33 research outputs found

    Manajemen Lembaga Sosial Mabarot Dalam Penyaluran Santunan Kepada Anak Yatim Piatu Non Panti di Kecamatan Piyungan

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) pemahaman pengurus Lembaga Sosial Mabarrot terhadap tugas dan fungsinya, (2) perencanaan kegiatan pada Lembaga Sosial Mabarrot (3) pengorganisasian pada Lembaga Sosial Mabarrot (4) koordinasi kegiatan pada Lembaga Sosial Mabarrot, (5) pelaksaan kegiatan pada Lembaga Sosial Mabarrot, (6) tingkat kepuasan terhadap pelayanan Lembaga Sosial Mabarrot dan (7) motif anak tidak mau datang dalam penerimaan santunan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilaksanakan melalui angket/kuesioner, wawancara, dokumentasi, dan pengamatan. Keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi yaitu triangulasi data dan triangulasi metode. Analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Sumber data terdiri dari keseluruhan pengurus Lembaga Sosial Mabarrot, wali anak asuh Lembaga Sosial Mabarrot, sebagian donatur Lembaga Sosial Mabarrot. Hasil penelitian menunjukkan: diskripsi tentang 1) pengurus Lembaga Sosial Mabarrot kurang memahami terhadap tugas dan fungsinya; (2) perencanaan kegiatan kurang matang; (3) pengorganisasian dituangkan ke dalam job discribtion (4) koordinasi pada Lembaga Sosial Mabarrot belum berjalan dengan baik; (5) pelaksaan kegiatan pada Lembaga Sosial Mabarrot kurang efektif sebagian pengurus tidak bekerja sebagaimana seharusnya dan lebih mengandalkan yang lain (6) sebagian besar pelanggan kurang puas terhadap layanan Lembaga Sosial Mabarrot; (7) Sebagian anak tidak datang untuk menerima santunan karena orang tua malu walaupun akhirnya menerima apabila diantar ke rumah

    PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS GAME EDUKASI KAHOOT PADA PEMBELAJARAN TATAP MUKA TERBATAS

    Get PDF
    Learning is an activity that is arranged in a planned and systematic manner by involving information and the environment to facilitate students in learning. Efforts that can be made by schools to continue to achieve learning goals during the pandemic, one of which is by implementing limited face-to-face learning. Limited face-to-face learning is learning that implements the Covid-19 prevention process and pays attention to the preparations made by schools before the start of learning, to ensure that learning takes place safely, clearly determining the number of days and hours for the division of limited study groups to be carried out. To see the success of learning mathematics during the learning process. It takes one of the use of learning media that is fun for students. Thus, to overcome this problem, researchers chose to use online-based learning media, namely Kahoot. Kahoot can be accessed at www.kahoot.com which is connected to the internet. During the evaluation at the end of the lesson using the Kahoot application, it can keep students excited and not watching during the learning process. Thus, the purpose of this study is to find out how the use of kahoot learning media in the face-to-face learning process is limited to learning mathematics. While the instruments used in this study were tests, questionnaires and observations. The test questions used in the use of the Kahoot application are 5 questions for each quiz that is carried out 3 times. The test given to students is in the form of multiple-choice questions on the class VII integer material. The questionnaire in this study was in the form of closed questions or statements, aiming to find out the student's response to the evaluation tool that would be given

    Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan Menggunakan Pendekatan Active Learning pada Materi Bangun Datar

