Analisis Efektivitas Ecoenzym Dari Limbah Organik Kulit Mentimun Sebagai Pengawet Tomat

Tomat (Solanum Lycopersicum) merupakan salah satu sayuran serta buah-buahan yang di gemari oleh masyarakat di Indonesia. Masa simpan tomat saat sudah matang memerah hanya membutuhkan waktu 1-2 hari ditempat terbuka hingga membusuk. Oleh sebab itu untuk mencegah pembusukan pada tomat dapat dilakukan cara pengawetan. Metode pengawetan buah yang paling baik adalah pengawetan alami secara biologis dengan larutan ecoenzym. Salah satu bahan alami untuk mengawetkan tomat adalah dengan memanfaatkan ecoenzym dari limbah organik kulit mentimun. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase volume produksi ecoenzym dengan variasi gula, perubahan tekstur pengawetan tomat setelah di semprot ecoenzym, dan perubahan aroma pengawetan tomat setelah di semprot ecoenzym. Ecoenzym yang menggunakan gula merah menghasilkan cairan ecoenzym dengan jumlah lebih banyak yaitu 3,2 liter dengan persentase volume ecoenzym adalah 95%. Ecoenzym yang menggunakan gula pasir menghasilkan cairan ecoenzym dengan jumlah volume lebih sedikit yaitu 2 liter dengan persentase volume ecoenzym adalah 61% Ecoenzym dari limbah kulit mentimun terbukti dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme penyebab kebusukan pada tomat. Pada pengawetan tomat yang disemprot menggunakan cairan ecoenzym gula merah mengalami kemunduran mutu pada hari ke-7, tomat yang disemprot cairan ecoenzym gula pasir mengalami kemunduran mutu pada hari ke-5, dan tomat yang tidak disemprot cairan ecoenzym mengalami kemunduran mutu pada hari ke-4. Kemunduran mutu tomat ditandai dengan tekstur empuk, lembek dan berair, serta aroma masam dan menyengat pada tomat.Kata Kunci: Tomat, Ecoenzym, Limbah organi

Pengaruh Ecoenzym Terhadap Tingkat Keawetan Buah Anggur Merah dan Anggur Hitam

Komoditi anggur merah dan anggur hitam merupakan komoditi yang pengembangannya masih terbatas hal tersebut dikarenakan buah anggur merupakan komoditas pangan yang mudah rusak. Perubahan proses pemasakan atau penuaan pada buah anggur merah dan hitam menyebabkan meningkatnya kerentanan komoditas terhadap perusakan mekanis mudah busuk maupun serangan penyakit. Larutan ekoenzim memiliki manfaat salah satunya sebagai pengawet buah-buahan sedangkan gas yang dihasilkan ekoenzim adalah gas ozon dibutuhkan atmosfer bumi.  Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh ecoenzym terhadap tingkat keawetan buah anggur dan presentase ecoenzym dari masing-masing variabel yang telah didiamkan dengan diberi penyemprotan ekoenzim pekat, didiamkan dengan diberi penyemprotan dengan ekoenzim yang diencerkan pada perbandingan 1:2, dan didiamkan tanpa diberi penyemprotan ekoenzim. Penelitin ini dilakukan selama 6 hari pada suhu kamar. Terdapat 10 variabel campuran ekoenzim dari kulit buah yang digunakan. Hasil penelitian menunjukan kondisi keawetan buah yang paling baik diantara 10 variabel adalah pada buah anggur merah dengan penyemprotan ekoenzim variabel 1 tanpa pengenceran dari kulit buah semangka dan dihasilkan presentase kadar ekoenzim variabel 1,2 adalah 120%, variabel 3,4 adalah 120%, variabel 5,6 adalah 92%, variabel 7,8 adalah 108%, dan variabel 9,10 adalah  96%. Kata Kunci : limbah kulit buah, ekoenzim, pengawetan, fermentas

A survey on electronic dialogue, risk assessment, customer access, and customers relationship lifetime

The customer lifetime relationship has challenged the firms to engage with loyal customers. Typically the relationship has no longer electronic compared to the conventional ones. This study aimed to determine the effect of electronic dialogue and risk assessment on customer access and relationship lifetime. The data were collected electronically and analysed using Structural Equation Modeling (SEM) based on component or variance of Partial Least Square (PLS). We found five hypotheses are accepted. The results prove that electronic dialogue affects customer access. Simultaneously, the findings found that electronic dialogue has significant results on lifetime value. At the same time, risk assessment impacts customer access and relationship lifetime value. The findings contribute to the extent of the electronic dialogue framework on consumer-based research. This research implies that the company needs to increase and monitor the relationship lifetime value frequently. The creative strategy needs to be applied to improve electronic dialogue, risk assessment, and customer access

ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP KEBERADAAN KOMITE MANAJEMEN RISIKO (Studi kasus pada perusahaan yang Listing di BEI periode 2008-2010)

