8 research outputs found

    Profile of Students’ Environmental Literacy: A Hypotetic Model to Perform Effective Environmental Education

    Get PDF
    Environmental literacy is a measurement of the people’s knowledge about environment and its interaction with human life. One of the efforts to achieve environmental literacy is implementing environmental education. The research is focused on efforts to know 1) environmental literacy profile of students in green open space; 2) Hypothetical models for effective environmental learning based on student profile findings. This research is a type of descriptive research. The research subject is students of Junior High School (SMPN) 2 Suayan in the 2020/2021 school year. Total sample is 70 students. Test is used to measure  students’ environmental literacy for the domain of knowledge. Non-tests is used to measure attitude and behavior domains. The number of questions/statements is 45 items with 15 questions/ statements for each domain. The average score for environmental literacy for these 3 domains is 77,1 % and is interpreted high. Based on literature and interview, high environmental literacy scores of students are at least influenced by two factors, namely 1) the implementation of environmental education in schools 2) students who are always exposed to green open spaces. Furthermore, based on this result, it is proposed a hypothetical model for the effective implementation of environmental

    HOME-BASED EXPERIMENT: STUDENTS’ RESPONSES ABOUT INDEPENDENT PRACTICUM AT HOME DURING ONLINE LEARNING

    Get PDF
    This study aimed to reveal students’ responses to the implementation of home-based experiments on photosynthesis materials. The research sample consisted of 1 class that implemented home-based experiment learning, with the number of students involved being 26 students, which was determined using convenience sampling technique.The student response measurement scale used the Guttman scale, which demanded an unequivocal answer from the student to the given question. Students were given a choice of "yes" or "no" answers. Student response questionnaires consisted of 3 aspects, namely students' attitudes toward home-based experiment learning, students' interest in home-based experiment learning, and student's understanding of learning materials after home-based experiment learning. Based on the student practicum report related to the success of carrying out the practicum as evidenced by the drawings of the observation results, the application of home-based experiments by carrying out the Sach experiment practicum showed satisfactory results where in general students completed experimental activities well. Then, the application of home-based experiments received a positive response from students which could encourage the improvement of student cooperation ability, student independent ability, and student enthusiasm as confirmed in the questionnaire items. This study can be a reference and encouragement for science teachers to be able to apply home-based experiments in the learning process as a variety of learning methods, especially during the Covid-19 pandemic. Penelitian ini bertujuan mengungkapkan pandangan dan pendapat siswa terhadap penerapan praktikum dengan home-based experiment pada materi fotosintesis. Sampel penelitian terdiri dari 1 kelas yang mengimplementasikan pembelajaran dengan home-based experiment, dengan jumlah siswa yang terlibat adalah 26 siswa, yang ditentukan secara convenience sampling technique. Pengukuran respon siswa menggunakan skala Guttman dimana menuntut jawaban pasti dari siswa pada pernyataan yang diberikan. Siswa diberikan pilihan jawaban “ya” atau “tidak”. Kuesioner respon siswa terdiri dari 3 aspek, yaitu sikap siswa terhadap pembelajaran dengan home-based experiment, minat siswa terhadap pembelajaran dengan home-based experiment, dan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran setelah penerapan home-based experiment. Berdasarkan pada laporan praktikum siswa terkait dengan keberhasilan melaksanakan praktikum yang dibuktikan dengan gambar hasil pengamatan, maka penerapan home-based experiment dengan melaksanakan praktikum percobaan Sach menunjukkan hasil yang memuaskan dimana pada umumnya siswa menyelesaikan kegiatan eksperimen dengan baik. Kemudian, penerapan home-based experiment mendapatkan respon positif dari siswa dimana dapat mendorong peningkatan kemampuan kerjasama siswa, kemampuan mandiri siswa, dan antusiasme siswa sebagaimana telah dikonfirmasi pada item kuesioner. Penelitian ini dapat menjadi acuan dan dorongan bagi guru IPA untuk bisa menerapkan home-based experiment dalam proses pembelajaran sebagai salah satu variasi metode belajar terutama di masa pandemi Covid-19

