105 research outputs found

    PEMBERDAYAAN PENYANDANG DISABILITAS BERBASIS KERAJINAN TANGAN

    Get PDF
    This study aims to further explore the empowerment of people with disabilities which is carried out personally by Mr. Sulaiman who is also a physically disabled person. The type of research that will be used is qualitative research, interview, observation, and documentation methods are used to obtain valid data. The data in this study were obtained through interviews with Mr. Sulaiman as the owner and pioneer of small and medium businesses located on Jl. Kaliurang No. Km. 13.5, Besi, Sukoharjo, Kec. Ngaglik, Sleman Regency, Yogyakarta Special Region. The researcher also uses secondary data that comes from the documentation data contained in the place of production of the business which is located next to Mr. Sulaiman's house. The data analysis technique uses the triangulation method, which is to explore the truth of certain information through various methods and sources of data acquisition. The results showed that the empowerment carried out by Mr. Sulaiman for the disabled community was carried out personally. By starting a business and employing people with disabilities who have received services from rehabilitation centers. Mr. Sulaiman's employees are also from outside the region such as Pati, Central Java, East Java etc. It also proves that people with disabilities also have a high morale. However, the lack of employment opportunities for people with disabilities is an obstacle even though they have received services from the local rehabilitation center.Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplor lebih jauh tentang pemberdayaan difabel yang di lakukan secara pribadi oleh bapak sulaiman yang juga sebagai penyandang disabilitas tuna daksa. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah jenis penelitian kualitatif, metode wawancara, observasi, dan dokumentasi digunakan untuk memperoleh data yang valid. Data dalam penelitian ini di dapatkan melalui wawancara kepada Bapak Sulaiman sebagai pemilik dan perintis usaha kecil menengah yang berada di Jl. Kaliurang No.Km. 13,5, Besi, Sukoharjo, Kec. Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Peneliti juga menggunakan data sekunder yang berasal dari data dokumentasi yang terdapat pada tempat produksi usaha tersebut yang terletak di samping rumah Bapak Sulaiman. Teknik analisis data menggunakan metode triangulasi, yaitu menggali kebenaran informasi tertentu melalui berbagai metode dan sumber perolehan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pemberdayaan yang di lakukan oleh Bapak Sulaiman terhadap masyarakat disabilitas dilakukan secara pribadi. Dengan merintis usaha dan mempekerjakan kaum difabel yang sudah mendapatkan pelayanan dari pusat rehabilitasi. Karyawan Bapak Sulaiman juga dari luar daerah seperti pati, jawa tengah, jawa timur dll. Hal itu juga membuktikan bahwa penyandang disabilitas juga memiliki semangat kerja yang tinggi, Akan tetapi minimnya lapangan pekerjaan bagi kaum difabel menjadi kendala meskipun mereka sudah mendapatkan pelayanan dari pusat rehabilitasi setempat

    EDUKASI RELAKSASI OTOT PROGRESIF CEGAH STRES DAN JENUH BELAJAR DARING PADA SISWA SMA

    Get PDF
    Abstrak: Pembelajaran daring merupakan salah satu dampak pandemi covid-19. Metode belajar daring, kurang nya interaksi secara langsung antara guru dan siswa, kendala sinyal dan alat belajar yang harus dimiliki mengakibatkan munculnya masalah stress, jenuh, cemas dan kelelahan pada siswa. Tujuan dari kegiatan ini yaitu melakukan edukasi relaksasi otot progresif untuk mencegah stress dan jenuh pada siswa selama menjalani pembelajaran daring. Metode pelaksanaan yaitu ceramah dengan slide power point, tanya jawab dan latihan relaksasi otot progresif melalui video dan menggunakan zoom meeting pada 50 siswa SMA N 24 Kab Tangerang. Terjadi peningkatan pengetahuan pada siswa yaitu rerata hasil pre-post test dari 60 menjadi 92. Hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan pengetahuan siswa setelah diberikan edukasi tentang relaksasi otot progresif. Kondisi nyaman dan rileks juga disampaikan oleh siswa. Diharapkan latihan relaksasi otot progresif dapat dilakukan secara berkesinambungan selama beberapa kali sesi latihan untuk diidentifikasi tingkat stres agar tampak hasil penurunan stress atau cemas, serta ada deteksi tingkat stres sebelum dan setelah kegiatan.Abstract: Online learning is one of the impacts of the COVID-19 pandemic. Online learning methods, the lack of direct interaction between teachers and students, signal constraints and learning tools have resulted many problems such as stress, boredom, anxiety and fatigue in students. The purpose of this activity is to provide progressive muscle relaxation education to prevent stress and boredom in students during online learning. The implementation method is a lecture with power point slides, questions and answers and progressive muscle relaxation exercises via video and using a zoom meeting on 50 students of SMA N 24 Tangerang. There was an increase in students' knowledge, namely the average pre-post test result from 60 to 92. This indicates that there was an increase in students' knowledge after being given education about progressive muscle relaxation. A comfortable and relaxed condition was also conveyed by the students. It is hoped that progressive muscle relaxation exercises can be carried out continuously for several training sessions to identify stress levels so that the results of stress or anxiety reduction can be seen, as well as detect stress levels before and after activities

