64 research outputs found

    KARAKTERISASI KOMPLEKS INKLUSI ASAM P-METOKSISINAMAT (APMS)-β-SIKLODEKSTRIN (Dibuat dengan Metode Kopresipitasi)

    Get PDF
    Para methoxycinnamic acid (pMCA) is a substance obtained from the hydrolysis of ethyl 4-methoxycinnamate which is extracted from Kaempferia galanga Linn. pMCA has an analgesic effect but, it has very low water solubility (712 mg/ L, 25°C). Therefore, pMCA was complexed with β-Cyclodextrin (β-CD) to enhance the solubility of the substance. The aim of this study was to characterize pMCA-β-CD inclusion complex in solid state. The inclusion complex was prepared in 1:1 molar ratio with coprecipitation method. The inclusion complex was made by dissolving pMCA and β-CD (1:1 molar) in isopropanol 60% as solvent and then add acetone as antisolvent. The solution was heated in sonicator (51°C) and cooled abruptly using dry ice. The precipitate were collected by filtration and dried in oven (60°C) for ± 90 minutes. Inclusion complex of pMCA-β- CD in solid state was characterized using X-ray diffractometer and FTIR. The diffractogram of the pMCA-β-CD showed the disappearance of some of the pMCA spectral lines and the appearance of low intense lines Analysis to infrared spectra showed different characteristic between the inclusion complex, pMCA single compound, β-CD and the physical mixture. This results showed that there was an interaction between pMCA and β-CD in the forming of the inclusion complex. Dissolution studies were carried for pMCA, physical mixture and inclusion complex of pMCA-β-CD using paddle type dissolution apparatus. The pMCA-β-CD inclusion complex presented fastest dissolution rate compared to physical mixture of pMCA-β-CD and pMCA. Keyword : para methoxycinnamic acid, β-cyclodextrin, inclusion complex, co-precipitation method, characterizatio

    Identifikasi Pola Kepekaan dan Jenis Bakteri pada Pasien Infeksi Saluran Kemih di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta

    Get PDF
    Angka kejadian Infeksi saluran kemih (ISK) di Indonesia masih terbilang tinggi. Resistensi bakteri pada penggunaan antibiotika merupakan salah satu masalah yang berkembang di seluruh dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis bakteri dan pola kepekaannya pada penderita ISK di rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium. Pengukuran dan pengambilan data dilakukan secara cross sectional dan hasilnya dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan 20 pasien yang menderita ISK, didapatkan 25 bakteri antara lain Escherichia coli (72%), Salmonella parathypi (4%), Enterobacter aerogenes (4%), Staphylococcus aureus (8%), Streptococcus sp (12%). Hasil uji sensitivitas terhadap antibiotik didapatkan Escherichia coli sensitif terhadap antibiotik meropenem (88,89%). Salmonella parathypi sensitif terhadap meropenem (100%). Enterobacter aerogenes sensitif terhadap meropenem (100%). Staphylococcus aureus sensitif terhadap meropenem (100%), ciprofloxacin (100%), trimetophrim-sulfomethoxazole (100%), dan gentamicin (100%). Streptococcus sp sensitif terhadap meropenem (66,67%) dan gentamicin (66,67%). Disimpulkan bahwa jenis bakteri yang menjadi penyebab terbesar ISK adalah Escherichia coli. Antibiotik yang memberikan hasil sensitif terbesar terhadap bakteri penyebab ISK adalah meropenem. In Indonesia the prevalence of urinary tract infections (UTIs) remains high. Bacteria resistance in antibiotic-using is one of the problems that happen in the world. This research aims to know the type of bacteria and its sensitivity pattern in UTIs patient at PKU Muhammadiyah Yogyakarta Hospital. Type of this research is laboratory experimental research. The measurement and data collection done by cross sectional and its result is analyzed by descriptive analyses. This research shows 20 UTIs patients. From 20  samples of UTIs patients, founded 25 bacterium which are Escherichia coli 18 bacterium (72%), Salmonella parathypi (4%), Enterobacter aerogenes (4%), Staphylococcus aureus (8%), Streptococcus sp (12%). The result from sensitivity test toward antibiotic, founded  Escherichia coli sensitive toward meropenem antibiotic (88,89%). Salmonella parathypi sensitive toward meropenem (100%). Enterobacter aerogenes sensitive toward meropenem (100%). Staphylococcus aureus sensitive toward meropenem (100%), ciprofloxacin (100%), trimetophrim-sulfomethoxazole (100%), and gentamicin (100%). Streptococcus sp sensitive toward meropenem (66,67%) and gentamicin (66,67%). It was concluded that the most bacteria cause of UTIs is Escherichia coli. Antibiotic that gives the most sensitive result toward the bacteria caused UTIs is meropenem

