10 research outputs found

    Ayat-Ayat Makrifatullah dalam Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim Karya Sahl Al-Tustari

    Get PDF
    Makrifat in the view of the Sufi is to know how the true nature of God is. In the world of tasawuf, makrifatullah is an important thing in spiritual formation. As happened in modern times, many negative impacts occur due to a lack of relevance to the spiritual aspect, so Sufism is needed to balance these dimensions. This study aims to explain the interpretation of makrifatullah verses according to Sahl al-Tustari in the book of Tafsir al-Qur'an al-'Azhim. This research is a qualitative research using a literature study approach. The analytical method used is content descriptive analysis technique. The results of this study indicate that makrifat in the Qur'an means knowing, knowing, acknowledging His Oneness and Omnipotence by thinking through His signs, increasing spirituality by carrying out religious obligations and avoiding His prohibitions, bowing to the Qur'an and hadith, having a sincere nature , always repent, have a calm soul, always remember Him under any circumstances. Sahl al-Tustari explained that to get protection from immoral acts, namely by makrifat. The results of this study are useful if they can be practiced to cleanse the heart which leads to harmony in life, closeness, obedience and piety to Allah in the formation of good moral

    SANTRI RECEPTION AGAINST SAMADIYAH RECITATION TO FREE THE CORPSE FROM THE TORMENT OF THE GRAVE

    Get PDF
    Today, the Qur’an is not only studied textually but has begun to be examined in the dialectical realm, which is familiar with the term living Qur’an. This can be highlighted through the reading of S}amadiyah (100,000 Sūrah Al-Ikhlāṣ), which has become a tradition in the archipelago, including the students of the Al-Lathifiyah area of the Pondok Pesantren Nurul Jadid in Paiton Probolinggo. This study aims to analyze the reception of students in the Al-Lathifiyah region towards the reading of S}amadiyah addressed to people who have died. These activities are carried out within a certain period using calculating tools such as prayer beads, coffee, corn, etc. The reading of the S}amadiyah is believed to be an intermediary for releasing the corpse from the torment of the grave. The meaning of reading S}amadiyah implies a desire to be able to atone for the sins of people who have died. In this study, we used qualitative research with a phenomenological approach. The data collection techniques we use are observation, interviews, and documentation. From the reception of the students of the Al-Lathifiyah region towards the tradition of reciting S}amadiyah for the dead, it can be concluded that the reading of S}amadiyah can send blessings to those who have died so that they can atone for the torment of the grave and their sins

    PENDAMPINGAN MEMBACA AL-QURAN TERHADAP SISWIKELAS VII SMP ISLAM PAITON DI SUMBERANYAR PAITON PROBOLINGGO

    Get PDF
    Pendampingan pembelajaran membaca Al-Quran sangatlah penting karena banyak siswi-siswi di SMP Islam Paiton yang memiliki kemampuan membaca Al-Quran yang sangat kurang, utamanya dalam memahami ilmu tajwid dan pelafalan huruf hijaiyah yang benar. Adapun Tujuan pendampingan pembelajaran membaca Al-Quran ini yaitu untuk memberikan pemahaman tentang ilmu tajwid dan pelafalan huruf hijaiyah yang baik dan benar (makhorijul huruf) kepada siswi-siswi di SMP Islam Paiton, khususnya kelas VII. Metode pelaksanaan pengabdian ini dilakukan dengan tutorial yaitu penyampaian materi-materi terkait masalah ilmu tajwid dan makhorijul huruf yang dilanjutkan dengan praktek membaca Al-Quran secara secara langsung oleh para siswi. Adapun metode pembelajaran Al-Quran yang dipakai yaitu metode Tartila. Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa dengan adanya pendampingan membaca Al-Quran oleh mahasiswipengabdian, menjadikan siswi-siswi di SMP Islam Paiton, memahamitentang ilmu tajwid dan makhorijul huruf dan dapat menjadikan siswisiswi fashih dalam membaca Al-Quran

    Pelatihan Mudah Menghafal Al-Qur’an Dengan Metode Tikrar, Murajaah & Tasmi’ Bagi Siswi Kelas XI IPA Tahfidz Madrasah Aliyah Nurul Jadid

