609 research outputs found

    CAIRAN IONIK 1-BENZIL-3-METILBENZIMIDAZOLIUM ASETAT DAN 1-BENZIL-3-METILBENZOTRIAZOLIUM ASETAT SEBAGAI BAHAN PEREKAT BAMBU LAMINAR BEBAS FORMALDEHIDA: STUDI LITERATUR DAN ANALISIS TEKNO EKONOMI

    Get PDF
    ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dan menganalisis kemampuan cairan ionik 1-benzil-3-metil-benzotriazolium asetat dan 1-benzil-3-metil-benzimidazolium asetat sebagai bahan perekat bambu laminar dan mengevaluasi dan menganalisis produksi bahan perekat tersebut dari dua perspektif, yaitu analisis teknik dan evaluasi ekonomi. Penelitian dilakukan berbasis studi literatur menggunakan data sekunder dan pemodelan; dan analisis teknoekonomi. Studi literatur dilakukan dengan metode narrative review terhadap 50 artikel jurnal rujukan. Pemodelan dilakukan dengan menggunakan software “Chemaxon” untuk mendapatkan perhitungan halangan sterik, dan polarisabilitas dari cairan ionik 1-benzil-3-metil-benzotriazolium asetat dan 1-benzil-3-metil-benzimidazolium asetat. Analisis teknoekonomi dilakukan dengan analisis process flow diagram dan perhitungan ekonomi seperti gross profit margin, payback period, dan net present value, dan beberapa simulasi berbagai keadaan produksi. Dari hasil studi literatur, diprediksi bahwa 1-benzil-3-metil-benzimidazolium asetat dapat melarutkan selulosa dan menjadi bahan perekat yang lebih baik daripada 1-n-butil-3-metilimidazolium. Cairan ionik 1-benzil-3-metil-benzotriazolium asetat diprediksi memiliki kemampuan perekatan yang tidak sebaik bahan perekat berbasis 1-benzil-3-metil-benzimidazolium asetat. Hasil studi literatur lainnya adalah kondisi optimum perbandingan massa komposisi bahan perekat yaitu cairan ionik : d-glukosa : air adalah 9 : 3 : 2 dan curing menggunakan metode hot pressing pada 180°C dengan tekanan 2,9 MPa dan waktu 60 menit. Analisis teknoekonomi menunjukkan bahwa penggunaan cairan ionik 1-benzil-3-metil-benzimidazolium asetat lebih profitable daripada 1-benzil-3-metil-benzotiazolium asetat. Dilihat dari perspektif ekonomi dan kimia, perekat berbasis cairan ionik 1-benzil-3-metil benzimidazolium asetat dinilai lebih menguntungkan karena lebih profitable dan performa perekatannya yang lebih baik dibandingkan dengan 1-benzil-3-metil benzotriazolium asetat. Studi lebih lanjut dan eksperimen harus dilakukan untuk mengonfirmasi hasil-hasil analisis ini. Studi ini dapat menjadi landasan dasar pengembangan perekat berbasis cairan ionik. Kata kunci: bahan perekat, perekat bambu laminar, cairan ionik, studi literatur, dan evaluasi ekonomi ABSTRACT The purpose of this study is to evaluate and analyze the ability of 1-benzyl-3-methyl-benzotriazolium acetate and 1-benzyl-3-methyl-benzimidazolium acetate as a laminar bamboo adhesive and evaluate and analyze the production of the adhesive from two perspectives, namely technical analysis and economic evaluation. The study was conducted based on literature studies using secondary data and modeling; and technoeconomic analysis. Literature study was conducted using the narrative review method of 50 referral journal articles. Modeling is done by using the software "Chemaxon" to get the calculation of steric hindrance, and polarisability of 1-benzyl-3-methyl-benzotriazolium acetate and 1-benzyl-3-methyl-benzimidazolium acetate liquid. Technoeconomic analysis is done by analyzing process flow diagrams and economic calculations such as gross profit margin, payback period, and net present value, and some simulations of various production conditions. From the results of literature studies, it is predicted that 1-benzyl-3-methyl-benzimidazolium acetate can dissolve cellulose and become a better adhesive than 1-n-butyl-3-methylimidazolium. I-1-benzyl-3-methyl-benzotriazolium acetate liquid is predicted to have adhesion ability that is not as good as 1-benzyl-3-methyl-benzimidazolium acetate based adhesives. The results of other literature studies are the optimum conditions for mass comparison of the composition of the adhesive material namely ionic liquid: d-glucose: water is 9: 3: 2 and curing using the hot pressing method at 180°C with a pressure of 2.9 MPa and a time of 60 minutes. Technoeconomic analysis shows that the use of 1-benzyl-3-methyl-benzimidazolium acetate ionic liquid is more profitable than 1-benzyl-3-methyl-benzotiazolium acetate. Viewed from an economic and chemical perspective, 1-benzyl-3-methyl benzimidazolium acetate ionic liquid adhesives are considered more profitable because they are more profitable and have better adhesion performance compared to 1-benzyl-3-methyl benzotriazolium acetate. Further studies and experiments must be carried out to confirm the results of this analysis. This study can be the basis for the development of ionic liquid based adhesives