    PERAN GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP PGRI 1 WAWAY KARYA LAMPUNG TIMUR

    Get PDF
    ABSTRAK Dalam pendidikan ada suatu pergeseran makna suatu pembelajaran yang berorientasi kepada seorang guru ke pembelajaran pembelajaran yang berorientasi kepada siswa, oleh karena itu peran seorang guru dalam dunia pembe;ajaran mengalami perubahan, salah satu diantaranya adalah peran guru sebagai motivator. Motivasi adalah salah satu syarat dalam dalam suatu pembelajaran. Oleh karena itu peran guru dalam meningkatkan motivasi belajar peserta ddik adalah salah satu hal yang penting. Masalah yang terjadi pada penelitian ini yaitu kurangnya motivasi yang ada dalam diri peserta didik dalam belajar Pendidikan Agama Islam. Rumusan masalah yang ada pada penelitin ini adalah bagai mana peran guru PAI dalam meningkatkan motivasi belajar siswa SMP PGRI 1 Waway Karya Lampung Timur dan apa saja faktor-faktor penyebab lemahnya motivasi belajar di SMP PGRI 1 Waway Karya Lampung Timur. Tujuan dari penelitian yang dibuat ini adalah untuk mengetahui peran guru sebagai motivator dan faktor penyebab lemahnya motivasi belajar di SMP PGRI 1Waway Karya Lampung Timur. Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah desktiptif kualitatif. Yang mana alat atau pengumpulan data mealalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian yang penulis lakukan adalah menunjukkan bahwasannya peran guru PAI dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di SMP PGRI 1 Waway Karya Lampung Timur telah dilakukan dengan baik, akan tetapi masih diperlukan peningkatan yaitu dalam menciptakan persaingan dan kerjasama. Lalu faktor yang menyebabkan lemahnya motivasi yang ada dalam diri peserta didik dalam belajar adalah kurangnya pemberian hadiah, krangnya persaingan, kurangnya pemberian tugas yang menantang kepada peserta didik, dan kurangnya guru dalam memberikan pujian kepada peserta didik. Kata kunci : Peran Guru PAI, Motivasi Belajar Peserta Didi

    PENGARUH CITRA MEREK, KUALITAS PRODUK, PERSEPSI HARGA DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI (Studi pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi UNY pengguna iPhone)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh citra merek, kualitas produk, persepsi harga dan word of mouth terhadap minat beli terhadap smartphone iPhone. Penelitian ini dilakukan pada produk Apple iPhone Mahasiswa Strata 1 Fakultas Ekonomi UNY di Yogyakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa strata 1 Fakultas Ekonomi UNY yang menggunakan smartphone iPhone dan mengetahui produk smartphone iPhone. Sampel ditentukan dengan metode purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 200. Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada responden yaitu mahasiswa strata 1 Fakultas Ekonomi UNY tentang citra merek, kualitas produk, persepsi harga, word of mouth dan minat beli. Penelitian ini menggunakan alat analisis regresi linier berganda. Hipotesis diuji dengan T test dan F test. Hasil pengujian menunjukkan bahwa citra merek, kualitas produk, persepsi harga dan word of mouth baik secara parsial maupun simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli. Variabel-variabel citra merek, kualitas produk, persepsi harga dan word of mouth mampu menjelaskan variabel minat beli sebesar 73,2% dan sisanya sebesar 26,8% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam penelitian

    ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA 100.2 FM AMIRAH RADIO

    Get PDF
    ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA 100.2 FM AMIRAH RADIO

    Penatalaksanaan Kasus Down Syndrome dengan Neurosenso dan Neurodevelopment Treatment di RS PKU Muhammadiyah Bantul

    Get PDF
    DOWN SYNDROME CASE MANAGEMENT WITH NEUROSENSO AND TREATMENT OF NEURODEVELOPMENT IN RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL (Indra Prabowo, 2018, 41 Page) Abstract Background: Down Syndrome is a chromosomal disorder that is the formation of chromosome 21 (trisomy 21) due to failure of a pair of chromosomes to separate each other during division. Clinical symptoms are often found in children with Down syndrome in the form of developmental delays, mental retradasi, and typical physical characteristics. Delay development is a significant delay in two or more developmental domains or it can be said the child does not reach the age-appropriate stage of development of the child. One of the methods that can be given to address problems that arise in Delay Development e.c down syndrome children is Neurosenso and Neuro Development Treatment (NDT). Objective: To find out the benefits of Neurosenso to increase reflex and the benefits of Neuro Develoment Treatment to increase muscle strength and functional ability in children with Down syndrome condition. Result: After therapy 6 times, there was an increase in muscle strength in the upper extremities of the elbow region. Where there is an increase in T5 and T6 which previously had a value of 3 to a value 4. While the evaluation of muscle strength in the lower extremities did not change. DDST indicates a developmental delay and does not change. Conclusion: Neuro Development Treatment (NDT) can increase muscle strength in Down syndrome children. Keywords: Down Syndrome, Delay Development, Neurosenso Neuro Development Treatmen

