793 research outputs found

    PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI SEPATU DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) (STUDI KASUS DI PT.X)

    Get PDF
    Dampak dari perdagangan bebas begitu terasa dalam bidang perindustrian, hal inilah yang mendorong beberapa perusahaan saling berlomba untuk berusaha memenangkan pasar atau paling tidak mempertahankan posisinya agar dapat terus aktif dalam menjalankan usahanya keunggulan kompetitif yang mencakup kualitas, waktu, biaya dan inovasi harus dimiliki oleh setiap perusahaan yang ingin bersaing dalam memperebutkan pangsa pasar. faktor biaya merupakan tolak ukur keberhasilan dalam hal persaingan antara industri besar maupun kecil hal ini dapat dijelaskan bahwa biasanya konsumen cenderung membandingkan produk serupa lainnya berdasarkan harga produk dan di lain pihak perusahaan tidak akan kesulitan untuk berproduksi sesuai dengan kualitas dan waktu yang diinginkan. PT. X merupakan perusahaan yang memproduksi produk sepatu, bentuk proses produksi di dalam PT. X dijalankan secara kontinyu dimana dalam menentukan harga pokok produknya masih menggunakan sistem konvensional, yaitu membebankan biaya pada pemakaian bahan baku dan pemakaian tenaga kerja langsung pada produk, ditambah biaya overhead, kemudian dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan penentuan harga pokok dengan menggunakan sistem konvensional memberikan hasil yang kurang akurat, oleh karena itu sangat mungkin untuk dilakukan perhitungan dengan menggunakan metode Activity Based Costing (ABC). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penetapan harga pokok produksi dengan menggunakan metode Activity Based Costing pada kenyataannya lebih akurat dan jelas dari pada biaya konvensional (tradisional). Kesalahan dalam melakukan perhitungan harga pokok produksi akan memberikan dampak negatif bagi perusahaan. Untuk produk yang overcosting akan menyebabkan produk kalah bersaing dalam masalah harga di pasaran dengan produk yang sejenis dari perusahaan lain, sehingga permintaan semakin kecil dan susah untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Pada produk yang undercosting akan menyebabkan perusahaan merugi karena harga pokok produksinya lebih rendah dari harga pokok produksi yang sebenarnya. Hal ini akan mengurangi laba yang akan diperoleh oleh produk tersebut

    ANALISA YURIDIS AKIBAT HUKUM PERKAWINAN CAMPURAN TERHADAP HAK ANAK PADA KEPEMILIKAN TANAH DI KOTA BLITAR

    Get PDF
     Kepemilikan tanah pada anak dan pasangan perkawinan campuran sering kali menjadi masalah tersendiri. Pada kepemilikan tanah perkawinan campuran di Indonesia bermasalah karena tidak ada perjanjian perkawinan yang memisahkan harta antara Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing. Kota Blitar menjadi kota terbanyak nomor dua penyumbang Pekerja Migran Indonesia menjadi salah satu alasan banyaknya perkawinan campuran yang terjadi di Kota Blitar.Ada dua rumusan masalah dalam penelitian ini: Pertama, Bagaimana status kepemilikan tanah bagi anak dalam perkawinan campuran di Kota Blitar, Kedua, Bagaimana akibat hukum perkawinan campuran dalam kepemilikan tanah di Kota Blitar. Penelitian ini merupakan jenis penelitian hukum empiris dengan pendekatan yuridis sosiologis dan pendekatan konseptual. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, data sekunder dan data tersier. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi.Kesimpulan yang bisa diambil dalam penelitian ini adalah hak atas tanah bagi anak dalam perkawinan campuran bisa dimiliki denga hak milik jika anak tersebut telah terdaftar dalam sistem indonesia dan sudah memilih menyatakan diri sebagai Warga Negara Indonesia setelah berumur 18 tahun atau sudah menikah dan Warga Negara Asing yang menikah dengan Warga Negara Indonesia hanya boleh memiliki hak pakai atas tanah selama tidak memiliki perjanjian perkawinan.Kata Kunci: Perkawinan Campuran, Hak Milik, Warga Negara Asing Land ownership in children and mixed marriage couples is often a problem in itself. In the ownership of mixed marriage land in Indonesia is problematic because there is no marriage agreement that separates the property between Indonesian citizens and foreign nationals. The city of Blitar became the second largest city contributing Indonesian migrant workers to be one of the reasons for the large number of mixed marriages that occurred in the city of Blitar.There are two formulations of problems in this study: First, How is the status of land ownership for children in mixed marriages in the city of Blitar, Second, How is the effect of mixed marriage law in land ownership in the city of BlitarThis research is a type of empirical legal research with a sociological juridical approach and conceptual approach. The data sources used in this study are primary data, secondary data and tertiary data. Data collection techniques in this research are interviews, observations and documentation.The conclusion that can be drawn in this study is that the right to land for children in mixed marriages can be owned with property rights if the child has been registered in the Indonesian system and has chosen to declare himself as an Indonesian Citizen after the age of 18 years or is married and Foreign Nationals who are married to Indonesian Citizens may only have the right to use the land as long as they do not have a marriage agreement.Keywords: Mixed Marriages, Property Rights, Foreign Citizen

