18 research outputs found
Perdagangan Cakar di Makassar (1980-2011)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang perdagangan cakar di Makassar, perkembangan perdagangan cakar dari tahun 1980 sampai tahun 2011 dan implikasi sosial ekonomi perdagangan cakar terhadap masyarakat Makassar.
Metode yang digunakan adalah metode penelitian sejarah yang bersifat deskriptif analisis. Adapun tahapan kerja yaitu melalui tahapan: heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perdagangan cakar di Makassar dilatar belakangi oleh orang-orang Bugis yang melakukan perantauan. Mereka melihat adanya peluang mendapatkan keuntungan dengan membawa barang dagangan berupa cakar (pakaian bekas) yang dibeli dari perantauan yang kemudian mencoba diperjualbelikan kembali ke kota atau tempat masing-masing perantau. Selain itu cakar diminati oleh masyarakat karena kemampuan mereka membeli cakar, dengan harganya yang relatif murah dan memiliki kualitas yang cukup bagus. Sejak masuknya perdagangan cakar di Makassar pada tahun 1980 telah mengalami perkembangan, dimana pusat dan tempat penjualan cakar telah tersebar di beberapa tempat penjualan cakar seperti Pasar Toddopuli, Sentral cakar ratulangi, Pasar Maricaya, Pasar Mandai, Pasar Daya, Pasar Terong, Daimaru Departemen store, bursa cakar Borong serta tersebar di lods-lods di jalan Hertasning.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan perdagangan cakar di Makassar telah berimplikasi secara sosial dan ekonomi terhadap masyarakat. Implikasi sosial yang berdampak positif terhadap masyarakat yaitu memperluas lapangan kerja sektor informal, mendorong peningkatan pendapatan bagi pedagang kecil dan membantu pemenuhan kebutuhan sandang bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah. Dampak negatifnya yaitu menurunnya pemasaran pakaian jadi. Sedangkan implikasi ekonomi berdampak pada pedagang cakar dan pembeli/konsumen
Perdagangan Cakar di Makassar (1980-2011)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang perdagangan cakar di Makassar, perkembangan perdagangan cakar dari tahun 1980 sampai tahun 2011 dan implikasi sosial ekonomi perdagangan cakar terhadap masyarakat Makassar.
Metode yang digunakan adalah metode penelitian sejarah yang bersifat deskriptif analisis. Adapun tahapan kerja yaitu melalui tahapan: heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perdagangan cakar di Makassar dilatar belakangi oleh orang-orang Bugis yang melakukan perantauan. Mereka melihat adanya peluang mendapatkan keuntungan dengan membawa barang dagangan berupa cakar (pakaian bekas) yang dibeli dari perantauan yang kemudian mencoba diperjualbelikan kembali ke kota atau tempat masing-masing perantau. Selain itu cakar diminati oleh masyarakat karena kemampuan mereka membeli cakar, dengan harganya yang relatif murah dan memiliki kualitas yang cukup bagus. Sejak masuknya perdagangan cakar di Makassar pada tahun 1980 telah mengalami perkembangan, dimana pusat dan tempat penjualan cakar telah tersebar di beberapa tempat penjualan cakar seperti Pasar Toddopuli, Sentral cakar ratulangi, Pasar Maricaya, Pasar Mandai, Pasar Daya, Pasar Terong, Daimaru Departemen store, bursa cakar Borong serta tersebar di lods-lods di jalan Hertasning.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan perdagangan cakar di Makassar telah berimplikasi secara sosial dan ekonomi terhadap masyarakat. Implikasi sosial yang berdampak positif terhadap masyarakat yaitu memperluas lapangan kerja sektor informal, mendorong peningkatan pendapatan bagi pedagang kecil dan membantu pemenuhan kebutuhan sandang bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah. Dampak negatifnya yaitu menurunnya pemasaran pakaian jadi. Sedangkan implikasi ekonomi berdampak pada pedagang cakar dan pembeli/konsumen
PLAYLIST CHOICE WITH FACE EXPRESSION RECOGNIZE USING NEURAL NETWORK BACKPROPAGATION
Pada Proyek Akhir ini dilakukan pengenalan ekspresi wajah yang diaplikasikan sebagai indikator untuk menjalankan playlist musik. Dimana sistem pengenalan ekspresi wajah berasal dari inputan data seseorang saat itu yang diambil secara offline , dengan posisi terdekat dengan kamera, dimana posisi wajah tidak boleh miring Prosesnya adalah dengan pengambilan citra wajah secara offline yang dikenali
dengan kombinasi warna, dan mengekstrak fitur penting dari wajah berdasarkan lokasi alis , mata dan bentuk mulut kemudian mengenali ekspresi wajah pengguna menggunakan neural network (JST). Hasil pengenalan ekspresi wajah secara otomatis akan diindikasikan dengan menjalankan playlist musik , sehingga musik akan berubah mengikuti
perubahan ekspresi wajah seseorang .
