140 research outputs found

    LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMP NEGERI 14 YOGYAKARTA

    Get PDF
    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu bentuk pendidikan dengan memberikan pelatihan dan pengalaman belajar yang berhubungan dengan masyarakat khususnya dunia pendidikan/sekolah. Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan sangat bersifat aplikatif yang dilaksanakan guna mengupayakan suatu keterampilan kependidikan yang diperoleh di kampus agar dikembangkan oleh mahasiswa di sekolah. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman kepada mahasiswa sebagai calon guru dalam kegiatan belajar mengajar dan praktik persekolahan. Adapun tujuan dari praktik pengalaman lapangan ini diantaranya untuk mencetak calon-calon tenaga pendidik dan pengajar yang profesional dan bagus dalam bergaul dengan masyarakat sekolah. Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan yang berlokasi di SMP Negeri 14 Yogyakarta pada tanggal 10 Agustus – 12 September 2015 meliputi kegiatan praktik mengajar di kelas dan praktik persekolahan. Praktikan mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia di dua kelas IX yaitu IX A dan IX B. Sementara kegiatan praktik persekolahan dimaksudkan agar mahasiswa praktikan mampu mengenal manajemen sekolah dan melakukan kegiatan di luar pembelajaran di kelas. Kegiatan di luar kelas meliputi piket guru, piket perpustakaan, upacara, dan ekstrakurikuler. Mahasiswa melaksanakan praktik mengajar sebanyak 16 pertemuan. Banyak kendala dan hambatan dalam melakukan PPL baik yang berasal dari intern maupun ekstern. Namun, semua itu merupakan sebuah proses untuk menjadi lebih baik. Selain itu mahasiswa juga selalu dipantau dan dibimbing dalam membuat perangkat/ administrasi untuk mengajar serta selalu mengadakan evaluasi setelah selesai melakukan pembelajaran. Hasil yang diperoleh dari kegiatan PPL yaitu mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata berkaitan dengan perencanaan, penulisan perangkat pembelajaran, proses pembelajaran dan pengelolaan kelas. Mahasiswa telah menerapkan dan mengembangkan ilmu serta keterampilan yang dimiliki sesuai dengan program studi masing-masing

    IMPROVED STUDENT LEARNING ACTIVITIES AND OUTCOME USING TALKING STICK METHOD

    Get PDF
    Aktivitas siswa yang terjadi pada saat proses pembelajaran terlihat bahwa siswa cenderung menjadi pendengar saja, enggan mengemukakan pendapat dan cenderung pasif. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bahwa penerapan metode pembelajaran talking stick dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran menjelaskan proses dasar teknik mesin. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian siswa kelas X Teknik Pemesinan sebanyak 21 orang. Data dikumpulkan melalui lembaran observasi untuk melihat perubahan aktivitas belajar dan tes objektif untuk melihat perubahan hasil belajar dalam dua siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I aktivitas belajar mencapai 62,2%, dan meningkat menjadi 81,03%. Pada siklus II. Untuk hasil belajar, pada siklus I ketuntasan klasikal mencapai 61,90% dan pada siklus II meningkat menjadi 76,19%. Nilai rata-rata siswa pada siklus I, 75,54 dan pada siklus II meningkat menjadi 84,04. Jadi dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran talking stick dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.In learning process basic mechanical engineering is seen that students tend to be passive, as  hearers only, reluctant to express opinions. The purpose of research study is to explore effectiveness of talking stick method in learning process in mechanical engineering in SMK Muhammadiyah 1 Padang. Students of class X has been selected as the research subject. Observation sheets used to collect data on learning activity process and objective test used to know learning outcome of this method. Research conducted in two cycles. The result in cycle 1, the value of  learning activity is 62.2% and  81.03% in cycle 2. The value of clasical completeness  61.90% in cycle 1 and 76.19% in cycle 2. Th average of learning outome in cycle 1 is 75.54 and 84.04 in cycle 2

    SISTEM PENJERNIHAN AIR GROUNDTANK LPPMP UNY SEBAGAI AIR MINUM DENGAN MEMANFAATKAN KARBON AKTIF BATOK KELAPA, PASIR AKTIF PANTAI INDRAYANTI, DAN KERIKIL AKTIF KALI KRASAK

