526 research outputs found

    PENGARUH PERILAKU KEBERAGAMAAN SISWA TERHADAP BUDAYA MULTIKULTURAL SEKOLAH ISLAM DI SD ISLAM AL-IKHLAS CILANDAK JAKARTA SELATAN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perilaku keberagamaan siswa terhadap budaya sekolah multikultural di SD Islam Al-Ikhlas Cilandak Jakarta Selatan. Pendidikan Islam bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai keberagamaan dalam perilaku dan kepribadian siswa, Sistem pembelajaran Pendidikan Agama Islam merupakan sistem pembelajaran yang berbeda dengan sistem pembelajaran pendidikan umum dan pendidikan diklat lain. sehingga berbagai kegiatan yang telah menjadi kebiasaan di sekolah tidak terlepas dari nilai-nilai agama. Adapun pengolahan hasil penelitian ini dilakukan dengan menggunakan statistik deskriftif untuk mendapatkan estimasi data, setiap variabel penelitian dan nilai-nilai yang meliputi data skor, median, modus, simpangan baku, dan distribusi frekuensi. Kemudian untuk keperluan hipotesis pengujian penelitian digunakan statistik inferensial dengan teknik regresi dan korelasi sederhana. Dari penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: Pertama, terdapat hubungan positif dan signifikan antara budaya sekolah (school culture) dengan perilaku keberagamaan, yang dibuktikan dengan perolehan koefesien korelasi (ry1) sebesar 0,962. Kedua, terdapat hubungan positif dan signifikan antara sikap multikultural dengan perilaku keberagamaan peserta didik, yang dibuktikan dengan perolehan koefesien korelasi (ry1) sebesar 0.969. Ketiga, terdapat hubungan positif dan signifikan antara budaya sekolah dan sikap multikultural secara bersama-sama dengan perilaku keberagamaan, yang dibuktikan dengan perolehan koefesien korelasi (ry12) sebesar 0,973  dan uji keberartian Fhitung  sebesar 1099,684. Kata Kunci : Multikultural, Perilaku Keberagamaan Sisw

    Seleksi Penerimaan Karyawan Baru Menggunakan Metode WP (Weighted Product) dengan Bahasa Pemrograman PHP dan MySQL

    Get PDF
    Seleksi karyawan merupakan proses pencarian dan penarikan tenaga kerja yang memiliki potensi untuk mengisi lowongan pekerjaan, tenaga kerja yang berkualitas sangat berpengaruh pada performa kemajuan perusahaan. Dalam proses pengambilan keputusan penerimaan karyawan baru masih dipengaruhi faktor subjektifitas dan perusahaan sering kali mengalami kesulitan dalam memilih karyawan, karena banyaknya calon karyawan yang melamar sedangkan yang akan diterima menjadi karyawan sangat terbatas. Tujuan dari penelitian ini yaitu merancang sebuah aplikasi pengambilan keputusan yang dapat membantu penerimaan calon karyawan baru.Salah satu metode yang digunakan untuk pengambilan keputusan yaitu metode WP karena metode WP merupakan metode penyelesaian multi kriteria dimana dalam perekrutan atau seleksi calon karyawan banyak kriteria yang harus dipertimbangkan.Metode pengembangan pada sistem ini menggunakan metode waterfall. Bahasa pemograman yang digunakan adalah PHP dan MySQL sebagai database server.Dari hasil penelitian ini yaitu memberi kemudahan dalam pengambilan keputusan untuk menentukan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan dan Kriteria perusahaan

    Optimasi Metode Naïve Bayes dengan Particle Swarm Optimization untuk Sistem Deteksi Serangan D-Dos