    A Study of Students’ Speech Acts in Organizational Education and Regeneration Program

    Get PDF
    This article aimed to describe, analyze, and explain the forms of speech acts of students after joining organizational education and regeneration program at Universitas Muhammadiyah Palopo. This research is a descriptive qualitative study that attempted to explain the speech acts that occur in the conversation. The subjects of this study were active students who had participated in the program. Data were taken from the results of observations, interviews, recording, and additional information in the field. The results of the research showed that the forms of the student speech act in the campus environment were (a) declarative, (b) imperative, and (c) interrogative

    PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN DI KEDAI 99 KABUPATEN BANDUNG

    Get PDF
    Permasalahan yang melatarbelakangi penelitian ini adalah rendahnya loyalitas konsumen di Kedai 99 yang ditandai dengan rendahnya tingkat pembelian ulang, rendahnya merekomendasikan produk kepada orang lain dan rendahya sikap yang menunjukan penolakan terhadap produk pesaing. Salah satu upaya meningkatkan loyalitas konsumen yaitu dengan meningkatkan kualitas produk dan kualitas pelayanan. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel eksogen adalah Kualitas Produk (X1) dan Kualitas Pelayanan (X2) sedangkan variabel endogen adalah Loyalitas Konsumen (Y). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adakah pengaruh kualitas produk dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas konsumen. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan verifikatif sedangkan metode yang digunakan adalah metode explanatory survey. Populasi yang dijadikan sampel berjumlah 100 orang dan teknik analisis data yang digunakan adalah path analysis. Bedasarkan hasil perhitungan secara simultan menunjukkan kualitas produk dan kualitas pelayanan berpengaruh dalam kategori lemah terhadap loyalitas konsumen. Sedangkan pengaruh secara parsial menunjukkan kualitas produk memiliki pengaruh yang lebih dominan dalam kategori sedang dibandingkan dengan pengaruh kualitas pelayanan yang juga dalam kategori sedang terhadap loyalitas konsumen di Kedai 99. Adapun saran penulis dalam penelitian ini yaitu Kedai 99 Kabupaten Bandung harus mampu meningkatkan kualitas produk yang terdapat pada tekstur makanan dan meningkatkan kemudahan dalam memperoleh fasilitas yang ada di Kedai 99 kabupaten Bandung sehingga dapat lebih meningkatkan lagi loyalitas konsumen agar perusahaan dapat memperoleh tujuannya secara optimal. --- The problems underlying this study is the lack of consumer loyalty in Kedai 99 which is characterized by low levels of repeat purchases, low recommend products to others and low attitude indicates rejection of a competitor's product. One effort to improve customer loyalty is to improve product quality and service quality. In this study, the exogenous variables are product quality (X1) and Quality of Service (X2) whereas endogenous variables are Consumer Loyalty (Y). The purpose of this research to know is there any influence product quality and service quality on customer loyalty. This type of research is descriptive and verification while the method used is explanatory survey method. The sample population of 100 people and data analysis technique used is path analysis. Based on the results of simultaneous calculations demonstrate product quality and service quality in the category of weak effect on consumer loyalty. While the effect of partially shows the quality of the product has a more dominant influence in the category being compared with the impact of service quality that is also in the category of being customer loyalty in Kedai 99. The author's suggestion in this study are Kedai 99 Bandung regency should be able to improve the quality of the products contained the texture of foods and improve the ease in obtaining facilities in Kedai 99 Bandung Regency so as to further enhance customer loyalty for the company to obtain the optimal goal

