungkidul dan TPA Banyuroto Kulon Progo petugas mencatat volume sampah sesuai kapasitas muatan kendaraan tanpa ditimbang. Pengolahan akhir di TPA Wukirsari Gunungkidul menggunakan metode sanitary landfill, pengolahan akhir di TPA Banyuroto Kulon Progo menggunakan metode controlled landfill.TPA Wukirsari Gunungkidul belum efektif dalam melakukan pengolahan akhir di TPA sedangkan TPA Banyuroto Kulon Progo sudah efektif melakukan pengolahan akhir untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA. Volume sampah di TPA Wukirsari Gunungkidul lebih banyak dibandingkan dengan volume sampah di TPA Banyuroto Kulon Progo. Prosedur pengangkutan dan penerimaan sampah pada kedua TPA ini sama. Pengolahan akhir di TPA Banyuroto Kulon Progo sudah efektif mengurangi volume sampah. Kata Kunci : Pengelolaan sampah, TP

    Peran Orientasi Kewirausahaan dan Orientasi Pembelajaran untuk Meningkatkan Kinerja UMKM

    Get PDF
    This study aims to determine the effect of entrepreneurial orientation and learning orientation on competitive advantage; determine the effect of entrepreneurial orientation and learning orientation on performance and determine the effect of competitive advantage on performance. The data collection method was obtained by using a questionnaire on MSME actors in the Special Region of Yogyakarta and collected 204 respondents. The data analysis tool uses the AMOS Structural Equation Modeling (SEM) technique. The results show that there is an influence between entrepreneurial orientations and learning orientation on competitive advantage, there is an influence between entrepreneurial orientation and competitive advantage on performance. However, there is no effect between learning orientation on performanc

    PENGARUH KOMPETENSI DAN LINGKUNGAN KERJA DALAM MENINGKATKAN JIWA INTRAPRENEURSHIP

    Get PDF
    Intrapreneurship is a strategy for fostering innovation through making better use of the employees of a company. When intrapreneurship goes wrong and is abandoned, it won't just spur innovation; it'll also assist those who have good ideas to help their companies raise money to create more innovative products. Pegawai can become an agent for business change by encouraging intrapreneurship within the company. The purpose of the study is to comprehend the role that expertise and work environment play in fostering intrapreneurship. As a result of the survey's use of 25 indicators for each and every variable, more than 150 respondents from the University of Amikom Yogyakarta responded. The research's findings indicate that it is possible to combine and simultaneously improve one's skills and professional network in order to foster intrapreneurship

    PENGEMBANGAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT ‘GUNAKAN SELALU MASKER’ MENGGUNAKAN ANIMASI 2D

    Get PDF
    Iklan layanan masyarakat ini bertujuan mengedukasi masyarakat akan pentingnya penggunaan masker saat ini. Situasi pandemi COVID-19 seperti sekarang ini, penggunaan masker sangat penting untuk mengurangi penyebaran COVID-19. Pengembangan video animasi ini akan menjadi salah satu alat edukasi kepada masyarakat untuk turut mencegah penularan penyakit COVID-19 di Indonesia. Pengembangan video animasi ini dilakukan secara bertahap dengan menggunakan beberapa tools antara lain Adobe Photosop Adobe After Effects, Adobe Illustrator, dan Adobe Premiere. Adapun tahapan pengembangan melalui 3 tahap yaitu pra produksi, produksi dan pasca produksi. Pengujian vededo ini menggunakan beta testing dengan alat survey berupa kuesioner yang dibagikan kepada seluruh audience dalam hal ini adalah masyarakat umum. Analisis data menggunakan analisis deskriptif, dengan menggunakan SPSS. Hasil uji menyatakan bahwa video ini baik dan layak digunakan

    PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI PENAMBANG EMAS DESA JENDI KECAMATAN SELOGIRI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 1990 - 2011