Keyword : ekspresi wajah , neural network, backpropagation, neural network backpropagation, playlist music indicator usingn face expression recognition
HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DAN MASA KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG MEDIKAL BEDAH RUMAH SAKIT MITRA KELUARGA SURABAYA
Latar belakang : Kinerja Perawat sebagai konsekuensi tuntutan masyarakat
kebutuhan akan pelayanan prima atau pelayanan yang bermutu tinggi. Hasil
observasi di Rumah Sakit Mitra Keluarga Surabaya perawat berkinerja cukup
sebanyak 60 (95,2%) perawat, namun hal ini bukan merupakan tujuan akhir
karena seharusnya kinerja yang baik dengan nilai > 4, untuk itu perlu kiranya
rumah sakit memfokuskan terhadap penilaian kinerja perawat. Penelitian ini
bertujuan mengetahui hubungan kepemimpinan dan masa kerja dengan kinerja
perawat di Ruang Medikal Bedah Rumah Sakit Mitra Keluarga Surabaya
Metode : Jenis penelitian analitik korelasional tehnik crossectional. Populasi 63
perawat dengan sampel 54 perawat, tehnik simple random sampling. Independen
kepemimpinan dan masa kerja, dependent kinerja perawat. Instrumen
menggunakan kuesioner, uji statistik korelasi rank spearman
Hasil : Perawat hampir seluruhnya berkepemimpinan yang efektif sebanyak 48
(88,9%) perawat, perawat sebagian besar kinerja cukup yaitu sebanyak 40
perawat (74,1%) di Ruang Medikal Bedah Rumah Sakit Mitra Keluarga
Surabaya. Analisis Korelasi rank spearman = 0,039 dan 0,025 < α (0,05)
Kesimpulan : Ada hubungan Kepemimpinan dan Masa Kerja dengan Kinerja
Perawat di Ruang Medikal Bedah Rumah Sakit Mitra Keluarga Surabay
LAPORAN PENELITIAN_KEBIJAKAN PENERAPAN PRINSIP NON REFOULEMENT DALAM RANGKA PENANGANAN PENGUNGSI LUAR NEGERI DI INDONESIA
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATOLOGI PADA Ny.”U” USIA 26 TAHUN G2P0A1 USIA KEHAMILAN 28 MINGGU DENGAN LETAK LINTANG DAN RIWAYAT ABORTUS IMMINENS DI RUMAH SAKIT PRATAMA KOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Latar Belakang: Angka Kematian Ibu di Indonesia tahun 2015 sebesar 305 per
100.000 kelahiran hidup. Di Indonesia kejadian abortus diperkirakan mencapai
4,2 juta adalah 10-15% dari 6 juta kehamilan setiap tahunnya atau 600-900 ribu
orang. Di Rumah Sakit Pratama pada tahun 2018 memiliki angka kejadian letak
lintang sebanyak 30 kasus.
Tujuan: Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan-permasalahan
pada ibu hamil dengan letak lintang dan riwayat abortus imminens dan
memberikan asuhan kebidanan di Rumah Sakit Pratama Yogyakarta dan
menentukan apakah ada kesenjangan antara teori dan kasus yang ada di lahan.