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh volume dan jenis absorbent terhadap efisiensi transmisi cahaya (Et), TDS dan pH. Untuk mengetahui pengaruh jenis absorbent terhadap efisiensi penyerapan kadar besi (Ep). Mengetahui pengaruh variasi perbandingan komposisi absorbent terhadap efisiensi transmisi cahaya (Et), TDS, pH, dan efisiensi penyerapan kadar besi (Ep), serta mengetahui pengaruh sistem FAS (Filtrasi, Absorbsi dan Sedimentasi) terhadap penurunan kadar Coliform. Metode yang digunakan dalam proses penjernihan adalah dengan sistem FAS yang terdiri dari rangkaian pipa PVC berdiameter 3 inch dengan panjang 35 cm sebanyak 5 buah dan tiga jenis absorbent (zat penyerap). Absorbat (zat yang terserap) yang mengalir ke seluruh pipa mengalami proses filtrasi dan absorbsi, serta pada pipa ke 2 dan 4 mengalami proses sedimentasi. Air yang telah diberi perlakuan ditampung dan dilakukan pengujian terhadap transmisi cahaya, TDS, pH, kadar besi serta total coliform. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan volume dari masingmasing absorbent berpengaruh terhadap parameter uji, Et semakin meningkat dengan hasil tertinggi terdapat pada jenis karbon aktif batok kelapa yaitu sebesar (91±2)% pada volume 2400 ml, pasir aktif pantai Indrayanti sebesar (88±2)% pada volume 3300 ml, dan kerikil aktif kali Krasak sebesar (87±2)% pada volume 2700 ml. Untuk hasil TDS semakin turun dengan penurunan tertinggi pada jenis kerikil aktif kali krasak yaitu sebesar 141 ppm, karbon aktif batok kelapa sebesar 151 ppm, dan pasir aktif pantai Indrayanti sebesar 163 ppm. Sedangkan nilai pH konstan untuk semua jenis dan volume absorbent yaitu sebesar 6,9. Nilai Ep tertinggi pada jenis absorbent terdapat pada karbon aktif batok kelapa yaitu (90,6±0,2)%. Untuk variasi komposisi perbandingan absorbent, Et tertinggi terdapat pada komposisi Karbon : Karbon : Pasir : Pasir dan Karbon : Karbon : Pasir : Kerikil sebesar (90±1)%, untuk penurunan TDS tertinggi pada komposisi Karbon:Karbon:Kerikil:Kerikil yaitu sebesar 138 ppm, dan Ep tertinggi pada komposisi Karbon : Karbon : Pasir : Pasir sebesar (89,9±0,2)%, sedangkan nilai pH konstan untuk semua komposisi. Hasil penurunan Coliform yang diujikan pada media karbon aktif batok kelapa adalah 9 MPN/100 ml dengan total volume absorbent 2400 ml. Kata Kunci: Penjernihan air, karbon aktif batok kelapa, pa

    Strategi Penggunaan E-tki sebagai Wahana dalam Mengatasi Kesenjangan Informasi

    Full text link
    Informasi yang diterima calon TKI dan TKI masih kurang karena pemerintah yang bertugas dalam pelayanan dan penempatan TKI belum optimal dalam memberikan informasi kepada mereka. Berbagai keluhan yang disebabkan oleh kurangnya akses dan fasilitas pelayanan informasi dapat diminimalisir, apabila pemerintah semakin intensif dalam menyampaikan informasi hingga menjangkau tiap calon TKI dan TKI. Informasi ini berguna untuk memberdayakan TKI sehingga mereka tidak mudah percaya kepada sponsor, calo atau Perusahaan jasa tenaga kerja dan berani menolak tindakan sewenang-wenang majikan yang bertentangan dengan hak dan kewajiban mereka sebagai TKI. Metode dalam penulisan ini adalah studi kepustakaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa dalam strategi untuk memenuhi informasi itu, peranan difusi inovasi dan teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan dalam meningkatkan kinerja pelayanan informasi kepada TKI. Penggunaan sarana teknologi informasi dan komunikasi disadari sebagai suatu keharusan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas dari tiap upaya memberikan informasi kepada TKI. Pelayanan informasi dapat diberikan tidak hanya melalui komunikasi tatap muka tetapi juga melalui internet atau informasi online yang didukung oleh e-TKI. Penguatan sistem informasi melalui penerapan tahapan strategi difusi inovasi dan informasi ini adalah untuk memberikan pelayanan terhadap informasi TKI yang cepat, mudah, efektif, efisien dan terintegrasi secara online. Kebijakan pengembangan e–TKI ini merupakan komitmen pemerintah untuk terus menyempurnakan sistem pelayanan informasi TKI kepada masyarakat

