251 research outputs found

    PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA TENTANG ISU-ISU LINGKUNGAN HIDUP MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII B SMP Pasundan 6 Bandung

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa tentang isu-isu lingkungan hidup pada pembelajaran IPS di kelas VIII B SMP Pasundan 6 Bandung. Peneliti memilih model Problem Based Instruction sebagai upaya untuk memperbaiki kemampuan berpikir kritis siswa tentang isu-isu lingkungan hidup. Pemilihan model PBI dikarenakan memiliki ciri pembelajaran dengan dimulai dari masalah, kemudian dianalisis untuk dipecahkan sampai pada pengambilan keputusan. Permasalahan disajikan dari sebuah artikel masalah yang berkaitan dengan lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan, hasil, serta kendala dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa tentang isu-isu lingkungan hidup melalui model Problem Based Instruction. Peneliti memilih Penelitian Tindakan Kelas model Kemmis & Taggart dengan terdiri dari 3 siklus. Dalam setiap siklusnya terdiri dari tiga tindakan, dengan jumlah keseluruhan sebanyak sembilan tindakan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa perencanaan dimulai dengan menyusun RPP, memilih artikel berbasis lingkungan hidup, dan menyiapkan instrumen penelitian. Pelaksanaan pembelajaran disesuaikan dengan perencanaan yang telah dilakukan. Hasil dari penelitian ini adalah meningkatnya kemampuan berpikir kritis siswa tentang isu-isu lingkungan hidup di setiap siklusnya. Peningkatan tersebut salah satunya ditandai dengan siswa dapat mengenal masalah yang ada di artikel serta dapat memberikan solusi. Kendala yang dihadapi adalah memilih artikel masalah yang berkaitan dengan lingkungan. Solusi untuk mengatasinya dengan mencari artikel jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan pembelajaran IPS dimulai.;---The research was distributed by low level of critical thinking ability of students about environmental issues to the study of social studies in class VIII B junior high school Pasundan 6, Bandung. The researchers chose a model Problem Based Instruction in an effort to improve the critical thinking ability of students about environmental issues. The selection model of the PBI due to have with learning starting from the problem, then analyzed for broken up on decision making. The problems are presented from an article relating to the environment. The purpose of this study was to describe the planning, execution, results, as well as constraints in improving critical thinking ability of students about environmental issues through Problem Based Instruction models. The researchers chose the class action Research model Kemmis & Taggart with consists of 3 cycles. In each cycle consists of three acts, with a total number of nine action. Research findings show that planning began with composing RPP, chose articles based environment, and setting up a research instrument. Implementation of learning tailored to the planning has been done. The results of this research is the increased ability of critical thinking students about environmental issues in each cycle. The increase in the one marked with the students can get to know the problems that exist in the article and can provide the solution. Obstacles faced was in choosing the articles relating to the environment. The solution to deal with it is by finding the article away days before implementation of the IPS study begins

    HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN DURASI DAN FREKUENSI KEJADIAN INFEKSI (ISPA DAN DIARE) PADA ANAK USIA 1-3 TAHUN DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013

    Get PDF
    Status gizi memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kekurangan gizi dapat menghambat pertumbuhan fisik, menurunkan daya tahan tubuh, meningkatkan angka kesakitan dan kematian. Status gizi mempunyai hubungan timbal balik dengan penyakit infeksi, dimana penyakit infeksi akan menyebabakan balita tidak mempunyai nafsu makan dan mengakibatkan kekurangan gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi dengan durasi dan frekuensi (ISPA dan Diare) pada anak usia 1-3 tahun di Puskesmas Bangetayu Semarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini yaitu ibu yang memiliki balita usia 1-3 tahun di wilayah kerja puskesmas Bangetayu dengan jumlah 70 responden dengan menggunakan teknik proportional random sampling. Analisa data menggunakan uji Chi Square dengan taraf signifikasi 5%. Hasil penelitian menunjukkkan status gizi baik pada balita sebesar 62,9%. Balita dengan status gizi kurang yang mengalami frekuensi sakit 1-2 kali dalam satu bulan terakhir sebesar 46%, dan durasi sakit pada balita dengan status gizi kurang lebih lama dari pada balita dengan status gizi baik. Terdapat hubungan status gizi dengan frekuensi ISPA (p=0,015), status gizi dengan frekuensi diare (p=0,001), status gizi dengan durasi ISPA (p=0,019), status gizi dengan durasi diare (p=0,004). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa status gizi mempengaruhi durasi dan frekuensi kejadian ISPA dan Diare pada anak usia 1-3 tahun Kata Kunci: Status gizi, balita, durasi, frekuensi, ISPA, diar

    PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DENGAN BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVICE BAWAH BOLAVOLI SISWA KELAS ATAS SDN DUNGUS KEC. CERME

    Get PDF
    Abstrak Dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah secara umum peran guru masih sangat dominan sehingga siswa hanya menerima pelajaran dan mereka tidak dapat belajar sesuai dengan tahap perkembangannya. Oleh karena itu maka perlu diberikan suatu model pembelajaran yang lebih bervariatif seperti, memberikan pembelajaran dengan pendekatan bermain sehingga diharapkan siswa dapat berperan aktif dalam setiap proses pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1.) Pengaruh penerapan metode pembelajaran dengan pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar bolavoli siswa. (2.) Kendala pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan bermain pada siswa. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas V SDN DUNGUS Kec. Cerme dengan jumlah siswa sebanyak 33 siswa. Metode dalam analisa ini menggunakn metode penelitian secara kontinyu dan berkesinambungan dari siklus ke siklus. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1.) Penerapan metode pembelajaran dengan pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar materi service bolavoli siswa. Hal ini terlihat dari hasil belajar materi service bawah siswa mengalami peningkatan, tingkat ketuntasan klasikal pada siklus 1 sebesar 62,73% selanjutnya dapat terpenuhi siklus ke 2 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 84,85%. (2.) Kendala ketika pelaksanaan pembelajaran materi bolavoli dengan pendekatan bermain adalah siswa kurang menguasai gerakan saat melakukan service bawah, terutama saat posisi badan saat memukul bola, posisi tangan saat memukul bola dan posisi kaki saat memukul bola. Sehingga perlu dilakukan pembelajaran lanjutan pada siklus 2. Kata Kunci : Metode, pendekatan, bermain, service bawah, bolavoli, hasil belajar. Abstract In the implementation of physical education lessons in schools in general are still very dominant role of the teacher so that students only receive a lesson and they can not learn in accordance with its development stage. Therefore, it needs to be given a more varied teaching models such as, providing learning approach and expect student to play an active in every process of learning. The purpose of this study is to determine: (1) The effect of application of learning to play approach to improving student learning outcomes volley ball. (2) Constraints on the implementation of learning to play in students approach. The study is targeted elementary school fifth grade students of SDN DUNGUS Kec. Cerme with the number of students as much as 33 students. The method in this analysis using a continuous and ongoing research from cycle to cycle. The results can be summarized as follows: (1) Application of the method of learning by playing approach to improve learning outcomes materials volley ball student under service. This is evident from the results of student service learning materials has increased, the level of classical completeness in cycle 1 by 62,73% can be met in subsequent cycle to 2 with the percentage of classical completeness of 84,85%. (2) Constraints when implementing volley ball learning materials with students approach to playing is less control of movement when performing a under service, especially when hitting the ball body position, hand position when hitting the ball, and position of the foot when hitting the ball, so we need advanced learning in cycle 2. Keywords : Methods, Approaches, Playing, Service, Volley bal

