40 research outputs found

    HUBUNGAN PENGETAHUAN VULVA HYGIENE DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA WANITA USIA SUBUR DI DESA TABANG KECAMATAN KOTAMOBAGU SELATAN

    Get PDF
    Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan dalam segala hal yang berhubungan dengan sistem reproduksi dan fungsi-fungsinya serta prosesnya. Faktor penyebab keputihan dipicu karena adanya virus, bakteri, kuman dan aktivitas yang terlalu lelah, hormonal, dan pada vulva hygiene. Banyak wanita Indonesia yang tidak tahu tentang keputihan (Flour Albus), sehingga mereka menganggap sebagai hal yang umum dan kurang penting. Padahal keputihan patologis yang tidak segera ditangani mengakibatkan kemandulan 15% pada usia 30-34 tahun, meningkat 30% pada usia 35-39 tahun, dan 64% pada usia 40-45 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan pengetahuan vulva hygiene dengan kejadian keputihan pada wanita usia subur di Desa Tabang Kecamatan Kotamobagu Selatan. Penelitian observasional dengan desain cross sectional,  populasi 100, sampel 80, teknik purposive sampling, variabel penelitian ini yaitu pengetahuan vulva hygiene dan kejadian keputihan pada wanita usia subur, pengumpulan data menggunakan kuesioner, analisis yang digunakan yaitu analisis univariat dan bivariat menggunakan uji rank spearman. diperoleh angka signifikan atau angka probabilitas (0,000) jauh lebih rendah standart signifikan dari 0,05 atau (p<a), maka data H0 di tolak dan H1 diterima yang berarti ada hubungan antara pengetahuan vulva hygiene dengan kejadian keputihan pada wanita usia subur. Pengetahuan dan perawatan yang baik merupakan faktor penentu dalam memelihara kesehatan reproduksi

    EVALUASI IMPLEMENTASI PERMENKES NOMOR 72 TAHUN 2016 TERHADAP MANAJEMEN PERENCANAAN, PENGADAAN DAN PENGENDALIAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROVINSI SULAWESI UTARA

    Get PDF
    Rumah Sakit menurut WHO (World Health Organization) yaitu suatu bagian secara menyeluruh (integral) dari organisasi sosial dan medis, yang berfungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna baik kuratif maupun preventif kepada masyarakat. Instalasi Farmasi Rumah Sakit mempunyai peranan penting untuk melakukan pengelolaan obat seperti seleksi, perencanaan, pengadaan, penyimpanan, distribusi dan penggunaan obat. Penelitian ini adalah jenis penelitian observasional menggunakan metode kualitatif yang bertujuan untuk mendapatkan informasi secara lengkap dan mendalam tentang implementasi Permenkes Nomor 72 tahun 2016 terhadap perencanaan, pengadaan dan pengendalian obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Sulawesi Utara.Penelitian ini dilaksanakan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Sulawesi Utara pada bulan Januari – Mei  2023. Pengadaan obat di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Sulut, dilakukan dengan Surat Pesanan (SP) ke Perusahaan Besar Farmasi  (PBF) melalui koordinasi dengan dinas kesehatan. Pengendalian obat sudah mengacu pada Permenkes RI No 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit.Pengendalian obat dilakukan dengan metode Stock Opname, KFT berperan dalam pengendalian baik kuantitas maupun kualitas obat, namun masih terdapat beberapa item obat yang kadaluwarsa

    Analisis Aktivitas Dari Jamur Endofit Yang Terdapat Dalam Tumbuhan Bakau Avicennia Marina Di Tasik Ria Minahasa