    DAMPAK PENGGUNAAN BAHASA GAUL DI KALANGAN REMAJA TERHADAP BAHASA INDONESIA

    Get PDF
    Bahasa adalah bagian dari kebudayaan dan bahasalah yang memungkinkan pengembangan kebudayaan sebagaimana kita kenal sekarang. Bahasa dapat pula berperan sebagai alat integrasi sosial sekaligus alat adaptasi sosial, hal ini mengingat bahwa Bangsa Indonesia memiliki bahasa yang majemuk. Bahasa gaul adalah bahasa khas remaja (kata-katanya diubah-ubah sedemikian rupa, sehingga hanya bisa dimengerti di antara mereka) bisa dipahami oleh hampir seluruh remaja di tanah air yang terjangkau oleh media massa, padahal istilah-istilah itu berkembang, berubah dan bertambah hampir setiap hari. bahasa gaul adalah bahasa yang mempunyai istilah yang unik, sedangkan defenisi yang kedua diperjelas lagi bahwa yang menggunakan bahasa tersebut adalah para remaja dan bahasa tersebut akan terus berkembang. Adapun ciri-ciri bahasa gaul, faktor-faktor pendukung maraknya bahasa gaul di kalangan remaja, pengaruh bahasa gaul terhadap bahasa indonesia dan dampak dari penggunaan bahasa gaul

    PERBANDINGAN VOLUME PROSTAT ANTARA PASIEN BENIGN PROSTATE HYPERPLASIA DENGAN DIABETES MELLITUS DAN TANPA DIABETES MELLITUS DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

    Get PDF
    Ade Puspa Sari, G0012001, 2016. Perbandingan Volume Prostat antara Pasien Benign Prostate Hyperplasia dengan Diabetes Mellitus dan tanpa Diabetes Mellitus di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Latar Belakang: Benign Prostate Hyperplasia (BPH) merupakan penyakit pembesaran prostat jinak yang paling sering ditemui pada pria lanjut usia. Selain faktor usia dan hormon, terdapat faktor risiko lain terjadnya BPH salah satunya adalah Diabetes Mellitus (DM). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pasien BPH dengan DM memiliki volume prostat lebih besar daripada BPH tanpa DM di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Metode: Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan metode cohort retrospective. Sampel yang diteliti adalah 56 pasien BPH dengan DM dan 62 pasien BPH tanpa DM di Poli Bedah RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Sampel penelitian diambil secara purposive sampling. Sampel kemudian dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen yang digunakan adalah rekam medik pasien dan kuesioner pelengkap data rekam medik. Variabel yang diteliti adalah volume prostat dengan DM beserta faktor perancu yang dapat mempengaruhi volume prostat. Data dianalisis dengan uji bivariat dan regresi logistik. Hasil: Pasien BPH dengan DM memiliki volume prostat lebih besar daripada pasien BPH tanpa DM secara signifikan (p=0,003; OR=3,052; 95%IC=1,44-6,47). Pasien BPH dengan DM berisiko mempunyai volume prostat >44,7 cc sebesar 3,052 kali dibandingkan dengan BPH tanpa DM. Analisis multivariat menunjukkan bahwa DM memiliki pengaruh lebih kuat untuk terjadinya volume prostat >44,7 cc daripada faktor risiko yang lain. Simpulan: Pasien BPH dengan DM memiliki volume prostat lebih besar daripada BPH tanpa DM di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Pasien BPH dengan DM berisiko mempunyai volume prostat >44,7 cc sebesar 3,052 kali dibandingkan pasien BPH tanpa DM. Kata Kunci: Benign Prostate Hyperplasia, Diabetes Mellitus, volume prosta