    Get PDF
    D-DoS (Distributed Denial of Service) adalah jenis serangan terstruktur. Serangan DDoS mampu melumpuhkan server dengan membanjiri lalu lintas jaringan dan mengakibatkan down[11]. Ancaman dan serangan terhadap keamanan server terus meningkat. Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian mengatakan selama 2021 tercatat ada 888.711.736 serangan siber[5]. Telah banyak dilakukan penelitian tentang pendeteksian serangan DDoS dengan berbagai metode, seperti Artificial Neural Network (ANN)[12], K-Nearest neighbor dengan optimasi menggunakan Principal Component Analysis (PCA)[15], dan Naïve Bayes[8]. Namun metode Nave Bayes memiliki kelemahan yaitu tidak dapat melakukan seleksi atribut dan belum ada yang mengoptimasi klasifikasi Naïve Bayes menggunakan Particle Swarm Optimization dalam memberikan bobot pada setiap atribut untuk mendeteksi serangan D-DoS. Klasifikasi Naïve Bayes dengan melakukan optimasi menggunakan Particle Swarm Optimization untuk mengetahui seberapa besar nilai akurasi sebelum dan sesudah dilakukan optimasi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan metode Naïve Bayes Classification (NBC) yang belum dioptimasi menunjukkan akurasi sebesar 0.9178 atau 92%, MSE 0.0821 atau 0.08% dan AUC 0.9221 atau 92% dan telah di optimasi Particle Swarm Optimization (PSO) dengan hasil menunjukkan akurasi sebesar 0,948 atau 95%, MSE 0,0516 atau 0,05% dan AUC 0,9463 atau 95%. Oleh karena itu, dengan optimalisasi menggunakan metode PSO, proses pendeteksian serangan D-DoS mengalami peningkatan sebesar 3

    PENGARUH LEVEL PEMBERIAN PUPUK ECO FARMING (EF) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum Cv. Pakchong): Effect of Eco-Farming (EF) Fertilizer Levels on Growth and Production of Elephant Grass (Pennisetum purpureum Cv. Pakchong)

    Get PDF
    This study aimed to determine the effect of the level of application of ecofarmingfertilizer on the growth, production, and production of forage elephantgrass Cv. Pakchong. The experiment was arranged in a completely randomizeddesign with four treatments and four replications. The treatments consisted of: P0= 0 ml EF + 100 ml water (control); P1 = 4 ml EF/polybag + 100 ml water; P2 = 6ml EF/polybag + 100 ml water; P3 = 8 ml EF/polybag + 100 ml water. The resultsshowed that using different eco-farming fertilizers had no effect (P>0.05) on plantheight, number of tillers, number of leaves per plant, leaf length and width, stemdry matter production, forage dry matter production, leaf stem ratio, but did havean effect (P<0.05) on leaf dry matter production. It was concluded that theapplication of eco-farming fertilizer level did not affect the growth parameters anddry matter production of stems but did affect the increase in leaf dry weight ofelephant grass Cv. Pakchong

    Sustainable Cultural Development: the Fate of Balinese Adat Village Posterior the Enactment of Law Number 6 Year 2014 Concerning Village

    Get PDF
    Pengakuan keberadaan masyarakat adat sangat tergantung pada kehendak pemerintah yang berkuasa. Pemerintah Desa sebagaimana dirumuskan dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa serta Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 telah secara alami menjadi hukum birokrasi dan pejabat bahwa desa diatur dalam sistem pemerintah daerah di bawah pengawasan hukum negara. Dalam kasus Bali dan pemerintah daerah Bali, terdapat konsekuensi hukum dengan nasib dan masa depan keberadaan dan kehidupan desa adat/desa pakraman sebagai sistem sosial dan budaya masyarakat Hindu, yaitu hukum berdasarkan dari pakraman pembangunan desa adat/desa tidak akan tetap menjadi awig-awig sebagai hukum adat masyarakat tradisional Bali; filsafat dan esensi, fungsi dan peran desa adat/desa pakraman berubah secara fisik serta mengakhiri dan hilangnya komunitas kehidupan masyarakat Bali; adat tradisional dan sistem pemerintahan harus berubah sesuai dengan sistem pemerintahan desa dinas (Kelurahan); di satu desa sisi adat/desa pakraman harus mengatur urusan administrasi dan birokrasi di bawah struktur pemerintah daerah, dan di sisi lain desa adat adalah pada saat yang sama yang bertanggungjawab untuk mengatur dan bertanggungjawab tentang budaya, tradisi dan ritual adat serta sebagai urusan agama Hindu, pemandangan desa pakraman adat/desa harus benar-benar diabaikan dalam kehidupan sehari-hari desa Bali dan masyarakat.The recognition of indigenous peoples existence is very dependent on the will of the Government. The village government as formulated in Act number 6/2014 of the village, as well as Government Regulation number 43/2014 about Implementation of the Act number 6/2014 has naturally become a bureaucratic and legal officials law, that the village is set in the system of local government under the supervision of State law. In the case of Bali and the local Government of Bali, there is legal consequences with the fate and the future existence and life of indigenous village/pakraman village as a social and cultural system of the Hindu society, it is the law on the development basis of the indigenous village/pakraman village will not remain be ”the awig-awig” as Balinese traditional society customary law; philosophy and the essence, function and role of the indigenous village/pakraman village changed physically as well as community life of Balinese people loss; traditional customs and Government system should be changed in accordance with the system of the village Government; on one side the customs affairs village should organize pakraman village administration and bureaucracy under the structure of local governments, and on the other hand the indigenous village is at the same time responsible to organize and responsible about the culture, traditions, customs and ritual as Hindu affairs, village understanding of pakraman village customs and traditions should be completely ignored in Balinese village daily community life

