490 research outputs found

    Pengaruh Model Cooperative Learning Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Menghitung Keliling, Luas Persegi dan Persegi Panjang di Kelas III Semester 2 MI Miftahul Akhlaqiyah

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model pemebelajaran Tipe Team Assisted Individualization (TAI) efektif terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang di Kelas III Semester 2 MI Miftahul Akhlaqiyah. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen, yang dilaksanakan di MI Miftahul Akhlaqiyah Bringin Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas III, sedangkan sampelnya adalah kelas III A yang berjumlah 26 siswa sebagai kelas eksperimen dan III B yang berjumlah 26 siswa sebagai kelas kontrol. Jadi banyaknya sampel seluruhnya adalah 52 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, dokumentasi dan metode tes. Sebelum diberi perlakuan kedua kelas diuji keseimbangannya dengan uji normalitas dan homgenitas dengan menggunakan nilai ujian semester ganjil. Kemudian kedua kelas dibei perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran Tipe Team Assisted Individualization (TAI) dan kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. Setelah data diperoleh, terlebih dahulu dilakukan uji persyarat analisis data awal dengan menggunakan uji normalitas, homogenitas, dan uji-t. Dalam uji hipotesis peneliti menggunakan uji-t. Berdasarkan perhitungan t-tes diperoleh t hitung sebesar 3,466, dengan taraf signifikan α = 5% dengan t tabel sebesar 1.684. Karena t hitung > t tabel maka berarti rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Tipe Team Assisted Individualization (TAI) lebih baik dari pada siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Berdasarkan data yang diperoleh, rata-rata nilai hasil belajar kelas eksperimen adalah 79,81 dan kelas kontrol adalah 65,96. Sehingga dapat disimpulkan penggunaan model pembelajaran Tipe Team Assisted Individualization (TAI) efektif terhadap hasil belajar siswa Pokok Bahasan Menghitung Keliling, Luas Persegi Dan Persegi Panjang

    ANALISIS KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (TPACK) PADA GURU BIOLOGI SMA DALAM MATERI SISTEM SARAF

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) guru biologi SMA dalam materi sistem saraf. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Teknik sampling yang digunakan adalah convenience sampling sebanyak 6 orang guru biologi kelas XI dari 6 SMAN di Kota Tangerang. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian instrumen TPACK, rubrik pengukuran biodata partisipan, perekam proses kegiatan belajar mengajar, format wawancara dan format observasi. Analisis data dengan cara pengkodean berdasarkan tujuh kategori dalam framework TPACK. Berdasarkan hasil temuan di lapangan, peneliti menemukan, 1) Pada umumnya, kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran sistem saraf dikaji berdasarkan TPACK, termasuk dalam kategori tingkat persepsi. Hal ini ditunjukkan dengan penggunaan metode presentasi dan diskusi kelas (aspek pedagogik/PK) yang ditunjang dengan aspek teknologi (TK) yang sesuai berupa laptop dan infokus, sedangkan dalam aspek konten (CK) para partisipan sudah dapat mengidentifikasi kesulitan konten. 2) Berdasarkan analisis RPP dan observasi kelas, sebagian besar langkah-langkah pembelajaran yang direncanakan dalam RPP (aspek pedagogik) kurang sesuai dengan implementasinya di kelas, sedangkan untuk aspek konten dan teknologi sudah sesuai dengan implementasinya di kelas. Dengan demikian kemampuan TPACK 6 guru SMAN di Kota Tangerang masuk dalam kategori tingkat persepsi (Pn). Kata kunci: Guru Biologi, Sistem Saraf, TPACK The aim of this study is analyse the ability of TPACK that high school biology teachers do in the topic of the nervous system. The method uses descriptive research. Sampling technique that uses by the researcher is convenience sampling. Kind of this sampling is used by 6 from 6 senior high school in Tangerang that each represented by a biology teacher at XI grade. Collecting the data is done throughout by filling the TPACK instrument, participant biodata measurement rubric, KBM activities recorder, and observation and interview form. The data analysis itself is encoded by seven categories in the TPACK framework. Based on the result of data analysis, the researcher finds, 1). In general, the ability of the teacher arranges the nervous system lessons is examined based on TPACK, include in perception level category. It can be showed by using a presentation method and class discussion (pedagogic aspect/PK) that is supported by technological aspect (TK) appropriates with a set of computer and projector, in while content aspect (CK) the participant can identify the content difficulty, 2). Based on the RPP analysis and class observation, a part of lessons steps that is planned in RPP (pedagogic aspect/PK) was not relevant with the implementation in the class, in contrast the content aspect and technology have appropriated with the implementation in the class. The result of this research also shows the ability of 6 senior high school teachers in Tangerang include perception level category (Pn). Keywords : Biology Teacher, Nervous System, TPAC