    Perkelahian Antar Pelajar Sekolah Menengah Atas di Kota Surakarta

    Full text link
    Puspa Arika Sari. NIM K8411056 PERKELAHIAN ANTAR PELAJAR SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KOTA SURAKARTA (Studi Kasus di SMA Negeri 8 Surakarta) Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. September 2016.Penelitian ini bertujuan untuk memahami tindak kekerasan berupa perkelahian antar pelajar yang terjadi di kota Surakarta khususnya sekolah negeri, mengetahui gambaran tentang tindak perkelahian antar pelajar dari sudut pandang para siswa dan mengetahui upaya yang telah dilakukan dalam mencegah dan menangani tawuran antar pelajar di SMA N 8 Surakarta.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data berasal dari wawancara. Wawancara dilakukan secara mendalam (in depth interview) dengan informan yang terdiri dari 5 orang siswa, dan seorang guru bimbingan konseling. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan informan dengan cara purposive. Dalam melakukan uji validitas data, yang dilakukan yaitu dengan metode cara pengumpulan data yang berbeda dan triangulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan analisis interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan serta verifikasi.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, mendapatkan hasil sebagai berikut: (1) alasan siswa melakukan perkelahian antar pelajar adalah (a)Terhadap sekolah lawan merupakan musuh bebuyutan sejak dahulu (b) Sebagai bentuk solidaritas kepada teman. (2) Perkelahian antar pelajar yang terjadi di SMA N 8 Surakarta telah mengalami penurunan sejak 2015 lalu hingga saat ini tidak lagi terjadi. (3) Peran sekolah dalam menyikapi perkelahian yang dilakukan oleh pelajar sekolahnya adalah dengan memperketat pelaksanaan dan pengawasan peraturan.Dalam fenomena perkelahian antar pelajar yang dilakukan oleh pelajar SMA Negeri 8 Surakarta, apa yang dijelaskan oleh para siswa sekolah tersebut menjadi suatu dampak dari disfungsi system sekolah seperti yang diungkapkan Robert K. Merton, dan pada akhirnya oleh siswa-siswa tersebut perkelahian antar pelajar terjadi sebagai bentuk yang dihasilkan dari rasa solidaritas dalam kelompok seperti yang diungkapkan pada teori Solidaritas Emile Durkheim. Selanjutnya para siswa kemudian belajar mengenai pertikaian antar sekolah tersebut melalui gagasan dan konstruski berpikir Albert Bandura yaitu dari fenomena belajar social yang diungkapkan pada Teori Belajar Sosial. Tingkat perkelahian antar pelajar telah mengalami penurunan terutama pada sekolah berbasis negeri di Surakarta. Salah satu alasan tingkat perkelahian antar pelajar di kota Solo lebih rendah dibandingkan kota-kota besar lainnya adalah karena kebudayaan Jawa yang masih kental di kota Solo

    Factors Influencing The Purchasing Decision of Eco-Friendly Shopping Bags: Green Awareness as an Intervening Variable

    Get PDF
    This study aims to analyze the factors influencing consumers' purchase of eco-friendly shopping bag products. The data obtained comes from 168 respondents, who are consumers that have previously purchased environmentally friendly shopping bags at Alfamart who lives at Solo Raya. Data measurement is conducted using the Structural Equation Model based on Partial Least Squares (PLS). The findings of the study suggest that green brand characteristics and green advertising play a role in shaping green awareness. Moreover, green awareness acts as a mediator between green brand attributes and purchasing choices, as well as between green advertising and purchasing choices. These research outcomes offer valuable insights for entrepreneurs to assess diverse factors impacting consumer purchasing behaviors, thereby potentially boosting company sales and profitability. This research contributes novelty by amalgamating a research model of factors influencing green awareness and green product purchasing decisions, wherein green awareness functions as an intervening variable

    Women’s Life Transformation: Women’s Life Transformation in Early 20th Century Represented by Annabelle Worthington in Danielle SteelA Good Woman

    Get PDF
        Penelitian ini bertujuan untuk memahami kehidupan tokoh utama dalam novel Danielle Steel yang berjudul A Good Woman, Annabelle Worthington dalam memeroleh kebebasan hidup. Penelitian ini juga memberikan gambaran mengenai tingkatan dan cabang cabang feminism yang berkaitan dengan karakter Annabelle. Analisis penelitian ini menggunakan beberapa teori untuk memperkuat pembahasan penelitian. Teori- teori tersebut diantaranya adalah Feminism, dekonstruksi dari oposisi biner oleh Derrida, dan teori karakterisasi yang digunakan untuk memperdalam pembahasan. Selain itu, tingkatan dan cabang-cabang feminism juga akan diaplikasikan dalam pembahasan  untuk spesifikasi dari karakter Annabelle. Didalam penelitian ini, Annabelle adalah simbol wanita modern dan  bercita-cita luhur diantara wanita wanita tradisional. Dominasi kaum patriarki dan budaya tradisional yang telah lama mengungkung kaum wanita pada masa tersebut menyadarkan Annabelle bahwa ia harus melakukan sesuatu untuk terbebas dari hal tersebut. Penindasan hak kaum wanita oleh dominasi kaum pria juga membuat Annabelle berubah menjadi wanita mandiri. Analisis yang lebih dalam merujuk pada Perang Dunia I yang memberi banyak kesempatan pada para wanita di awal abad 20, terutama Annabelle untuk mengembangkan kemampuan dan mewujudkan impiannya. Transformasi yang terjadi pada kehidupan dan karakter Annabelle adalah bukti dari tujuan hidupnya, menjadi bebas, dan pemenang yang mampu bertahan.   Kata Kunci: kebebasan, modern, bercita-cita luhur, transformasi, dominasi kaum patriarki, budaya tradisional, dan kungkungan.      Abstract This study focuses on the process and requirements of the main character in Danielle Steel’s novel A Good Woman, Annabelle in gaining freedom. It also presents the reflection of the stages and branches of feminism related to Annabelle’s character. Several theories are applied to sharpen this analysis. Feminism is the main theory in the analysis; it will be combined with deconstruction of binary opposition by Derrida, and theory of characterization to explore the main character, Annabelle. Furthermore, stages and some branches of feminism by Tong related to Annabelle’s character are also applied to specify the character of Annabelle as well. In this analysis, Annabelle is a symbol of modern and well determined woman among traditional ones. Patriarchal domination and traditional culture that captivate women in that era raise her awareness to be brave in taking action for her future. Women’s oppression by men in that era develops her character to be independent woman.World War 1 gives opportunity to women in early 20th century especially Annabelle to expand her skill and actualize her dream as well. As a result transformation that happens in Annabelle’s life and character is a proof of her life goal, to be liberated as well as being survivor.   Keywords:freedom, modern, well-determined, transformation, patriarchal domination, traditional culture, and oppression.   &nbsp

