MENEMUKAN KEMBALI "MANUSIA" BERSAMA SEPAK BOLA

"Dalam hal keutamaan dan tanggung jawab akan tugas, saya belajar dan berhutang budi pada sepak bola". (Albert Camus). Kalau seorang filsuf besar seperti Camus-yang secara ekstrem menganggap hidup ini absurd-sampai merasa harus belajar dan berhutang budi pada sepak bola, maka yang kemudian menjadi ganjil bukanlah ide tentang absurditas itu, tetapi sepak bola. Sebagai anak kandung modernisme dan diasuhbesarkan oleh kapitalisme, tak jarang sepak bola menuai berbagai kritik. Sosiologi kritis misalnya, menilai bahwa semarak Piala Dunia belakangan ini tak lebih dari wajah kapitalisme yang paling mutakhir. Dalam kondisi tersebut apa yang dinamakan nilai dan makna dalam sepak bola telah dikooptasi oleh komersialisasi. Sepak bola tak lebih dari barang komoditas, yang di era ekstensifikasi media saat ini ia menjelma menjadi tontonan global yang massif

PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM KOTA SOLO TERHADAP PESAN MORAL YANG DISAMPAIKAN DALAM PROGRAM RELIGI KRISTEN GANG SENGGOL YANG DIPRODUKSI OLEH CBN INDONESIA (Studi Deskriptif Kualitatif terhadap Masyarakat Muslim Santri, Abangan, dan Radikal di Kota Solo)

Program religi Kristen “Gang Senggol” produksi CBN Indonesia merupakan sebuah program religi yang berbeda dari program religi yang ditayangkan di televisi nasional Indonesia. Dikemas dengan jenaka dan santai membuat program “Gang Senggol” lebih mudah diterima oleh masyarakat dari kalangan selain agama Kristen. Umat Islam di Indonesia yang adalah mayoritas sangat berpotensi mengkonsumsi tayangan ini karena disiarkan media yang jangkauannya tidak bisa dibatasi. Kehidupan masyarakat Islam di kota Solo merupakan suatu kehidupan Islam yang unik. Berangkat dari kentalnya budaya Jawa sebagai dampak berdirinya Keraton Kasunanan di kota Solo, dilanjutkan dengan masuknya ajaran Islam yang kuat membuat kehadiran masyarakat Islam Santri dan Islam Abangan cukup menonjol. Kota Solo juga dikenal sebagai kota utama tempat berkembangnya Islam Radikal di Indonesia. Komposisi santri, abangan, dan radikal ini memunculkan sikap yang berbeda-beda terhadap program religi “Gang Senggol”. Peneliti menggunakan metode kualitatif dalam penelitian ini. Pengambilan sampel diambil dengan cara purposive sampling menurut tiga kelompok yang telah dibagi yaitu santri, abangan, dan radikal. Peneliti memilih sampel yang merupakan masyarakat biasa dan bukan pemuka pada masing-masing kelompok tersebut untuk mengetahui apa yang menjadi persepsi kalangan tersebut secara umum, bukan persepsi resmi yang dikemukakan pemukanya. Hasil dari penelitian ini mengemukakan bahwa secara umum persepsi masyarakat Islam di kota Solo yaitu kalangan santri dan abangan adalah persepsi yang positif terhadap program “Gang Senggol”. Sementara itu, persepsi masyaakat radikal di kota Solo terhadap program “Gang Senggol” ini merupakan persepsi yang negatif. Kata Kunci : Persepsi, komunikasi antar budaya, agama

Peningkatan Performansi Lantai Produksi Dengan Menggunakan Pendekatan Lean Manufacturing (Studi Kasus : PT Loka Refractories)

