14 research outputs found
Pemanfaatan JST Pengenalan Keaslian Pola Tanda Tangan untuk Pencegahan Tindakan Pemalsuan Tanda Tangan
Kasus pemalsuan tanda tangan sebenarnya sudah sering terjadi di masyarakat, namun kurangnya pemahaman akan konsekuensi yang dapat ditimbulkan dari tindakan memalsukan tanda tangan membuat masyarakat masih berpikir bahwa memalsukan tanda tangan merupakan salah satu cara yang efektif untuk dilakukan pada saat terdesak. Pada dasarnya, segala jenis tindakan pemalsuan adalah sebuah bentuk kejahatan yang bertentangan hukum karena memiliki sebab akibat yang dapat merugikan individu, masyarakat dan negara, dan memiliki konsekuensi hukuman pidana. Untuk dapat menghindari kerugian akibat tindakan pemalsuan tanda tangan diperlukan suatu program untuk dapat membuktikan keaslian sebuah tanda tangan. Ilmu kecerdasan buatan merupakan bagian cabang ilmu yang mampu mengidentifikasi pola tanda tangan manusia dengan menggunakan konsep jaringan syaraf tiruan. Tanda tangan merupakan sebuah fiktur biometric yang digunakan untuk memverifikasi identitas. Permasalahan penelitian ini yaitu kurangnya pemahaman masyarakat mengenai ancaman hukuman terhadap pemalsuan tanda tangan, dan kurangnya ketelitian dalam pengecekan tanda tangan asli sesuai dengan pemilik tanda tangan yang asli. Pada penelitian ini menyajikan analisis mengenai akibat hukum tindak pidana pemalsuan tanda tangan dan analisis pemanfaatan kecerdasan buatan untuk pembuktian keaslian tanda tangan menggunakan system Matriks Ordo 3X3, dengan pola ini kita bisa melihat apakah tanda tangan yang digunakan asli atau palsu. Proses penyelesaian pola menggunakan tampilan 3 tanda tangan. Pada Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis terkait akibat hukum tindak pidana pemalsuan tanda tangan sedangkan untuk pembuktian keaslian tanda tangan menggunakan metode Bidirectional Associative Memory (BAM) yang mana metode ini menggunakan prinsip kerja nilai 0 dan 1, nilai nol jika kotak matriks mengenai garis kotak yang tersedia, dan nilai 0 jika tidak mengenai garis kotak yang tersedia. Metode Bidirectional Associative Memory (BAM) memiliki 2 lapisan dan terhubung penuh dari satu lapisan ke lapisan yang lainnya, sehingga dimungkinkan adanya hubungan timbal balik antara lapisan input dan lapisan output. Konsep algoritma bersifat bidirectional dimana bobot sinyal akan dikirim dari lapisan Input X ke lapisan output Y
Persepsi Mahasiswa Tadris Biologi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Terkait Kurikulum 2022
Kurikulum merupakan perangkat mata pelajaran yang berisi rancangan pelajaran yang akan diajarkan kepada peserta didik. Dalam perkembangannya, kurikulum diIndonesia terus mengalami perbaikan dan pembaharuan seperti perubahan kurikulum 2013 menjadi kurikulum 2022. Namun, tidak banyak dari kalangan mahasiswa yang mengetahui terkait kurikulum 2022 atau disebut denga kurikulum prototipe. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik penelitian dengan wawancara terpimpin yaitu menyiapkan draf pertanyaan sebelum melakukan wawancara. Subjek penelitian ini yaitu, mahasiswa/mahasiswi tadris biologi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), dengan uji keabsahan data yang dihasilkan menggunakan uji triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari seluruh subjek penelitian, terdapat 80 % yang tidak mengetahui terkait kurikulum 2022, dan hanya 20 % hanya mengetahui dan tidak memahami maksud dan isi dari kurikulum tersebut. Dan 40 % dari jawaban mahasiswa tidak setuju dengan adanya perubahana kurikulum 2022, dan 60 % setuju. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa setelah menegatuhi isi, tujuan, dari kurikulum 2022, mereka setuju terkait pemberlakuan dan diwajibkan atas penerapan kurikulum 2022, namun tidak dipaksakan dalam penerapannya