This study aims to analyze the influence of corporate governance and firm characteristics to existence of Risk Management Committee (RMC) and type of RMC, whether it is separated and combined with audit committee. Variables are break down into independent commissioner, meeting frequencies, ownership type, auditor reputation, size of subsidiares, market risk, leverage, age, and company size. This study replicated prior study conducted by Subramaniam, et al. (2009) with some modification and elimination of variables. The statistic method to test the hypotheses is logistic regression analysis. Sample are collected using random sampling included in eighty non-bank companies listed in BEI for 2008-2010. This study used agency theory, corporate legitimacy, and signal theory to explain lingkage between variables. This study showed that some independent variables have positive effect to the existence of RMC namely meeting frequencies, size of subsidiares, and company size. While, independent variables that positively influence the existence of Separate RMC were meeting frequencies and company size

PENGARUH SUBSTITUSI UBI JALAR ORANYE TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN SENSORI NUGGET TEMPE KEDELAI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi ubi jalar oranye pada pembuatan nugget tempe kedelai yang mempunyai sifat fisikokimia dan sensori yang terbaik. Penelitian ini menggunakan Metode Rancangan Acak Lengkap yang terdiri satu faktor perlakuan yaitu substitusi ubi jalar oranye sebanyak tujuh taraf terdiri dari substitusi 0g, 50g, 100g, 150g, 200g, 250g dan 300g, diulang sebanyak empat kali. Variabel pengamatan meliputi kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, kadar karbohidrat dan uji sensori, jika perlakuan berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji BNJ 5%. Uji sensori menggunakan metode Kruskal-Wallis selanjutnya untuk mendapatkan perlakuan terbaik dilakukan uji indeks efektifitas. Hasil penelitian menunjukkan pembuatan nugget tempe kedelai terbaik pada perlakuan substitusi 300g ubi jalar oranye. Nugget yang dihasilkan memiliki karakter fisikokimia dengan rerata kadar air 58,06%, abu 1,40%, lemak 9,67%, protein 15,38% dan karbohidrat 15,49% dan karakter sensori yaitu rasa 3,70 (enak), warna 4,00 (kuning), tekstur 4,10 (tidak keras) dan kesukaan 3,70 (suka).   Kata kunci : fisikokimia, nugget tempe kedelai, substitusi, ubi jalar orany

DISTRIBUTION AND TRANSLOCATION OF HEAVY METALS IN SOIL IRRIGATED WITH TREATED WASTEWATER IN BRAUNSCHWEIG

The study to investigate the distribution and translocation of heavy metals in the wastewater irrigated soils in Braunschweig has been carried out. The wastewater used for irrigation was the previously treated domestic and industrial wastewater from Braunschweig. The soil samples were taken from the Steinhof wastewater treatment plant (WWTP) area in the northwest of Braunschweig, Germany. The non-irrigated soil was also analyzed as a comparison. The soil fraction > 2 mm was excluded from analysis through sieving. All soil samples were analyzed for the pH values in 0.01M CaCl2 solution, grain size distribution (using wet sieving and settling methods), and the concentration of their aqua regia (3:1, v/v, HCl 32% to HNO3 65%) extractable elements. The concentration of aqua regia extractable elements was analyzed using ICP/OES instrument. The pH values of soil samples ranged from 4.9 to 6.8. The soil samples are dominated by sand fraction with the content in the range of 75 � 97%. The concentrations of heavy metals in the top soils of irrigated areas are generally higher than the concentrations of heavy metal in the reference areas, indicating the heavy metals enrichment on top soils due to the long term application of wastewater. There is a linear correlation between heavy metals (Al, Fe and Zn) and silt fraction. A second-order correlation was found between aqua regia extractable elements (Cd, Cu, Pb and Zn) and the organic content of the soil. There is also a linear correlation between inter-element such as Fe versus Al, Al versus Zn, Zn versus Pb, Sr, P and Ca and for P versus Ca and Pb. The enrichment factors (EFs) of some heavy metals calculated using Al as the normalizing element revealed that the EFs of heavy metal in soil samples are higher than those of the references. This indicated that the long-term application of wastewater has elevated the concentration of heavy metals in the soil

Pengaruh Strategi Konseling Berimbang Terhadap Tingkat Pengetahuan dan sikap ibu nifas tentang metode kontrasepsi jangka panjang pasca persalinan