    MODEL KESUKSESAN SISTEM INFORMASI GABLE PADA UMKM HANDCRAFT KERAJINAN KULIT DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    Get PDF
    Model kesuksesan sistem informasi berguna untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan kesuksesan suatu sistem informasi. Sudah terdapat beberapa penelitian yang meneliti tentang faktor-faktor yang menyebabkan kesuksesan penerapan sistem informasi. Dari beberapa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, kebanyakan penelitian tersebut dilakukan pada UMKM di luar negeri yang telah menerapkan sistem informasi berbasis teknologi, sedangkan UMKM yang sistem informasinya sebagian besar masih manual masih sangat jarang, terkususnya di UMKM kerajinan kulit di Yogyakarta yang menjadi Objek dari penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah membangun model kesuksesan sistem informasi di UMKM Kerajinan kulit Yogyakarta. Hasil dari model kesuksesan sistem informasi yang didapatkan pada penelitian ini akan digunakan sebagai bahan uji untuk mengetahui kriteria kesuksesan yang paling berpengaruh terhadap kesuksesan sistem informasi. Kriteria kesuksesan sistem informasi yang paling berpengaruh ini nantinya dapat digunakan sebagai acuan untuk mengoptimalkan sistem informasi yang ada di UMKM kerajinan kulit saat ini. Hasil dari penelitian ini didapatkan 2 model kesuksesan sistem informasi. Pada model pertama terdapat 20 kriteria kesuksesan sistem informasi. Pada model kedua terdapat 14 kriteria kesuksesan sistem informasi. Berdasarkan hasil uji dengan metode Interpretive Structural Modelling, pada model 1 dan model 2 kiteria yang paling berpengaruh terhadap kesuksesan sistem informasi di UMKM saat ini adalah ease of use dan ease of learning. Berdasarkan kriteria paling berpengaruh maka saat ini UMKM tidak mendesak menggunakan sistem informasi berbasis Komputer. UMKM disarankan untuk lebih mengoptimalkan sistem informasi yang ada saat ini

    RENEWAL OF CORPORATE CRIMINAL LIABILITY LAW BANKING IN THE ERA OF DISRUPTION

    Get PDF
    RENEWAL OF CORPORATE CRIMINAL LIABILITY LAW BANKING IN THE ERA OF DISRUPTIO

    PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN PREZI DENGAN POWER POINT

    Get PDF
    Latar belakang dari penelitian ini adalah munculnya multimedia baru yang dapat digunakan sebagai alternatif media pembelajaran di sekolah, salah satunya adalah media presentasi Prezi. Prezi merupakan salah satu software pembuatan slide presentasi secara online dengan kelebihan dapat memperbesar dan memperkecil tampilan. Berdasarkan hasil observasi di kelas XI Akuntansi SMK Negeri Mojoagung, guru sudah menerapkan media dalam proses belajar mengajar, namun masih terbatas pada media power point. Oleh karena itu, peneliti mecoba melakukan penelitian tentang Prezi sebagai media pembelajaran di sekolah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang diajar dengan media pembelajaran Prezi dan Power Point. Metode dalam penelitian ini menggunakan True Eksperimen (eksperimen Murni) dengan desain Pretest Posstest Control Group Design. Latar dan subjek penelitian yaitu siswa kelas XI AK 3 sebagai kelas Kontrol dan XI AK 4 sebagai kelas eksperimen di SMK Negeri Mojoagung dengan jumlah masing-masing kelas 39 siswa. Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dari tes yaitu pretest dan posttest. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran prezi memiliki rata-rata sebesar 88,07 lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran Power Point sebesar 84,35. Berdasarkan uji-t yang didapatkan dari bantuan alat hitung program SPSS dengan statistik uji independent samples test, menunjukkan taraf signifikansi sebesar 0,019 atau kurang dari 0,05. sehingga  ditolak dan  diterima. Ini artinya ada perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan media pembelajaran prezi dengan kelas yang menggunakan media pembelajaran power point.   Kata Kunci : Media Pembelajaran, Prezi, Power Point, Hasil Belajar

    Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Rimpang Lengkuas (Languas galanga (L.) Stuntz) Dan Tetrasiklin Terhadap Staphylococcus aureus Sensitif Dan Multiresisten Antibiotik

