38 research outputs found

    Fenomena Pengemis Anak di Pasar Klewer Surakarta (Studi Tentang Fenomena Akses Layanan Pendidikan Pengemis Anak)

    Full text link
    Nurrohmah Setyaningrum. FENOMENA PENGEMIS ANAK DI PASAR KLEWER SURAKARTA (Studi Tentang Fenomena Akses Layanan Pendidikan Pengemis Anak).Skripsi: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli 2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) persepsi pengemis dikalangan pengemis anak di Pasar Klewer Surakarta. (2) faktor-faktor yang mempengaruhi anak-anak menjadi pengemis di Pasar Klewer Surakarta. (3) dampak yang ditimbulkan dari kegiatan mengemis yang dilakukan oleh anak-anak di Pasar Klewer SurakartaPenelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan jenis fenomenologi. Teknik pengambilan cuplikan menggunakan purposive dan snowball. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi pasif dan studi dokumentasi. Untuk menguji validitas data menggunakan trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. Analisis data menggunakan model analisis interaktif yakni tahap reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Persepsi pengemis anak tentang kegiatan mengemis ada tiga. diantaranya pengemis anak bisa mendapatkan uang, dapat bermain disela-sela kegiatan mengemis dan yang terakhir yaitu pengemis anak menganggap bahwa kegiatan mengemis yang dilakukan untuk membantu orang tua mereka. (2) Faktor yang mempengaruhi anak-anak melakukan kegiatan mengemis ada empat. Pertama, karena penghasilan mengemis yang menguntungkan. Kedua, adalah tuntutan gaya hidup yang mencakup pola makan, uang jajan, fashion, dan kepemilikan barang-barang elektronik. Ketiga, tidak adanya aturan yang melarang pengemis di sekitar pasar. Keempat, sikap satpam pasar dan pedagang yang seolah membiarkan dan menerima keberadaan pengemis yang berada di sekitar pasar. (3) Dampak kegiatan mengemis bagi anak terbagi menjadi dua yaitu dampak negatif dan positif. Dampak negatif kegiatan mengemis yang dilakukan oleh anak-anak adalah anak merasa malu atau minder ketika berjumpa dengan teman sekolahnya dan kegiatan mengemis dapat menyebabkan pengemis anak merasa ketagihan. Sedangkan dampak positif mengemis bagi pengemis anak adalah anak dapat menabung/menyisihkan penghasilan dari dan anak mampu memenuhi kebutuhan, seperti kebutuhan uang saku sekolah, kebutuhan uang jajan, dan kebutuhan peralatan sekolah

    Pemanfaatan Ekstrak Jagung (Zea Mays) di Kabupaten Grobogan dalam Bentuk Sediaan Gel sebagai Pelindung dari Sinar UVB

    Get PDF
    Senyawa radikal bebas dalam tubuh dapat terbentuk dari proses metabolisme normal tubuh atau karena pengaruh dari luar tubuh. Untuk itu radikal bebas dapat dicegah oleh suatu antioksidan. Antioksidan dapat ditemukan di Jagung (Zea Mays). Jagung merupakan komoditi pangan unggulan penghasil antioksidan dan flavonoid di Kabupaten Grobogan. Antioksidan isoflavon jagung dapat menghambat sinar UVB. Tujuan penelitian ini menghasilkan sediaan gel ekstrak biji jagung, informasi profil produk dan keamanan efek di kulit. Metode: Ekstrak Jagung diformulasikan kedalam basis HPMC dengan konsentrasi 5%, 10%, dan 20%. Kemudian dilakukan pengujian fisik, efek gel di kelinci dan kulit tangan. Hasil: Penelitian ini menghasilkan sediaan gel dengan bahan baku ekstrak biji jagung. Gel yang dihasilkan dengan peningkatan konsentrasi HPMC dapat meningkatkan viskositas, daya lekat, menurunkan daya sebar, tetapi peningkatan konsentrasi HPMC tidak mempengaruhi pH. Hasil uji efek pada kulit menunjukkan gel ekstrak jagung dapat berfungsi sebagai pelindung kulit dari sinar matahari, tetapi perbedaan konsentrasi HPMC tidak memberikan perbedaan efek perlindungan kulit dari sinar matahari. Simpulan: Penelitian ini menghasilkan sediaan gel dengan bahan baku ekstrak biji jagung, profil produk meningkatnya viskositas, daya lekat gel, dan juga menurunnya daya sebar, akan tetapi peningkatan konsentrasi HPMC tidak mempengaruhi pH sediaan dan gel aman sebagai pelindung kulit dari sinar matahari

