research

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI SEPATU DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) (STUDI KASUS DI PT.X)

Abstract

Dampak dari perdagangan bebas begitu terasa dalam bidang perindustrian, hal inilah yang mendorong beberapa perusahaan saling berlomba untuk berusaha memenangkan pasar atau paling tidak mempertahankan posisinya agar dapat terus aktif dalam menjalankan usahanya keunggulan kompetitif yang mencakup kualitas, waktu, biaya dan inovasi harus dimiliki oleh setiap perusahaan yang ingin bersaing dalam memperebutkan pangsa pasar. faktor biaya merupakan tolak ukur keberhasilan dalam hal persaingan antara industri besar maupun kecil hal ini dapat dijelaskan bahwa biasanya konsumen cenderung membandingkan produk serupa lainnya berdasarkan harga produk dan di lain pihak perusahaan tidak akan kesulitan untuk berproduksi sesuai dengan kualitas dan waktu yang diinginkan. PT. X merupakan perusahaan yang memproduksi produk sepatu, bentuk proses produksi di dalam PT. X dijalankan secara kontinyu dimana dalam menentukan harga pokok produknya masih menggunakan sistem konvensional, yaitu membebankan biaya pada pemakaian bahan baku dan pemakaian tenaga kerja langsung pada produk, ditambah biaya overhead, kemudian dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan penentuan harga pokok dengan menggunakan sistem konvensional memberikan hasil yang kurang akurat, oleh karena itu sangat mungkin untuk dilakukan perhitungan dengan menggunakan metode Activity Based Costing (ABC). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penetapan harga pokok produksi dengan menggunakan metode Activity Based Costing pada kenyataannya lebih akurat dan jelas dari pada biaya konvensional (tradisional). Kesalahan dalam melakukan perhitungan harga pokok produksi akan memberikan dampak negatif bagi perusahaan. Untuk produk yang overcosting akan menyebabkan produk kalah bersaing dalam masalah harga di pasaran dengan produk yang sejenis dari perusahaan lain, sehingga permintaan semakin kecil dan susah untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Pada produk yang undercosting akan menyebabkan perusahaan merugi karena harga pokok produksinya lebih rendah dari harga pokok produksi yang sebenarnya. Hal ini akan mengurangi laba yang akan diperoleh oleh produk tersebut

    Similar works