Pengaruh Religiusitas Terhadap Etos Kerja Pedagang Muslim Dan Pedagang Kristen (Studi Kasus Pasar Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan)
ABSRAK
Agama merupakan unsur universal bagi kehidupan manusia dan implementasinya dapat diwujudkan dalam bekerja keras, demikian halnya juga dengan berdagang. Etos kerja pedagang sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi pedagang yang secara tidak langsung dapat membantu pemerintah dalam menekan kemiskinan didaerahnya. Fenomena keberagamaan di Pasar Natar tidak lepas dari munculnya kesadaran dalam diri pedagang adanya kekuatan-kekuatan irrasional yang melebihi kekuatan dalam diri. Penyebab tumbuhnya etos kerja bukan hanya dari peran agama, karena hal yang paling penting didalam berdagang ialah siapa yang mampu bertahan dan berkembang di pasaran. Permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimana implementasi religiusitas dalam etos kerja pedagang muslim dan kristen dan apakah faktor-faktor pedagang muslim dan Kristen dalam membangun etos kerja di Pasar Natar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui implementasi religiusitas dalam etos kerja pedagang muslim dan kristen dan
faktor-faktor
dalam
mempengaruhi pedagang
muslim
dan
kristen
yang
membangun etos kerja di Pasar Natar. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yaitu menjelaskan ataupun menggambarkan kondisi masyarakat berdasarkan keadaan lapangan dengan apa adanya sesuai dengan data dari hasil wawancara, observasi dan dukumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa agama agar menjadi faktor utama, selain itu ternyata ada hal lain yang dapat meningkatkan etos kerja yaitu kondisi lingkungan/geografis, pendidikan, budaya dan motivasi intrinsik bermanfaat agar usaha yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dalam meningkatkan etos kerja untuk memajukan usaha pedagang di Pasar Natar. Dimensi-dimensi keyakinan, dimensi praktik agama, dimensi penghayatan,dimensi pengetahuan agama dan dimensi pengalaman konskwensi memiliki manfaat terhadap etos kerja pedagang.
Kata kunci : religusitas, etos kerja dan pedagan
LITERASI E-JOURNAL MAHASISWA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kemampuan mahasiswa
Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi dalam mengakses, mengevaluasi dan menggunakan informasi EJournal.Penelitian
ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan
pendekatan deskriptif dan pengumpulan data melalui metode observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan: reduksi data,
penyajian data, penarikan kesimpulan dan trianggulasi data. Berdasarkan hasil
analisis dan temuan penelitian, kemampuan mahasiswa Fakultas Adab dan
Humaniora dalam mengakses informasi melalui e-journal berdasarkan standar
IFLA dikatakan cukup baik, karena dilihat dari kemampuan mahasiswa dalam
mendefenisikan kebutuhan informasi e-journal serta melakukan penelusuran
informasi melalui e-journal mahasiswa mengetahui bagaimana cara mencari atau
melakukan penelusuran informasi melalui e-journal. Kemampuan mahasiswa
dalam mengevaluasi informasi berdasarkan Standar IFLA dapat dikatakan baik
karena dilihat dari kemampuan mahasiswa dalam penilaian informasi dan
pengaturan informasi yang diperoleh melalui sumber-sumber informasi yang jelas,
seperti melihat terlebih dahulu isi dari jurnal tersebut sesuai atau tidak dengan
informasi yg ingin di cari dan dilihat dari para ahli atau sumbernya, dilihat dari
tahun terbaru dan dilihat dari ISSN, Volume, Nomor jurnal. Kemampuan
mahasiswa dalam menggunakan informasi dapat dikatakan kurang baik karena
dilihat dari mahasiswa dalam menggunakan informasi dari sumber e-journal hanya
sedikit yang menggunakan e-journal dan ada beberapa mahasiswa yang
mengkomunikasikan informasi dari sumber e-journal dengan cara
mengkomunikasikan secara langsung berupa sharing kepada teman-teman yang
lain dan menjadikanya sebagai rujuka
EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS KELAS VIII SMP NEGERI 12 SINGKAWANG
Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas model Problem Posing untuk meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa kelas VIII SMP Negeri 12 Singkawang pada materi Teorema Pythagoras. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimental Desaign dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Desaign. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 12 Singkawang dan ditentukan dengan teknik Simple Random Sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII B sebagai kelas kontrol. Sebelum soal diberikan kepada siswa, soal terlebih dahulu di uji validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukarannya. Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh yaitu 1) kemampuan penalaran matematis siswa mencapai KKM yaitu 70 secara individual maupun klasikal pada materi Teorema Pythagoras yang diajarkan dengan menggunakan model Problem Posing. 2) terdapat perbedaan kemampuan penalaran matematis siswa yaitu  t hitung > t tabel11, 8 > 2,00 yang diajarkan menggunakan model Problem Posing dengan kemampuan penalaran matematis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran langsung pada materi teorema Pythagoras. 3) aktivitas belajar siswa tinggi sebesar 86,71% pada materi teorema Pythagoras dengan menggunakan model pembelajaran Problem Posing. 4) motivasi belajar siswa tinggi sebesar 74,17 pada materi teorema Pythagoras dengan menggunkaan model pembelajaran Problem Posing
Predicting sex from panoramic radiographs using mandibular morphometric analysis in Surabaya, Indonesia
Identity verification is a crucial component of forensic sciences, as it necessitates accurately determining an individual\u27s sex, age, and ancestry. The mandible is a commonly studied facial bone for sex determination due to its durability and preservation. This study aims to evaluate various parameters in the mandible for sex determination through morphometric analysis of panoramic radiographs. Fifty-seven panoramic radiographs of patients (22 males and 35 females, 18 – 40 years old) were examined in this study. Ten specific parameters were determined as follows: Bi-condylar Breadth (BCD), Bi-Coronoid Breadth (BCR), Bi-Mental Foramen Breadth (BMF), Bi-Mandibular Notch Breadth (BMN), Bi-Gonial Breadth (BGN), Minimum Ramus Breadth (MRB), Symphysis Height (SYM), Ramus Height (RAH), Mandibular Body Length (MBL), and Mandibular Notch Length (MNL). The morphometric analysis of these parameters was evaluated using Adobe Photoshop®CS6 software. The discriminant function analysis showed a significant difference between males and females in two variables: SYM and RAH, with Wilks’ lambda values of 0.857 and 0.924, respectively, and p<0.05. The mean value of symphysis height was 29.10 ± 4.42 mm in males and 25.97 ± 3.36 mm in females, with p<0.004. Similarly, the mean value of ramus height was 54.64 ± 10.79 mm in males and 49.89 ± 7.13 mm in females, with p<0.038. The formula Z = -4.887 + (0.31*SYM) + (0.046*RAH) can be used to determine sex using these variables. These findings may have important implications for forensic investigations and provide a non-invasive method for sex determination
Predicting sex from panoramic radiographs using mandibular morphometric analysis in Surabaya, Indonesia