    Analisis Hukum Putusan Hakim Perkara Cerai Talak Nomor 1098/Pdt.G/2021/PA.Bn Dalam Tinjauan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Dan Hukum Islam

    Get PDF
    Abstrak :Penelitian ini membahas dua kajian pokok perkara yaitu: 1) Bagaimana Kedudukan Perkara Nomor 1098/Pdt.G/2021/PA.Bn dalam Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009? 2) Bagaimana kedudukan Perkara 1098/Pdt.G/2021/PA.Bn dalam tinjauan Nebis In Idem? 3) Bagaimana Perkara Nomor 1098/Pdt.G/2021/PA.Bn dalam Perspektif Hukum Islam?. Tiga permasalahan ini dibahas dengan menggunakan jenis penelitian hukum normatif dengan studi kepustakaan. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kasus, pendekatan perundang-undangan, dan pendekatan analitis. Hasil dari penelitian ini ialah 1) Kedudukan putusan perkara Nomor 1098/Pdt.G/2021/PA.Bn dalam perspektif Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama, secara tekstual memang bertentangan dengan Pasal 70 ayat (6) Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama. 2) Putusan perkara cerai talak Nomor 1098/Pdt.G/2021/PA.Bn ini jika ditinjau dari asas ne bis in idem, telah memenuhi syarat berlakunya asas ne bis in idem dalam perkara ini. 3) Putusan Perkara Nomor 1098/Pdt.G/2021/PA.Bn Perspektif Hukum Islam, kedudukan putusan perkara Nomor 1098/Pdt.G/2021/PA.Bn yang telah ditetapkan oleh Hakim Pengadilan Agama Bengkulu Kelas 1 A telah sesuai dengan hukum Islam, karena dalam pertimbangan hukum putusan itu, hakim menghindari kemudharatan yang lebih parah jika pernikahan itu dilanjutkan, maka hakim mencari kemaslahatan dan mengedepankan keadilan dengan tetap menerima perkara tersebut dengan mengenyampingkan peraturan perundang-undangan semata-mata demi keadilan, kepastian dan kemanfaatan para pihak.Kata Kunci : Putusan Hakim, Cerai Talak, Asas Nebis In Idem, UU Nomor 50 Tahun 2009 dan Hukum Islam Abstract: This study discusses two main studies of the case, namely: 1) What is the Status of Case Number 1098/Pdt.G/2021/PA.Bn in Law Number 50 of 2009? 2) What is the position of Case 1098/Pdt.G/2021/PA.Bn in the Nebis In Idem review? 3) What about Case Number 1098/Pdt.G/2021/PA.Bn in the Perspective of Islamic Law?. These three issues are discussed using a normative legal research type with a literature study. The approaches used in this research are case approach, statutory approach, and analytical approach. The results of this study are 1) The position of the decision of the case Number 1098/Pdt.G/2021/PA.Bn in the perspective of Law Number 50 of 2009 concerning Religious Courts, is textually contrary to Article 70 paragraph (6) of Law Number 50 of 2009 concerning Religious Courts. 2) The decision on the talak divorce case Number 1098/Pdt.G/2021/PA.Bn, when viewed from the ne bis in idem principle, has fulfilled the requirements for the application of the ne bis in idem principle in this case. 3) Decision on Case Number 1098/Pdt.G/2021/PA.Bn Islamic Law Perspective, the position of the decision on case Number 1098/Pdt.G/2021/PA.Bn which has been determined by the Bengkulu Religious Court Judge Class 1 A is in accordance with the law Islam, because in the legal considerations of the decision, the judge avoids more severe harm if the marriage is continued, then the judge seeks benefit and prioritizes justice by continuing to accept the case by setting aside statutory regulations solely for the sake of justice, certainty and benefit of the parties.Keywords: Judge's Decision, Divorce Divorce, Nebis In Idem Principle, Law Number 50 Year 2009, and Islamic Law

