MELAWAN KETERGANTUNGAN PASAR LEWAT OTENTISITAS KOPI JARINGAN WARKOP NUSANTARA (JWN)

The culture of drinking coffee is not only a consumption activity, but also a reflection of prestige, celebration of consumerism, and ideology. The large consumption of coffee has increased the market share of selling coffee beans or finished products. Coffee is becoming increasingly popular and tends to have price classes and packaging. So far, there is no alternative for someone to brew pure coffee from processed beans directly. This research focuses on the Jaringan Warkop Nusantara (JWN) which initiates the establishment of a supply network starting from coffee beans produced by farmers and sharing free barista training. Other studies refer to the aesthetics of interior design and the concept of traditional coffee culture. So, the research takes the specifications of the JWN organizational group and their working mechanism in concocting quality selected coffee, as well as how to form an educational network for warkop traders so that they can also popularize coffee from pure beans. This research method uses a qualitative approach. The findings of this study indicate that there is an upapa JWN in de-industrialization through coffee consumption activities from warkop. JWN even uses the warkop network as a means of supplying rural coffee farmers who often get less than the maximum selling price.Keywords: Coffee, Jaringan Warkop Nusantara, Dependence, Market, Authenticit

The right to counsel of children in conflict with the law: case study in Adama

The right to counse is the cornerstone for all other human rights of accused persons. The eminence of the right is even more acute in the case of children in conflict with the law. This necessitated state’s duty to deliver legal assistance to children in conflict with the law under international instruments. In Ethiopia, even though there is no domestic law which explicitly deal with the right to counsel of children in conflict with the law, various stipulations at both federal and regional level provide that the state bears the responsibility to appoint state funded counsel when miscarriage of justice would result. In Adama, the 2nd most populous town of Ethiopia next to Finfinne, the public defenders’ office, whichis given the responsibility to represent children in conflict with the law, is established under Adama Special Zone High Court. This paper argues that the office provides a mere representation to children in conflict with the law as the public defenders lack the competencies and the resource needed for the provision of child friendly legal assistance. Moreover, the representation is not sufficiently accessible. Consequently, the children in conflict with the law face substantial prejudice to their rights

HUBUNGAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PPKN PADA SISWA SMP NEGERI 74 JAKARTA

Tujuan Penelitian ini adalah untuk memperoleh data mengenai interaksi teman sebaya dengan motivasi belajar PPKn pada siswa di SMP Negeri 74 Jakarta. Siswa yang diteliti merupakan siswa kelas VIII (delapan). Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan. Mulai dari bulan Maret 2017 sampai dengan bulan Mei 2017. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Populasi dalam penelitian ini sebesar 143 siswa. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling. Oleh karena itu, diperoleh 80 siswa untuk dijadikan sampel. Penelitian ini menggunakan data primer berupa kuesioner yang disebarkan kepada sampel dengan menggunakan model skala Likert. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan uji validitas dan uji reabilitas. Pegujian teknik analisis data adalah dengan mencari persamaan regresi. Dari hasil persamaan regresi tersebut dilakukan uji normalitas dengan liliefors didapat hasil data berdistribusi normal. Pengujian hipotesis dengan uji keberartian regresi yang hasilnya persamaan regresi tersebut signifikan. Uji linieritas regresi menghasilkan persamaan regresi adalah linier. Uji koefisien korelasi dengan menggunkan product moment menyatakan terdapat hubungan positif antara interaksi teman sebaya dengan motivasi belajar PPKn. Berdasarkan hasil pengujian dan perhitungan diatas. Dapat disimpulkan bahwa hubungan interaksi teman sebaya dengan motivasi belajar PPKn pada siswa merupakan suatu hubungan yang positif dan signifikan. Koefisien determinasi sebesar 45,86%. Apabila dilihat dari tabel interpretasi menunjukan hubungan yang cukup antara interaksi teman sebaya dengan motivasi belajar. The aim of this study is to obtain data about peer interactions with the motivation of learning in civic education of students at SMPN 74 Jakarta. The subjects of the research are students of class VIII (eight). This study is conducted for 3 months. Starting from March 2017 to May 2017. This research uses quantitative method with correlational approach. The population in this study is 143 students. Sampling in this research using random sampling technique. Therefore, 80 students were selected to be sampled. This study uses primary data and the form of questionnaires distributed to the sample by using model skala Likert. Technique of collecting data in this research use validity test and reliability test. The data analysis technique is to find the regression equation. From the result of regression equation is normality test with liliefors got result of normal distributed data. Hypothesis testing with significance test of regression which result of regression equation is significant. The regression linearity test yields the regression equation is linear. Test the correlation coefficient by using product moment stated there is a positive relation between peer interaction with learning motivation in civic education. Based on test results and calculations above. It can be concluded that the interaction relationship of peers with learning motivation of civic education on student is a positive and significant relation. Coefficient of determination equal to 45,86%. When viewed from the interpretation table shows a sufficient relation between peer interactions with learning motivation