    PENGARUH PUPUK KISERIT TERHADAP PERTUMBUHAN KELAPA SAWIT DAN PRODUKTIVITAS TANAH

    Get PDF
    ABSTRAKPerluasan lahan perkebunan kelapa sawit lebih diarahkan padalahan-lahan di luar Pulau Jawa. Lahan yang tersedia bersifat marginalseperti pada tanah Ultisols dan Oxisols. Pada lahan tanah tersebut telahmengalami pencucian yang hebat karena curah hujan yang tinggi sehinggakadar hara Mg rendah. Sumber hara Mg yang banyak digunakan adalahpupuk kiserit (Mg dan S), dolomit (Ca dan Mg) dan pupuk majemuk.Penelitian bertujuan untuk mempelajari peranan pupuk kiserit terhadappertumbuhan dan produktivitas tanah. Penelitian dilakukan di kebunpembibitan Cimulang, Kabupaten Bogor (PTP. Nusantara VIII), padaFebruari – Desember 2005. Tanah yang digunakan untuk penelitian adalahUltisols dan Oxisols. Rancangan menggunakan acak kelompok, 5perlakuan, ulangan 9 kali. Satu perlakuan terdiri dari satu tanaman bibitkelapa sawit. Pupuk Mg yang digunakan adalah kiserit powder 2 Pandadan kiserit yang telah beredar di pasaran sebagai standar. Dosis pupukkiserit yang dicoba: 0; 0,5; 1,0; dan 1,5 g/tanaman. Pupuk kiserit danpupuk dasar diberikan setiap 2 minggu sekali atau 12 kali pemberian.Pemupukan pertama diberikan pada umur 1 minggu, mulai pemupukan ke-2 dosis pupuk dikalikan 2, mulai minggu ke 10 dosis pupuk dikalikan 3,dan mulai minggu ke-18 dosis pupuk dikalikan 4. Contoh tanah bulk darilapang dikeringanginkan, diayak dengan saringan 2 mm, ditimbang 20 kgdan dimasukkan ke dalam polybag. Hasil penelitian menunjukkan bahwapemupukan kiserit pada Ultisols dapat meningkatkan tinggi, jumlah daun,diameter batang, bobot kering tanaman bibit kelapa sawit, serta mening-katkan hara Mg dalam tanah dari 1,25 menjadi 3,04 me/100 g dan kadarMg dalam tanaman menjadi 0,31 g/100 g. Pemupukan kiserit pada Oxisolsmeningkatkan tinggi, jumlah daun, diameter batang, bobot kering tanamanbibit kelapa sawit, serta meningkatkan hara Mg dalam tanah dari 0,28menjadi 2,36 me/100 g dan kadar Mg dalam tanaman menjadi 0,34 g/100g.Dosis optimum pupuk kiserit pada Ultisols dan Oxisols sama yaitu 0,80 g/tanaman. Pengaruh pupuk kiserit terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawitdan produktivitas tanah sama dengan kiserit yang telah beredar di pasaransebagai standar.Kata kunci: Elaeis guineensis, pupuk kiserit, status hara Mg, pertumbuhantanaman, produktivitas tanahABSTRACTThe Effect of Kieserite Fertilizer to Oil Palm Growth andSoil ProductivityThe expansion of oil palm plantation is driven to outside JavaIsland. The available lands are marginal such as Ultisols and Oxisols,where intensive bleaching occurs for the high rate of rainfall, and causesthe low content of magnesium in such land. There are three sources used toprovide the Mg nutrient, such as kieserite (Mg and S), dolomite (Ca andMg) and compound fertilizer. The objective of this experiment was tostudy the effect of kieserite fertilizer on plant growth and soil productivity.This research was conducted in the seedling plot of Cimulang Site, BogorDistrict (PTP. Nusantara VIII) in February- December 2005 on Ultisolsand Oxisols using a randomized complete block design with 5 treatmentsand 9 replicates. One oil palm seedling was planted in each treatment. Thisexperiment used kieserite powder 2 Panda to provide Mg and ordinaryKieserite as the standard. The kieserite dosages were 0, 0.5, 1.0, and 1.5g/plant. Fertilizing the plot was done every 2 weeks, using kieserite andbasic fertilizer or fertilizing 12 times, but the first fertilization was donewhen the plants reached 1 week of age. Starting on the second fertilization,the dosage was multiplied 2 times, and starting on the 10 th week, thedosage was multiplied 3 times, and starting on 18 th week the dosage offertilizing is multiplied 4 times. Bulk soil samples were air-dried, sievedpassing 2 mm siever, and put 20 kg into polybags. The research resultshowed that kieserite fertilization on Ultisols increased plant height,number of leaves, stems (leaf midrib) diameter, dry weight of biomass, Mgnutrient content in the soil (from 1.25 to 3.04 me/100 g), and alsoincreased the plant Mg content to become 0.31 g/100 g. In addition,kieserite fertilization on Oxisols increased plant height, number of leaves,stems (leaf midrib) diameter, plant dry weight of oil palm seedling, Mgnutrient content in the soil, (from 0.28 into 2.38 me/100 g), and increasedplant Mg content into 0.34 g/100 g. The optimum kieserite fertilizingdosage on Ultisols and Oxisols was just the same, i.e. 0.80 g/plant. Theeffect of these two kinds of kieserite to the plant growth and soilproductivity was just almost the same.Key words: Elaeis guineensis, kieserite fertilizer, Mg nutrient status, plantgrowth, soil productivit