    ANALISA PERFORMA PEMBANGKIT LISTRIK AKIBAT KONSUMSI RUMAH TANGGA DI PKS PTPN IV KEBUN ADOLINA

    Get PDF
    Turbin uap termasuk dalam kelompok pesawat-pesawat konversi energi potensial uap menjadi energi mekanik pada poros turbin uap. Poros turbin uap langsung atau dengan bantuan roda gigi reduksi dihubungkan dengan mekanisme yang digerakkan. Turbin uap dapat digunakan pada berbagai bidang industri, trasportasi, penerangan lampu, serta untuk pembangkit bertenaga listrik. Pada PTPN IV Kebun Adolina, daya per rumah yaitu 900 Watt dan di sekitar PKS kebun Adolina ada 20 rumah staf, jadi total daya yang di alirkan ke perumahan yaitu 900 Watt x 20 = 18.000 Watt. 3 sampel daya yang di alirkan ke listrik pembangkit yaitu sebesar 3.121.600 Watt = 3.121,6 KW dengan ηturbin = 19,86 %, 2.659.880 Watt = 2.659,88 KW dengan ηturbin = 16,89 %, dan 2.649.050 Watt = 2.649,05 KW dengan ηturbin = 20,25

    Daftar Kelas Sistem Informasi

    Get PDF

    PENGARUH PDB, INFLASI, FAR, DAN BOPO TERHADAP TINGKAT NPF PADA BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2016-2019

    Get PDF
    AbstrakBank adalah suatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi antara surplus spending unit dan deficit spending unit. Hal ini tentu menjadikan bank menghadapi risiko dalam kegiatan operasional bank yang dilakukan antara lain NPF. Dua faktor eksternal bank syariah antara lain, yaitu PDB dan Inflasi. Risiko internal berdasarkan kinerja keuangan antara lain, yaitu FAR dan BOPO. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan melakukan analisis empiris dalam penelitian menggunakan data time series dan cross section triwulanan Bank Umum Syariah, dimulai dari Januari 2016 sampai Desember 2019. Sumber data yang digunakan berasal dari publikasi Laporan BPS, Laporan Publikasi Perbankan Syariah, dan SPS OJK. Model yang digunakan sebagai alat analisis adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa PDB dan FAR tidak berpengaruh terhadap NPF, Inflasi dan BOPO berpengaruh terhadap NPF dan semua variabel bebas berpengaruh secara simultan terhadap NPF. Berdasarkan hasil tersebut, Bank Umum Syariah diharapkan melakukan kebijakan preventif dan korektif. Kebijakan tersebut dapat dilaksanakan dengan cara menganalisis setiap pengajuan pembiayaan secara ketat, menerapkan peringatan dan punishment bagi debitur yang wanprestasi, mengupayakan penyelamatan pembiayaan, pengelolaan yang baik dari sisi likuiditas, dan efisiensi operasional