    Get PDF
    Ekstrak etanol rimpang lengkuas (Languas galanga (L.) Stuntz) memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Tetrasiklin memiliki aktivitas yang baik terhadap bakteri Gram negatif dan Gram positif. Kombinasi keduanya diharapkan dapat mencegah resistensi terhadap bakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri Languas galanga (L.) Stuntz) dan efek dari kombinasi ekstrak etanol rimpang lengkuas dan tetrasiklin terhadap Staphylococcus aureus sensitif dan Staphylococcus aureus multiresisten. Rimpang lengkuas dimaserasi dengan etanol 96% sehingga didapatkan ekstrak etanol rimpang lengkuas. Uji pendahuluan menggunakan metode sumuran dengan konsentrasi ekstrak etanol rimpang lengkuas (15% dan 20%) dan tetrasiklin (5% dan 10%) dilakukan untuk mengetahui besarnya konsentrasi yang dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dengan zona hambat sebesar 10-20 mm. Konsentrasi yang diperoleh selanjutnya digunakan untuk uji aktivitas antibakteri kombinasi ekstrak rimpang lengkuas dan tetrasiklin dengan perbandingan 25:75 (5 uL ekstrak dan 15 uL terasiklin), 50:50 (10 uL ekstrak dan 10 uL tetrasiklin), dan 75:25 (15 uL ekstrak dan 5 uL tetrasiklin). Analisis hasil kombinasi ekstrak etanol rimpang lengkuas dan antibiotik tetrasiklin dilakukan dengan mengukur zona jernih di sekitar sumuran kemudian dibandingkan dengan kontrol. Hasil penelitian menunjukan kombinasi ekstrak etanol rimpang lengkuas dan tetrasiklin pempunyai aktivitas antibakteri terhadap S. aureus sensitif dan S. aureus multiresisten. Pada perbandingan kombinasi 50:50 dan 75:25 diameter zona hambat yang didapatkan lebih besar daripada diameter ekstrak dan tetrasiklin tunggal. Sehingga efek yang ditimbulkan dari aktivitas antibakteri kombinasi ekstrak etanol rimpang lengkuas dan tetrasiklin menunjukkan efek sinergis

    Analisis Dan Perancangan Proses Bisnis dan Basis Data Untuk SIM (Sistem Informasi Manajemen) LSP AD

    Get PDF
    Permasalahan yang dihadapi di LSP AD saat ini adalah proses sertifikasi profesi di LSP AD masih berjalan secara manual dalam artian peserta harus datang langsung ke LSP untuk proses sertifikasi profesi. Masalah kedua penyimpanan data masih berbentuk dokumen sehingga proses menjadi lama dan data kurang akurat. Kemudian batasan masalah sebatas analisis dan rancangan proses bisnis dan basis data pada unit bidang sertifikasi. Rumusan masalah penelitian berdasarkan pada bagaimana cara membuat rancangan sistem informasi manajemen sertifikasi profesi LSP AD menjadi lebih efisien. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode wawancara (Interview) dan metode studi kepustakaan. Analasis dilakukan untuk menentukan spesifikasi perancangan agar sesuai kebutuhan. Perancangan menggunakan proses bisnis dan Basis data, untuk basis data rancangan yang dibuat yaitu flowcart, DFD, ERD, Mapping Tabel, Tabel Data, Perancangan Antar Muka(Interface). Pengujian dilakukan dengan cara kuesioner. Hasil penelitian berupa analisis dan rancangan proses bisnis dan basis data untuk Sistem Informasi Manajemen LSP AD. Pada tugas akhir ini akan dijelaskan tentang pembuatan analisis dan rancangan sertifikasi profesi di LSP AD. Pada sistem pendaftaran, APL 01, APL 02, TUK dan pengumuman ini peserta dapat mengakses di web sedangkan untuk MUK(Materi Uji Kompetensi) peserta harus datang langsung ke LSP karena proses ini peserta akan di uji langsung oleh asesor. Hasil pengujian berdasarkan kuisioner yang diberikan pengurus LSP AD menyatakan bahwa analisis dan perancangan proses bisnis dan basis data yag dibuat sudah sesuai dengan SOP yang ada di UAD dan dapat digunakan untuk pengembangan LSP AD agar menjadi lebih baik
    corecore