    Keterampilan Pemecahan Masalah Siswa SMA Pada Materi Biologi

    Get PDF
    Keterampilan pemecahan masalah termasuk diantara banyak keterampilan yang penting dikuasai oleh siswa. Penelitian ini mencoba untuk mengungkapkan keterampilan pemecahan masalah yang dimiliki oleh siswa SMA pada materi biologi. Penelitian dilakukan di sebuah sekolah Negeri dengan total sampel 70 siswa dari kelas XII. Teknik pemilihan sample yang digunakan adalah Simple Random Sampling. Jenis Instrumen yang digunakan adalah tes dimana untuk mengukur keterampilan pemecahan masalah menggunakan soal essay yang terdiri dari 5 soal. Terdapat 5 indikator keterampilan pemecahan masalah yang diukur. Indikator pemecahan masalah yang diamati yaitu memfokuskan permasalahan, mendeskripsikan permasalahan, merencanakan sebuah solusi dalam pemecahan masalah, menggunakan solusi untuk pemecahan masalah, serta mengevaluasi solusi. Nilai reliabilitas dari instrumen keterampilan pemecahan masalah yang digunakan adalah 0.888 dan dikategorikan tinggi. Hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata skor keterampilan pemecahan masalah adalah 36.9 dan dikategorikan sedang. Selanjutnya, diantara 5 indikator yang diamati, skor pada pada indikator memfokuskan masalah adalah yang paling tinggi dan skor pada pada indikator merencanakan solusi adalah yang paling rendah. Sangat disarankan bagi tenaga tendidik untuk menerapkan pembelajaran aktif di kelas guna meningkatkan keterampilan siswa. Hal penting yang perlu dilakukan oleh para stakeholder pendidikan adalah perlunya upgrading skill mengajar guru serta perlunya pengawasan keterlaksanaan proses pembelajaran oleh guru di kela

    PROFIL DAN PERSPEKTIF LITERASI LINGKUNGAN SISWA DAN MASYARAKAT LINGKUNGAN SEKOLAH DI LOKASI DAERAH TERBUKA HIJAU

    Get PDF
    Education for sustainability development (ESD) sangat berkaitan erat dengan Pendidikan lingkungan. Pendidikan lingkungan berusaha mengubah pola pikir manusia untuk lebih memiliki kepekaan terhadap lingkungan. Penelitian yang telah dilakukan berupaya menjawab pertanyaan tentang bagaimana proses pendidikan lingkungan yang selama ini dilaksanakan, bagaimana profil dan perspektif literasi lingkungan siswa dan masyarakat sekolah di lokasi daerah terbuka hijau. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan dasar untuk pengembangan model hipotetik pembelajaran lingkungan berbasis ESD. Penelitian dengan metode deskriptif ini dilaksanakan dengan sasaran siswa dan masyarakat lingkungan sekolah yang berlokasi di daerah terbuka hijau. Responden penelitian terdiri dari 70 siswa SMPN 2 Suayan tahun ajaran 2020/2021 dan 40 masyarakat lingkungan sekolah (guru dan tenaga pendidik). Data dikumpulkan melalui tes literasi lingkungan dan angket perspektif literasi lingkungan, serta wawancara untuk masyarakat sekolah. Literasi lingkungan diukur menggunakan 15 item soal pemahaman lingkungan, 15 item angket sikap, dan 15 item angket perilaku. Perspektif literasi lingkungan diukur dengan menggunakan angket yang terdiri dari 23 item pertanyaan skala Likert. Rata-rata skor perolehan siswa secara umum untuk literasi lingkungan dikategorikan tinggi dengan persentase 77,1%. Sementara rata-rata skor perolehan literasi lingkungan masyarakat lingkungan sekolah secara umum dikategorikan tinggi dengan persentase 79,7%. Selanjutnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor yang diperoleh pada perspektif literasi lingkungan siswa secara umum adalah 82.3%. Sedangkan, hasil perspektif literasi lingkungan masyarakat lingkungan sekolah didapatkan bahwa rata-rata skor yang diperoleh secara umum adalah 81.1%. Hasil observasi pembelajaran dan wawancara menunjukkan bahwa umumnya guru telah berusaha melaksanakan penanaman nilai-nilai lingkungan pada setiap materi pembelajaran IPA. Hasil ini mengindikasikan bahwa hampir seluruh siswa dan masyarakat lingkungan sekolah memiliki sudut pandang dan pendapat yang baik terhadap literasi lingkungan. Kata kunci : Pendidikan Lingkungan, ESD, Literasi Lingkungan, Ruang Terbuka Hijau, Perspektif Literasi Lingkungan ABSTRACT ENVIRONMENTAL LITERACY PROFILE AND PERSPECTIVE OF STUDENT AND SCHOOL COMMUNITY IN GREEN OPEN AREA Nanda Syah Putra NIM. 1907609 Science Education Department, Postgraduate School Universitas Pendidikan Indonesia [email protected] Education for sustainability development (ESD) is closely related to environmental education. Environmental education has to change the mindset of humans and create people have sensitivity to the environment. Therefore, an educational process is needed to meet these expectations. The research that has been carried out tried to answer the questions of how the environmental education process has been carried out so far, how the profile and perspective of environmental literacy of students and the school community. It is hoped that the results of this study can provide the basis for the development of a hypothetical model of ESD-based learning. This is a descriptive research and was carried out with the target of students and school community members located in green open areas. The research respondents consisted of 70 students of SMPN 2 Suayan for the 2020/2021 academic year and 40 school community members (teachers and school employers).. Data were collected through environmental literacy tests and environmental literacy perspective questionnaires, as well as interviews for the school community members. Environmental literacy was measured using 15 items of questions, 15 items of attitude questionnaires, and 15 items of behavior questionnaires. The environmental literacy perspective was measured using a questionnaire consisting of 23 items on a Likert scale. In general, the average student score and school community members for environmental literacy was high cathegory with a percentage of 77.1% and 79.7%. The similar results found in the average score of perspective of environmental literacy for both students and school community members, with the score 82.3% and 81,1%. The results of learning observations and interviews show that generally teachers have tried to inculcate environmental values in every science learning. These results indicate that almost all students and the school community members have a good point of view and opinion on environmental literacy. Keywords: Environmental Education, ESD, Environmental Literacy, Green Open Space, Environmental Literacy Perspectiv