    Perbedaan Jumlah Akseptor KB Hormonal pada Masa Sebelum Pandemi, Pandemi dan New Normal COVID-19 di RB Citra Palembang

    Get PDF
    During the COVID-19 pandemic, health care resources were used to obtain masks, virology services, personal protective equipment, ventilators, building a special covid field hospital, and morgues. Emergency COVID-19 care takes up the time, resources, and space that would normally be used for routine care. The loss of reproductive health services, which some governments consider unimportant, poses significant challenges for health care providers and women of reproductive age. During the lockdown period, working from home, isolation, and other restrictions have hampered access to health services including contraceptive services. These factors can cause millions of unplanned pregnancies, millions of unsafe abortions and result in thousands of deaths. In 2010-2014, an estimated 44% of pregnancies worldwide were not undesirable and this figure could increase during the COVID-19 pandemic. People are afraid to come to the hospital or health care center cause of contracting COVID-19. This is not much different from the number of family planning acceptors in the maternity hospital and independent practice midwives, which makes mothers afraid to get midwifery services, especially for women who accept hormonal family planning, which has short-term effectiveness, which requires the acceptor to return to a health care provider. This research is to find out the difference in the number of hormonal family planning acceptors during the pre-pandemic, pandemic, and New Normal periods at the Citra Palembang Maternity Hospital. A cross-sectional design, the sample of this study is all the number of hormonal family planning acceptors in the pre-pandemic, pandemic, and New Normal period at the Citra Palembang Maternity Hospital in the period 12th December 2019-27th August 2020. Pre-pandemic is the normal period before the COVID-19 pandemic in Indonesia (during the pandemic 12th December 2019 to 1st March 2020. (79 days). The pandemic started when the Indonesian president first announced the first case of COVID-19 in Indonesia on March 2nd, 2020. The pre-pandemic period is from March 2nd to May 19th, 2020. (79 days). New normal Started when the Indonesian government issued a health protocol for the New Normal situation on May 20th, 2020, through the Decree of the Minister of Health. May 20th, 2020, to August 27th, 2020. (79 days). Data of family planning acceptors in pre-pandemic, 124 oral acceptors, 317 acceptors as 1-month injections, 419 acceptors as 3-months injections, and 16 implant acceptors. During the pandemic, 30 oral acceptors, 80 acceptors 1-month injections, 90 acceptors as 3-months injections, and 4 implant acceptors. New normal COVID-19, 45 oral acceptors, 100 acceptors as 1-month injections, 100 acceptors as 3-month injections, and 3 implant acceptors. This study concludes that all hormonal family planning visits decrease during the pandemic, this is because of the COVID-19 pandemic, people are reluctant to leave the house because of the risk of contracting COVID-19, especially to come to health service providers.Abstrak Masa pandemi COVID-19 sumber daya perawatan kesehatan digunakan untuk mendapatkan masker, layanan virologi, alat pelindung diri, ventilator, membangun rumah sakit lapangan khusus COVID-19, dan kamar mayat. Perawatan darurat COVID-19 menyita waktu, sumber daya, dan tempat yang biasanya digunakan untuk perawatan rutin. Selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), bekerja dari rumah, isolasi, dan pembatasan lainnya telah menghambat akses pelayanan kesehatan termasuk layanan kontrasepsi. Pada 2010-2014, diperkirakan 44% kehamilan di seluruh dunia tidak diinginkan dan angka ini dapat meningkat selama masa pandemi COVID-19. Pandemi di Indonesia membuat kekhawatiran masyarakat untuk datang ke fasilitas kesehatan. karena takut tertular COVID-19. Perlu diberikan edukasi kesehatan yang tepat dan lengkap agar masyarakat yang memang membutuhkan layanan kesehatan non COVID-19 tidak takut berobat ke pelayanan kesehataan. Hal tersebut tidak jauh berbeda dengan jumlah akseptor KB pada rumah bersalin dan bidan praktek mandiri yang membuat ibu takut untuk mendapatkan pelayanan kebidanan, khususnya bagi wanita akseptor KB hormonal. Terlebih untuk KB hormonal yang memiliki jangka efektivitas pendek yang mengharuskan akseptor untuk kembali lagi ke penyedia layanan kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan jumlah akseptor kb hormonal pada masa sebelum pandemi, pandemi dan New Normal COVID-19 di Rumah Bersalin Citra Palembang. Desain penelitian cross sectional, sampel penelitian ini adalah semua jumlah akseptor KB Hormonal pada masa sebelum pandemi, pandemi dan New Normal COVID-19 di Rumah Bersalin Citra Palembang pada rentang waktu 12 Desember 2019- 27 Agustus 2020. Sebelum pandemi bila melakukan kunjungan KB pada 12 Desember 2019 sd 1 Maret 2020. Masa Pandemi, bila melakukan kunjungan KB pada 2 Maret sd 19 Mei 2020. New normal COVID-19, bila melakukan kunjungan KB pada 20 mei 2020 sd 27 Agustus 2020. Data akseptor KB sebelum pandemi, pil 124 akseptor, KB 1 bulan 317 akseptor, KB 3 bulan sebanyak 419 akseptor, dan akseptor KB implan 16 akseptor. Masa pandemi, PIL 30 akseptor, KB 1 bulan 80 akseptor, akseptor KB 3 Bulan 90 akseptor, dan akseptor KB implan 4 akseptor. Masa new normal COVID-19, pil 45 akseptor, akseptor KB 1 bulan 100 akseptor, akseptor KB 3 Bulan sebanyak 100 akseptor, dan akseptor KB implan 3 akseptor. Kesimpulan hasil penelitian ini memiliki hasil yang seragam yakni bahwa semua kunjungan KB hormonal menurun pada masa pandemi, hal ini karena keadaan pandemi COVID-19 masyarakat membatasi diri keluar rumah karena beresiko tertular COVID-19, terlebih untuk datang ke penyediaa layanan kesehatan