Metode: Laporan studi kasus ini menggunakan metode deskriptif. Pengumpulan
data dilakukan dengan wawancara, pemeriksaan fisik, observasi langsung pada
pasien dan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan langkah Varney serta
catatan perkembangan menggunakan metode SOAP.
Hasil dan Pembahasan: Setelah dilakukan asuhan dengan menyeluruh serta
memberikan dukungan kepada ibu maka ibu sudah tidak mencemaskan
kehamilannya dan setelah melakukan cara posisi knee chest selama 5 minggu
didapatkan hasil perubahan letak janin yaitu dari letak melintang menjadi
presentasi kepala.
Kesimpulan: Peran petugas kesehatan dalam upaya mendukung kesehatan ibu
hamil letak lintang dengan cara dapat mengoptimalkan dalam melakukan asuhan
kebidanan komprehensif dengan manajemen Varney dan SOAP serta tidak ada
kesenjangan antara teori dan praktek di lapangan.
Kata Kunci: Asuhan Kebidanan Ibu Hamil dengan Letak Lintang dan Riwayat
Abortus Imminens
PHYTOCHEMICAL TEST AND ANTIOXIDANT ACTIVITY TEST OF n-HEXANE FRACTION EXTRACT, ETHYL ACETATE AND REMAINED ETHANOL FROM LEAF OF SUNGKAI (Peronema canescens Jack.) USING DPPH METHOD
Research on phytochemical test and antioxidant activity on sungkai leaf extract (Peronema Canescens Jack.) using DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl). Phytochemical test result showed that secondary metabolites in crude extracts were alkaloids, flavonoids, phenolics, triterpenoids, steroids and saponins, secondary metabolites in n-hexane were flavonoids, triterpenoids and steroids, secondary metabolites ethyl acetate were alkaloids, triterpenoids and steroids and secondary metabolites in residual ethanol is alkaloids, flavonoids, phenolics and steroids. The IC50 values obtained in each crude extract, n-hexane, ethyl acetate and ethanol residue respectively: 29.549 ppm; 607.475 ppm; 12.986 ppm; 15.766 ppm. The highest level of antioxidant activity is in ethyl acetate fractions. Charaterization results with GC-MS obtained by alkanes, alkenes, alcohols and fatty acids.Research on phytochemical test and antioxidant activity on sungkai leaf extract (Peronema Canescens Jack.) using DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl). Phytochemical test result showed that secondary metabolites in crude extracts were alkaloids, flavonoids, phenolics, triterpenoids, steroids and saponins, secondary metabolites in n-hexane were flavonoids, triterpenoids and steroids, secondary metabolites ethyl acetate were alkaloids, triterpenoids and steroids and secondary metabolites in residual ethanol is alkaloids, flavonoids, phenolics and steroids. The IC50 values obtained in each crude extract, n-hexane, ethyl acetate and ethanol residue respectively: 29.549 ppm; 607.475 ppm; 12.986 ppm; 15.766 ppm. The highest level of antioxidant activity is in ethyl acetate fractions. Charaterization results with GC-MS obtained by alkanes, alkenes, alcohols and fatty acids
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) perbedaan pengaruh media pembelajaran terhadap keterampilan menyimak cerita pendek pada siswa yang dibelajarkan dengan media audio visual dan media audio; 2) perbedaan pengaruh motivasi belajar terhadap keterampilan menyimak cerita pendek pada siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dan motivasi belajar rendah; 3) interaksi antara media pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap keterampilan menyimak cerita pendek. Penelitian ini menggunakan metode ekperimen semu desain faktorial 2x2. Berdasarkan analisis data disimpulkan bahwa (1) H0A ditolak, FA > F0,05;1;30; (2) H0B ditolak, FB > F0,05;1;30; (3) H0AB ditolak, FAB > F0,05;1;30
Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Jambu Monyet (Anacardium occidentale L.) Dan Siprofloksasin Terhadap Shigella sonnei Dan Escherichia coli