Pengaruh pemeriksaan pajak, kesadaran wajib pajak, dan sanksi pajak terhadap kepatuhan pelaporan spt wajib pajak orang pribadi : studi kasus pada KPP Pratama Tegal

Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang paling besar oleh karena itu Direktorat Jenderal Pajak (DJP) sebagai salah satu unit kerja di bawah koordinasi Kementerian Keuangan Republik Indonesia yang bertugas menghimpun penerimaan negara dari sektor pajak berupaya mengoptimalkan penerimaan negara dari sektor pajak. Self assessment system pada PPh pasal 25 pada salah satu PPh yang memberikan system kepercayaan dan peran serta masyarakat untuk melaksanakan kewajiban perpajakan, baik dari menghitung, membayar, serta melaporkan jumlah pajak terutangnya melalui media SPT. Meningkatnya jumlah wajib pajak orang pribadi yang terdaftar pada KPP Pratama Tegal belum menunjukan meningkatnya kepatuhan wajib pajak orang pribadi tepat waktu dalam menyampaikan SPT tahunan. Adapun yang menjadi hambatan bagi para wajib pajak terlambat melaporkan SPT tahunan adalah tidak atau kurang memahami mengenai prosedur dan tata cara pelaporan SPT yang baik dan benar. Kurangnya kesadaran wajib pajak dalam melaporkan SPT tahunan juga menjadi hambatan bagi wajib pajak dalam melaporkan SPT dan sanksi yang diberikan harus jelas dan tegas kepada wajib pajak yang melanggar peraturan kewajiban perpajakan agar memberikan efek jera terhadap wajib pajak yang melanggar kewajiban perpajakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan pelaporan SPT WPOP yaitu pemeriksaan pajak, kesadaran wajib pajak, dan sanksi pajak KPP Pratama Tegal Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel yaitu teknik probability sampling, kemudian data diolah menggunakan SPSS . Peneliti menggunakan pupulasi wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Tegal dengan mengambil sampel sebanyak 100 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bawah pemeriksaan pajak, kesadaran wajib pajak, dan sanksi pajak tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan pelaporan SPT wajib pajak orang pribadi (WPOP) di KPP Pratama Tega

PREDICTORS OF ACADEMIC ACHIEVEMENT FOR FIRST YEAR STUDENTS. THE CASE OF WOLAITA-SODDO UNIVERSITY, ETHIOPIA

The objective of this study was to find out the factors that predict first year, first semester academic status of students at Wolaita-Soddo University in 2013/14 academic year. The study involved correlation design that attempted to explore the variables which predict first year university students’ academic achievement. The populations in the study were 3407 first year students enrolled at Wolaita-Soddo University (Ethiopia) in the academic year 2013/14. Of these, 2142(63%) were males and 1265(37%) females and 345 participants were selected by stratified multistage sampling techniques. The data were collected using archival sources and survey questionnaire method. The collected data were analyzed using descriptive statistics and regression analysis. The results of multiple regression analysis showed that grade 12 average mark and university entrance exam score accounted for 43.5% (R2=0. 435, F=129. 2, p<0.05) in achievement and socioeconomic variables explained 18.8% (R2=0.188, F=15.383, p<0.05) of the variance in the first semester university grades respectively. Grade 12 average mark was found to be the variable that relatively accounted for the highest variation in students’ academic achievement. Admission personnel should reconsider to give reasonable weight to grade 12 average marks because of its greater predictive power to university success in the first year study

An analysis of student foundation programs in institutions of higher education in the United States

The purpose of this study was to describe and to assess the development, current status, and contributions of Student Foundation programs in institutions of higher education in the United States

Implementasi Kebijakan Pengaturan Batas Kewajaran Pembuatan Akta Perhari Bagi Notaris (Studi Pada Notaris Kabupaten Bogor)