Identity verification is a crucial component of forensic sciences, as it necessitates accurately determining an individual\u27s sex, age, and ancestry. The mandible is a commonly studied facial bone for sex determination due to its durability and preservation. This study aims to evaluate various parameters in the mandible for sex determination through morphometric analysis of panoramic radiographs. Fifty-seven panoramic radiographs of patients (22 males and 35 females, 18 – 40 years old) were examined in this study. Ten specific parameters were determined as follows: Bi-condylar Breadth (BCD), Bi-Coronoid Breadth (BCR), Bi-Mental Foramen Breadth (BMF), Bi-Mandibular Notch Breadth (BMN), Bi-Gonial Breadth (BGN), Minimum Ramus Breadth (MRB), Symphysis Height (SYM), Ramus Height (RAH), Mandibular Body Length (MBL), and Mandibular Notch Length (MNL). The morphometric analysis of these parameters was evaluated using Adobe Photoshop®CS6 software. The discriminant function analysis showed a significant difference between males and females in two variables: SYM and RAH, with Wilks’ lambda values of 0.857 and 0.924, respectively, and p<0.05. The mean value of symphysis height was 29.10 ± 4.42 mm in males and 25.97 ± 3.36 mm in females, with p<0.004. Similarly, the mean value of ramus height was 54.64 ± 10.79 mm in males and 49.89 ± 7.13 mm in females, with p<0.038. The formula Z = -4.887 + (0.31*SYM) + (0.046*RAH) can be used to determine sex using these variables. These findings may have important implications for forensic investigations and provide a non-invasive method for sex determination
Strategi Pemasaran melalui Media Online pada Produk Usaha Rumahan Banana Chips
Desa Bandungrejo sebagai sentra daerah penghasil pisang dan memiliki potensi nilai ekonomi bagi masyarakat. Disetiap pekarangan rumah milik warga memiliki tanaman pohon pisang,namun komoditi pisang disini kurang mendapat perhatian sehingga komoditi pisang bukan menjadi sumber penghasilan utama bagi setiap keluarga karena harga jual yang masih rendah. Sehingga perlakuan untuk buah pisang hanya sebatas dikonsumsi untuk keluarga seperti di goreng dan dikukus. Belum ada yang mengambil kesempatan untuk berinovasi mengolah buah pisang menjadi nilai jual. Dalam upaya untuk menumbuhkan motivasi dan kemampuan para ibu rumah tangga itu, diperlukan penyuluhan dan pelatihan yang dapat menggerakkan para ibu untuk menemukan, mengembangkan dan meningkatkan potensi dirinya. Dengan adanya kesadaran dan motivasi tersebut, diharapkan para ibu dapat bertindak lebih jauh dan turut andil dalam menyelesaikan persoalan perekonomian keluarga. Dalam hal ini, potensi diri memiliki pengertian yang umumnya relatif dapat dipahami dengan mudah
Pelatihan Pengerjaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) Bidang Matematika Untuk Siswa Kelas 12 SMA Kota Samarinda
Perguruan Tinggi Negeri (PTN) adalah salah satu jenjang studi tujuan dari siswa SMA setelah lulus. Lembaga yang menjadi penyelenggara tes masuk perguruan tinggi bagi calon mahasiswa baru yaitu Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). Berdasarkan data LTMPT Tahun 2021 yang dapat diakses di top-1000-sekolah.ltmpt.ac.id, 5 peringkat peraih nilai Ujian Tulis Berbasis Kompetensi secara nasional tertinggi berasal dari SMA/sederajat dari Jawa. Sedangkan SMA/sederajat di Kota Samarinda menempati peringkat mulai dari 419. Hal ini dikhawatirkan menurunkan daya saing siswa/i Kota Samarinda untuk diterima di perguruan tinggi negeri. Oleh karena itu, dalam pengabdian masyarakat ini akan dilakukan Pelatihan Tes Kemampuan Akademik (TKA) Bidang Matematika untuk siswa kelas 12 SMA Kota Samarinda. Dengan harapan untuk memberikan pengalaman dan pemahaman Tes Kemampuan Akademik kepada Siswa/i kelas 12 Kota Samarinda. Kota Samarinda dipilih karena kemudahan akses dan siswa kelas 12 SMA dipilih karena termasuk peserta didik tingkat akhir. Metode pelatihan yang digunakan adalah tatap muka, ceramah, latihan dan diskusi. Peserta diberikan tes awal sebelum pelatihan dan peserta diberikan tes akhir setelah pelatihan. Data tes awal dan tes akhir dianalisis menggunakan statistika deskriprif dan uji beda rata-rata. Hasilnya terdapat perbedaan rata-rata pada tes awal dan tes akhir, dan rata-rata tes awal < rata-rata tes akhir. Artinya tim pengabdian kepada masyarakat berhasil memberikan pengalaman dan pemahaman kepada peserta pelatihan Tes Kemampuan Akademik di Kota Samarinda