    Get PDF
    Pelatihan Mudah Menghafal al-Quran Bagi Siswi Kelas XI IPA Tahfidz Madrasah Aliyah Nurul Jadid adalah pelatihan untuk memudahkan siswi kelas XI IPA Tahfidz dalam menghafal al-Quran dengan menggunakan metode tikrar, murojaah, dan tasmi’. Sebenarnya di era sekarang banyak sekali muncul berbagai macam metode proses menghafal al-Quran dengan mudah. Namun, pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat memilih pelatihan metode tikrar, murojaah, dan tasmi’ karena  metode ini sangat efektif dilakukan bagi para santri yang ingin menghafal al-Quran. Metode tikrar yaitu cara menghafal al-Quran dengan mengulang-ngulang ayat kurang lebih 5 sampai 20 kali. Murojaah yaitu cara untuk menjaga hafalan al-Quran dengan terus menerus mengulangnya guna untuk memperlancar dan meraih hafalan yang kuat. Sedangkan tasmi’ yaitu semaan antara para huffazh yang satu dengan yang lain atau saling bergantian menyimak antar teman. Ketiga metode ini saling berkaitan. Pelaksanaan kegiatan ini dikhususkan bagi bagi siswi kelas XI IPA Tahfidz Madrasah Aliyah Nurul Jadid yang memang ingin menghafal al-Quran. Tujuan dari diadakan pelatihan ini yaitu mengedukasi kepada siswi kelas XI IPA Tahfidz Madrasah Aliyah Nurul Jadid yang ingin menghafal al-Quran bahwa menghafal al-Quran sangatlah mudah, selain itu juga bahwa tidak hanya berhenti di menghafal saja akan tetapi murojaah sangatlah penting dilakukan bagi siswi kelas XI IPA Tahfidz untuk memperkuat hafalan dan tasmi’ untuk mengingatkan mana bacaan yang salah ataupun yang benar. Sehingga dengan adanya pelatihan ini, siswi kelas XI IPA Tahfidz Madrasah Aliyah Nurul Jadid memiliki hafalan yang kuat dan mutqin. Berdasarkan dari hasil pelatihan ada 2 faktor yaitu faktor pendukung dan faktor penghambat dalam menghafal al-Quran. Faktor pendukung diantaranya yaitu adanya ghirah atau semangat dalam menghafal al-Quran dengan baik dan benar, memudahkan menghafal dan menjaga hafalan al-Quran dengan menggunakan metode ini sehingga kualitas hafalan siswi kelas XI IPA Tahfidz Madrasah Aliyah Nurul Jadid meningkat dan bisa mencapai target. Sedangkan faktor penghambat adalah lebih mengutamakan tikrar nya yaitu menginginkan banyaknya ayat yang dihafal namun mengesampingkan murojaah dan tasmi’. Sehingga tak jarang banyak santri yang banyak hafalannya karena seringnya menambah ayat demi ayat, namun kurang lancar pada ayat-ayat sebelumnya. Oleh karenanya metode tikrar, murojaah, dan tasmi’ merupakan metode berkesinambungan yang tidak dapat dipisahkan

    تفسير اءلى الاءمر عند الطبا طبائى في كتاب الميزان

    Get PDF
    Al-Quran pada masa mutaakhirin tidak hanya mengandalkan tafsir bi al- ma’tsur akan tetapi mereka mengembangkan tafsir bi al-dirayah dengan segala implikasinya. Hal ini dikarenakan para mufassir memiliki keberagaman dalam mengambil dalil dari sebuah ayat dalam al-Qur’an dan keberagaman dalam menafsiri ayat-ayat al-Quran baik dari segi bentuk penafiran, metode penafsiran, corak penafsiran serta kecendrungan madzhab. Fakta ini mendorong penulis untuk melakukan penelitian, salah satunya tentang ayat ulil amri dalam surat an-Nisa’ 59 dan 83. Para mufassir berbeda-beda dalam menafsirkan ayat tersebut Oleh karena itu, penulis mengambil satu tokoh mufassir yaitu Mohammad Husein Thabathaba’i pengarang tafsir al-mizan yang memiliki kecendrungan madzhab yaitu dari madzhab ’ syi’ah. Thabathaba’i sangat ekstrim terhadap penafsiran ayat tentang ulil amri dan imamah sehingga pemimpin menurutnya harus berasal dari kalangan syiah (ahlul bait). Penelitian ini bersifat penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan metode penyajian secara deskriptif dan analitis. Sesuai dengan data tujuan tersebut, data primer yang digunakan berasal dari karya Mohammad Husein Thabathab’i, tafsir al-mizan, sedangkan data sekunder berasal dari buku-buku yang ditulis orang lain tentang hal-hal yang relevan dengan penelitian ini. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode content analysis. Penelitian menghasilkan kesimpulan bahwa ulil amri menurut Thabathaba’i adalah satu kesatuan orang-orang yang ma’shum, yang seluruh ucapan mereka wajib ditaati sebagaimana taat kepada Rosul SAW. Menurut ahli syi’ah bahwasannya orang yang ma’shum adalah para imam ahlul bait