    Distribusi dan Luas Stomata pada Enam Jenis Tanaman Dikotil

    Get PDF
    Stomatal distribution and area are related to transpiration rate. This study measured stomatal distribution and area in dicotyledon plants used as ornamental plants. The study used Factorial Completely Randomized Design (CRD) with the main factors were six types of dicotyledon plants and three plant parts (top, middle and bottom). Combination factors were the interaction of plant species and parts. By using the replica method and micrometer, the study used five replications with the measured parameters: the stomatal distribution and area. Data were analyzed using SAS with the Factorial RAL model and continued with the LSD test if the treatments were significant. Correlation coefficients between stomatal distribution and area were calculated to see the relationship between the two. The types and plant parts significantly affected the stomatal distribution, while the stomatal area was influenced by the main and combination factors. Syzygium paniculatum Gaertn had the highest stomatal distribution and was different from other plant types. Meanwhile, lower leaves had the lowest stomatal distribution and differed from the middle and upper. Aerva sanguinolenta Bl had the highest stomatal area (591.05) compared to other plant species. The stomatal area on the plant's upper leaves (272,71) was significantly lower than the middle and lower parts. The combination between species and the lower part of the plant produced the highest stomatal area compared to other combinations. Stomatal distribution was inversely proportional to the stomatal area.    Keywords: dicotyledon, part of plant, stomatal area, stomatal distributio

    Implementation of project-based learning (PjBL) model to increase students’ creativity and critical thinking skill in vocational creative product subjects

    Get PDF
    The primary goal of education was the development of an individual's potential to foster intellectual, emotional, social, creative, and critical ways of thinking. It was important to remember that the concept and purpose of education can vary across cultures and contexts, and attitudes about education can also change over time as social, technological, and human developments occur. This research aimed to solve problems that arise in the classroom to improve students' creativity and critical thinking. This type of research used classroom action research that focuses on improving classroom learning in a practical manner pursued by a teacher by developing activities that can improve the quality of the learning process in the classroom. The data analysis results of the student product creativity assessment were 75% in the excellent creativity category and 25% at the excellent creativity level. Implementation of PjBL model had an effect on increasing student creativity as evidenced by the results of hypothesis testing, namely by testing with the Gain Score method, which there were N-gain results of 0.53 and showed a moderate increase in creativity compared to student scores before the implementation of the PjBL model, which there was an increase in the value before the model was implemented

    PERSEPSI GURU BAHASA INDONESIA TERHADAP KEGIATAN EKSTRAKURIKULER TEATER DI SMA NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi guru Bahasa Indonesia terhadap kegiatan ekstrakurikuler teater di SMA Negeri se-Kota Yogyakarta. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru Bahasa Indonesia di SMA Negeri se-Kota Yogyakarta yang memiliki ekstrakurikuler teater. Metode yang digunakan untuk proses pengambilan data dalam penelitian ini adalah cross-sectional survey design. Teknik pengumpulan data menggunakan angket yang berjumlah 30 soal yang disusun berdasarkan skala likert. Teknik analisis data menggunakan teknik statistik deskriptif dalam bentuk deskriptif dan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh responden adalah 90 atau sebanyak 75%. Nilai rata-rata tersebut termasuk dalam kategori persepsi baik. Persepsi guru Bahasa Indonesia terhadap kegiatan ekstrakurikuler teater di SMA Negeri se-Kota Yogyakarta ditinjau berdasarkan enam indikator yaitu pengetahuan, minat, apresiasi, sikap, motivasi, dan harapan. Hasil rata-rata yang diperoleh pada indikator pengetahuan sebanyak 74,5%, minat 72%, apresiasi 77%, sikap 78%, motivasi 73%, dan harapan 74,5%. Semua hasil rata-rata indikator tersebut berada pada kategori baik. Oleh karena itu, dapat diambil kesimpulan bahwa persepsi guru Bahasa Indonesia terhadap kegiatan ekstrakurikuler teater di SMA Negeri se-Kota Yogyakarta adalah baik. Adanya kesamaan pembelajaran pada kegiatan ekstrakurikuler teater dengan materi drama dalam pelajaran Bahasa Indonesia, menjadikan guru Bahasa Indonesia memberikan nilai positif serta mendukung adanya kegiatan ekstrakurikuler teater di sekolah

