8 research outputs found

    KPI Selection Using The AHP Method on SOE X

    Get PDF
    PT X (Persero), a state-owned enterprise under the Ministry of Indonesia SOEs (KBUMN), is required to set up the Key Performance Indicators (KPI) Regulations based on the Assessment Criteria for Performance Excellence (KPKU). The re-weighting of KPIs using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method is conducted by selecting performance indicators based on five perspectives. Based on the study results, selected performance measures for financial and market perspectives are cash position, cash-to-cash time cycle, income, and financial operations efficiency. Selected performance measures for customer focus perspective are customer complaints, complaint management, effective complaint resolution, and warranty claims; customer satisfaction and dissatisfaction; and retention, acquisition, and loss of customers and customer accounts. Selected performance measures for product and process effectiveness perspective are product performance, work system performance, improved performance of administrative functions and other supporting functions; and indicators of internal responsiveness. Selected performance measures for the perspective of workforce focus are turnover and effectiveness of training, retraining, or cross-functional training. Selected performance measures for leadership, governance, and community responsibility perspectives are the company's contribution to social welfare, achievements worthy of note in this field; and environmental, legal, and regulatory compliance

    Exploring Indonesian university students’ speaking anxiety in online English medium classes (EMI)

    Get PDF
    Exploring Indonesian university students’ speaking anxiety in online English medium classes (EMI)This study investigates the speaking anxiety levels of EFL students enrolled in English medium classes (EMI) in a private university. Factors causing students’ speaking anxiety and potential strategies to reduce the speaking anxiety were also examined. Eighty-nine EMI students from ten undergraduate study programs were the respondents of this study. Data were collected by using Horwitz et al.’s (1986) anxiety survey. Findings showed that EMI students exhibited low-level English-speaking anxiety. The cross-tabulation data demonstrated that students perceived comprehension apprehension as the paramount anxiety factor. To reduce their comprehension apprehension, students prefer their lecturers not to over-react their speaking mistakes and degrade them when they make speaking mistakes. These imply that these findings can be used as consideration for preparatory programs for students and lecturers in EMI classes.Eksplorasi kecemasan berbicara mahasiswa Indonesia di perkuliahan daring kelas EMIPenelitian ini menganalisis tingkat kecemasan berbicara mahasiswa selama perkuliahan daring pada mata kuliah yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar (kelas EMI) di sebuah universitas swasta. Faktor-faktor yang menyebabkan kecemasan berbicara yang dialami mahasiswa dan strategi potensial untuk mengurangi kecemasan berbicara juga dianalisis. Delapan puluh sembilan mahasiswa Indonesia dari sepuluh program studi S1 kelas internasional menjadi responden pada penelitian ini. Data dikumpulkan melalui survei kecemasan berbicara yang dirancang oleh Horwitz dkk. (1986) Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa mengalami tingkat kecemasan berbicara yang rendah. Data tabulasi silang menunjukkan bahwa mahasiswa menganggap kecemasan terhadap pemahaman sebagai faktor utama pemicu kecemasan berbicara yang mereka alami. Untuk mengurangi kecemasan terhadap pemahaman mereka, mahasiswa mengharapkan agar dosen tidak bereaksi berlebihan terhadap kesalahan berbicara yang mereka lakukan dan tidak merendahkan mereka ketika mereka melakukan kesalahan berbicara. Hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan untuk pengembangan program persiapan bagi mahasiswa dan dosen di kelas EMI

    ANALISIS BEBAN KERJA DOSEN BIDANG PENDIDIKAN DAN PENUNJANG MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE CONVERSION 5C-4C

    Get PDF
    Dosen sebagai elemen penggerak dalam perguruan tinggi merupakan salah satu faktor penting dalam mendorong kemajuan perguruan tinggi. Dalam melaksanakan tugasnya melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan faktor penunjang akan dinilai dengan menggunakan BKD (Beban Kerja Dosen). Dari observasi awal pada BKD bidang pendidikan dan penunjang terdapat beberapa dosen yang telah melebih 12 SKS pada bidang pendidikan dan lebih dari 16 SKS pada total semua bidang. Terdapat rentang antara 0 SKS – 27,2 SKS pada bidang pendidikan semester ganjil periode 2016/2017. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi informasi dan knowledge BKD bidang pendidikan dan penunjang dosen. Perhitungan BKD dimulai dengan mengidentifikasi data bidang pendidikan dan faktor penunjang. Pengolahan data menjadi informasi menggunakan metode 5C yang terdiri dari contextualized, categorized, calculated, corrected, dan condensed. Proses konversi selanjutnya untuk mendapatkan knowledge dilakukan dengan metode 4C yang terdiri dari comparison, consequencess, connection, dan conversation. Hasil penelitian ini menunjukan bobot BKD sebagian besar dalam keadaan overload dari standar maksimal beban kerja yakni 16 SKS dan pembagian beban kerja belum merata pada tiap clusternya. Ditemukan knowledge berupa tingkat JFA dosen berpengaruh terhadap pembagian kerja dosen. Kelebihan beban kerja dan belum meratanya pembagian bobot kerja ini mengindikasikan bahwa masih dibutuhkannya tambahan SDM yang mumpuni untuk membantu proses pencapaian kinerja yang optimal

    RANCANGAN PROGRAM PENINGKATAN KELULUSAN TEPAT WAKTU MAHASISWA TINGKAT SATU PADA PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS TELKOM DENGAN MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE CONVERSION 5C-4C