    STUDI EXPERIMENTAL TURBIN ANGIN SAVONIUS SATU TINGKAT DENGAN PENAMBAHAN FIX DRAG REDUCING PADA RETURNING BLADE (STUDI KASUS PADA DUA SUDU)

    Get PDF
    Abstrak Seiring pesatnya perkembangan teknologi, ekonomi dan pertumbuhan penduduk menyebabkan semakin meningkatnya kebutuhan energi. Sumber energi minyak bumi masih mendominasi sebagai sumber energi utama. Permintaan energi minyak bumi dari tahun ketahun semakin meningkat hal ini dapat menyebabkan krisis energi. Dengan kondisi seperti ini maka perlu pengembangan sumber energi alternatif ramah lingkungan salah satunya adalah energi angin. Indonesia merupakan negara dengan potensi sumber energi angin yang sangat besar dikarenakan Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki garis pantai yang panjang. Angin yang berhembus di daerah pesisir pantai cukup tinggi, akan tetapi untuk daerah selain pesisir pantai memiliki kecepatan angin yang relatif rendah. Hal tersebut dapat diatasi dengan menggunakan turbin angin sumbu vertical. Turbin angin sumbu vertikal tidak bergantung pada arah angin untuk menghasilkan daya maksimal. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, pembuatan turbin angin sumbu vertikal jenis savonius dengan menambahkan variasi fix drag reducing. Variasi fix drag reducing yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pada variasi sudut bukaan 10⁰, 15⁰, 30⁰, 45⁰, 60⁰, 90⁰. Uji eksperimen ini untuk menggetahui efisiensi penambahan fix drag reducing terhadap kinerja turbin angin savonius satu tingkat dengan dua sudu. Hasil penelitian didapatkan bahwa turbin angin jenis Savonius 1 tingkat 2 sudu dengan penambahan variasi bukaan fix drag reducing 30° meghasilkan daya elektrik turbin sebesar 6,52 watt, efisiensi turbin sebesar 9,52% pada kecepatan angin 3,59 m/s dan mendapatkan terbaik dibandingkan degan variasi bukaan fix drag reducing yang lain. Kata kunci: Energi angin, sumbu vertikal, turbin angin savonius, sudu, fix drag reducing, blade

    Recommendation System for Vocational Major Streaming by C4.5 Algorithm

    Full text link
    This study was aimed at presenting decision tree model using C4.5 algorithm in developing a major selection system for vocational schools. The study was reseach and development using questionnaires and documentation as data collection instruments. The input variables were: interest, academic talent, National Exam score, and gender. The target variable was choice of majors. Decision trees were used to analyze the data from grade 10 of vocational schools Batang in District. The C4.5 Algorithm was used to build decision trees in describing the relationship between the input variables and the target variable in the form of patterns. The patterns were used as a guide for the classification of the input variables into the target variable. The data were analyzed by comparing results of the output system and students' highest parallel ranking. Results show that the system is able to provide appropriate recommendations up to 83.33% out of the 48 tested dataSISTEM REKOMENDASI PENJURUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DENGAN ALGORITMA C4.5Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan model decision tree dengan algoritma C4.5 dalam mengembangkan sistem rekomendasi pemilihan jurusan untuk calon siswa baru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Pendekatan yang digunakan adalah research and development (R&D). Pengumpulan data dilakukan dengan teknik angket dan studi dokumentasi. Variabel input yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: minat, bakat akademik, nilai ujian nasional, dan jenis kelamin. Pilihan jurusan menjadi variabel target. Decision tree digunakan dalam menganalisis data siswa kelas 10 SMK se-Kecamatan Batang. Algoritma C4.5 digunakan untuk membangun decision tree yang menggambarkan hubungan antara variabel input dengan variabel target dalam bentuk pola. Pola tersebut digunakan sebagai aturan untuk proses klasifikasi variabel input ke dalam variabel target. Data penelitian dianalisis dengan cara membandingkan hasil output system dengan data siswa kelas 10 dengan tiga besar ranking paralel sebagai data uji. Hasil uji sistem menunjukkan bahwa sistem dapat memberikan rekomendasi yang tepat sebesar 83,33% dari 48 data uj