    The Formulation of Carefulness Principle in the Local Regulation of Regional Spatial Order Plan based on Life Environment Sustainability in Maluku Province

    Get PDF
    The formulation of carefulness principle in the Local Regulation of RegionalSpatial Order Plan based on life environment sustainability in Maluku Province canbe elucidated as follows. First, the formulation of carefulness principle in LocalRegulation of Regional Spatial Order Plan based on life environmentsustainability in Maluku Province has emphasized upon carefulness principlestated in Article 2f UUPPLH and its explanation, and Article 3Government Regulation No. 21 of 2005 and its explanation. Second, theauthor has reformulated Article 52 Verses (3f), (4a), (5c), (6d) and (7a)into Local Regulation of Regional Spatial Order Plan No. 16 of 2013 forMaluku Province

    Pengembangan Menu Seimbang Berbasis Pangan Lokal dengan Sajian Isi Piring Makanku sebagai Upaya Perbaikan Pola Konsumsi Ibu Hamil di Wilayah Terpencil Dataran Tinggi Pipikoro Kabupaten Sigi Propinsi Sulawesi Tengah

    Get PDF
    Upaya perbaikan gizi masyarakat merupakan amanah pemerintah yang dapat dilakukan melalui perbaikan pola konsumsi makanan yang sesuai gizi seimbang dan perbaikan perilaku sadar gizi. Implementasi pedoman gizi seimbang dapat diterapkan pada ibu hamil melalui pengenalan menu seimbang berbasis pangan lokal dengan sajian isi piring makanku. Susunan menu seimbang yang dihasilkan dapat digunakan sebagai media KIE. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan pola konsumsi makanan yang sesuai gizi seimbang melalui pengembangan menu seimbang berbasis pangan lokal dengan konsep sajian isi piring makanku. Jenis penelitian ini adalah mix method yakni penelitian yang menggabungkan 2 jenis penelitian yakni kualitatif dan kuantitatif. Informan adalah kader posyandu, tokoh masyarakat dan praktisi kuliner. Pengumpulan data dilakukan dengan indepth interview, Focus Group Discussion (FGD), observasi dan pengujian laboratorium. Hasil penelitian ini adalah terciptanya 18 (delapan belas) set menu untuk 6 (enam) hari yang terdiri dari makan pagi, makan siang dan makan malam. Menu sehari yang disusun adalah menu dengan kandungan energi berkisar 2400 kalori dengan sajian mengikuti konsep isi piringku yakni porsi makanan pokok dan sayur sebesar 2/3 porsi dalam setengah piring dan porsi lauk pauk dan buah sebesar 1/3 porsi dalam setengah piring. Kegiatan penting yang ditempuh sebelum menyusun menu seimbang adalah eksplorasi bahan pangan lokal di wilayah penelitian meliputi identifikasi jenis bahan pangan lokal, akses perolehannya, teknik pengolahan dan analisis nilai gizi bahan pangan. Diperlukan eksplorasi yang lebih lengkap terutama dalam menggali kualitas gizi bahan pangan lokal di wilayah Pipikoro

    Effectiveness of Inorganic Fertilizer and Biofertilizer Application on Maize Yield and Fertilizer Use Efficiency on Inceptisol from West Java

