882 research outputs found

    Analisis Agroindustri Kedelai Di Kecamatan Sebrida Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau

    Full text link
    Kedelai digunakan sebagai bahan baku pada industri pengolahan seperti industri tahu dan tempe. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis : (1) Biaya produksi, pendapatan, efisiensi, nilai tambah dan tingkat pengembalian Investasi (ROI),dan(2) Sikap kewirausahaan pengusaha agroindustri kedelai. Penelitian menggunakan metode survey, yang dilaksanakan di Kecamatan Seberida, dengan responden diambil secara sensus yaitu 9 pengusaha tahu dan 7 pengusaha tempe.Hasil penelitian menunjukkan USAha agroindustri tahu dan tempe merupakan USAha kecil per seorangan, teknologi semi mekanis, belum memiliki merek dagang dan izin USAha secara resmi. Bahan baku yang digunakan dalam satu kali proses untuk agroindustri tahu adalah kedelai sebanyak 144 kg, dengan bahan penunjang berupa air cuka, solar, kayu bakar, dan plastik.Biaya produksi sebesar Rp 1.002.222, biaya terbesar adalah untuk bahan baku yaitu Rp. 1.002.222 (88,88%), pendapatan bersih Rp 649.384, Nilai tambah sebesar Rp 1.360, RCR sebesar 1,95, dan ROI sebesar59,24 %.Sedangkan pada agroindustritempe, penggunaan kedelaisebanyak 157 kg, dengan bahan penunjang berupa ragi, daun pisang, kayu bakar, listrik, plastik, dan solar. Biaya produksi agroindustri tempe sebesarRp 1.089.286, biaya terbesar adalah untuk bahan baku yaitu Rp 1.089.286 (85,06%), pendapatan bersih565.921, RCR sebesar 1,43, nilai tambah diperoleh sebesar Rp 1.665/kg, dan ROI sebesar43,68%. Pengusaha tahu mempunyai sikap kewirausahaan yang sangat tinggi, sedangkan pengusaha tempe sikap kewirausaannya tinggi

    KUALITAS PELAYANAN TRANSPORTASI KERETA API (Study Kasus Pelayanan di atas Kereta Api Turangga)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menginterprestasikan kualitas pelayanan PT Kereta Api (Persero) Daerah Operasi VIII Stasiun Surabaya Kota dalam rangka pengoperasian kereta api Turangga jurusan Surabaya- Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang meneliti hanya satu variable tentang kualitas pelayanan. Penelitian ini dilakukan secara langsung oleh peneliti dengan pihak karyawan PT Kereta Api (Persero) yang ada di atas kereta api Turangga jurusan Surabaya-Bandung dan sebagai informan dalam penelitian ini adalah masinis, kondektur, POLSUSKA, pramugari, dan para penumpang kereta api Turangga. Adapun fokus dalam penelitian ini adalah:1.Keselamatan, 2.Ketepatan waktu, 3.Kemudahan Pelayanan, 4.Kenyamanan, 5.Kecepatan. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan peneliti di atas kereta api Turangga jurusan Surabaya-Bandung, 1. Pelayanan Keselamatan di atas Kereta Api Turangga sudah baik, 2.Pelayanan Ketepatan Waktu dalam pemberangkatan dan kedatangan kereta sudah baik sesuai dengan Keputusan Menpan No.63 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Umum tentang Ketepatan waktu dan Kualitas Pelayanan Kereta Api, 3.Pelayanan dalam hal memberikan Kemudahan Pelayanan di atas Kereta Api Turangga sudah baik, 4.Pelayanan kenyamanan fasilitas pendukung sudah baik, 5.Pelayanan kecepatan dalam hal waktu tempuh kereta sudah baik tepat sesuai dengan jarak dan waktu yang ditempuh. Pada kesimpulan kualitas pelayanan berdasarkan kualitas pelayanan transportasi kereta api yang dilakukan oleh petugas Kereta Api Turanga sudah memenuhi lima faktor pelayanan, yaitu: 1.Pelayanan keamanan dan keselamatan perjalanan, 2.Pelayanan ketepatan waktu keberangkatan dan kedatangan, 3.Kualitas kenyamanan di dalam kereta api Turangga , 5.Kecepatan dalam waktu tempuh sesuai dengan jarak yang ditentukan