    STUDI LITERATUR KEBUDAYAAN KEMISKINAN PADA PENGEMIS DI PERKOTAAN

    Get PDF
    Kemiskinan sudah menjadi permasalahan sosial di berbagai negara berkembang, seperti Indonesia. Kemiskinan sejak lama kerap dijadikan sebagai kebudayaan kemiskinan oleh strata bawah, salah satunya yaitu pengemis. Pada penelitian ini dengan menggunakan studi literatur akan mengkaji kebudayaan kemiskinan yang dilakukan pengemis di Indonesia, dengan memaparkan hasil bacaan berupa penelitian terdahulu dan refleksi dari beberapa buku yang terkait. Fokus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kebudayaan kemiskinan pada masyarakat miskin di beberapa wilayah perkotaan di Indonesia. Penelitian dengan studi literaur ini akan  mengaitkan perspektif milik Oscar Lewis mengenai kebudayaan kemiskinan dengan kebudayaan kemiskinan pada pengemis di perkotaan. Disebutkan pada kajian literatur ini, walaupun penduduk miskin lebih banyak di pedesaan, tetapi di perkotaan juga sering kali ditemui penduduk miskin seperti pengemis. Pertumbuhan kota juga mempengaruhi tingkat kemiskinan pada suatu kota, karena intensitas pertambahan penduduk tinggi tidak diiringi dengan peningkatan fasilitas umum ataupun dari pelayanan sosial, begitupun dengan lapangan kerja dan kesempatan kerja yang kurang merata di tengah pertambahan penduduk.  Kata kunci : kebudayaan kemiskinan; pengemis; kot

    LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEMESTER KHUSUS TAHUN 2015 SMK NEGERI 1 PENGASIH

    Get PDF
    Universitas Negeri Yogyakarta memiliki sebuah program yang ditujukan bagi mahasiswa yang mengambil jurusan kependidikan yaitu program praktik pengalaman Lapangan (PPL). Salah satu misi yang dimiliki UNY yaitu menyiapkan tenaga kependidikan yang memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai tenaga profesional. Untuk menyiapkan tenaga kependidikan tersebut UNY memberikan pengetahuan dan keterampilan menjadi tenaga pendidik. Program PPL merupakan program yang harus ditempuh oleh mahasiswa karena menjadi salah satu syarat untuk menempuh gelar sarjana kependidikan selain tugas akhir. Program ini dilaksanakan oleh mahasiswa dengan diawali dengan observasi ke lapangan, sehingga mengetahui kondisi yang ada di sekolah khususnya di SMK N 1 Pengasih, Kulon Progo. Setelah mengetahui keadaan sekolah berdasarkan data yang telah terkumpul, disusunlah program kerja yang dapat menjadi pedoman dalam melaksanakan PPL berdasarkan skala prioritas, kebutuhan, dan waktu. Praktik mengajar dilakukan untuk melatih ketrampilan dan kemampuan mahasiswa dalam mengajar, berdasarkan bekal dan persiapan yang telah dilakukan. Pelaksanaan program PPL berlangsung berdasarkan rencana yang telah dibuat dan menerapkan ilmu berdasarkan pembelajaran mikro. Pada kegiatan PPL, mahasiswa menerapkan langkah-langkah dalam mengajar dan berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran. Kegiatan PPL dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2015 s.d 12 September 2015. Mahasiswa praktik mengajar 4 kelas yaitu kelas XI Busana Butik 1 (Selasa jam ke 7-9) dan XI Busana Butik 2 (Rabu, jam ke 7-9) serta XII Busana Butik (Kamis, jam ke 5-6) dan XII Busana Butik (Sabtu, jam ke 6-9).Materi pokok yang diajarkan pada kelas XI adalah bagian – bagian busana meliputi teori macam – macam bagian busana dan praktek menggambar bagian busana berupa macam –macam lengan, rok dan blus. Sedangkan untuk kelas XII pada pembuatan hiasan materi pokok yang diajarkan ialah pembuatan tusuk dasar sulaman meliputi macam – macam tusuk hias selain itu materi pokok yang diajarkan pada pembuatan pola adalah pembuatan pola jaket dan jas wanita meliputi analisis disain, gambar kerja, cara mengambil ukuran, pola dasar, pecah pola dan rancangan bahan Meskipun hanya satu bulan, mahasiswa praktikan memperoleh pengalaman yang belum pernah diperolah di bangku perkuliahan, terutama dalam mengajar di kelas, dan merasakan menjadi guru. Dalam pelaksanaan program tersebut, tidak pernah lepas dari hambatan-hambatan. Akan tetapi, dengan adanya semangat dan motivasi dari guru pembimbing lapangan dan guru lain, dosen pembimbing lapangan, teman-teman satu tim dan berkat kerjasama yang baik maka segala hambatan dapat teratasi dengan mudah