PENGARUH STRATEGI KONSELING BERIMBANG TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS TENTANG METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG PASCA PERSALINAN Puji Sri Wahyuni1, Nuril N2 ,Herlina Tri Damailia 3IntisariPropinsi Jawa Tengah Cakupan KB Pasca Persalinan tahun 2019 adalah Suntik 58,4 %, Impalnt 13,5 %, pil 11 %,A KDR 9,1%, MOW 4,9%, Kondom 2,5 % dan MOP 0,6% . Tahun 2019 Kabupaten Banjarnegara ibu bersalin 15.683 orang dengan KB pasca salin 65,5% .Suntik 53,6% %, Impalnt 11,8 %, pil KB 2,9 %, AKDR 26,8%, MOW 2,9%, Kondom 2 % dan MOP 0,1%. Rendahnya penggunaan kontrasepsi di pengaruhi factor pengguna dan penyedia pelayanan .SKB metode konseling untuk meningkatkan pengetahuan. Tujuan utama penelitian Menggambarkan pengaruh SKB terhadap pengetahuan dan sikap ibu nifas tentang MKJP pasca persalinan di Puskesmas Punggelan 1Penelitian di Puskesmas Punggelan 1 Kabupaten Banjarnegara menggunakan 40 responden. Metode desain quasy experimental rancangan one grup pretest dan post test wiloxon. Hasil penelitian penetahuan menunjukan 0.000. Nilai sig 0.000 < 0,05 di katakan ada pengaruh tingkat pengetahuan ibu nifas SKB. Nilai pvalue sikap 0,00% dapat di katakan ada pengaruh sikap ibu nifas Hasil penelitian diharapkan Responden aktif saat di berikan konseling, Bidan meningkatkan ketrampilan konseling dan Peneliti Selanjutnya dapat mengevaluasi kekurangan penelitian dan diperbaiki untuk penelitian selanjutnya. Kata kunci : Strategi Konseling Berimbang,Pengetahuan,SikapKepustakaan : 11 bukuJumlah halaman : xxvii halaman, 144 halaman, 6 tabel PENGARUH STRATEGI KONSELING BERIMBANG TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS TENTANG METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG PASCA PERSALINAN Puji Sri Wahyuni1, Nuril N2 ,Herlina Tri Damailia 3IntisariPropinsi Jawa Tengah Cakupan KB Pasca Persalinan tahun 2019 adalah Suntik 58,4 %, Impalnt 13,5 %, pil 11 %,A KDR 9,1%, MOW 4,9%, Kondom 2,5 % dan MOP 0,6% . Tahun 2019 Kabupaten Banjarnegara ibu bersalin 15.683 orang dengan KB pasca salin 65,5% .Suntik 53,6% %, Impalnt 11,8 %, pil KB 2,9 %, AKDR 26,8%, MOW 2,9%, Kondom 2 % dan MOP 0,1%. Rendahnya penggunaan kontrasepsi di pengaruhi factor pengguna dan penyedia pelayanan .SKB metode konseling untuk meningkatkan pengetahuan. Tujuan utama penelitian Menggambarkan pengaruh SKB terhadap pengetahuan dan sikap ibu nifas tentang MKJP pasca persalinan di Puskesmas Punggelan 1Penelitian di Puskesmas Punggelan 1 Kabupaten Banjarnegara menggunakan 40 responden. Metode desain quasy experimental rancangan one grup pretest dan post test wiloxon. Hasil penelitian penetahuan menunjukan 0.000. Nilai sig 0.000 < 0,05 di katakan ada pengaruh tingkat pengetahuan ibu nifas SKB. Nilai pvalue sikap 0,00% dapat di katakan ada pengaruh sikap ibu nifas Hasil penelitian diharapkan Responden aktif saat di berikan konseling, Bidan meningkatkan ketrampilan konseling dan Peneliti Selanjutnya dapat mengevaluasi kekurangan penelitian dan diperbaiki untuk penelitian selanjutnya. Kata kunci : Strategi Konseling Berimbang,Pengetahuan,SikapKepustakaan : 11 bukuJumlah halaman : xxvii halaman, 144 halaman, 6 tabe

Tropical Forest Landscape Restoration in Indonesia: A Review

Indonesia has the second-largest biodiversity of any country in the world. Deforestation and forest degradation have caused a range of environmental issues, including habitat degradation and loss of biodiversity, deterioration of water quality and quantity, air pollution, and increased greenhouse gas emissions that contribute to climate change. Forest restoration at the landscape level has been conducted to balance ecological integrity and human well-being. Forest restoration efforts are also aimed at reducing CO2 emissions and are closely related to Indonesia’s Nationally Determined Contribution (NDC) from the forestry sector. The purpose of this paper is to examine the regulatory, institutional, and policy aspects of forest restoration in Indonesia, as well as the implementation of forest restoration activities in the country. The article was written using a synoptic review approach to Forest Landscape Restoration (FLR)-related articles and national experiences. Failures, success stories, and criteria and indicators for forest restoration success are all discussed. We also discuss the latest silvicultural techniques for the success of the forest restoration program. Restoration governance in Indonesia has focused on the wetland ecosystem such as peatlands and mangroves, but due to the severely degraded condition of many forests, the government has by necessity opted for active restoration involving the planting and establishment of livelihood options. The government has adapted its restoration approach from the early focus on ecological restoration to more forest landscape restoration, which recognizes that involving the local community in restoration activities is critical for the success of forest restoration