    PEMANFAATAN AIR REBUSAN JAMUR TIRAM PUTIH DALAM PEMBUATAN NATA DE JAMUR DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyhrizus)

    Get PDF
    Nata de mushroom is one of the products produced by fermenting boiled water of white oyster mushrooms. White oyster mushroom boiled water has a high carbohydrate content of about 57.6%-81.8% dry weight and a high water content of 86.6%. So that it can be used in the manufacture of nata de mushrooms with the addition of red dragon fruit peel extract. The purpose of this study was to determine the organoleptic and chemical characteristics of nata de mushroom. This research uses descriptive qualitative and quantitative methods. Data analysis using One Way Anova. The results of the study are expected to be well received by the public as well as the previous nata de leri, besides that the organoleptic test of nata can be liked and has high fiber and water content. This research is expected to be a source of learning biology at the high school level

    PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PRACTICE REHEARSAL PAIRS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI ( PTK Pembelajaran Matematika di Kelas VII F SMP N 2 Gondang )

    Get PDF
    Penelitian ini dilatar belakangi, rendahnya kamampuan komunikasi matematika. Bertujuan untuk mendiskripsikan penerapan Practice Rehearsal Pairs dalam pembelajaran, untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematika melalui strategi pembelajaran Practice Rehearsal Pairs dalam pembelajaran matematika. Jenis penelitian, penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaborasi antara peneliti dengan guru kelas VII, yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Subyek penelitian, guru kelas VII F SMP Negeri 2 Gondang Kab. Sragen sebagai subyek pemberi tindakan, siswa kelas VII F yang berjumlah 36 orang sebagai subyek penerima tindakan. Teknik pengumpulan data, observasi, catatan lapangan, dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan metode alur yaitu data dianalisis sejak tindakan pembelajaran dilaksanakan dan dikembangkan selama proses pembelajaran. Hasil penelitian tindakan kelas, 1) Ada peningkatan kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan, dari 14% menjadi 50%; 2) Ada peningkatan kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan, dari 22% menjadi 58%; 3) Ada peningkatan kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat/ide, dari 19% menjadi 53%; 4) Ada peningkatan kemampuan siswa dalam kerja kelompok, dari 28% menjadi 56%; 5) Ada peningkatan kemampuan siswa dalam mempresentasika hasil pekerjaan, dari 25% menjadi 78%; dan 6) Ada peningkatan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal dengan KKM 65, dari 31% menjadi 83%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran Practice Rehearsal Pairs dapat meningkatkan kemampuan komunikasi siswa dalam pembelajaran matematika. Kata kunci: Kemampuan Komunikasi, Practice Rehearsal Pair

    PENERAPAN METODE KOOPERATIF STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) DILENGKAPI LABORATORIUM VIRTUAL DAN LKS UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN PADA SISWA KELAS XI SEMESTER GENAP SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: (1) Meningkatan kualitas proses belajar siswa pada materi pokok Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan dengan menggunakan metode kooperatif STAD (Student Teams Achievement Divisions) dilengkapi laboratorium virtual dan LKS (Lembar Kegiatan Siswa). (2) Meningkatan hasil belajar siswa pada materi pokok Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan dengan menggunakan metode kooperatif STAD (Student Teams Achievement Divisions) dilengkapi laboratorium virtual dan LKS (Lembar Kegiatan Siswa). Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang akan dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus diawali tahap persiapan dan tahap pelaksanaan siklus yang terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, serta refleksi. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas XI-IA1 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta tahun pelajaran 2009/ 2010. Data diperoleh melalui pengamatan, wawancara dengan guru, observasi, tes, angket dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Metode pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Divisions) dilengkapi laboratorium Virtual dan LKS (Lembar Kerja Siswa) dapat meningkatan kualitas proses belajar kimia materi pokok Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Hal ini dapat dilihat dari aspek minat siswa dalam belajar kimia pada kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2. Pada kondisi awal, siswa yang memiliki minat belajar kimia sangat tinggi sebesar 31,03 %, kemudian meningkat menjadi 40 % pada siklus 1 dan pada siklus 2 sebesar 41,94 %. (2) Metode pembelajaran STAD (Student Team Achievement Division) dilengkapi laboratorium Virtual dan LKS (Lembar Kerja Siswa) dapat meningkatan kualitas hasil belajar kimia materi pokok Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes kognitif siklus 1 dan siklus 2. Pada siklus 1 ketuntasan belajar siswa sebesar 60% yang kemudian meningkat menjadi 77,4% pada siklus 2. Dilihat dari aspek rasa ingin tahu siswa, pada siklus 1 siswa dengan rasa ingin tahu sangat tinggi sebesar 36,67%, kemudian meningkat pada siklus 2 sebesar 38,71