    PENGARUH GEL EKSTRAK DAUN AKASIA (Acacia auriculiformis) TERHADAP PROSES PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADA MENCIT (Mus musculus)

    Get PDF
    Acacia plant (Acacia auriculiformis) contains chemical compounds they are saponin, tanin and flavonoid. These compounds potentially in healing cut. This research used acacia leaf extract (Acacia auriculiformis) making in form of gel for the process of wound healing cut on mouse (Mus musculus). The purpose of this research are to know the influences of extract gel acacia leaf (Acacia auriculiformis) and to know the optimum concentracion  extract gel acacia leaf that affective in wound healing cut on mouse (Mus musculus). Concentration variation of extract acacia leaf are 7%, 9% and 11%. The method used in research is experimental method with the complete random desing (CRD). Physical test supply gel that doing including pH test  and homogenitas. Effective test gel in healing cut doing on 15 mice which separated became three treatments and two controls. Each treatment and control contains three mice which get cut with size 1,5 cm. The first  treatment give 7% gel cocentration, the second treatment give 9% gel concentration, the first treatment give 11%, negative control give base gel and positive control give bioplacenton. Data analyze used Anova test one way and continue test LSD. Research result showed that extract gel acacia leaf with concentration variation 7%, 9% and 11% fulfill physic test gel supply that are pH test and homogenitas. Analysis result Anova one way showed that extract gel acacia leaf (Acacia auriculiformis) influence in the process of wound healing cuts on miouse (mus musculus). Based on the continue test LSD then known optimum concentration extract gel acacia leaf (Acacia auriculiformis) that effective of wound healing cuts on mouse (Mus musculus) that are 11%

    Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Pada Petani Bawang Merah di Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017

    Get PDF
    Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir  dengan berat badan kurang dari 2.500 gram tanpa memandang masa kehamilan. Untuk mengetahui penyebab terjadinya Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), dilakukan pengkajian terhadap faktor risiko apa yang dapat menimbulkan terjadinya BBLR. Secara Teori faktor yang mempengaruhi terjadinya BBLR meliputi faktor ibu, janin, pelayanan kesehatan dan lingkungan. Tujuan umum dalam penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian BBLR pada petani bawang merah di Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017, meliputi variabel umur ibu, pendidikan ibu, pengetahuan ibu, usia kehamilan, jarak kelahiran, paritas, riwayat BBLR pada kelahiran sebelumnya, pendapatan, status gizi, frekuensi pemeriksaan antenatal care, keikutsertaan dalam kegiatan pertanian, lama kerja dan penggunaan alat pelindung diri. Metode penelitian deskriptif analitik dengan desain penelitian case control dengan sampel berjumlah 120 ibu yang mempunyai bayi umur ≤ 1 tahun. Analisa  data dilakukan secara univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan pada analisa multivariat variabel lama kerja (p=0.006 OR: 8.117 CI= 1.838-35.834) menjadi variabel paling dominan yang berhubungan dengan kejadian BBLR. Variabel jarak kelahiran dan riwayat Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) pada kelahiran sebelumnya tidak memiliki hubungan dengan kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Kata kunci : Faktor-faktor, BBLR, Keikutsertaan Dalam Kegiatan Pertania

    PENGUATAN KARAKTER KEDISIPLINAN DAN TANGGUNG JAWAB PESERTA DIDIK KELAS V SD NEGERI KIARAPANDAK 01 MELALUI METODE REWARD DAN PUNISHMENT