    PEMBELAJARAN ONLINE BERBASIS PROYEK PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DITENGAH PANDEMI COVID-19

    Get PDF
    Situasi pandemi pada saat ini menyebabkan beberapa perubahan yang merubah tatanan hidup, termasuk di bidang pendidikan. Sehingga semua tingkat pendidikan "dipaksa" beralih untuk beradaptasi dengan drastis dalam melaksanakan pembelajaran bahasa inggris di rumah melalui media online. Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan secara teoritis dengan menggunakan kajian kepustakaan terkait pembelajaran online berbasis proyek pada pembelajaran bahasa inggris di era pandemi Covid-19 yang berdampak pada sistem belajar dari rumah. Sistem pembelajaran online berbasis proyek pelajar diberikan keleluasaan untuk mengakses materi pembelajaran bahasa inggris melalui internet. Pendidik dan peserta didik dapat mengakses banyak platform maupun media online melalui jaringan internet. Beberapa hal yang menjadi kendala dalam penerapan pembelajaran online antara lain terbatasnya kuota internet, dan pendidik serta peserta didik yang tidak terbiasa dengan penerapan pembelajaran online. Kata kunci: Pembelajaran Online, Pembelajaran Bahasa Inggris, Pembelajaran Berbasis  Proyek, pandemi Covid-1

    Pengaruh Pencahayaan dan Pemeliharaan Bangunan Terhadap Kenyamanan Pengunjung (Studi Kasus: Kafe Arabasta Medan)

    Get PDF
    In order for a cafe to attract visitors, the cafe needs a comfortable interior and atmosphere. In addition, the concept, layout, lighting and maintenance of the cafe are also important factors that must be considered so that visitors feel comfortable and want to come back. Lighting as a source of lighting can be declared good if the lighting is not too bright and not too dim. It is also necessary to select and adjust to the concept of the building, and the area of the building. A room or building that has insufficient lighting makes visitors feel uncomfortable, a dark place makes the food served not very attractive besides that, the number of mosquitoes is also the cause of the lack of lighting. Every building requires regular maintenance and renovations to keep the building looking comfortable and lively. A building that lacks maintenance makes the building seem shabby and reduces the sense of comfort for visitors. The research method used is descriptive quantitative analysis method, using sampling and measurement methods. In the context of this research in the form of lighting and maintenance at Cafe Arabasta Marelan. The purpose of the study was to find out how lighting and maintenance affect the comfort level of visitors to the Arabasta Marelan cafe

    Analisis Kemampuan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) pada Guru Biologi SMA dalam Materi Sistem Saraf

    Full text link
    This study aims to analyze the ability of Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) in high school biology teacher in the material of the nervous system. The method used is descriptive research, where researchers do not provide treatment to the object of research. Researchers only retrieve data without any changes. The sampling technique used is purposive sampling by 7 state senior high school (SMA) in Tangerang City from 15 state senior high school (SMA) in Tangerang, each represented by a single school subject teachers of biology class XI. Data collected through the charging instrument TPACK. Analysis of data by encoding based on seven categories in the framework TPACK (CK, PK, TK, PCK, TPK, TCK, TPACK). Based on the results of data analysis, ability TPACK 7 high school teacher in the city of Tangerang into the perception level (Pn). The conclusion is the ability Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) in high school biology teacher on the land (SMAN) in Tangerang City in the material of the nervous system have the perception towards harmonization of components TPACK because the participants were able to identify the difficulty of content and feel the need to transform content. Also, being able to identify appropriate teaching methods with the use of technology but does not explain how to use technology to change the contents and support the students\u27 learning process.