    Get PDF
    Program Studi Teknik Industri merupakan prodi di Universitas Telkom yang terakreditasi A sehingga menjadi prodi yang diminati oleh calon mahasiswa baru. Terbukti dengan adanya peningkatan jumlah mahasiswa sebesar 24% pada tahun 2015. Peningkatan jumlah mahasiswa tidak sebanding lurus dengan pencapaian kelulusan tepat waktu di tingkat satu karena terjadi penurunan sebesar 13,34%. Ketua Prodi TI mengatakan bahwa keterlambatan lulus tingkat satu dapat mempengaruhi akreditasi program studi. Keterlambatan lulus tingkat satu dapat dilihat dari IP, IPK, dan nilai huruf setiap mata kuliah tingkat satu. Ketiga hal tersebut merupakan bentuk dari prestasi belajar seorang mahasiswa. Prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Dalam penelitian ini, faktor yang diidentifikasi untuk diketahui keterkaitannya dengan prestasi belajar yaitu faktor dosen, motivasi belajar, strategi belajar, asal sekolah dan kota, kegiatan yang dilakukan mahasiswa ketika di tingkat satu, dan tunjangan beasiswa ketika ditingkat satu. Faktor-faktor tersebut diidentifikasi menggunakan knowledge conversion 5c-4c dengan cara mengkonversikan data menjadi informasi dengan diberi 5 nilai tambah yaitu contextualized, categorized, calculated, corrected dan condensed. Kemudian mengkonversikan informasi menjadi knowledge dengan diberi 4 nilai tambah yaitu comparison, consequences, connection, dan conversation. Berdasarkan hasil knowledge conversion, program yang dapat meningkatkan ketepatan waktu lulus tingkat satu di periode selanjutnya dengan cara melalui seminar mengenai self-awareness dan goal setting, pertemuan terjadwal dengan dosen wali, dan cara dosen dalam mengajar

    Perancangan Blueprint Sistem Informasi Mekanisme Kinerja Bidang Penunjang Dosen Berdasarkan Tel-U POINT Di Fakultas Rekayasa Industri Universitas Telkom Menggunakan Waterfall Model

    Get PDF
    Higher education is one of the places to develop competencies, which will prepare students (human resources) to become people who have academic and professional abilities. In universities, lecturers carry out the main task known as the Tri Dharma College, namely education and teaching activities, research and development, and community service, while at Telkom University in addition to the Tri Dharma College there are also supporting tasks and special obligations of the professor. In supporting lecturers for supervisory supervision is still subjective and there is injustice in the verification process, as well as collecting data related to supporting lecturers manually. The lack of supervision and the absence of a system in integrating the supporting data resulted in uneven distribution of support (both assignments and points obtained) and the absence of track records for lecturers. So that it requires a proposed business process design, blueprint document design, and the design of a user interface that is in accordance with the penunjang mechanism based on Tel-U Point in the Telkom Industrial Engineering Faculty with interesting and accessible visualization anywhere. With the design of this website-based information support mechanisms, it is expected that the control holders in each process can be clearly illustrated, supporting data can be well integrated, and data filling and storage can be automated in the system

    Pendampingan Manajemen Pemasaran Terpadu pada Perkumpulan Pengusaha Kecil dan Menengah (PPKM) Kabupaten Bandung

    No full text
    Krisis Covid-19 berdampak pada situasi kestabilan ekonomi UMKM, termasuk para pelaku usaha yang tergabung dalam PPKM Kabupaten Bandung. Permasalahan yang dihadapi mayoritas usaha masih mengandalkan transaksi penjualan secara offline. Selain itu, belum menerapkan praktik pemasaran yang optimal, dikarenakan pemahaman mengenai konsep manajamen pemasaran yang kurang. Untuk membantu penyelesaian masalah tersebut, dirumuskan kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan agar meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pelaku usaha mengenai manajemen pemasaran. Kegiatan pengabdian masyarakat diselenggarakan dalam bentuk pelatihan selama tiga hari secara luring, dengan delapan materi yang disampaikan. Feedback yang diberikan atas kegiatan, seluruh peserta memberikan respon positif mengenai kesesuaian antara program dengan kebutuhan peserta. Program pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat dikembangkan dan dilanjutkan dengan rangkaian kegiatan penguatan bisnis UMKM

    Perancangan Enterprise Resource Planning Modul Benefits Aplikasi SAP dengan Metode SAP Activate Pada PT. XYZ

    No full text
    PT. XYZ is a private company in construction and heavy equipment rental services. Construction services include housing, apartments, hotels, malls and other properties and renting heavy equipment such as Tower Crane & Passenger Hoist. The number of employees at PT. XYZ increases every year. Ways to maintain employee performance and loyalty is managing appropriate resources by providing compensation and benefits to Employees. Problems in the process of administration benefits at PT. XYZ is taken a long time to make a medical claim. Claim process takes seven days to process until complete. Approximately 30 claims submitted each day in the HRD with the number of claims processed does not match the specified time. The process of administration benefits does not meet the requirements set by the company. PT. XYZ is suitable to implement ERP system with SAP application because of PT. XYZ is already in the enterprise with a large income and a large number of employees. Therefore, the solution of the problem is to design ERP system benefits module at PT. XYZ with SAP software using SAP Activate method. The design can accelerate the process of administration benefits in the company and generate a list of benefit plans for each employee because the ERP system with the SAP application can integrate the HRD division with other divisions in the company

    Using SWOT Analysis to Design Organizational Structure in Small Enterprise

    Get PDF
    One of the biggest challenges of MSMEs is how to manage its resources to increase their business. Ani's Craft, already survives for 6 years now faces challenges to growth because lack of strategic planning, ineffective of HR management and unstructured organizational design. This study aims to design an organizational structure based on strategy that will help the small enterprise to growth. The study began with identifying the internal and external factors that influence its business. Result shows the strategy that fits the conditions was the WO strategy.  New organizational structure was proposed that emphasize the importance of company's needs by adding marketing and finance divisions
    corecore