    Hubungan Upaya Ibu dalam Mempersiapkan Masa Pubertas dengan Perilaku Seksual Remaja

    Get PDF
    Rendahnya kontrol orang tua terhadap prilaku seksual remaja dapat menyebabkan remaja melakukan prilaku seksual yang beresiko. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan upaya ibu dalam mempersiapkan masa pubertas dengan perilaku seksual remaja di Desa Sukamantri Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis tahun 2016. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja awal usia 12 sampai 15 di Desa Sukamantri Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis tahun 2016 sebanyak 1.113 orang. Ukuran sampel yang digunakan adalah sebanyak 92 orang dengan cara random sampling dan menggunakan rumus slovin. Instrumen penelitian menggunakan angket dengan skala Guttman. Uji hipotesis menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukan bahwa upaya ibu dalam mempersiapkan masa pubertas di di Desa Sukamantri Kabupaten Ciamis termasuk kategori baik 53,3% dan kurang 46,7%. Perilaku seksual remaja di Desa Sukamantri Kabupaten Ciamis  termasuk kategori baik 56,5% dan buruk 43,5%. Hubungan upaya ibu mempersiapkan masa pubertas dengan perilaku seksual remaja di Desa Sukamantri Kabupaten Ciamis dengan nilai 2 = 80,644 dengan derajat kebebasan (df) 1 dan p-value atau Sig 0,000, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan signifikan antara upaya ibu dalam mempersiapkan pubertas dengan dengan prilaku seksual remaja sehingga peran ibu dalam mempersiapkan masa remaja sangat penting untuk dilakukan. Low parental control over adolescent sexual behavior can cause teens to engage in risky sexual behavior. This study aimed to determine the correlation of maternal efforts in preparing for puberty and teenage sexual behavior in Sukamantri Village, Sukamantri District, Ciamis Regency in 2016. This study was a descriptive analytic study. The population in this study was all early teens aged 12 to 15 in Sukamantri Village, Sukamantri District, Ciamis Regency in 2016 as many as 1,113 people. The sample was 92 people taken by random sampling and using the Slovin formula. The instrument used a Guttman scale questionnaire. The hypothesis testing used the Chi-Square test. The results showed that maternal efforts in preparing for puberty in Sukamantri Village, Ciamis Regency were 53.3% in the good category and 46.7% less in the lack category. Teenage sexual behavior in Sukamantri Village, Ciamis Regency was 56.5% in the good category and 43.5% in bad category. The correlation ofmaternal efforts to prepare for puberty and adolescent sexual behavior in Sukamantri Village, Ciamis Regency with a value of 2 = 80,644 with degrees of freedom (df) 1 and p-value or Sig 0,000. It could be concluded that there was a significant correlation between maternal efforts in preparing puberty with teenage sexual behavior. The role of mothers in preparing for adolescence is very important things to do

    KARAKTERISTIK BUKU PELENGKAP KELAS KATA DALAM BAHASA INDONESIA UNTUK GURU SMP SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA SISWA

    Get PDF
    Keterbatasan materi bahasa Indonesia khususnya mengenai kaidah kebahasaan dijumpai dalam buku pelajaran. Dalam buku siswa maupun guru kaidah kebahasaan disajikan dengan terbatas. Contoh-contoh kata yang dibahas terbatas hanya pada kata yang ada di dalam teks. sedangkan dalam pembelajaran guru cenderung hanya berceramah sehingga siswa kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Dalah hal tersebut guru memiliki keterbatasan dalam ide pembelajaran kebahasaan. Berdasarkan kenyataan di lapangan tersbut, perlu adanya upaya mengembangkan buku pelengkap mengenai kaidah kebahasaan khususnya kelas kata dalam bahasa Indonesia yang di dalamnya juga memuat mengenai ide pembelajaran bagi guru. Kata kunci: buku pelengkap, kelas kata, ide pembelajaran