    PERBEDAAN TINGKAT DISABILITAS PASIEN NYERI PUNGGUNG BAWAH SEBELUM DAN SESUDAH TERAPI AKUPUNTUR

    Get PDF
    Nyeri Punggung Bawah (NPB) adalah keluhan yang sering menyebabkan disabilitas fungsional, akupuntur merupakan salah satu Complementary Alternative Medicine (CAM) dalam mengobati NPB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat disabilitas pasien nyeri punggung bawah sebelum dan sesudah terapi akupuntur dibandingkan dengan kontrol farmakoterapi. Jenis penelitian ini kuasi-eksperimental dengan desain pretest-posttest with control group. Teknik pengambilan data adalah wawancara pasien menggunakan Oswestry Disabilty Index kuesioner. Jumlah sampel 60 orang, dipilih berdasarkan purposive sampling. Sampel dibagi kedalam 2 kelompok; (1) Kelompok farmakoterapi-akupuntur (FA) yang diberikan farmakoterapi standar selama minimal 4 hari dan terapi akupuntur sebanyak 2 kali dengan interval 4 hingga 10 hari dibandingkan tingkat disabilitas sebelum-sesudah terapi akupuntur. (2) Kelompok farmakoterapi/kontrol (F) yang diberikan farmakoterapi standar selama minimal 4 hari dibandingkan skor disabilitas sebelum-sesudah farmakoterapi. Hasilnya antara kedua kelompok, menunjukkan adanya penurunan skor disabilitas. Kelompok FA terdapat perbedaan skor disabilitas rata-rata menurun 49,60 menjadi 37,00 (p=0.00), sama dengan kelompok F terdapat perbedaan skor disabilitas rata-rata menurun 55,27 menjadi 46,53 (p=0.00). Akan tetapi, penurunan skor disabilitas pasien nyeri punggung bawah pada kelompok FA (mean SD : 12,60 + 3,68) lebih tinggi dibandingkan kelompok F (mean SD : 8,73 + 3,98) dengan p value = 0,00 (

    PENGARUH PENGGUNAAN MODEL KELILING KELOMPOK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU KELAS VII SMP NEGERI 1 MESJID RAYA ACEH BESAR

    Get PDF
    ABSTRAKKata Kunci : pengaruh, model keliling kelompok, hasil belajar, IPS terpadu.Model keliling kelompok adalah pemberi kesempatan kepada masing-masingsiswa secara keliling atau berputar didalam kelompoknya untuk menanggapi tugasyang diberikan oleh guru untuk dikerjakan didalam kelompok. Hasil belajarmerupakan perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, efektif danpsikomotorik. Penelitian ini merupakan model keliling kelompok bertujuan untukmengetahui pengaruh positif penggunaan model keliling kelompok terhadap hasilbelajar IPS terpadu siswa kelas VII SMP Negeri 1 Masjid Raya Aceh Besar. Populasidalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Masjid Raya AcehBesar yang berjumlah 4 kelas. Sampel dalam penelitian ini adalah 2 kelas yaitukelas VII sebagai kelas Eksperimen dan VII sebagai kelas Kontrol. Penelitian inibersifat Eksperimen untuk memperoleh data dilakukan tes, tes dilakukan dalam duatahap yaitu Pre-test (tesawal) dan Post-test (tes Akhir). Dalam teknik analisis data,penulis menggunakan Uji-t dan dari hasil analisis data menunjukkan bahwanilait 2,62 sedangkant pada taraf signifikan = 0,05 dengan dk =( + ) = 22+22 = 42 diperoleh 1,68. Berdasarkan Kriteria pengujiannya, terimaH jika t t dan tolak H jika t t hasil penghitungant 2,62 dan t 1,68 sehingga 2,62 > 1,68 maka H sedangkan diterima.Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar yang diajarkan dengan menggunkan modelkeliling model keliling kelompok

    KARAKTERISTIK TES KETERAMPILAN LITERASI SAINS MATERI SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN ANALISIS TEORI RESPON BUTIR