    UJI ANTI JAMUR KOMBUCHA COFFEE (KC) TERHADAP Tricophyton rubrum

    Get PDF
    Penyakit infeksi jamur yang menyebabkan penyakit kulit dan kuku masih banyak dijumpai. Penyakit tersebut disebabkan oleh beberapa jamur salah satunya adalah Tricophyton rubrum. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah perbedaan lama fermentasi kombucha coffee berpengaruh terhadap pertumbuhan Tricophyton rubrum. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FKIP UMS. Metode yang digunakan eksperimen dengan rancangan penelitian menggunakan Rancangan Penelitian Acak Lengkap (RAL) 1 faktor yaitu lama fermentasi kombucha coffee (0,6,12,18 hari) selanjutnya fermentasi antijamur kombucha coffee diujikan ke Tricophyton rubrum. Uji antijamur dilakukan menggunakan metode sumuran yaitu dengan membuat lubang sumuran pada medium nutrien agar yang sudah diinokulasi jamur Tricophyton rubrum, lubang tersebut kemudian diisi dengan kombucha coffee, selanjutnya inkubasi dilakukan selama 24 jam pada suhu 370 C. Potensi antijamur ditunjukkan dengan terbentuknya zona hambat di sekitar lubang sumuran. Hasil dari uji antijamur kombucha coffee terhadap Tricophyton rubrum didapat kombucha coffee dengan fermentasi 12 dan 18 berpotensi antijamur dengan diameter zona hambat 7,7 mm dan 15,7 mm. Kombucha coffee dengan fermentasi 0 dan 6 hari tidak mempunyai potensi antijamur karena tidak terbentuk zona hambat di sekitar lubang sumuran. Dapat disimpulkan bahwa kombucha coffee berpotensi sebagai antijamur terhadap Tricophyton rubrum

    Isolasi Dan Karakterisasi Senyawa Flavonoid Dari Kulit Akar Tumbuhan Sukun Artocarpus Altilis (Parkinson) Fosberg

    Get PDF
    Isolation of flavonoid compounds from Plants Roots Leather Breadfruit (Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg) that grow in the village of Banjar District State Tanggamus Wonosobo regency of Lampung Province has been conducted. Isolation of flavonoid compounds is done by maceration method using the solvent ethyl acetate. Stages of purification of samples carried out by chromatographic methods include vacuum liquid chromatography (VLC), thin layer chromatography (TLC), gravity column chromatography (GCC), and flash chromatography. As for the characterization of flavonoid compounds used infrared spectroscopy (IR), ultaviolet-visible spectroscopy (UV-Vis), nuclear magnetic resonance spectroscopy (NMR), and test the melting point. Based on the  results  of research that has been done, pure flavonoid compounds obtained amorphous form of yellow crystals with a melting point of 247,5-249 0C. Based on the analysis of ultraviolet-visible  spectroscopy, infrared, and nuclear magnetic resonance can be concluded that the isolation of these compounds is artonin E

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP RASA INGIN TAHU DAN MANDIRI SERTAMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA (Penelitian Tindakan Kelas Tentang Tema 2 Peristiwa Dalam Kehidupan Subtema 3 Manusia Dan Peristiwa Alam Di Kelas V SDN Tilil II Bandung Semester 2 Tahun Pelajaran 2016/2017 )

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dan mandiri serta menigkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model Problem Based Learning pada tema 2 peristiwa dalam kehidupan subtema 3 manusia dan peristiwa alam. Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SDN II Tilil Kecamatan Coblong Kota Bandung dan dilatar belakangi keadaan siswa yang kurang menunjukkan sikap rasa ingin tahu dan mandiri di dalam proses pembelajaran dan hasil belajar yang masih banyak di bawah KKM karena guru sering menggunakan metode ceramah yang cenderung monoton dan belum menggunakan model Problem Based Learning. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan sistem siklus yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, analisis dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus dengan 3 pertemuan pada setiap siklusnya dan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning yang terdiri dari 6 fase, yaitu stimulus/pemberian rangsangan, pernyataan/identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian, menarik kesimpula n/ generalisasi. Penilaian yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik tes untuk mengetahui hasil belajar siswa, penilaian kerjasama dan lembar observasi untuk mengetahui kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan nilai rata-rata dari penilaian kerjasama dan hasil tes belajar. Pada penilaian sikap rasa ingin tahu dan mandiri nilai rata-rata terlihat dari pertemuan pertama pada data awal 46,6% dan setiap siklusnya, pada siklus I siswa mencapai KKM sebanyak 26 siswa atau 81,6%, dan pada siklus II mencapai KKM sebanyak 27 siswa atau 89,3 %. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan model Problem Based Learning dapat menumbuhkan sikap rasa ingin tahu dan mandiri serta meningkatkan hasil belajar siswa pada tema peristiwa dalam kehidupan subtema manusia dan peristiwa alam di kelas V SDN II Tilil Coblong Kota Bandung. Dengan demikian, penggunaan model Problem Based Learning dapat dijadikan salah satu model pembelajaran untuk diterapkan pada pembelajaran tematik dengan pokok bahasan yang lainnya. Kata kunci: Problem Based Learning, rasa ingin tahu, mandiri, hasil belajar
    corecore