    Perbedaan Jumlah Akseptor KB Hormonal pada Masa Sebelum Pandemi, Pandemi dan New Normal COVID-19 di RB Citra Palembang

    Get PDF
    During the COVID-19 pandemic, health care resources were used to obtain masks, virology services, personal protective equipment, ventilators, building a special covid field hospital, and morgues. Emergency COVID-19 care takes up the time, resources, and space that would normally be used for routine care. The loss of reproductive health services, which some governments consider unimportant, poses significant challenges for health care providers and women of reproductive age. During the lockdown period, working from home, isolation, and other restrictions have hampered access to health services including contraceptive services. These factors can cause millions of unplanned pregnancies, millions of unsafe abortions and result in thousands of deaths. In 2010-2014, an estimated 44% of pregnancies worldwide were not undesirable and this figure could increase during the COVID-19 pandemic. People are afraid to come to the hospital or health care center cause of contracting COVID-19. This is not much different from the number of family planning acceptors in the maternity hospital and independent practice midwives, which makes mothers afraid to get midwifery services, especially for women who accept hormonal family planning, which has short-term effectiveness, which requires the acceptor to return to a health care provider. This research is to find out the difference in the number of hormonal family planning acceptors during the pre-pandemic, pandemic, and New Normal periods at the Citra Palembang Maternity Hospital. A cross-sectional design, the sample of this study is all the number of hormonal family planning acceptors in the pre-pandemic, pandemic, and New Normal period at the Citra Palembang Maternity Hospital in the period 12th December 2019-27th August 2020. Pre-pandemic is the normal period before the COVID-19 pandemic in Indonesia (during the pandemic 12th December 2019 to 1st March 2020. (79 days). The pandemic started when the Indonesian president first announced the first case of COVID-19 in Indonesia on March 2nd, 2020. The pre-pandemic period is from March 2nd to May 19th, 2020. (79 days). New normal Started when the Indonesian government issued a health protocol for the New Normal situation on May 20th, 2020, through the Decree of the Minister of Health. May 20th, 2020, to August 27th, 2020. (79 days). Data of family planning acceptors in pre-pandemic, 124 oral acceptors, 317 acceptors as 1-month injections, 419 acceptors as 3-months injections, and 16 implant acceptors. During the pandemic, 30 oral acceptors, 80 acceptors 1-month injections, 90 acceptors as 3-months injections, and 4 implant acceptors. New normal COVID-19, 45 oral acceptors, 100 acceptors as 1-month injections, 100 acceptors as 3-month injections, and 3 implant acceptors. This study concludes that all hormonal family planning visits decrease during the pandemic, this is because of the COVID-19 pandemic, people are reluctant to leave the house because of the risk of contracting COVID-19, especially to come to health service providers.Abstrak Masa pandemi COVID-19 sumber daya perawatan kesehatan digunakan untuk mendapatkan masker, layanan virologi, alat pelindung diri, ventilator, membangun rumah sakit lapangan khusus COVID-19, dan kamar mayat. Perawatan darurat COVID-19 menyita waktu, sumber daya, dan tempat yang biasanya digunakan untuk