Salah satu bentuk kewajiban Notaris sebagai upaya menjaga Kode Etik Notaris adalah terkait dengan pembatasan pembuatan akta perhari sebagaimana diatur dalam Peraturan Dewan Kehormatan Pusat Ikatan Notaris Indonesia Nomor 1 Tahun 2017 tentang Batas Kewajaran Jumlah Pembuatan Akta Perhari. Bagaimana implementasi Peraturan DKP Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pembatasan Pembuatan Akta Perhari Bagi Notaris di Kabupaten Bogor? Bagaimana implikasi hukum terhadap akta yang dibuat Notaris Kabupaten Bogor yang jumlahnya melebihi kewajaran? Bagaimana seharusnya sanksi terhadap Notaris Kabupaten Bogor yang jumlah akta perharinya dibuatnya melebihi kewajaran?. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis empiris yang menganalisis dan mengkaji bekerjanya hukum di dalam masyarakat dengan menggunakan pendekatan Yuridis Sosiologis. Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa implementasi Peraturan DKP Nomor 1 Tahun 2017 Tentang Pembatasan Pembuatan Akta Perhari Bagi Notaris, di Kabupaten Bogor tidak berjalan dengan baik, karena masih terdapat Notaris yang membuat akta lebih dari 20 (duа puluh) аktа Notaris perhаri. Implikasi hukum terhadap akta yang dibuat Notaris Kabupaten Bogor yang jumlahnya melebihi kewajaran adalah akta tersebut tetap sah sebagai akta otentik sepanjang akta yang dibuat menurut bentuk dan tata cara yang ditetapkan dalam Undang- Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Jabatan Notaris. Sanksi yang tepat terhadap Notaris Kabupaten Bogor yang jumlah akta perharinya dibuatnya melebihi kewajaran adalah sanksi administrasi, yaitu teguran hingga sanksi terberat, yaitu pemberhentian dengan tidak hormat dari keanggotaan perkumpulan

Semantik Kata Serapan dari Bahasa Arab dalam Kamus Arab Melayu

Abstrak: Penelitian ini mengkaji tentang perubahan semantik kosa kata serapan dari Bahasa Arab yang terdapat dalam Bahasa Melayu, khususnya Bahasa Indonesia. Penyerapan kosa kata dari Bahasa Arab terjadi seiring dengan masuknya pengaruh bangsa Arab ke wilayah Nusantara. Pengaruh tersebut salah satu dibuktikan dengan banyaknya kosa kata dari Bahasa Arab yang diserap oleh Bahasa Melayu (Indonesia). Kosa kata serapan tersebut mengalami beberapa perubahan, seperti: perubahan sub kategori masdar berubah menjadi verbal, sub kategori masdar menjadi katagori adjektif, perubahan referensi, perubahan makan menyempit, perubahan makna meluas, perubahan makna jamak menjadi mufrad. Perubahan ini berbanding lurus dengan dinamika dan kebutuhan masyarakat Melayu untuk memahami istilah-istilah kosa kata serapan tersebut. Kosa kata yang diserap mengakar dan mengalami perkembangan, serta akulturasi terhadap dinamika kebudayaan-kebudayaan yang ada di Nusantara. Banyak penggunaan istilah-istilah kosa kata Bahas Arab dalam aktivitas kehidupan masyarakat Melayu di Nusantara tidak lepas dari terjadinya pengaruh penyerapan dari Bahasa Arab dalam bahasa yang digunakan oleh masyarakat Melayu di Nusantara. Kata Kunci:  kata serapan, semantik, bahasa, buday

Hariiroo hojii fi sirna hiikkaa waldhabbii falmii hojii keessatti rakkoolee mul’atan

Under the 1995 Constitution, Ethiopia has tried to guarantee fundamental rights of workers provided under ILO Conventions. Accordingly, it has issued the labour proclamation and other subsidiary laws to provide the basic principles of rights and obligations which govern the worker employer relations, as well as to form the relevant institutions. However, this paper contends that there are critical legal and institutional gaps in order to realize the rights of workers protected under the Constituion and ILO Conventions. In Oromia region, where this study is conducted, workers have little or no bargaining power to deal with their wages and other work conditions, which led to gross labour exploitation. Moreover, the principle of equal pay for equal work is overlooked. Absence off it for purpose institution and uniform guidelines regarding employees’ recruitment and hiring process has engendered incidents ofemploymen tdiscrimination. Generally, there is no industry based employment policy or systems to ensuree quality inemployment and rectify issues of discrimination at workplace. Employment contracts mostly contradict the principles provided in the labour law. Dispute settling organs do not correctly construe the labour laws particularly while: determining employment relations to which labour law is applicable; dealing with the burden of proof, assessing the legitimacy of termination of employment contract and determining disablement compensation. Government shall be committed to fill the legal gaps including by signing important ILO Conventions like the minimum wage convention. It should also strengthen and empower institutions which take part in improving employment relations. Continuous training is important for judges, labour relations board members, labour inspectors, conciliators and trade union members to enable them properly execute employment legislations

PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN KANTOR PUSAT PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII DI BANDUNG

Kinerja masih menjadi pokok permasalahan yang banyak dihadapi oleh perusahaan saat ini. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh The Boston Consulting Grup (BCG) melihat negara Indonesia memiliki kinerja yang tergolong rendah dan kurang tenaga kerja yang berkualitas. Rendahnya kinerja membuat Indonesia tidak siap menghadapi pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Penilaian Human Development Index (HDI) memberikan gambaran mengenai tingkat pembangunan sumber daya manusia disuatu negara. Berdasarkan penilaian HDI, kedudukan Indonesia masih dibawah rata-rata indeks pembangunan manusia dunia 0,694 dan regional 0,683. Belum optimalnya kinerja karyawan sangat dirasakan oleh beberapa perusahaan milik Negara Indonesia, namun hal ini tidak menyurutkan niat bagi sebagian perusahaan umumnya untuk tetap tumbuh dan terus berkembang khususnya pada perusahaan BUMN Perkebunan yaitu PT. Perkebunan Nusantara VIII. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh (1) gambaran kompetensi, (2) gambaran motivasi kerja, (3) gambaran kinerja karyawan, (4) pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan, (5) pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan, dan (6) pengaruh kompetensi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Metode yang digunakan adalah explanatory survey dengan teknik sampel yaitu probability sampling dengan menggunakan simple random sampling yang berjumlah 95 orang. Teknik analisa data yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan alat bantu software komputer Statistical Product for Service Solutions (SPSS) 23.0 for macbook. Hasil temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran kompetensi dalam kategori cukup baik, gambaran motivasi kerja dalam kategori tinggi, gambaran kinerja karyawan dalam kategori sangat tinggi, dan kinerja karyawan dipengaruhi oleh kompetensi dan motivasi kerja. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan perusahaan dapat meningkatkan human resources management competency guna memperbaiki serta meningkatkan kinerja karyawan. Dalam segi motivasi kerja disarankan agar perusahaan dapat terus mendukung para karyawan untuk dapat meningkatkan motivasi kerja dengan menyediakan fasilitas yang memadai serta memberikan kesempatan yang sama untuk karyawan mengembangkan kemampuan dan keterampilan. Sehingga diharapkan kompetensi dan motivasi kerja perlu diperhatikan lebih lanjut oleh perusahaan dalam menunjang peningkatan kinerja karyawan.;---Perfomance is still being a major problem to face by many company. A study which is conducted by The Boston Consulting Group (BCG) they see that Indonesia has low perfomance and lack of quality employee. Because low of perfomance make Indonesia doesn`t ready to a high economical growth. An apprisial by Human Development Index (HDI) give was about level of human resourches development illustration in a country. Based on HDI apprisial Indonesia still place under world average human development index with 0,694 point and 0,683 point for regional. Unoptimalization of employee perfomance was perceived in few of indonesian state owned company, but this problem doesn`t discourage the company, especially in plantation company in this case PT. Perkebunan Nusantara VIII. This research is to know (1) Competency Illustration,(2) Work Motivation Illustration, (3) Employee Perfomance Illustration, (4) The Influence Of Competency To Employee Perfomance, (5) The Influence of Work Motivation to Employee Perfomance, and (6) The Influence of Work Competency and Motivation to Employee Perfomance. The method which used in this research is explanatory survey with sample technique which is probability sampling that used simple random sampling with 95 people as samples. The data analysis technique was multiple linier regresion in computer software Statistical Product for Services Solution (SPSS) 23.0 for macbook. This research result show that competency illustration was qualified as good enough, work motivation illustration was qualified high, employee perfomanced was qualified very high, and employee perfomance that influenced by competence and work motivation. Based on the result of this reseach writer suggest, to the company to increase human resources management competency to fix and also to increase employee perfomance and for work motivation, company suggest to keep suporting employee to get work motivation increase by providing a facility and give employee same chance to developt the ability and skills of employee. In the future, the company need to pay more attention to developt competence and work motivation of employee