6,909 research outputs found

    CATEGORIZATION OF EMOTION VERBS IN BAHASA INDONESIA

    Get PDF
    This article discusses the categorization of emotion verbs in bahasa Indonesia. As the analytical tools,semantic primes from the theory of Natural Semantic Metalanguage were used. The research data werecollected through observation and interview methods. The data were analyzed using identity anddistribution methods and the results of data analysis were formally and informally presented. The resultshowed that emotion verbs can be divided into stative emotion verbs (SEV) characterized by [-controlled,-volition] and active emotion verbs (AEV) characterized by [+controlled, +volition]. The SEV scenario is‘X felt something, NOT BECAUSE X WANTED IT’ and the AEV scenario is ‘X felt something BECAUSE X WASSAYING TO HIM/HERSELF THINGS WHICH COULD CAUSE ONE TO FEEL IT’. Furthermore, SEV is divided intosubcategories: (1) ‘something bad happened’ (SEDIH, SAD), (2) ‘something bad can/will happen’ (TAKUT, FEAR), (3) ‘people can think something bad about me’ (MALU, SHAME), and (4) ‘I do not think that thingslike this can/will happen’ (HERAN, AMAZED). AEV is divided into subcategories: (1) ’something goodhappened’ (SENANG, HAPPY), (2) ‘I think about something’ (SANGSI, DOUBT), (3) ‘I did something bad’(MENYESAL, REMORSE), (4) ‘I think about someone else’ (CINTA, LOVE), and (5) ‘I do not want things likethis to happen) (MARAH, ANGRY)

    PERANCANGAN MESIN PRESS TEBU

    Get PDF
    Tujuan perancangan mesin press tebu ini yaitu untuk menentukan ukuran dari setiap bagian dari mesin. Dalam perancangan ini kita juga mendapatkan rancangan transmisi pada mesin serta mengetahui pemilihan bahan dan perancangan komponen – komponen yang benar pada mesin. Selain itu kita juga dapat mengetahui analisis ekonomi dari mesin press tebu tersebut. Metode yang digunakan untuk merancang mesin press tebu ini adalah mengacu pada konsep Pahl dan Beitz yang terbagi menjadi empat tahap. Empat tahap tersebut adalah perencanaan dan penjelasan tugas, perencanaan konsep produk, perencanaan produk, dan perencanaan detail. Dengan demikian kita dapat menghasilkan detail berupa dokumen pembuatan produk (gambar kerja). Hasil perancangan adalah desain dan gambar kerja produk mesin press tebu ini dengan dengan sumber penggerak motor listrik AC 0,5 HP. Diameter poros yang digunakan 25,4 mm dari bahan ST-60. Sistem transmisi yang digunakan pada mesin ini adalah puli masing-masing berdiameter 2inc , 10inc, 3inc, 12inc yang mereduksi putaran motor 1400 Rpm yang diharapkan menjadi 70 Rpm. Mesin press tebu ini memiliki konstruksi yang kuat dan ergonomis dengan spesifikasi mesin panjang 450 × lebar 400 × tinggi 1150 mm dengan rangka baja profil L 40x40x4. Taksiran harga jual mesin yang ditawarkan, yaitu senilai Rp 1.685.475,00

    WAWASAN DAN PEMAHAMAN SENI KRIYA

    Get PDF
    How continuation of kriya objects in present discourse with intellectual perpection (scientific) as according to requirement of modern society in global era? To answer it surely needed an understanding and perception about kekriyaan, especially to all young kriyawan, entrepreneur, market perpetrator, college student and craftsman to be able to give direction in development future kriya. More than anything, today develop debate discourse between practitioner and academician, about mttters result of kriya and development concept also education in artistic college. Kriya has high flexibilities, in the form of tendencies; it can be synthesis or depended on situation and also perception utilized by kriyawan or actor or designer. Understanding about kriya need to be assured and directional, so that proper in requirement that expanding and complex as current rime in society. Artistic development go to kriya specialization, is special knowledge discourse and to be exist independent kriya do not in under-standing of sculpture in general which is its understanding overlapping. Clear pecetion and understanding of kekriyaan is really required to be able to determine professional attitude for the man who elaborate kriya

    Model Pengelolaan Pasar Tradisional dalam Perspektif Kemandirian Daerah Kota Surakarta