    Towards an Indonesian-English SMT System: A Case Study of an Under-Studied and Under-Resourced Language, Indonesian

    Get PDF
    This paper describes a work on preparing an Indonesian-English Statistical Machine Translation (SMT) System. It includes the creation of Indonesian morphological analyzer, MorphInd, and the composing of an Indonesian-English parallel corpus, IDENTIC. We build an SMT system using the state-of-the-art phrase-based SMT system, MOSES. We show several scenarios where the morphological tool is used to incorporate morphological information in the SMT system trained with the composed parallel corpus

    TEACHING SIMPLE PRESENT TENSE BY USING CROSSWORD PUZZLE AT EIGHT GRADE OF SMPN 2 SUMBERGEMPOL

    Get PDF
    Education Unit Level Curriculum of SMPN 2 Sumbergempol (KTSP) states that learning English aims to develop students’ communicative competence in English orally and written. It refers to the competence of mastering grammar. The observation on students’ ability in mastering grammar before the research shows that students find difficulties to understand the function and the formula. The student from class C shows that their English ability especially in simple present is still low. The researcher got this data from the teacher note and observation list, given to the students before the researcher did this research. The researcher found some conclusions from the data, they are: 1) Students’ vocabularies is limited, 2) Students’ structure in making simple present is also bad, 3) students are still confused about the function and the formula of simple present. Based on the problem, the researcher intends to develop the strategy of encouraging students to understand simple present. This study is a Classroom Action Research. From all of the process in cycle 1 and II, the improvement of the students’ score from cycle I to cycle II was 62%. Based on the result, the students’ achievement after using crossword puzzle game is improved. By observing the students’ process in learning simple present from cycle 1 until cycle 2 there are some developments in the teaching and learning process. Reviewing at the result of the study, researcher concluded that an increase in the students’ ability on simple present had happened after being taught by crossword puzzle game

    PENERAPAN TEORI BELAJAR BRUNER PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK PECAHAN DI KELAS IV MI MAARIF NU 01 CIPAWON

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk melihat proses pelaksanaan, kekurangan serta kelebihan dari penerapan Teori Belajar Bruner pada pembelajaran Matematika materi pokok pecahan di kelas IV MI Ma’arif NU 01 Cipawon. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas IV. Objek penelitian ini adalah penerapan Teori Belajar Bruner pada Mata Pelajaran Matematika subpokok bahasan pecahan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknis analisis data menggunakan Model Miles dan Huberman. Penelitian dilakukan selama Bulan Januari sampai dengan Juni 2012. Pemeriksaan Keabsahan Data dalam penelitian ini menggunakan teknik Triangulasi Teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di kelas IV MI Ma’arif NU 01 Cipawon telah menerapkan Teori Belajar Bruner pada pembelajaran Matematika materi pokok pecahan yang meliputi tahap enaktif, tahap ikonik dan tahap simbolik, namun masih ada sedikit ketidaksesuaian antara kegiatan yang dilaksanakan dengan tahap belajar menurut Bruner begitu pula dengan media pembelajaran yang digunakan pada masing‐ masing tahap pembelajaran. Kekurangan dalam penerapan teori ini pada pembelajaran yaitu: 1) kurangnya pengetahuan dan kemampuan guru dalam menerapkan Teori Belajar Bruner pada kegiatan pembelajaran; 3) situasi kelas yang kadang menjadi gaduh. Kelebihan dalam pembelajaran ini yaitu: 1) Siswa menjadi semangat dan antusias dalam setiap kegiatan pembelajaran; 2) siswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran; 3) dapat melatih kreatifitas siswa untuk memanfaatkan benda‐benda di sekitarnya sebagai media belajar; 4) siswa dapat menemukan pengetahuannya sendiri, sehingga daya ingat siswa terhadap materi yang dipelajari juga lebih lama. Kata kunci: teori belajar Bruner, matematika, bilangan pecaha
    • 

    corecore