    Get PDF
    Jenis penelitian ini adalah deskriptif, karena dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana hasil aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran, aktivitas siswa selama pembelajaran, respon siswa terhadap pembelajaran dan hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran. Penelitian ini di lakukan di SMA Unggulan BPPT Al-Fattah Lamongan. Subjek penelitian adalah siswa dikelas X MIPA-III pada tahun pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 24 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan tiga jenis instrumen, yaitu: 1) Lembar observasi; 2) Angket; dan 3) Tes hasil belajar. Analisis data yang akan diperoleh dalam penelitian ini ada dua, yaitu : 1) Data kuantitatif, berupa skor tes hasil belajar; dan 2) Data kualitatif, berupa hasil lembar observasi dan angket. Data yang diperoleh kemudian dikumpulkan dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran terlaksana dengan sangat baik dengan mencapai skor 3,19 (2) Siswa aktif ketika pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan aktivitas siswa diperoleh aktivitas siswa aktif mencapai 96%, sedangkan aktivitas siswa tidak aktif mencapai  4% (3) Respon siswa terhadap pembelajaran sangat positif. Dari hasil angket respon siswa diperoleh  87,55% siswa menjawab senang dan tidak senang diperoleh 12,55%, siswa menjawab baru  88,09 %, dan  11,9% siswa menjawab tidak baru, siswa menjawab setuju 88,50% dan tidak setuju 12,50%. (4) Hasil belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat dikatakan efektif. Hal ini dapat dilihat dari nilai hasil persentase ketuntasan belajar siswa secara individu 77% siswa tuntas dan 23% siswa tidak tuntas. Sedangkan secara klasikal ketuntasan belajar siswa mencapai 76,81% karena terdapat 3 siswa yang mendapat nilai < 75

    PROFIL KECERDASAN VISUAL-SPASIAL SISWA SMA PADA MATERI GEOMETRI

    Get PDF
    Penelitian berfokus pada profil kecerdasan visual spasial siswa kelas 12 SMA N 1 Jetis Bantul terhadap pada tingkat pemecahan masalah yang tinggi. Fokus penelitian yang diangkat didasarkan pada urgensi bahwa siswa merasa kesulitan dalam menghubungkan bagian-bagian visual dalam sisi bangun ruang dan belum mampu memprediksi bangun ruang bila dilihat dari berbagai sudut pandang menurut survey lapangan yang dilakukan oleh Fajri dkk (2016). Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes, dan wawancara. Instrumen yang digunakan berupa soal tes Matematika yang mengadaptasi model Open-Ended Problem dan pedoman wawancara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan profil kecerdasan visual spasial tingkat tinggi siswa kelas 12 SMA N 1 Jetis Bantul berdasarkan karakteristik kecerdasan visual-spasial Haas. Sampel penelitian adalah siswa kelas 12 MIPA 4 SMA N 1 Jetis Bantul yang dipilih sebanyak 2 siswa berdasarkan capaian hasil pekerjaan siswa yang tergolong pada tingkat pemecahan masalah yang tinggi berdasarkan kriteria pada Taksonomi Bloom revisi terbaru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang terpilih menjadi sampel penelitian ini memiliki profil kecerdasan visual-spasial yang sangat baik ditinjau berdasarkan karakteristik kecerdasan visual-spasial Haas. Pernyataan tersebut menegaskan bahwa kecerdasan visual-spasial yang dimiliki siswa tersebut telah melewati urgensi penelitian yang diangkat

    MUNCULNYA KESADARAN METAKOGNISI DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA

    Get PDF
    Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui munculnya kesadaran metakognisi siswa dalam memecahkan masalah matematika. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode gabungan (kuantitaif dan kualitatif) dengan menggunakan analisis deskriptif. Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas X MIPA-I SMA Unggulan BPPT Al-Fattah Lamongan yang berjumlah 19 siswa. Penelitian ini menggunakan instrumen yang berupa tes penyelesaian masalah, kuesioner, dan wawancara. Dalam penelitian ini diperoleh hasil siswa dengan kategori berkemampuan tinggi berjumlah 9 siswa dengan persentase 47,36 %, kategori kemampuan sedang berjumlah 7 siswa dengan persentase 36,84 % dan kemampuan rendah berjumlah 3 siswa dengan persentase 15,78 %. Hal ini bermakna bahwa aspek munculnya kesadaran metakognitif siswa memahami pokok permasalahan sebelum menyelesaikan masalah matematika, sehingga siswa memahami langkah selanjutnya yang akan dilakukan dalam menyelesaikan masalah matematika. Pada aspek regulasi siswa berusaha berpikir dua kali, saat terdapat jawaban yang kurang benar, dan akan membetulkannya dengan menggunakan strategi atau cara yang lain untuk menyelesaikan masalah matematika sampai menemukan jawaban benar. Sedangkan pada aspek evaluasi, bahwa siswa mengetahui kemampuan yang dimilikinya dalam menyelesaikan soal.Abstract The purpose of this study was to determine the emergence of an awareness of students' metacognition in solving mathematical problems. The method in this study uses a combined approach (quantitative and qualitative) using descriptive analysis. The subjects in this study were the students of class X MIPA-I High School BPPT Al-Fattah Lamongan with 19 students. This study uses instruments in the form of problem-solving tests, questionnaires, and interviews. In this study, the results obtained by students with high ability categories amounted to 9 students with a percentage of 47.36%, the type of moderate abilities amounted to 7 students with a rate of 36.84%, and low capacity amounted to 3 students with a percentage of 15.78%. This means that aspects of the emergence of metacognitive awareness of students understand the subject matter before solving mathematical problems. Hence, students follow the next steps that will be taken in solving mathematical problems. In the regulatory aspect, students try to think twice, when there is an incorrect answer and will correct it using a strategy or another way to solve mathematical problems until they find the correct answer. Whereas in the aspect of evaluation, students know the ability they have in solving problems

    PENGELOLAAN LAYANAN PENGEMBANGAN DIRI DI SEKOLAH PERBATASAN

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan layanan pengembangan diri untuk kegiatan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler di SD Negeri Kembaran UPT P dan K Loano Purworejo. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif menggunakan desain studi kasus. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis data yang disusun di lokasi. Validitas data menggunakan triangulasi. Temuan menunjukkan bahwa layanan pengembangan diri untuk kegiatan konseling dilakukan oleh guru kelas, karena sekolah belum memiliki guru konseling. Aspek yang dikembangkan dalam layanan ini adalah keterampilan pribadi siswa, keterampilan belajar, dan keterampilan sosial. Guru kelas yang mengadakan layanan dalam bentuk individu, kelompok, dan klasikal masih memiliki kendala, yaitu media yang belum disiapkan. Pengelolaan pengembangan diri untuk kegiatan ekstrakurikuler di Sekolah melakukan kerjasama dengan orang tua terutama sebelum kegiatan dan melakukan evaluasi untuk aspek program, penasihat, dan hasil kegiatan. Pengembangan layanan mandiri di sekolah ini membantu membentuk nilai-nilai karakter siswa yang menjadi subjek layanan. Kata kunci: layanan, pengembangan diri, perbatasa

    PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM PEMBELAJARAN PAKEM MELALUI PENDAMPINGAN BERBASIS DISKUSI

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan ingin meningkatkan kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode studi dokumen, observasi, dan tes. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif, dengan melihat rata-rata skor hasil observasi dari siklus I siklus II. Hasil penelitian siklus I menunjukkan bahwa indikator keberhasilan belum tercapai dalam semua aspek, baik kemampuan guru dalam pengembangan silabus, kemampuan guru dalam pengembangan RPP, kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran PAKEM, maupun tingkat aktivitas/ pertisipasi siswa dalam pembelajaran, serta prestasi hasil belajar siswa. Siklus II menunjukkan bahwa semua indikator keberhasilan sudah tercapai dalam semua aspek, baik kemampuan guru dalam pengembangan silabus, kemampuan guru dalam pengembangan RPP, kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran PAKEM, maupun tingkat aktivitas/pertisipasi siswa dalam pembelajaran, serta prestasi hasil belajar siswa. Penelitian diakhiri setelah siklus kedua menunjukkan adanya peningkatan kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Kata kunci: pembelajaran, PAKEM, diskus

    Pengaruh Komunikasi Organisasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan dan Kepuasan Kerja Karyawan Sebagai Variabel Intervening (Studi pada karyawan Divisi Perhotelan Kusuma Agrowisata Kota Batu)