    Get PDF
    Penelitian ini difokuskan pada penguatan karakter kedisiplinan dan tanggung jawab peserta didik. Melalui metode reward dan punishment peserta didik akan mampu meningkatkan karakter kedisiplinan dan tanggung jawab. Tujuannya untuk membandingkan hasil tingkat kedisiplinan dan tanggung jawab peserta didik kelas V SD Negeri Kiarapandak 01 melalui metode reward dan punishment dengan metode konvensional. Penelitian ini menggunakan pendekatan mix method, dengan desain penelitian kuasi eksperimen. Hasil penelitian dari populasi penelitian penguatan karakter kedisiplinan dan tanggung jawab peserta didik SD Negeri Kiarapandak 01 melalui metode reward dan punishment yang diukur dengan menggunakan instrumen angket dan wawancara adalah sebagai berikut 1) terdapat perbedaan antara pretest dan posttest metode reward dan punishment dengan metode konvensional dengan (p = 0,000), 2) Uji N-Gain menunjukan bahwa kedisiplinan dan tanggung jawab peserta didik yang menggunakan metode reward dan punishment berada pada kategori sedang dengan (p = 0,47) dan yang menggunakan metode konvensional berada pada kategori rendah (p = 0,03), 3) Uji t menunjukan bahwa metode reward dan punishment dengan metode konvensional memiliki perbedaan dengan (p = 0,000) yang berarti metode reward dan punishment lebih baik daripada metode konvensional yang ditunjukan dengan nilai sebesar 0,000 < 0,025, 4) Uji korelasi menunjukan bahwa terdapat hubungan metode reward dan punishment terhadap kedisiplinan dan tanggung jawab peserta didik dengan tingkat hubungan yang rendah. Adapun hambatan yang terdapat dalam pelaksanaan metode reward dan punishment terdiri atas hambatan internal dan eksternal. Kata Kunci: Metode Reward dan Punishment, Kedisiplinan, Tanggung Jawab. This research will be focused on strengthening character building, discipline, and responsibility. The method used is reward and punishment, and students will be able to improve their character of discipline and responsibility. This study aims to compare the results of discipline and responsibility levels of students through the method of reward and punishment with conventional methods. This study uses a mixed-method approach with a quasiexperimental research design. The result from research population the strengthening discipline and responsibilities characters measuring by used the instrument with questionnaire and interview like in this research , there is a difference between the pretest and post-test methods of reward and punishment with conventional methods with (p = 0.000). The N-Gain test shows that the discipline and responsibility of students who used reward and punishment methods are in the moderate category level (p = 0,47), and those who use the conventional method are in a low category level (p = 0,03). So the t-test with the conventional method shows that the reward and punishment method has a difference with (p = 0.000). Thus, the reward and punishment method is better than the conventional method. These are indicated by a value of 0.000 < 0.025. The correlation test shows the relation between the reward and punishment method on the discipline and responsibility of students with a low level of relationship. Implementation of the reward and punishment method has contained the obstacles that consisted of internal and external barriers. Keywords: Reward and Punishment Method, Discipline, Responsibilit

    LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEMESTER KHUSUS TAHUN 2015 SMK NEGERI 1 PENGASIH

    Get PDF
    Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah program yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) untuk dapat digunakan sebagai wahana bagi mahasiswa melatih diri dan menambah pengalaman dalam bidang pembelajaran dan manajerial di sekolah. PPL bertujuan untuk: 1) melatih mahasiswa agar memiliki pengalaman nyata tentang proses persiapan belajar mengajar, 2) melatih mahasiswa agar memiliki pengalaman nyata tentang proses pelaksanaan pembelajaran, dan 3) melatih mahasiswa agar memiliki pengalaman nyata tentang proses evaluasi /analisis hasil pembelajaran. Proses persiapan pembelajaran diawali dengan observasi ke lapangan, sehingga mengetahui kondisi yang ada di SMK N 1 Pengasih, Setelah mengetahui keadaan sekolah berdasarkan data yang telah terkumpul, disusunlah program kerja yang dapat menjadi pedoman dalam melaksanakan PPL berdasarkan skala prioritas, kebutuhan, dan waktu. Kegiatan PPL ini dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus – 12 September 2015. Mata pelajaran yang diampu penyusun ada dua yaitu tekstil untuk kelas X Tata Busana (TB) dan pembuatan pola untuk kelas XI TB1 dan XI TB2. Mata pelajaran tekstil dilaksanakan pada hari Jum’at jam ke – 1 sampai ke- 3. Sedangkan mata pelajaran pembuatan pola dilaksanakan pada hari Senin jam ke 6 sampai jam ke- 9 dan hari Sabtu jam ke 4 sampai jam ke-7. Selain itu, penyusun juga membantu guru dalam mengampu mata pelajaran busana industri pada hari rabu jam ke-1 s/d 6, hari kamis jam ke-5 s/d 9 dan sabtu jam ke-7 s/d 9. Materi pelajaran teksti yang diajarkan adalah penggolongan dan pengolahan serat tekstil. Untuk mata pelajaran pembuatan pola, materinya adalah merubah pola blus dan kemeja sesuai desain. Kegiatan evaluasi pada pembelajaran dilakukan dengan pemberian tugas maupun ulangan harian. Pada saat melakukan kegiatan – kegiatan pembelajaran tersebut, penyusun memperoleh pengalaman yang belum pernah diperolah di bangku perkuliahan, terutama dalam mengajar di kelas, baik saat teori maupun praktikum yang dilaksanakan secara nyata. Dalam pelaksanaan program tersebut, tentu tidak pernah lepas dari hambatan-hambatan. Akan tetapi, dengan adanya bimbingan, arahan, dan solusi dari guru pembimbing, guru lain, dosen pembimbing lapangan, teman-teman satu tim dan dari semua pihak maka segala hambatan dapat teratasi
    corecore