    Get PDF
    ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh karakteristik tes keterampilan literasi sains menggunakan teori respon butir. Tes keterampilan literasi sains merupakan seperangkat tes yang mengukur sembilan aspek keterampilan literasi sains mengenai kemampuan yang berhubungan dengan mengenali dan menganalisis penggunaan metode inkuiri sebagai metode untuk mendapatkan pengetahuan secara ilmiah dan kemampuan yang berhubungan dalam mengorganisir, menganalisis dan menginterpretasi data kuantitatif dan informasi ilmiah. Teori respon butir dipilih karena tes yang dianalisis tidak bergantung pada jawaban responden. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian konstruksi dan validasi. Tahap kontruksi merupakan tahap pembuatan kisi-kisi tes hingga penulisan butir soal. Instrumen terdiri dari 33 butir soal yang telah mewakili seluruh aspek keterampilan literasi sains. Tahap selanjutnya yaitu tahap validasi yang mana instrumen tes divalidasi secara konten kepada tiga orang ahli, kemudian tes diuji validasi secara konstruk dengan cara diujikan kepada siswa. Sampel pada penelitian ini terdiri dari 80 siswa yang telah mempelajari materi suhu dan kalor yang dipilih dari dua sekolah di Bandung. Berdasarkan hasil analisis menggunakan teori respon butir maka model yang cocok untuk mengkarakteristik butir tes adalah model 3 parameter logistik. Karakteristik tes pada penelitian ini berupa reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran dan indeks tebakan semu. Reliabilitas tes pada penelitian ini menunjukan bahwa butir soal tes keterampilan literasi sains cocok diberikan pada siswa yang kemampuan sedang. Butir tes yang telah memenuhi daya pembeda, tingkat kesukaran dan indeks tebakan semu yang baik adalah 19 butir soal dari 33 butir soal yang mana 19 butir soal ini telah mewakili seluruh aspek keterampilan literasi sains yang diujikan. ;---The purpose of this study was to characterize the scientific literacy skill test using analysis item response theory. The scientific literacy skill test is a set of tests that measure the nine aspects of scientific literacy skills regarding the abilities associated with recognizing and analyzing the use of inquiry methods as a method for obtaining scientific knowledge and related abilities in organizing, analyzing and interpreting kuanitative data and scientific information. The response theory of the item was chosen because the test being analyzed did not depend on the respondent's answer. The research method used a quantitative approach with research design that is construction and validation. Construction phase is the stage of making the test grille until writing the item. The test consists of 33 items that have represented all aspects of scientific literacy skills. The next stage is the validation stage in which the test instrument is validated in content to three experts, then the test is tested by constructing the construct validation by means tested to the student. The sample in this study consisted of 80 students who had studied temperature and caloric material selected from two schools in Bandung. Based on the result of the analysis using grain response theory, the suitable model to characterize the test item is the 3 logistic parameter model. Characteristics of the test in this research are reliability, distinguishing factor, difficulty level and false guess. The reliability of the tests in this study indicates that the grain of scientific literacy skill test is suitable for measuring the ability of students who are. The test items that have satisfied differentiation, difficulty and good pseudo guess are 19 items from 33 items in which 19 of these questions have represented all aspects of the scientific literacy skills tested

    Interaksi Antara Upaya Konservasi Arsitektur Dengan Pengembangan Pusat Kota Lama Kolonial Di Surakarta

    Get PDF
    Dalam suatu kota seumumnya terdapat konflik-konflik dan ketidak pastian antara konservasi lingkungan dan bangunan dengan pengembangan pelayanan umum, jasa komersial dan fasilitas budayanya. Sektor formal ekonomi perkotaanpun berkonflik dengan sector ekonomi informal. Kebijakan yang awalnya merupakan kebijakan pusatpun berkonflik dengan harapan dan kepentingan daerah setelah kota-kota berstatus otonom. Kesemua interaksi dimaksud menimbulkan kekacauan visual; kekumuhan, pelanggaran atas lingkungan dan bangunan yang dikonservasikan, marjinalisasi masyarakat kelas ekonomi bawah, menimbulkan penurunan kualitas lingkungan-lingkungan fisik, alami dan sosial. Tujuan penelitian, untuk mendapatkan model perancangan perkotaan tersesuai bagi pusat kota lama kolonial Surakarta, berkarakteristik interaksi antara upaya konservasi arsitektur dengan pengembangan pusat kota. Terujinya tingkat keefektifan dan feasibilitas model interaksi dimaksud, sebagai salah satu bahan pertimbangan untuk mengendalikan interaksi dimaksud. Metoda penelitiannya adalah penelitian kualitatif, berketerpaduan faham rasionalistik dan naturalistik. Hasil penelitian adalah design guidelines model interaksi antara upaya konservasi arsitektur dengan pengembangan di pusat kota lama colonial di Surakarta, bergradasi tema interaksi
    • …
    corecore