    Get PDF
    1 tahun 2010 tentang bagaimana pengelolaan pasar tradisional di kota Surakarta dan untuk menyusun Model yang ideal pengelolaan pasar tradisional yang dapat mengoptimalkan pendapatan retribusi pasar dalam persepsi kemandirian di kota Surakarta. Jenis penelitian ini adalah normative-empiris, yaitu penelitian dengan cara mengkaji perundang-undangan, yang mengatur mengenai Pengelolaan Pasar Tradisional di Surakarta, dan secara empiris menggali informasi di lapangan mengenai pelaksanaan (implementasi) kebijakan Pengelolaan Pasar Tradisional baik secara fisik maupun non fisik di kota Surakarta dengan observasi, menyebarkan kuesioner dan wawancara kepada pihak yang berkompeten dengan masalah yang diteliti. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan pasar tradisional di kota Surakarta yang diatur dengan Peraturan Daerah (Perda) nomor 1 tahun 2010, Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 112 tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko Modern dan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Dalam Pelaksanaannya pengelolaan pasar tradisioal masih ada permasalahan-permasalahan yang tidak sesuai dari peraturan per Undang- Undangan diatas, maka model yang ideal dalam pengelolaan pasar tradisional adalah : a)secara internal yaitu membangun atau merenovasi bangunan atau infrastruktur sesuai dengan kebutuhan konsumen yang memadai dan beradaptasi dengan lingkungan dan budaya serta kebijakan manajemen pengelola pasar yang mementingkan pedagang dan pengunjung pasar.b). secara eksternal keberadaan pasar modern yang semakin bertambah,maka pemerintah harus mengendalikan pembangunannya yang berdampak pada pasar tradisional yang makin tergeser. Maka model tersebut akan dapat diprediksikan dapat meningkatkan Retribusi Pasar sehingga Pendapatan Asli Daerah juga akan meningkat yang berdampak pada kemandirian akan terwujud

    THE ROAL OF COASTAL COMMUNITIES SUPPORT MANAGEMENT MANGROVE

    Get PDF
    The mangrove area has an important meaning in beach ecosystem, both from ecological and economical aspects. For this, the rehabilitation of mangrove forest is done as one effort that aims to maintain and return the mangrove forest function as one of life system supporters, especially in beach area. The most respondent ages of coast people of Gending, Pajarakan, dan Kraksaan districts, Probolinggo Regency are between 30 to 59 years old, i.e. as 86 people or 95.55% indicates that coast people are productive ages so they can be hoped very potential for having role in supporting mangrove ecosystem management of Probolinggo Regency coast. The average respondent educational rates are mostly Elementary School to Senior High School, Le. as 76 people. Generally, human resources of coast people have relatively good education level. Thereby, it can be hoped to have positive potencies for the role of coast people themselves toward the mangrove ecosystem management support of Probolinggo Regency coast. The average most respondents have family burdens two and three people as six people or 6.67 percents. But, there are still three respondents who have not have family burdens. Generally, more and more members help in respondent's jobs. The mangrove ecosystem management strategy of Probolinggo Regency coast is by involving people role (people and people figures) and governmental supports through the models of mangrove forest management strategy, the model of embankment cultivation management by entering mangrove as input resources of production facilities, and ecotourism management by the purpose of improving people income

    Peran Dana BOS Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran (Studi Kasus Di SMP Negeri 4 Karanganom-Klaten)

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Karakteristik penggunaan dana BOS SMP Negeri 4 Karanganom; 2) Karakteristik kebijakan-kebijakan yang diambil kepala sekolah dalam mengelola dana BOS. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi, teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Teknik ini merupakan teknik mengumpulkan data yang berbeda-beda (observasi, wawancara dan dokumentasi) untuk mendapatkan data dari sumber yang sama, analisis data bersifat induktif/kualitatif yang dimulai dari pengumpulan data, display data, reduksi data samapi pada kesimpulan, dan hasil penelitian lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Hasil penelitian ini antara lain : 1) Dana BOS merupakan satu-satunya sumber dana untuk biaya operasional kegiatan sekolah. Penggunaan dana BOS di SMP Negeri 4 Karanganom sudah sesuai dengan buku pedoman BOS yang terdiri dari 13 poin. 2) Ada tiga program kepala sekolah yang berkaitan dengan penggunaan dana BOS yaitu peningkatan akademik, pengingkatan non-akademis dan kerja sama dengan masyarakat sekitar sekolah. Untuk meningkatkan program akademik, sekolah menganggarkan 63,6 % dari dana BOS yang ada. Dana terbesar adalah untuk perbaikan kualitas proses belajar mengajar. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dana BOS berperan besar dalam meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya di SMP Negeri 4 Karanganom-Klaten. Hal ini disebabkan dana BOS merupakan satu-satunya sumber dana operasional kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 4 Karanganom-Klaten