perawatan rutin. Selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), bekerja dari rumah, isolasi, dan pembatasan lainnya telah menghambat akses pelayanan kesehatan termasuk layanan kontrasepsi. Pada 2010-2014, diperkirakan 44% kehamilan di seluruh dunia tidak diinginkan dan angka ini dapat meningkat selama masa pandemi COVID-19. Pandemi di Indonesia membuat kekhawatiran masyarakat untuk datang ke fasilitas kesehatan. karena takut tertular COVID-19. Perlu diberikan edukasi kesehatan yang tepat dan lengkap agar masyarakat yang memang membutuhkan layanan kesehatan non COVID-19 tidak takut berobat ke pelayanan kesehataan. Hal tersebut tidak jauh berbeda dengan jumlah akseptor KB pada rumah bersalin dan bidan praktek mandiri yang membuat ibu takut untuk mendapatkan pelayanan kebidanan, khususnya bagi wanita akseptor KB hormonal. Terlebih untuk KB hormonal yang memiliki jangka efektivitas pendek yang mengharuskan akseptor untuk kembali lagi ke penyedia layanan kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan jumlah akseptor kb hormonal pada masa sebelum pandemi, pandemi dan New Normal COVID-19 di Rumah Bersalin Citra Palembang. Desain penelitian cross sectional, sampel penelitian ini adalah semua jumlah akseptor KB Hormonal pada masa sebelum pandemi, pandemi dan New Normal COVID-19 di Rumah Bersalin Citra Palembang pada rentang waktu 12 Desember 2019- 27 Agustus 2020. Sebelum pandemi bila melakukan kunjungan KB pada 12 Desember 2019 sd 1 Maret 2020. Masa Pandemi, bila melakukan kunjungan KB pada 2 Maret sd 19 Mei 2020. New normal COVID-19, bila melakukan kunjungan KB pada 20 mei 2020 sd 27 Agustus 2020. Data akseptor KB sebelum pandemi, pil 124 akseptor, KB 1 bulan 317 akseptor, KB 3 bulan sebanyak 419 akseptor, dan akseptor KB implan 16 akseptor. Masa pandemi, PIL 30 akseptor, KB 1 bulan 80 akseptor, akseptor KB 3 Bulan 90 akseptor, dan akseptor KB implan 4 akseptor. Masa new normal COVID-19, pil 45 akseptor, akseptor KB 1 bulan 100 akseptor, akseptor KB 3 Bulan sebanyak 100 akseptor, dan akseptor KB implan 3 akseptor. Kesimpulan hasil penelitian ini memiliki hasil yang seragam yakni bahwa semua kunjungan KB hormonal menurun pada masa pandemi, hal ini karena keadaan pandemi COVID-19 masyarakat membatasi diri keluar rumah karena beresiko tertular COVID-19, terlebih untuk datang ke penyediaa layanan kesehatan

    LAPORAN INDIVIDU Praktek Pengalaman Lapangan II (PPL II) Di SLB N 1 BANTUL

    Get PDF
    Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengasah kemampuan mahasiswa sebagai calon pendidik berdasarkan ilmu yang diperoleh selama kuliah.PPL UNY semester khusus 2014 yang berlokasi di SLB N 1 Bantul telah dilaksanakan oleh mahasiswa pada tanggal 2 Juli sampai 17 September 2014. Selama kegiatan PPL, praktikan melakukan praktik mengajar terbimbing dan mandiri di 7 kelas, yaitu TK A, TK B, dasar 2, dasar 3, dasar 4, dasar 5 dan dasar 6. Dari keseluruhan praktik mengajar praktikan melakukan praktik mengajar sebanyak 8 kali terbimbing dan 2 kali mandiri. Selama PPL, praktikan juga menyusun program-program agar pelaksanaan PPL berjalan dengan lancar. Secara umum, program-program yang telah direncanakan dapat berjalan dengan baik dan lancar. Praktikan telah berusaha untuk mengatasi semua hambatan yang terjadi selama melaksanakan PLL, sehingga PPL tersebut dapat berhasil dilaksanakan. Praktikan berharap semoga kegiatan yang sudah terlaksana dapat bermanfaat bagi sekolah, khususnya berguna untuk memajukan pendidikan bagi anak tunarungu