    Get PDF
    Komunikasi dalam organisasi sangat dibutuhkan agar dalam organisasi dapat mencapai tujuan yang diinginkan oleh setiap anggota dalam organisasi. Setiap komunikasi dalam organisasi biasanya dimanfaatkan untuk saling berbagi dan mencari tahu apa yang dibutuhkan dalam organisasi serta apa kekurangan dalam organisasi. Kepuasan kerja pada dasarnya adalah tentang apa yang membuat seseorang bahagia pada pekerjaanya, dari kebahagiaan itulah akan menimbulkan semangat untuk bekerja lebih baik sehingga tujuan perusahaan bisa tercapai, karyawan yang puas terhadap pekerjaan akan cenderung memiliki semangat kerja yang tinggi pula. Seorang individu memiliki tingkat kepuasan kerja yag tinggi jika individu tersebut menunjukan sikap positif terhadap pekerjaannya, sebaliknya, seorang individu menunjukan sikap negatif terhadap pekerjaannya jika individu tersebut memiliki tingkat kepuasan yang rendah. Tingkat kepuasan kerja yang tinggi menunjukan bahwa manajemen telah mengelola komunikasi organisasi secara efektif Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explonatory research) sampel dalam penelitian ini berjumalah 58 responden dan menggunakan teknik pengambilan sampel menggunkan random sampling. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial. Dalam mengalisis data menggunakan program SPSS for windows. Berdasarkan analisis inferensial dengan menggunakan analisis jalur menunjukan bahwa Komunikasi Organisasi mempunyai pengaruh langsung yang signifikan terhadapap kepuasan kerja dengan nilai koefisien path 0,746. Kepusan Kerja Karyawan mempunyai pengaruh langsung yang signifikan terhadap Semangat Kerja Karyawan dengan nilai koefisien path 0,527. Komunikasi Organisasi mempunyai pengaruh langsung yang signifikan terhadap Semangat Kerja Karyawan melalui Kepuasan Kerja Karyawan sebagai variabel intervening memiliki total pengaruh sebesar 0,856 Saran yang hendak dilakukan perusahaan yaitu dengan lebih memberikan penyuluhan mengenai pentingnya Komunikasi Organisasi, perusahaan memperhatikan Kepuasan Kerja Karyawan sehingga Semangat Kerja pada karyawan meningkat

    Transitional-Apprehending Mental Model for Junior High School Students in Understanding the Concept of Integers

    Get PDF
    Background: A concept that exists in students' minds and is used to describe and explain a phenomenon is called a mental model. Objective: This study aims to describe the transition-apprehending mental model of students in understanding the concept of integers. Design: This study used a qualitative approach and the type of research conducted was descriptive. Setting and participants: The subjects of this study were 35 students in grade VII Junior High School. Subjects were given a test to determine their understanding of the concept of integers. Data collection and analysis: data collection in this study, using test questions and interviews. Data analysis used five steps, namely 1) data transcoding; 2) reviewing data; 3) data reduction; 4) presenting data; 5) analyze the process of forming mental models; and 6) verify the findings. Results: showed that grade VII students were at the transition-Apprehending level, as evidenced by students being able to compare negative integers and positive integers with the same magnitude symbol. Conclusion: based on the results of research that has been found, that students already understand positive integers and negative integers using a number line

    Direct Product dan Direct Sum dari Keluarga Grup Abelian

    Get PDF
    Eksistensi dari direct product dalam kategori grup abelian ada; jika diberikan keluarga grup abelian yaitu {(G_i,+_i )?i?I} maka direct productnya adalah ?_(i?I)?G_i dan  extrenal direct sumnya juga ada yaitu ?_(i?I)?G_i. Kemudian jika diberikan sebuah keluarga subgrup normal dari grup abelian G yaitu {N_i?i?I}, maka internal direct sumnya juga ada dan dinotasikan dengan G=(_i?I^?)N_i
    corecore