    DAMPAK PERMAINAN TRADISIONAL KELOMPOK TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL SISWA TUNARUNGU : Studi Eksperimen Pada Siswa Tuna Rungu di SLB B Cicendo Bandung

    Get PDF
    Tujuan penelitian untuk mengetahui dampak permainan tradisional kelompok terhadap perubahan perilaku sosial siswa tunarungu. Metode yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen. Desain penelitian one group pretest-posttest. Populasi adalah siswa SMALB sejumlah 15 orang dengan rentang usia 16- 19 tahun, sedangkan sampel sebanyak 15 siswa yang diambil melalui teknik simple random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket dengan menggunakan skala Guttman. Hasil pengujian diperoleh thitung (5.612) lebih besar dari ttabel (5.561) pada tingkat kepercayaan atau taraf signifikansi α = 0,05 dengan df (n-1) = 14. Kesimpulan bahwa permainan tradisional kelompok memberi pengaruh terhadap perubahan perilaku sosial siswa tunarungu. Perubahan terlihat sebelum diberikan permainan tradisional kelompok siswa jarang berkomunikasi dan setelah diberikan permainan tradisional kelompok siswa lebih sering berkomunikasi

    Kajian Kesiapan dan Penerimaan Teknologi Aplikasi Google Documents untuk Penyelesaian Tugas Kelompok Siswa: Studi Kasus pada SMA Mardi Waluya Cibinong

    Full text link
    Salah satu aplikasi berbasis teknologi cloud computing yang diperkenalkan kepada siswa SMA Mardi Waluya Cibinong adalah aplikasi Google Documents. Penggunaan teknologi aplikasi Google Documents atau yang dikenal Google Docs ini menimbulkan reaksi pada diri penggunanya, yaitu berupa penerimaan maupun penolakan. Penerimaan sebuah teknologi sangat dipengaruhi oleh kesiapan dari pengguna terhadap teknologi tersebut, hal ini sudah dibuktikan secara empiris oleh Walczuch et al (2007). Beradaptasi dari penelitian tersebut dan penelitian pendukung lainnya maka penelitian yang berjudul “Kajian Kesiapan dan Penerimaan Teknologi Aplikasi Google Documents untuk Penyelesaian Tugas Kelompok Siswa: Studi Kasus SMA Mardi Waluya Cibinong” ini bertujuan untuk mengkaji apakah para siswa di SMA Mardi Waluya Cibinong sudah memiliki kesiapan dan menerima teknologi aplikasi Google Documents untuk penyelesaian tugas kelompok dari sekolah. Model yang digunakan untuk menggambarkan hubungan yang faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan dan penggunaan aplikasi Google Documents tersebut adalah Technology Readness Index (TRI) pada Technology Acceptance Model (TAM) dengan metode penelitian menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) pada perangkat lunak Analisys of MOment Structure (AMOS) versi 18.0. Penelitian ini dilakukan sebelum Google Documents berkembang menjadi Google Drive. Hasilnya variabel kemampuan diri terhadap komputer dan variabel kesiapan yaitu optimis dan inovasi berpengaruh secara signifikan terhadap variabel penerimaan
    • …
    corecore