    Get PDF
    Endofit dapat diartikan sebagai mikroba yang hidup berkoloni dalam jaringan internal tumbuhan tanpa menyebabkan efek yang merugikan secara langsung pada tumbuhan tersebut. Organisme endofitik memiliki potensi yang sangat besar untuk dieksploitasi dan menghasilkan produk alami baru yang bermanfaat di bidang kedokteran, pertanian, dan industri. Pada sisi yang lain kebutuhan terhadap obat-obatan baru yang membantu umat manusia melawan pelbagai penyakit tidak pernah berhenti, hal ini disebabkan adanya resistensi bakteri, infeksi virus, insidensi infeksi jamur, berbagai jenis tumor, infeksi parasit dan protozoa, di dalam populasi dunia sekarang ini sebagai akibat ketidakmampuan kita untuk mengatasi tidak hanya problematika kesehatan. Indonesia sebagai daerah tropis dengan keanekaragaman hayati yang cukup besar, di lain pihak, perlawanan endofit di ekosistem daerah tropis melawan organisme patogen dan predator cukup besar, sumber daya yang terbatas dan tekanan seleksi alam sangat tinggi. Hal ini menimbulkan kemungkinan besar bahwa endofit di daerah tropis seperti di negara kita merupakan sumber struktur senyawa baru dengan aktivitas biologis yang menarik untuk dikembangkan sebagai bahan obat baru. Penelitian ini merupakan penelitian untuk mencari kandidat obat-obatan baru yang difokuskan pada kandidat bahan obat yang memiliki potensi antibakteri dan antikanker. Tumbuhan bakau Avicennia marina diambil dari Pantai Tasik Ria. Jamur endofit diisolasi hingga diperoleh 2 isolat galur murni Aspergillus sp. dan Acremonium sp. Kedua isolat kemudian diuji aktivitasnya terhadap bakteri patogen Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan menggunakan metode ko-kultivasi. Acremonium sp. memiliki aktivitas antibakteri yang lebih kuat dibandingkan dengan jamur Aspergillus sp. terhadap bakteri S. aureus, sedangkan Aspergillus sp. menunjukkan aktivitas antibakteri yang tinggi terhadap bakteri E. coli

    PENERAPAN SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT X KOTA MANADO DALAM PERENCANAAN KETENAGAAN DAN PERALATAN MEDIK

    Get PDF
    Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) secara fundamental, memainkan peranan yang cukup penting bagi perkembangan organisasi di berbagai sektor, baik sektor pemerintahan, swasta, industri, dan kesehatan. SI/TI diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi organisasi. Pemanfaatan e-Health di instansi pelayanan kesehatan, selain untuk pencatatan data pasien, juga berkaitan dengan aspek standardisasi data, monitoring patient safety, serta beberapa hal yang dapat menunjang pelayanan dan manajemen. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis pengelolaan dan pemanfaatan sistem informasi Rumah Sakit X Kota Manado. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif bersifat investigasi secara mendalam terhadap 3 informan yang dilaksanakan di X Kota Manado pada September 2017 sampai Januari 2018. Sumber data primer diperoleh melalui wawancara mendalam dan observasi lapangan diperoleh dari laporan dokumen yang ada di X Kota Manado. Hasil wawancara disajikan dalam bentuk narasi dan validasi data menggunakan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan dan pengembangan SIRS memberikan kemudahan mengakses sistem terintegrasi dengan hardware. Setiap permintaan data, terpusat langsung ke IT. Pencatatan dan pelaporan akses sistem mengarah satu platform. Rumah Sakit X Manado memiliki GWI yang ditetapkan 1 grup secara terpantau. Kegiatan operasional, pencatatan maupun pengeluaran keuangan menggunakan sistem. Pelaporan keuangan dilakukan bulanan maupun triwulan. Hasil pembinaan dan pengawasan diperoleh keuangan Rumah Sakit X Manado dipegang para pemegang saham. Pengauditan dilakukan sebanyak 3-4 kali setahun. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil penerapan sistem informasi rumah sakit X Manado dalam perencanaan ketenagaan dan peralatan medik sepenuhnya telah dijalankan dengan komputerisasi dan terkontrol dengan baik. Disarankan agar pihak rumah sakit mampu memberikan pemeliharaan dan peningkatan jaminan fasilitas yang menunjang penambahan tenaga kepada Sumber Daya Manusia khususnya terhadap ketenagaan kesehatan yang sesuai kualifikasi dan kompetensi di bidangnya dalam bekerja di rumah sakit dengan selalu memberikan pelayanan terbaik dalam mempercepat akses pencarian data pasien melalui sistem komputerisasi dengan software terbaru yang bisa mencakup semua akses di dalam rumah sakit dan pelatihan. Kata Kunci: Sistem Informasi Kesehatan, Ketenagaan, Peralatan Medik ABSTRACTInformation and Information Technology systems (IS/IT) are fundamentally playing an important role for the development of organizations in various sectors, both government, private, industrial and health sectors. Lately, information technology has developed rapidly in various aspects of people's lives. IS/IT are expected to provide added value to the organization. Utilization of e-Health in health service agencies, in addition to recording patient data, is also related to aspects of data standardization, patient safety monitoring, and several things that can support services and management. This research aim to analyze the management and utilization of the X City Manado information system. This research is a qualitative research that is in-depth investigation to 3 informants at X City of Manado from September 2017 to January 2018. Primary data sources were obtained through in-depth interviews and field observations from document reports in X City of Manado. Data are summarized in matrix form presented in narrative form and data validation using triangulation. The results showed that the management and development of Hospital Information Systems provides easy access to integrated systems with hardware. Every data request, is focused directly on information technology. System access recording and reporting leads to one platform. X Manado has GWI established by one group in a monitored manner. Operational activities, recording and financial expenditure using the system. Financial reporting is done monthly or quarterly. The results of the guidance and supervision obtained by the X in Manado are held by the shareholders. Auditing is carried out 3-4 times a year. The results of this research can be concluded that the results of the application of the X Manado hospital information system in medical planning and medical equipment have been fully computerized and well controlled. It is recommended that the hospital be able to provide maintenance and increase the guarantee of facilities that support the addition of manpower to Human Resources, especially for health personnel who are in accordance with the qualifications and competencies in their fields in working at the hospital by always providing the best service in accelerating access to search for patient data through a computerized system  with the latest software that can cover all hospital access and training. Keywords: Health Information System, Energy, Medical Equipment

    FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMATIAN BAYI DI INDONESIA

    Get PDF
    Latar Belakang: Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) kematian bayi pada tahun 2017 adalah sebesar 24/1.000 KH. Telah terjadi penurunan angka kematian bayi, pada tahun 2017 tetapi belum memenuhi standar angka kematian bayi yang ditentukan (12/1.000 KH). Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab kematian bayi di Indonesia. Metode: Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan rancangan studi cross sectional. Data yang digunakan adalah data sekunder dari SDKI 2017, yang dilakukan di 34 provinsi di Indonesia. Data diolah dan dianalisis secara univariat dan multivariat. Hasil: Berat badan lahir bayi (p = < 0,001), pemeriksaan ANC (p = < 0,001), status pekerjaan ibu (p = 0,048), biaya kesehatan (p = 0,037). Kesimpulan: Berat badan bayi, pemeriksaan ANC, status pekerjaan ibu dan biaya kesehatan berpengaruh dan memiliki hubungan dengan kematian bayi di Indonesia. Kata kunci: Kematian Bayi, IDHS/SDKI ABSTRACTBackground: Based on the results of the Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) infants mortality in 2017 were 24 / 1,000 KH. There had been a decrease on infant mortality, in 2017 but it had not met the specified infant mortality rate (12 / 1,000 KH). This research was conducted to identify the factors that cause infant mortality in Indonesia. Method: This research was a quantitative with cross sectional study design. The data used secondary data that were taken from the 2017 IDHS, conducted in 34 provinces in Indonesia. The data was processed and analyzed by univariate and multivariate. Results: Infant birth weight (p = <0.001), ANC examination (p = <0.001), maternal employment status (p = 0.048), health costs (p = 0.037). Conclusion: Infant weight, ANC examination, maternal employment status and health costs were influential and had a relationship with infant mortality in Indonesia. Keywords:  Infant Mortality, IDHS/SDK

    UJI EFEK ANTIBAKTERI JAMUR ENDOFIT PADA TUMBUHAN SEREH (Cymbopogon citratus) PADA BAKTERI UJI Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli

    Get PDF
    ABSTRACT Endophytic fungi are fungi that live in plant tissues and do not harm these plants. Endophytic fungi can produce compounds that have the potential as antibacterial. This study aimed to examine the antibacterial effects of endophytic fungi isolated from the lemongrass (Cymbopogon citratus) against Staphylococcus aureus and Escherichia coli bacteria. Lemongrass is used to inhibit or kill pathogenic bacteria because it contains essential oils that function as an antifungal and antibacterial against several pathogenic bacteria such as Staphylococcus aureus and Escherichia coli. The laboratory experiment method tested the antibacterial activity of endophytic fungi isolates obtained from lemongrass (Cymbopogon citratus) against Staphylococcus aureus and Escherichia coli using hole / well method. From the results of the study, four endophytic fungi were isolated from the roots and leaves of lemongrass (Cymbopogon citratus). Antibacterial results showed that endophytic fungi extract isolated from lemongrass plants was more effective in inhibiting Staphylococcus aureus compared to Escherichia coli bacteria. In Staphylococcus aureus bacteria the average inhibitory value is 5-9 mm while in Escherichia coli bacteria the average inhibitory value is only 3 mm. Endophytic fungi from lemongrass roots have a better antibacterial effect compared to endophytic fungi from lemongrass leaves. Conclusion, endophytic fungi isolated from the roots and leaves of lemongrass (Cymbopogon citratus) have an antibacterial effect on the growth of S. aureus bacteria and are not effective against E. coli bacteria. This endophytic fungus isolate is more active against Gram positive (+) bacteria and less active against Gram negative (-) bacteria. Keywords: Lemongrass plants, Endophytic Fungi, Antibacterial Activity, Staphylococcus aureus,  Escherichia coli. ABSTRAK Jamur endofit ialah jamur yang hidup di dalam jaringan tumbuhan dan tidak membahayakan tumbuhan tersebut. Jamur endofit dapat menghasilkan senyawa yang berpotensi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek antibakteri jamur endofit yang diisolasi dari akar,batang dan daun tumbuhan sereh (Cymbopogon citratus)  terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Sereh digunakan untuk menghambat atau membunuh bakteri patogen karena mengandung minyak atsiri yang berfungsi sebagai antijamur dan antibakteri terhadap beberapa bakteri patogen seperti Staphylococcus aureus dan  Escherichia coli.  Metode penelitian secara eksperimen laboratorium menguji aktivitas antibakteri dari isolat jamur endofit  yang diperoleh dari tumbuhan sereh (Cymbopogon citratus) pada bakteri Staphylococcus Aureus dan Escherichia Coli menggunakan metode lubang/sumuran. Dari hasil penelitan diperoleh empat jenis jamur endofit yang diisolasi dari akar dan daun  tumbuhan sereh (Cymbopogon citratus).  Hasil penelitian antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak jamur endofit yang diisolasi dari tumbuhan sereh lebih efektif menghambat  bakteri Staphylococcus aureus dibandingkan dengan bakteri Escherichia coli. Pada bakteri  Staphylococcus aureus nilai rata-rata daya hambat yaitu 5-9 mm sedangkan pada bakteri Escherichia coli nilai rata-rata daya hambat yaitu hanya 3 mm. Jamur endofit dari akar sereh memiliki efek antibakteri yang lebih baik dibandingkan dengan jamur endofit dari daun sereh. Kesimpulan, Jamur endofit yang diisolasi dari akar  dan daun sereh (Cymbopogon citratus) memiliki efek antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri S. aureus dan tidak efektiv terhadap bakteri E. coli. Isolat jamur endofit ini lebih aktif pada bakteri Gram positif (+) dan kurang  aktif pada bakteri negatif (-). Kata Kunci : Tumbuhan Sereh, Jamur Endofit, Aktivitas Antibakteri, Staphylococcus aureus, Escherichia col