    KONFERENSI ASIA DI NEW DELHI 20-25 JANUARI 1949 (BENTUK DUKUNGAN NEGARA-NEGARA ASIA KEPADA INDONESIA PASCA AGRESI MILITER BELANDA II)

    Get PDF
    Abstrak Lewat berbagai serangan militer, Belanda berusaha masuk dan menguasai wilayah RI. Berbagai macam cara ditempuh Indonesia untuk menghadapi Belanda. Selain dengan cara peperangan dan diplomasi, wakil-wakil Republik Indonesia berusaha menggalang dukungan dunia internasional. Atas dasar persamaan nasib sesama bangsa yang pernah dijajah, banyak negara-negara Asia yang menyatakan dukungannya untuk Indonesia. Salah satu negara yang paling keras menyatakan dukungan tersebut adalah negara India. Pada tahun 1949, India mengadakan konferensi untuk Indonesia. Berdasarkan latar belakang tersebut, dirumuskan permasalahan penelitian “bagaimana dukungan negara-negara peserta dalam penyelenggaraan Konferensi Asia di New Delhi tahun 1949”. Tujuan dari dirumuskannya permasalahan tersebut adalah mendeskripsikan bentuk dukungan negara-negara peserta dalam penyelenggaraan Konferensi Asia di New Delhi 1949. Metode penelitian yang digunakan untuk merekonstruksi tentang Konferensi Asia di New Delhi 20-25 Januari 1949 adalah metode penelitian sejarah yang meliputi heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Berdasarkan hasil analisis terhadap data dan sumber-sumber yang didapatkan, diperoleh hasil bahwa penyelenggaraan Konferensi Asia di New Delhi tidak terlepas dari kondisi Indonesia yang semakin sulit sejak dilakukanya Agresi Militer oleh Belanda. Konferensi Asia di New Delhi dihadiri 19 negara dan dilaksanakan selama lima hari dari tanggal 20-25 Januari 1949. Bentuk dukungan yang diberikan negara-negara peserta dalam konferensi tersebut dengan mengirimkan wakil dari negara masing-masing dan dengan serius ikut membahas masalah di Indonesia. Hasil konferensi tersebut antara lain: pembebasan tawanan politik, pengembalian wilayah RI, penghapusan Blokade ekonomi, dan pemilihan untuk badan pembentukan Undang-Undang Dasar.   Kata kunci : Konferensi Asia, New Delhi, Indonesi

    Apple Role through Fair Labour Association (FLA) in order to Fixing Foxconn's Sweatshop in China

    Get PDF
    In 2010, there is several news about suicides at Foxconn's factory in ShenZhen, China, a plant that assembles iPhones, iPods, and iPads for Apple. In order to fix this sweatshop practice in its chain, Apple make affliliateswith independent labor monitoring organizations engaged by the Fair Labour Association (FLA) as participating company. In FLA charter stated that the member should adopted a "Workplace Code of Conduct". The FLA Workplace Code of Conduct defines labor standards that aim to achieve decent and humane working conditions. FLA conducts independent assesments of a random sample of companies' supplier factories such as the three Foxconn facilities in Longhua, Guanlan and Chengdu to investigates the situation in Foxconn. Based on assessment, FLA founded that the condition in Foxconn's factories, there is several violation on FLA Code Standard. FLA has made a series of recommendations to Apple and Foxconn, which is in immediate action required and sustainable remediation required. Thus, Apple released Supplier Responsibility Standards to make a standard for its own supply chain including Foxconn to meet several acquirements in order to prevent sweatshop's practice
    • …
    corecore