Dalam bisnis perindustrian saat ini, perusahaan dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas produk dan meningkatkan performansi kinerja perusahaan dengan selalu melakukan perbaikan (improvement). Bagi perusahaan manufaktur sektor yang paling penting untuk ditingkatkan performansinya adalah di sektor produksi. Persaingan antar perusahaan juga semakin ketat karena akibat pemberlakuan perdagangan bebas saat ini ditambah dengan life cycle produk yang semakin singkat disertai meningkatnya harapan konsumen terhadap produk. Perusahaan yang harus menerapkan perbaikan adalah PT Loka Refractories. Perusahaan ini adalah perusahaan yang bergerak dalam industri batu tahan api. Di perusahaan ini, lead time dari proses produksi cukup panjang dikarenakan masih adanya non value added activity yang terjadi. Non value added activity ini mengakibatkan terjadinya waste di perusahaan, seperti defect pada pembakaran, waiting karena mesin rusak, excess processing akibat proses yang berulang dan rework, overproduction serta inventory yang tinggi. Untuk menghilangkan non value added activity, digunakan tool Lean Manufacturing untuk mengidentifikasi aktivitas apa saja yang tidak memberikan nilai tambah dan mengeliminasinya. Non value added activity di perusahaan terdapat pada proses persiapan bahan, pembentukan dan pembakaran. Kemudian diketahui tiga waste kritis yang harus diperbaiki, yaitu defect, waiting dan inventory. Kemudian dicari akar penyebab permasalahan dari ketiga waste tersebut. Setelah itu dilakukan perbaikan dengan alternatif perbaikan yang terpilih adalah memberikan pelatihan kepada staff PPC dan Quality Control dengan harapan dapat memperbaiki kondisi eksisting perusahaan serta penambahan divisi maintenance untuk melakukan perawatan dan perbaikan mesin. ========================================================================================================== Nowadays, in industrial business, a company should to increase product quality and increase a company competitive advantage. To reach those goals, a company should do a continuous improvement all the time. The most important aspect to be increased is a production aspect. Besides that, the competition between companies become more challenging due to implementation of free trade regulation and product life cycle that become shorter day by day. Moreover, in this era, the customer expectation about product quality is higher than past. One of the companies that should do some improvement is PT Loka Refractories. PT Loka Refractories is a company that produces a refractories product. In this company, production process lead time is quite long because of non-value added activity. Non value added activity causes waste such as defect on burning process, waiting that caused by broke of machine, excess process that caused by rework process, overproduction and high number of inventory. To eliminate non value added activity, this research uses Lean manufacturing concept to identify activities that cannot give value added for product. Non value added activity in PT Loka Refractories happened on raw material preparation process, forming process and burning process. There are three critical waste that should be improved, defect, waiting and inventory. After identify the waste, this research identify the root cause from it. The last step is suggesting the improvement step for company. The chosen improvement step that suggested by this research is: Give some training to PPC and QC staff with expectation to fix and improve the company performance and additional maintenance division to do the treatment and repair of machines

BANJARANSARI

Penyaji ingin menampilkan sosok seorang kesatriya Jawa dalam tokoh Banjaransari yang berjuang dengan sungguh-sungguh demi mendapatkan pujaan hatinya, meskipun ia seorang anak raja tetapi ia gemar bertapa untuk mengolah rasa dan batinnya. Ini berbeda sekali dengan tokoh anak raja lain seperti dalam Serat Mahabarata pada tokoh Lesmana Mandrakumara misalnya, sifat keduanya saling bertolak belakang satu sama lain walaupun sama-sama anak raja. Lakon Banjaransari dipilih karena didalamnya banyak terkandung nilai-nilai kemanusiaan dan sih (cinta kasih). Wujud cinta kasih adalah segala hasrat dan usaha yang terbebas dari kepentingan diri sendiri (Fikriono, 2012:450). Harapannya dapat menghantarkan masyarakat penikmat wayang menuju pencerahan dalam menghadapi dunia yang fana ini dengan penuh kasih sayang. Cinta Banjaransari dapat tercapai karena tak lepas dari laku tapa brata yang sudah mendarah daging dengan jiwanya. Di masa globalisasi ini, orang-orang Indonesia khususnya di Jawa mayoritas sudah melupakan hal-hal semacam itu, bahkan dianggap tidak penting dan hanya membuang-buang waktu serta tenaga saja. Jangan sampai kita tergolong ke dalam pernyataan ‘wong Jawa ilang Jawane’

KOMUNIKASI ANTAR-PEMELUK AGAMA DALAM MEWUJUDKAN INTEGRASI SOSIAL DIKAMPUNG KENTANGAN SEMARANG

Indonesiamerupakannegarayangmenjaminkebebasansetiapwarga negaranyauntukmemelukagamasesuaidengankeyakinanyangdianut. Negarainimemberikanjaminankebebasandalam memelukenam agama yangtertuangdidalam konstitusinegara.Enam agamayangdimaksud yaituIslam,Protestan,Katolik,Budha,Hindu,danKonghucu.Ajarandan tradisi yang dimilki oleh masing-masing agama tersebut hidup berdampingan ditengah masyarakat,salah satunyamasyarakatyang tinggaldiKotaSemarang.Sehinggapenelitiinginmengetahuibagaimana proseskomunikasiantar-pemelukagamadalam mewujudkanintegrasi sosialdiKampungKentangan,Semarang.Jenismetode penelitianyang digunakan adalah deskriptifanalitis kualitatifyang berusaha untuk menganalisis proses komunikasi antar-pemeluk agama dalam mewujudkanintegrasisosialdiKampungKentangan,Semarang.Empat teknikpengumpulandatayangdigunakanpadapenelitianiniterdiridari observasi,wawancarasemi-terstruktur,studipustakadandokumentasi. Sedangkankonsepyangdigunakanolehpenelitiadalahekspektasidan persepsiyang membentuk suatu negosiasimakna sehingga dapat mewujudkanintegrasisosialdalam bentukintegrasinormatif.Hasildari penelitian iniyaitu sebagaibagian darimasyarakat yang memiliki keberagamanpemelukagama,parapemelukagamadiKotaSemarang, khususnyadiKampungKentangan,melakukannegosiasimaknapadasaat melakukankomunikasiantar-pemelukagama.Sampaidengangenerasi keempat yang mendiamikampung tersebut belum pernah terjadi ketegangan berskala tinggi sampai menimbulkan konflik yang mengatasnamakan agama.Melaluiproses komunikasiantar-pemeluk agama yang memuatnegosiasimakna dalam menanganiperbedaan mengenaiekspektasidanpersepsiyangterjadidariperjumpaanantarbudaya,termasukdidalamnyaantar-pemelukagama,keberagamandi masyarakat dapat dimaknaisebagaikekuatan yang berujung pada integrasisosialpadakehidupanumatberagamadiKampungKentanga