Bakteri penyebab timbulnya infeksi dapat bersifat resisten terhadap antibiotik. Salah satu alternatif untuk menghindari resistensi tersebut adalah dengan mengkombinasikan antibiotik dengan tumbuhan alam yang berkhasiat sebagai antibakteri. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa daun jambu monyet (Anacardium occidentale L.) mengandung senyawa fenol dan minyak atsiri sebagai antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri kombinasi ekstrak etanol daun jambu monyet dan siprofloksasin terhadap Shigella sonnei dan Escherichia coli. Ekstraksi daun jambu monyet menggunakan penyari etanol 96% dengan metode maserasi. Uji aktivitas antibakteri kombinasi dilakukan dengan metode difusi disk. Kadar ekstrak etanol yang digunakan untuk uji terhadap bakteri Shigella sonnei adalah 20% dan untuk bakteri Escherichia coli adalah 15%. Kadar siprofloksasin untuk uji terhadap bakteri Shigella sonnei dan Escherichia coli
adalah 0,001%. Seri konsentrasi kombinasi yang digunakan yaitu ekstrak etanol daun jambu monyet : siprofloksasin = 25:75; 50:50; dan 75:25. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol pada konsentrasi 5%; 10%; 15%; dan 20% memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Shigella
sonnei dengan zona hambat sebesar 10 mm; 12 mm; 14 mm; dan 15,5mm. Sedangkan terhadap bakteri Escherichia coli memiliki zona hambat sebesar 11,5 mm; 12 mm; 15 mm; dan 15,5 mm. Setelah ekstrak etanol daun jambu monyet
dan siprofloksasin dikombinasikan, zona hambat kombinasi lebih kecil daripada zona hambat penggunaan tunggal antibiotik siprofloksasin maupun ekstrak etanol daun jambu monyet. Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa
ekstrak etanol daun jambu monyet memiliki aktivitas antibakteri terhadap Shigella sonnei dan Escherichia coli. Namun kombinasi ekstrak etanol daun jambu monyet dan siprofloksasin mempunyai efek tidak sinergis terhadap Shigella sonnei dan Escherichia coli
PENGEMBANGAN MEDIA CAI PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENGETAHUI HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TAV SMK NEGERI 3 SURABAYA
Media pembelajaran berfungsi sebagai alat bantu untuk mentransfer informasi yang akan disampaikan oleh guru kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran CAI agar siswa lebih mudah dalam belajar. Pengembangan media ini dilakukan dengan menggunakan model pengembangan ADDIE yang dikembangkan oleh Branch. Model pengembangan ADDIE melalui lima tahap yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Penelitian ini juga bertujuan untuk mendekripsikan validitas, keefektifan, dan kepraktisan media yang dikembangkan. Subyek penelitian pada penelitian ini adalah siswa kelas X TAV 2 dan siswa kelas X TAV 3 jurusan Teknik Audio Video SMK Negeri 3 Surabaya. Desain penelitian untuk penelitian ini yaitu menggunakan pretest-posttest control group design dan menggunakan model pembelajaran langsung.
Hasil penelitian ini yaitu media pembelajaran CAI yang dinyatakan layak digunakan. Media tersebut dikatakan layak digunakan setelah melalui tahap validasi RPP, butir soal, media, dan materi yang masing-masing mendapatkan nilai rata-rata sebesar 4,13, 4,03, 4,18, dan 4,15. Hasil ketuntasan belajar klasikal kelas eksperimen mengalami peningkatan sebanyak 52% setelah menggunakan media pembelajaran CAI. Keterlaksanaan pembelajaran dinyatakan efektif dengan rata-rata persentase selama 3 pertemuan sebesar 80,30%. Dengan data tersebut syarat media untuk dikatakan efektif telah terpenuhi. Selanjutnya, respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan media pembelajaran CAI mendapatkan persentase sebesar 82%, sehingga kepraktisan pada penelitian ini tercapai.
Kata-kata kunci: pengembangan media, validitas, kepraktisan, keefektifan