    TRANSPARANSI, AKUNTABILITAS, DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (ADD)

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui penerapan prinsip Transparansi, Akuntabilitas dan Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) Tahun 2016 di Desa Laban Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik. Hal tersebut meliputi dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pertanggungjawaban. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan studi deskriptif. Narasumber terdiri dari Kepala Desa, Sekretaris Desa, Bendahara Desa, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan juga dokumentasi. Untuk teknik analisis data dengan melakukan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Pemrintah Desa Laban Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik sudah melaksanakan prinsip-prinsip Transparansi, Akuntabilitas dan Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan hingga tahap pertanggungjawaban. Namun Pemerintah Desa harus tetap mendapatkan evaluasi, bimbingan dan pengarahan dari Pemerintah Kabupaten agar terus melaksanakan tugas dan tanggungjawab dengan baik. Kata Kunci: Alokasi Dana Desa, Perencanaan, Pelaksanaan, Pengawasan, Pertanggungjawab

    Kinerja Fly Ash terhadap Stabilisasi Tanah Lunak sebagai Material Perbaikan Tanah Dasar (Subgrade)

    Get PDF
    Subgrade has an important role in road construction work planning. However, a problem may appear because the soil which is used as the subgrade material has low quality, such as soft soil. One of the parameters to know the quality of the soil is by CBR testing and Atterberg Limit to know the index properties of soil that affect the quality. It is necessary to improve the subgrade soil through stabilization to produce construction materials based on standards by using additives in the form of fly ash. In this study, some variations of fly ash as a stabilization material are 0%, 5%, 10%, and 15% with curing time of 0 days, 7 days, and 14 days at room temperature. The results showed CBR value increased along with the increase in fly ash percentage as well as the length of curing time. The optimum CBR is 23.89% which is occurred in the addition of 15% fly ash with a 14-day curing time of at room temperature. The addition of fly ash percentage also affects the plasticity index of soils that have decreased from native soil by 28.19% to 9.02% in the addition of 15% fly ash.  Key words : fly ash, soil stabilization, soft soil, CB

    PEMBUATAN BIOETANOL DARI KULIT PISANG KEPOK DENGAN FERMENTASI MENGGUNAKAN SACCHAROMYCES CEREVISIAE

    Get PDF
    ABSTRAKKulit pisang memiliki kandungan lignoselulosa yang cukup tinggi sehingga dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol. Dalam proses pembuatan bioetanol kandungan lignoselulosa pada kulit pisang dihidrolisis terlebih dahulu menjadi bentuk yang lebih sederhana yaitu glukosa dengan hidrolisis asam menggunakan HCL dengan variasi konsentrasi 0,3 M, 0,5 M dan 0,7 M. Hasil hidrolisis difermentasikan menggunakan saccharomyces cerevisiae dengan variasi waktu 3, 5 dan 7 hari. Selanjutnya hasil fermentasi di destilasi pada suhu 83 0C. Kadar etanol terbanyak didapatkan pada fermentasi hari ke 5 pada konsentrasi 0,7 M sebesar 0,0684 gram etanol / gram kulit pisang.Kata kunci : Bioetanol, Kulit Pisang, Hidrolisis asam, Fermentasi, Ragi, Destilasi, Kadar EtanolBanda Ace

    Kinerja Fly Ash terhadap Stabilisasi Tanah Lunak sebagai Material Perbaikan Tanah Dasar (Subgrade)

    Full text link
    Subgrade has an important role in road construction work planning. However, a problem may appear because the soil which is used as the subgrade material has low quality, such as soft soil. One of the parameters to know the quality of the soil is by CBR testing and Atterberg Limit to know the index properties of soil that affect the quality. It is necessary to improve the subgrade soil through stabilization to produce construction materials based on standards by using additives in the form of fly ash. In this study, some variations of fly ash as a stabilization material are 0%, 5%, 10%, and 15% with curing time of 0 days, 7 days, and 14 days at room temperature. The results showed CBR value increased along with the increase in fly ash percentage as well as the length of curing time. The optimum CBR is 23.89% which is occurred in the addition of 15% fly ash with a 14-day curing time of at room temperature. The addition of fly ash percentage also affects the plasticity index of soils that have decreased from native soil by 28.19% to 9.02% in the addition of 15% fly ash
    corecore