    Get PDF
    The study about the effectiveness of inorganic fertilizer and bio-fertilizer application on maize yield and fertilizer use efficiency has been carried out in the greenhouse using Inceptisol from Dukuh Village, Cibungbulang District, Bogor Regency. Inorganic fertilizers used were Urea, SP36 and KCl, the biofertilizer used consisted of Azospirillum sp., Azotobacter sp., Bacillus sp., and Lactobacillus sp.. The study was arranged in a Randomized Block Design consisting of seven treatments and six replications. The treatments consisted of various dosages of inorganic fertilizers combined with bio-fertilizer, namely 1) Control (without fertilizer), 2) 100% recommended NPK level, 3) Biofertilizer, 4) 25% recommended NPK level+Biofertilizer, 5) 50% recommended NPK level+Biofertilizer, 6) 75% recommended NPK level + Biofertilizer, 7) 100% recommended NPK level + Biofertilizer. The results showed that the application of inorganic NPK ferttilizers and biofertilizer on maize cultivation on Inceptisol from Dukuh Village, Cibungbulang District, Bogor Regency resulted in an increase of maize yield compared to the recommended level of inorganic fertilizers (100% NPK). The treatment of NPK (50% recommended level)+Biofertilizer resulted in the highest biomass dry weight, yield of corn and value of RAE (Relative Agronomic Effectiveness). The shoot dry weight was 138.09 g pot-1, corn yield was 190.87 g pot-1, and RAE value was 113.44%. The optimum doses of NPK fertilizers were 200 kg Urea ha-1, 60 kg SP-36 ha-1 and 45 kg KCl ha-1 combined with 4 L ha-1 biofertilizer

    PENGARUH LEVEL PEMBERIAN PUPUK ECO FARMING (EF) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum Cv. Pakchong): Effect of Eco-Farming (EF) Fertilizer Levels on Growth and Production of Elephant Grass (Pennisetum purpureum Cv. Pakchong)

    Get PDF
    This study aimed to determine the effect of the level of application of ecofarmingfertilizer on the growth, production, and production of forage elephantgrass Cv. Pakchong. The experiment was arranged in a completely randomizeddesign with four treatments and four replications. The treatments consisted of: P0= 0 ml EF + 100 ml water (control); P1 = 4 ml EF/polybag + 100 ml water; P2 = 6ml EF/polybag + 100 ml water; P3 = 8 ml EF/polybag + 100 ml water. The resultsshowed that using different eco-farming fertilizers had no effect (P>0.05) on plantheight, number of tillers, number of leaves per plant, leaf length and width, stemdry matter production, forage dry matter production, leaf stem ratio, but did havean effect (P<0.05) on leaf dry matter production. It was concluded that theapplication of eco-farming fertilizer level did not affect the growth parameters anddry matter production of stems but did affect the increase in leaf dry weight ofelephant grass Cv. Pakchong
    corecore