PENGARUH PERUBAHAN LOGO SCU TERHADAP BRAND IMAGE UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

ABSTRAK Corporate rebranding adalah strategi yang digunakan oleh perusahaan untuk mengubah citra (persepsi-diri) dan/atau mencerminkan perubahan identitas (inti-diri). Dengan kata lain perusahaan menawarkan sebuah konsep yang sedikit berbeda daripada merek yang telah dipublikasikan sebelumnya. Oleh karena itu, pendorong utama terjadinya rebranding adalah suatu peristiwa, atau proses yang menyebabkan perubahan dalam struktur, strategi, atau kinerja perusahaan yang cukup besar untuk mengambil keputusan mengenai perlunya pendefinisian ulang yang mendasar dari identitas perusahaan tersebut. Sebagai suatu Institusi Pendidikan yang memiliki keinginan untuk mengubah citranya di kalangan masyarakat, Universitas Katolik Soegijapranata Semarang mengambil langkah untuk melakukan rebranding. Keputusan untuk melakukan rebranding dapat disebabkan oleh berbagai alasan yaitu perkembangan usaha sampai ke ranah internasional, manajemen yang baru, atau perubahan terhadap citra yang dianggap sudah ketinggalan zaman sehingga memerlukan suatu penyesuaian. Berdasarkan atas latar belakang tersebut, peneliti ingin mengetahui bagaimana pengaruh perubahan logo SCU terhadap brand image Universitas Katolik Soegijapranata, sedangkan hipotesis yang ditetapkan oleh peneliti pada penelitian ini adalah perubahan logo berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand image. Jenis metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan model penelitian deskriptif. Empat teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti terdiri dari observasi, kuesioner dengan jumlah sampel sebanyak 64 responden, studi pustaka, dan dokumentasi. Teori yang menjadi pedoman dalam penelitian ini adalah teori rebranding, teori brand image, dan teori logo. Ada tiga hasil penelitian hasil penelitian yang peneliti peroleh, hasil yang pertama yaitu perubahan logo masuk dalam kategori sangat sukses dan brand image masuk dalam kategori sangat sukses. Hasil penelitian yang kedua adalah variabel perubahan logo berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel brand image Universitas Katolik Soegijapranata. Hasil penelitian yang ketiga menyatakan bahwa variabel perubahan logo berpengaruh memiliki hubungan yang kuat dengan brand image. Kata kunci : rebranding, brand image, log

APLIKASI SMS PADA TELEPON SELULAR SONY ERICSSON T630 (NON COMPONENT)

SMS adalah suatu fitur dari GSM yang digunakan untuk membantu mengirimkan pesan singkat dengan biaya yang murah. Tetapi semakin berkembangnya teknologi, maka tantangan membuat aplikasi SMS semakin besar. Aplikasi ini dibuat untuk memberi kenyaman dan kemudahan ber SMS saat user berinteraksi dengan komputer, dimana pengiriman pesan,penerimaan pesan,penambahan data, penyimpanan data, dan penghapusan data bisa dilakukan melalui aplikasi ini pada komputer. Pembuatan aplikasi ini dirancang menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0. Metode aplikasi ini menggunakan metode text sehingga hanya bisa melakukan pengiriman text saja dan tanpa sebuah komponen yang sudah ada,dimana aplikasi ini memiliki kelebihan bisa dikendalikan dalam proses pembuatannya. Untuk keperluan penyimpanan data aplikasi ini tidak menggunakan Basis Data, tetapi file biner pada hardisk