    PERNIKAHAN LINTAS AGAMA; KAJIAN MUQARIN MENURUT QURAISH SHIHAB DALAM TAFSIR AL-MISHBAH DAN HAMKA DALAM TAFSIR AL-AZHAR

    No full text
    Interfaith marriages are familiar in people's lives. This is due to advances in information media or telecommunications among the public,  interfaith marriages are very easy to do. This is the root of the problem that will be discussed in the interpretation of al-Mishbah by Quraish Shihab and the interpretation of al-Azhar by HAMKA in al-Baqarah verse 221. This research is a literature review (library research) with the main source of al-Mishbah interpretation by Quraish Shihab and  al-Azhar interpretation by HAMKA. This research used  muqarin method, it's a method of comparison between the interpretation of al-Misbah and the interpretation of al-Azhar. The results of this study can be concluded that the law of interfaith marriage according to Quraish Shihab in the interpretation of al-Misbah is based on al-Baqarah verse 221, that prohibition of marriage between men or women who are Muslim and men or women who are other than Islam ( non-Muslims). The reason of those prohibition  marriage is differences in faith. Meanwhile, according to HAMKA in al-Azhar's interpretation, it is forbidden to marry polytheists, both women and men, as idol worshipers because they are not kafa`ah or sekufu

    History and Relationship of Qur'an Verses to Rebo Wekasan Tradition at the Darul Ulum Islamic Boarding School in Banyuanyar, Pamekasan

    Get PDF
    Rebo Wekasan is a tradition believed by the Indonesian people, especially the Madurese community, who believe that Allah sends calamities and diseases as many as 320,000 in a day. This study aims to discuss the origin of the Rebo Wekasan ritual tradition at Darul Ulum Banyuanyar Islamic Boarding School in Madura and the correlation of Quranic verses written in the Rebo Wekasan amulet with the history of Rebo Wekasan. This research used a qualitative method with a field approach located at Darul Ulum Banyuanyar Islamic Boarding School. The results show that this ritual originated with KH. Abdul Hamid bin Istbat, who performed the ritual, and then the students and the surrounding community followed his example until now. As for the correlation of Quranic verses with the history of Rebo Wekasan, the verses written in the amulet contain the meaning of salvation and a good reward for those who are patient in facing the given test

    Pandangan Al-Qur\u27an Tentang Makna Jâhilîyah Perspektif Semantik

    Full text link
    This article will examine the meaning of the word in the Koran jâhilîyah mentioned as many as 24 verses in 17 letters with various forms of the semantic approach. This approach is an option given the existence of this word has been around since pre-islamic Arab past, as evidenced by the presence of all jâhilîyah lyric. In addition, the commentators also provide a diverse meaning to the word. Ibn Jarîr al-T{abarî that in fact as a classical commentators, stating that the meaning of the word refers jâhilîyah person who has committed a disgraceful act or any person who commits sin intentionally. While Sayyid Qutb see it as the opposite of ‘ilm and ma‘rifah. In view of Quraish Shihab is jâhilîyah is not only opposed to the word ‘ilm but also in the sense of losing control of himself, so that actors do things that are not fair, either at the instigation of appetite, temporary interests, or parochialism. Many differences of opinion about the meaning of the word jâhilîyah, interesting to study further with semantics as analysis approac

    PELATIHAN MENCARI SUMBER RUJUKAN KITAB TAFSIR HADIS MELALUI SOFWARE MAKTABAH SYAMILAH DI UNIVERSITAS NURUL JADID PAITON PROGRAM STUDI ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR

    No full text
    Abstrak. Maktabah syamilah merupakan software yang berisikan ribuan macam kitab mengenai pengetahuan keislaman yang dapat diakses dengan mudah serta dilengkapi dengan berbagai fitur yang memudahkan para pengguna untuk mencari topik pembahasan, perkataan atau nukilan, tafsir, perawi hadis, biografi ulama, dan lain-lain. Maktabah syamilah sangat penting bagi mahasiswai jurusan Ilmu Quran dan Tafsir. Kebanyakan dari mereka kebingungan saat mencari rujukan kitab untuk tugas kuliah ataupun tugas akhir dikarenakan kekurangan pengadaan kitab, minimnya membaca serta tidak mengerti cara mengaplikasikan maktabah syamilah. Solusi permasalahan tersebut adalah dengan cara memberikan pelatihan mencari rujukan kitab melalui sofware maktabah syamilah karena dengan adanya sofware ini mahasiswi akan sangat terbantu untuk mencari kitab rujukan yang diinginkan. Bentuk pelatihan ini terdiri atas empat tahapan yaitu, sosialisasi, pelatihan, pemberian tugas secara individu, dan evaluasi. Berdasarkan hasil pelatihan dapat disimpulkan bahwa (a) pengetahuan mahasiswi prodi Ilmu dan al-Quran semakin meningkat ditandai dengan respon positif mahasiswi menggunakan maktabah syamilah dalam mencari sumber rujukan kitab, dan (b) Mahasiswi tidak kesulitan dan kebingungan serta bisa mengaplikasikan maktabah syamilah dalam mencari sumber rujukan kitab dengan baik. Kata kunci: Kitab; Maktabah Syamilah; Rujukan; Software
    corecore