    METODE DAN POLA WAKTU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF SEBAGAI FAKTOR RISIKO GROWTH FALTERING PADA BAYI USIA 2-6 BULAN

    Get PDF
    Latar Belakang : Growth faltering terjadi karena masukan energi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan anak untuk tumbuh, atau kebutuhan energi anak yang meningkat karena kondisi tertentu. Pemberian ASI (Air Susu Ibu) eksklusif dapat memenuhi kebutuhan bayi hingga usia 6 bulan. Pemberian ASI dapat dilakukan dengan metode dan pola waktu yang bervariasi. Tujuan : Menganalisis metode dan pola waktu pemberian ASI eksklusif sebagai faktor risiko growth faltering pada bayi usia 2-6 bulan. Metode : Penelitian observasional analitik dengan desain case control dilakukan pada periode Maret – Mei 2016 dengan subjek kelompok kasus adalah 41 bayi usia 2-6 bulan yang mengalami growth faltering, sedangkan subjek kelompok kontrol adalah 41 bayi usia 2-6 bulan dengan arah garis pertumbuhan N1 atau N2. Kedua kelompok diambil dari Puskesmas Halmahera dan Posyandu di wilayah kerjanya. Pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode wawancara menggunakan kuesioner. Uji hipotesis menggunakan uji Chi-Square. Hasil : Didapatkan hubungan bermakna antara pemberian ASI eksklusif (p=0,006), pola waktu pemberian ASI (p=0,007), pemberian MP-ASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) (p=0,029), dan jenis kelamin (p=0,004) dengan growth faltering pada bayi usia 2-6 bulan. Tidak didapatkan hubungan bermakna antara metode pemberian ASI, status gizi ibu, tingkat pendidikan ibu, pekerjaan ibu, sosial ekonomi, ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), dan diare dengan growth faltering pada bayi usia 2-6 bulan (p>0,05). Analisis multivariat menunjukkan jenis kelamin perempuan (OR 3,837, 95% CI 1,358-10,840) dan pemberian ASI tidak eksklusif (OR 3,166, 95% CI 1,047-9,574) sebagai faktor yang dominan berhubungan dengan growth faltering. Kesimpulan : Pemberian ASI tidak eksklusif dan jenis kelamin perempuan merupakan faktor risiko growth faltering pada bayi usia 2-6 bulan. Kata Kunci : Pemberian ASI eksklusif, metode pemberian ASI, pola waktu pemberian ASI, growth faltering

    Kadar Glukosa Darah pada Penderita Infark Miokard Akut dengan Diabetes Melitus sebagai Faktor Prediktor Kematian

    Get PDF
    Infark miokard akut (IMA) merupakan penyebab kematian pertama di Indonesia. Insiden IMA tergantung pada risiko terjadinya aterosklerosis, salah satunya diabetes melitus (DM). Pada pasien DM, kadar glukosa akan meningkat dan beberapa penelitian melaporkan hubungan antara abnormalitas glukosa dan mortalitas tetapi hingga saat ini belum jelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran kadar glukosa darah terhadap mortalitas pada penderita IMA dengan DM. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan melihat data rekam medis 2006-2011 di rumah sakit. Pada 70 kasus yang didiagnosis IMA dengan DM hanya terdapat 38 kasus yang memenuhi kriteria inklusi dan eklusi. Pasien dibagi dua kelompok berdasarkan kadar glukosa darah saat masuk yaitu Grup 1 (200 mg/dL) dan Grup 2 ( 200 mg/dL). Outcome pasien juga dilihat dan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu baik dan meninggal. Hasil analisis Chi square menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara kadar glukosa darah dengan kematian pada penderita IMA dengan DM (p = 0.653, PR=2.4, CI=0.354-16.258). Pemeriksaan laboratorium juga tidak menunjukkan perbedaan rata-rata yang signifikan kecuali pemeriksaan leukosit. Disimpulkan kadar glukosa darah tidak berhubungan dengan kematian sehingga tidak dapat digunakan sebagai faktor prediktor kematian pada penderita IMA dengan DM. Kata kunci: infark miokard akut, diabetes melitus, glukosa darah, kematian Acute Myocardial Infarction (AMI) is the the first cause of mortality in Indonesia. The incidence of AMI depends on the risk of atheroschlerosis, one of them is diabetes melitus (DM). In DM’s patient, blood glucose level will increase and some research reported the correlation of glucose abnormal with mortality, but it’s not clear. The research aims to know correlation of blood glucose level to mortality in acute myocardial infarction with diabetes melitus patients. This research used cross sectional design by looked at the medical record datas 2006-2011 in hospital. There are 70 cases which diagnosed as AMI with DM, but only 38 cases which fulfilled inclusion and exclusion criterias. Patients divided into 2 Grups depend on the blood glucose level on admission, Grup 1 (200 mg/dL), Grup 2 (200mg/dL). We also looked out the patient’s outcome and divided into 2 Grups, recovered and dead. This result by using Chi square analysis does not show a significant correlation between blood glucose level with death in AMI with DM patients (p = 0.653, PR=2.4, CI=0.354-16.258). Laboratory examination also did not show a significant difference of mean except for leucocyte count. The conclusion is blood glucose level has no correlation with death in AMI with DM, so it can’t used as predictor factor of death in patients AMI with DM