Properties and microstructure of alkali-activated red clay brick waste

Sintered red clay ceramic is used to produce hollow bricks which are manufactured in enormous quantities in Spain. They also constitute a major fraction of construction and demolition waste. The aim of this research was to investigate the properties and microstructure of alkali-activated cement pastes and mortars produced using red clay brick waste. The work shows that the type and concentration of alkali activator can be optimised to produce mortar samples with compressive strengths up to 50 MPa after curing for 7 days at 65 C. This demonstrates a new potential added value reuse application for this important waste material.The authors are grateful to the Spanish Ministry of Science and Innovation for supporting this study through Project GEOCEDEM BIA 2011-26947, and to FEDER funding. They also thank the Institute for Science and Technology of Concrete - ICITECH, for providing the means to carry out this investigation; and Universitat Jaume I, for supporting this research through the research stay granted.Reig Cerdá, L.; Tashima, MM.; Borrachero Rosado, MV.; Monzó Balbuena, JM.; Cheeseman, C.; Paya Bernabeu, JJ. (2013). Properties and microstructure of alkali-activated red clay brick waste. Construction and Building Materials. 43:98-106. doi:10.1016/j.conbuildmat.2013.01.031S981064

Noninvasive Prenatal Test Results Indicative of Maternal Malignancies:A Nationwide Genetic and Clinical Follow-Up Study

PURPOSE: Noninvasive prenatal testing (NIPT) for fetal aneuploidy screening using cell-free DNA derived from maternal plasma can incidentally raise suspicion for cancer. Diagnostic routing after malignancy suspicious-NIPT faces many challenges. Here, we detail malignancy suspicious-NIPT cases, and describe the clinical characteristics, chromosomal aberrations, and diagnostic routing of the patients with a confirmed malignancy. Clinical lessons can be learned from our experience. METHODS: Patients with NIPT results indicative of a malignancy referred for tumor screening between April 2017 and April 2020 were retrospectively included from a Dutch nationwide NIPT implementation study, TRIDENT-2. NIPT profiles from patients with confirmed malignancies were reviewed, and the pattern of chromosomal aberrations related to tumor type was analyzed. We evaluated the diagnostic contribution of clinical and genetic examinations. RESULTS: Malignancy suspicious-NIPT results were reported in 0.03% after genome-wide NIPT, and malignancies confirmed in 16 patients (16/48, 33.3%). Multiple chromosomal aberrations were seen in 23 of 48 patients with genome-wide NIPT, and a malignancy was confirmed in 16 patients (16/23, 69.6%). After targeted NIPT, 0.005% malignancy suspicious-NIPT results were reported, in 2/3 patients a malignancy was confirmed. Different tumor types and stages were diagnosed, predominantly hematologic malignancies (12/18). NIPT data showed recurrent gains and losses in primary mediastinal B-cell lymphomas and classic Hodgkin lymphomas. Magnetic resonance imaging and computed tomography were most informative in diagnosing the malignancy. CONCLUSION: In 231,896 pregnant women, a low percentage (0.02%) of NIPT results were assessed as indicative of a maternal malignancy. However, when multiple chromosomal aberrations were found, the risk of a confirmed malignancy was considerably high. Referral for extensive oncologic examination is recommended, and may be guided by tumor-specific hallmarks in the NIPT profile

LAPORAN KELOMPOK KULIAH KERJA NYATA DI KELURAHAN LEGOKSARI KECAMATAN TLOGOMULYO KABUPATEN TEMANGGUNG

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa. KKN merupakan suatu bentuk pembelajaran lapangan yang dilakukan oleh mahasiswa yang merupakan bagian sivitas akademika, baik secara pribadi maupun kelompok. KKN juga sebagai bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk dapat hidup ditengah-tengah masyarakat diluar kampus dan secara tidak langsung mengidentifikasi serta ikut mengalami masalah-masalah yang sedang dihadapi dalam kehidupan masyarakat. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa secara interdisipliner, institusional, dan kemitraan sebagai salah satu wujud dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Sebagai bagian dari sivitas akademika, baik secara pribadi maupun kelompok, secara langsung maupun tidak langsung, wajib menjaga citra baik institusi. Oleh karena itu, pada saat bekerjasama dengan masyarakat, mahasiswa harus mengedepankan etika akademik, mejaga nilai dan norma, serta etika sosial yang ada di masyarakat. Menjunjung tinggi pluralitas, dan toleransi terhadap berbagai perbedaan yang ada di lokasi KKN. Desa Legoksari merupakan desa yang berada di lereng kaki Gunung Sumbing (3.371 m dpl), desa ini terletak di Kecamatan Tlogomulyo Kabupaten Temanggung. Desa Legoksari sendiri mempunyai dua dusun yaitu Dusun Lamuk Legok dan Dusun Lamuk Gunung. Secara geografis, desa Legoksari. Ketinggian daerahnya, kurang lebih 1310 M di atas permukaan laut. Karena berada di kaki gunung, suhu udara di desa ini relatif dingin dengan suhu rata-rata antara 15°–25°C. Mayoritas penduduknya adalah petani