    MODEL VISUAL AUDITORY KINESTHETIC (VAK) SEBAGAI ALTERNATIF MENINGKATKAN TEKNIK DASAR PASSING BOLABASKET

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model Visual Auditory Kinesthetic (VAK) memberikan dampak positif pada peningkatan teknik dasar passing bolabasket. Penelitian eksperimen digunakan dalam penelitian ini, dengan menggunakan desain penelitian one-group pretest-posttest design. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini yaitu rubrik penilaian passing. Perlakuan diberikan sebanyak 12 kali berikut pre-test dan post test. Sampel penelitian berjumlah 34 orang siswa laki-laki. Teknik analisis data yang digunakan yakni uji normalitas dan uji hipotesis menggunakan paired sample test dengan bantuan sistem perangkat lunak statistik yaitu program SPSS 21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa data berdistribusi normal dengan nilai signifikansi 0,133 > 0,05. Sedangkan uji hipotesis dengan taraf signifikansi 5%, menunjukkan bahwa hasil uji paired sample test 0,000 < 0,05, artinya model VAK memberikan dampak positif dalam meningkatkan teknik dasar passing permainan bolabasket. Keterbatasan penelitian ini adalah belum dapat menggambarkan pada sampel dengan skala besar, model VAK juga berlaku pada siswa yang memiliki tingkat intelegensi tinggi dan belum tentu berlaku pada siswa dengan intelegensi rendah. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya adalah dengan menguji efektivitas dari model VAK dalam jumlah sampel yang besar dan tingkat intelegensi yang kurang bahkan rendah

    ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN PARIWISATA DI KECAMATAN TEGALDLIMO, KABUPATEN BANYUWANGI

    Get PDF
    Kabupaten Banyuwangi memiliki potensi wisata yang dapat dikembangkan, salah satu dari potensi yang ada di Kabupaten Banyuwangi ini adalah kawasan pariwisata yang ada di Kecamatan Tegaldlimo. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan arahan pengembangan kawasan pariwisata di Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi. Penelitian ini melalui tiga tahap analisa. Tahap pertama mengunakan analisa Theoritical Deskriptif untuk mengidentifikasi faktor yang menyebabkan tidak berkembangnya Kawasan Pariwisata di Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi. Tahap kedua menggunakan teknik analisa Skala Linkert dan Confirmatory Factor Analysis untuk menganalisa faktor penyebab tidak berkembangnya kawasan pariwisata di Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi. Tahap ketiga menggunakan teknik analisa Delphy untuk menentukan arahan pengembangan kawasan pariwisata di Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi. Hasil penelitian ini berupa arahan pengembangan kawasan pariwisata di Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi, yang dititik beratkan pada faktor-faktor penyebab tidak berkembangnya kawasan pariwisata di Kecamatan Tegaldlimo berdasarkan komparasi antara kondisi eksisting dengan preferensi dari wisatawan yang datang ke kawasan pariwisata. Hasil wawancara denga stakeholder yang berpengaruh pada penentuan arahan pengembangan juga menjadi acuan dalam penentuan arahan pengembangan kawasan pariwisata. ========== Banyuwangi Regency has tourism potencies that could be expanded, one of the tourism potencies in Banyuwangi Regency is the area of tourism which located in Tegaldlimo Sub-District. The purpose of this research is to determine the policies of tourism development area in Tegaldlimo Sub-district, Banyuwangi Regency. This research uses three steps of analysis. The first step uses Theoretical Descriptive analysis in order to identify the factors that could cause the improvement of tourism area in the Tegaldlimo Sub-District, Banyuwangi Regency. The second step uses Linkert Scale and Confirmatory Factor Analysis in order to identify and analyzes the factor which impeding and deteriorating the development of area of tourism in Tegaldlimo Sub-District, Banyuwangi Regency. The last step uses the Delphy analysis in order to determine the advanced policies of tourism development area in Tegaldlimo Sub-District, Banyuwangi Regency. The result of this research are several policies for the development of the tourism area in Tegaldlimo Sub-District, Banyuwangi Regency, which put emphasis in certain factors causing deteriorated tourism area in Tegaldlimo Sub-District, Bayuwangi Regency, based upon the comparison among the existing condition by means of preferences from the visitors who come to the tourism area. The interview outcomes with take effect to both determine the policies and become the references in order to establish the development of tourism area
    corecore