    PENGARUH LINGKUNGAN KERJA NON FISIK DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMAN 6 KOTA TANGERANG SELATAN

    Get PDF
    ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja non fisik dan disiplin kerja terhadap kinerja guru SMAN 6 Kota Tangerang SelatanMetode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif, Penelitian dilaksanakan pada guru SMAN 6 Kota Tangerang Selatan, yang beralamat di Jalan Pendidikan No. 2. Komplek Pamulang Permai 1. Kecamatan Pamulang. Kota Tangerang Selatan. Provinsi Banten. Pada penelitian ini, penulis menjadikan Guru SMAN 6 Kota Tangerang Selatan sebagai populasi, yang sampai saat ini total gurunya berjumlah 65 guru, memakai Teknik sampel jenuh. Metode Pengumpulan Data menggunkan data primer dan data sekunder, serta uji statistik meliputi, persamaan regresi linear berganda, uji koefisien korelasi, uji deteminsi dan uji hipotesisHasil penelitian menunjukan lingkungan kerja non fisik (X1) dan disiplin (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru (Y) dengan persamaan regresi Y = 10,752 + 0,4295X1 + 0,318X2. Nilai koefisien korelasi diperoleh sebesar 0,548 artinya variabel bebas dengan variabel terikat memiliki pengaruh yang sedang dengan koefisien determinasi atau pengaruh secara simultan sebesar 54,8% sedangkan sisanya sebesar 45,2% dipengaruhi faktor lain. Uji hipotesis diperoleh nilai F hitung > F tabel atau (37,547 > 2,750), hal tersebut juga diperkuat dengan probability signifikansi 0,000 < 0,05. Dengan demikian H0 ditolak dan H3 diterima. Artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan secara simultan antara lingkungan kerja non fisik dan disiplin terhadap kinerja guru di SMA Negeri 6, Kota Tangerang Selatan. Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Disiplin, Kinerj

    AHOK: SIMBOL ANOMALI BAHASA KELAS PENGUASA

    Get PDF
    One of the distinguishing features between the ruling class with the lower class is language. The higher stratum of someone then he has a tendency to use the language as well as, as smooth as, or as a good order as possible. But this credo does not apply to Basuki Tjahaja Purnama called  Ahok, as Head of Jakarta region,  he communicates in a language far from polite, smooth, and well,  sometime he uses rough language, gratuitous, even invective. Ahok selected to be analyzed because in the social fact Ahok is deemed to have a behavior that is controversial that reveals the good government jargon without corruption and nepotism with languages that are far from a good order of language used by the elits. This article tries to analyze and compare the language of politics that used by Ahok that represent the ruling class of the ruling in a metropolis and became the capital of the State in the reform era (freedom) with the language used in the era of Soeharto

    Teori Belajar Konstruktivisme Dengan Model Pembelajaran (Inquiry)

    Get PDF
    The theory of constructivism learning is the application of learning whose application to the response to the development of new expectations is related to the learning process that wants the active role of students in building thinking patterns and initiating their own learning activities, This research approach uses as a conceptual approach, As a unitary research of science, the source of the data comes from primary data. Primary data are obtained through tracing original sources written by figures, and assisted by tracing secondary sources in the form of references from tertiary sources, constructive learning theory, in the concept of constructivism learning theory students play an active role in building their thinking patterns in understanding the teaching material provided by educators, therefore this theory of constructivism is very possible when used in class in carrying out learning using&nbsp; learning model that is in accordance with the needs of the implementationThe theory of constructivism learning is the application of learning whose application to the response to the development of new expectations is related to the learning process that wants the active role of students in building thinking patterns and initiating their own learning activities, This research approach uses as a conceptual approach, As a unitary research of science, the source of the data comes from primary data. Primary data are obtained through tracing original sources written by figures, and assisted by tracing secondary sources in the form of references from tertiary sources, constructive learning theory, in the concept of constructivism learning theory students play an active role in building their thinking patterns in understanding the teaching material provided by educators, therefore this theory of constructivism is very possible when used in class in carrying out learning using&nbsp; learning model that is in accordance with the needs of the implementatio
    • …
    corecore