    THE RELATIONSHIP BETWEEN SMOKING BEHAVIOR AND HEALTH QUALITY OF LIFE FOR MIDDLE AND HIGH SCHOOL STUDENTS IN TOMOHON CITY

    Get PDF
    Abstrak Perokok remaja memiliki dampak yang signifikan terhadap aspek kehidupan fisik, psikologis, sosial, dan lingkungan. Perlu digarisbawahi bahwa salah satu kematian remaja disebabkan oleh rokok. Hal ini memerlukan perhatian para pemangku kepentingan, khususnya pemerintah, untuk mencegah dan mensosialisasikan remaja merokok. Metode  ini merupakan penelitian potong lintang dengan pendekatan kuantitatif. Pelaksanaan penelitian pada bulan Oktober sampai Desember 2021. Pengambilan sampel menggunakan multistage random sampling sebanyak 406 siswa SMP dan SMA di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, dipilih secara acak. Data dianalisis menggunakan uji Chi-square. Siswa merokok sebanyak 15,9 persen, sedangkan 84,1 persen tidak. Uji dua variabel menunjukkan hubungan yang bermakna secara statistik antara perilaku merokok dengan kualitas hidup kesehatan pada domain fisik (ρ = 0,005), domain psikologis (ρ = 0,026), dan domain sosial (ρ = 0,000), tetapi tidak pada domain lingkungan. domain (ρ = 0,021). Ringkasnya, keluarga dan lingkungan sosial memainkan peran penting dalam pengurangan perokok remaja di Kota Tomohon, Sulawesi Utara. Kata kunci: Perilaku merokok, kualitas hidup kesehatan   Abstract Adolescent smokers have a significant impact on aspects of physical, psychological, social, and environmental life. It should be underlined that one of the causes of the deaths of adolescents is smoking. This requires the attention of stakeholders, especially the government, to prevent and socialize youth smoking. This method is a cross-sectional study with a quantitative approach. The research was carried out from October to December 2021. Multistage random sampling of as many as 406 junior and senior high school students in Tomohon City, North Sulawesi, was selected randomly. Data analysis using the Chi-square test. Students smoked as much as 15.9 percent, while 84.1 percent did not. The two-variable test showed a statistically significant relationship between smoking behavior and quality of life in the domain (ρ = 0.005), psychological domain (ρ = 0.026), and the social domain (ρ = 0.000), but not in the environmental domain. domain (ρ = 0.021). In summary, family and the social environment play an important role in reducing adolescent smoking in Tomohon City, North Sulawesi

    ANALISIS HEALTH BELIEF MODEL DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS GOGAGOMAN KOTAMOBAGU

    Get PDF
    Permasalahan global mengenai kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja terkait tenaga kesehatan yang tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) merupakan isu serius yang memerlukan perhatian mendalam. Studi oleh International Labour Organization (ILO) mencatat bahwa setiap tahunnya terdapat sekitar 2,8 juta kecelakaan kerja yang mengakibatkan cedera parah bagi tenaga kesehatan di seluruh dunia (World Health Organization, 2020). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kepatuhan  penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) berdasarkan teori Health Belief Model (HBM) pada tenaga kesehatan  di Puskesmas  Gogagoman Kotamobagu. Metode penelitian yang digunakan  metode kualitatif  dengan jumlah informan 5 orang. Hasil penelitian  ini menunjukkan bahwa  mayoritas informan  telah menggunakan  Alat Pelindung Diri (APD) dan memiliki pandangan positif tentang penggunaan APD dan merasa bahwa APD memberikan manfaat yang signifikan dalam melindungi kesehatan mereka  dan pasien. Selain itu informan juga menyadari risiko dan bahaya ketika tidak menggunakan APD dalam situasi kerja sehari – hari namun ketersediaan stok  APD yang terbatas dan  kondisi lingkungan kerja yang mempengaruhi kepatuhan mereka.Saran bagi tenaga kesehatan di Puskesmas Gogagoman, agar bisa meningkatkan kepatuhan dalam penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) agar bisa melindungi diri sendiri dan pasien  dari risiko dan bahaya tidak menggunakan APD serta pihak puskesmas bisa menyediakan stok APD sesuai dengan ukuran dari  tenaga kesehatan di Puskesmas

    Uji Efek Analgesik Ekstrak Etanol Daun Gedi (Abelmoschus Manihot (L.) Medik) Pada Mencit (Mus Musculus)

    Full text link
    : The objectives of the research were to find out the analgesic effect of giving Gedi (Abelmoschus manihot (L.) Medik) leaf ethanol extract orally on the number of writhing after thermal pain induction of mice. This research using 15 mice which is divided into 5 groups consisted of 1 negative control group given by the aquades, 1 positive control group given by the tramadol, and 3 experiment groups. Experiment group given by Gedi (Abelmoschus manihot (L.) Medik) leaf ethanol extract with the doses which different each other, that is 30 mg/30 g BW, 60 mg/30 g BW and 120 mg/30 g BW. Thermal pain induction was done by placing the mice on hot plate constant temperature of 550C. The mice gave respond in the way of lick its foot or even jumping. The data was collected using table, graphic and analyzed using one direction ANOVA model and it was continued with LSD test to find out the difference every treatment group. The result of analysis showed that gedi's leaf ethanol extract have the analgesic effect and the maximum effect presented at gedi leaf ethanol extract dosage 60 mg/30 g BW
    corecore