    Rancang Bangun Website pada SMP Negeri 3 Kota Pagar Alam

    Get PDF
    S: The purpose of this study is the Build website at SMP Negeri 3 Kota Pagar Alam in order to help users get information about the activities of student learning, teaching, school achievement, teachers and students. With her website at SMP Negeri 3 Kota Pagar Alam is expected to provide fast, precise and accurate for those in need. Currently in SMP Negeri 3 Kota Pagar Alam despite the availability of the Internet however, the unavailability of a website to facilitate the search of information about SMP Negeri 3 Kota Pagar Alam. Systems Development Method used method of Web Engineering with stage-phases: Custumer Communication, Planning, Modeling, Contruction and Deployment. Design using UML and Programming using PHP. The results of the research the availability of Website SMP Negeri 3 Kota Pagar Alam can be accessed by the user wanted to know information SMP Negeri 3 Kota Pagar Alam. Keywords: Website, Design, Web Engineering, UML and PH

    PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MICROSOFT VISUAL BASIC BERBANTUAN SPARKOL VIDEOSCRIBE UNTUK PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH ATAS

    Get PDF
    ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengembangan, respon maupun efektivitas pembelajaran Media Pembelajaran berbasis Microsoft Visual Basic berbantuan Sparkol VideoScribe untuk sekolah menengah atas. Jenis penelitian yang digunakan research and development (R&D) dengan model ADDIE. Tahapan model ADDIE meliputi 5 tahap yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation. Penelitian dilakukan di SMA Tunas Bangsa Lampung Selatan. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket validasi guna mengetahui kevalidan Media Pembelajaran berbasis Microsoft Visual Basic diberikan kepada para ahli dan untuk mengukur kepraktisan Media Pembelajaran berbasis Microsoft Visual Basic berbantuan Sparkol VideoScribe instrument yang digunakan adalah angket respon siswa yang diberikan kepada peserta didik. Hasil penilaian angket ahli media diperoleh rata-rata sebesar 3,51 dengan kriteria “valid” dan hasil penilaian angket ahli materi diperoleh rata-rata sebesar 3,45 dengan kriteria “valid”. Adapun hasil penelitian ini dengan respon peserta didik dari penggunaan Media Pembelajaran berbasis Microsoft Visual Basic berbantuan Sparkol VideoScribe dalam uji skala kecil yang dilakukan kepada 10 peserta didik diperoleh rata-rata sebesar 3,48 dengan kriteria “sangat menarik” dan uji skala besar yang dilakukan kepada 20 peserta didik diperoleh rata-rata sebesar 3,65 dengan kriteria “sangat menarik”. Tingkat keefektifan penggunaan Media Pembelajaran berbasis Microsoft Visual Basic berbantuan Sparkol VideoScribe tidak dapat dilakukan karena adanya wabah pandemi Corona Virus Disease (Covid-19). Dapat disimpulkan bahwa Media Pembelajaran berbasis Microsoft Visual Basic berbantuan Sparkol VideoScribe tersebut layak dan menarik digunakan dalam proses pembelajaran. Kata Kunci : Pengembangan, Microsoft Visual Basic, Sparkol VideoScrib
    • …
    corecore