    Get PDF
    Penelitian ini membahas tentang Perubahan Sosial Ekonomi Penambang Emas di Desa Jendi pada tahun 1990-2011. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana perkembangan pertambangan emas di Jendi Kecamatan Selogiri pada tahun 1990-2011 dan bagaimana perubahan sosial ekonomi penambang emas di Desa Jendi, Kecamatan Selogiri tahun 1990-2011. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode studi dokumen atau arsip dan studi pustaka. Data yang diperoleh kemudian di kritik secara intern dan ekstern dengan di padukan dengan studi pustaka sehingga menghasilkan fakta-fakta sejarah. Fakta tersebut kemudian dianalisis dan disusun dalam sebuah historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertambangan emas di Desa Jendi, Kecamatan Selogiri mulai berlangsung pada tahun 1990 yang awalnya dilakukan oleh penambang tanah merah dari Klaten. Adanya pertambangan emas di Bukit Randu Kuning yang masih berjalan hingga saat ini dan seiring perkembangan zaman pertambangan emas mengalami kemajuan dan kemunduran. Pada tahun 1995 hasil pertambangan emas mengalami kemajuan dengan status illegal maka pihak KUD Selogiri berusaha untuk mendapatkan izin pertambangan hingga tahun 2003. Masa aktif izin pertambangan yang telah berakhir ternyata tidak membuat para penambang berhenti menambang. Kesimpulan yang dapat diambil bahwa adanya pertambangan emas di Bukit Randu Kuning membuat kehidupan masyarakat Desa Jendi mengalami perubahan di bidang sosial dan ekonomi. Di bidang ekonomi, masyarakat mendapatkan pekerjaan di luar bidang pertanian. Buruh tani menjadi penambang, perantauan menjadi penambang dan kehidupan masyarakat menjadi lebih baik. Di bidang sosial, munculnya lembaga kemasyarakatan yang bergerak di bidang pertambangan, yaitu paguyuban Tambang Emas dan adanya interaksi sosial yang dilakukan oleh penambang (dari dalam/luar Desa Jendi) dengan berbagai kalangan

    Pengaruh Kedisiplinan, Insentif dan Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan pada PO. Nusantara Kudus

    Get PDF
    Organisasi dapat berkembang merupakan keinginan setiap individu yang berada di dalam organisasi tersebut, sehingga diharapkan dengan perkembangan tersebut organisasi mampu bersaing dan mengikuti kemajuan zaman. Karena itu, tujuan yang diharapkan oleh organisasi dapat tercapai dengan baik. Kemajuan organisasi dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan yang bersifat internal dan eksternal. Sejauhmana tujuan organisasi telah tercapai dapat dilihat dari seberapa besar organisasi memenuhi tuntutan lingkungan berarti dapat memanfaatkan kesempatan dan atau mengatasi tantangan atau ancaman dari lingkungan organisasi tersebut. Organisasi harus mampu melakukan berbagai kegiatan dalam rangka menghadapi atau memenuhi tuntutan dan perubahan-perubahan di lingkungan organisasi. Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah : 1) Apakah ada pengaruh positif dan signifikan antara kedisiplinan, insentif dan iklim organisasi secara parsial terhadap kinerja karyawan pada PO. Nusantara Kudus ? 2) Apakah ada pengaruh positif dan signifikan antara kedisiplinan, insentif dan iklim organisasi secara berganda terhadap kinerja karyawan pada PO. Nusantara Kudus ? Tujuan dalam penelitian ini adalah : 1) Untuk menguji pengaruh antara kedisiplinan, iklim organisasi dan insentif secara parsial terhadap kinerja karyawan pada PO. Nusantara Kudus. 2) Untuk menguji pengaruh antara kedisiplinan, iklim organisasi dan insentif secara berganda terhadap kinerja karyawan pada PO. Nusantara Kudus. Metode pengumpulan data dengan menggunakan dokumentasi dan kuesioner metode yang digunakan untuk mendapatkan data dengan daftar pertanyaan yang telah dibuat lebih dahulu, yang nantinya diajukan kepada responden pada subyek penelitian. Dengan hasil penelitian sebagai berikut : 1) Secara parsial kedisiplinan (X1), insentif (X2) dan iklim organisasi (X3) terbukti memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja (Y) hal ini ditunjukkan dari hasil uji t test yang ternyata nilai koefisien regresi masing – masing variabel 7,565; 5,414 dan 2,345 lebih besar jika dibandingkan dengan nilai t tabel 1,658 maka t hitung terletak di tolak (Ho), artinya hipotesis nihil (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (HA) diterima. Jadi seluruh hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini secara parsial terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja. 2) Secara berganda variabel kedisiplinan (X1), insentif (X2) dan iklim organisasi (X3) terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja (Y). Hal ini dibuktikan dari hasil perbandingan nilai dari F hitung = 80,346 lebih besar jika dibandingkan dengan F tabel = 2,78
    • …
    corecore