218 research outputs found

    PENERAPAN PEMBELAJARAN BIOTEKNOLOGI BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS IX SMPN 8 KOTA CIREBON

    Get PDF
    Multimedia interaktif model tutorial merupakan pengembangan media pembelajaran berbasis komputer (Computer Assisted Instruction/CAI) yang menggabungkan berbagai media sperti audio, video, teks dan gambar yang dapat memvisualisasikan berbagai fakta, keterampilan, konsep dan menampilakan animasi sesuai kebutuhan, sehingga proses pembelajaran lebih menarik, dan tentunya memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan yang ada pada siswa sehingga pemahaman siswa terhadap pelajaran biologi lebih maksimal. Selain itu, MMI model tutorial ini merupakan pembelajaran yang bersifat mastery Learning. Penelitian komparatif ini dilatarbelakangi adanya fakta bahwa kurangnya minat dan motivasi pada proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SMPN 8 Kota Cirebon. Pembelajaran tersebut cenderung monoton dan kurang mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas yang ada seperti Lab. komputer dalam pelaksanaan pembelajarannya. Penelitian yang dilaksanakan pada tahun ajaran 2012/2013 ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pembelajaran bioteknologi berbasis multimedia interaktif model tutorial terhadap hasil belajar siswa, serta untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara yang menggunakan penerapkan MMI model tutorial dan yang tidak menggunakan. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan menggunakan purposive sampling. Sampel dipilih secara langsung oleh guru yang mengetahui kesetaraan kognitif siswa, yaitu kelas IX-D (eksperimen) berjumlah 34 siswa diajarkan menggunakan MMI model tutorial, dan kelas IX-C (kontrol) berjumlah 34 siswa diajarkan menggunakan pembelajaran konvensional. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik tes tulis dan angket. Setelah data diperoleh kemudian data tersebut dianalisis menggunakan spss. Hasil dari penelitian ini yaitu pada kelas eksperimen didapat rerata pretest sebesar 49.51, posttest 78.43 dan N-Gain 58.93. Sementara pada kelas kontrol diperoleh rerata pretest sebesar 47.35, posttest 72.55 dan N-Gain 49.51. Berdasarkan hasil perhitungan statistik dengan uji t diperoleh nilai F hitung 1.525 dengan nilai t = 2.907 dengan derajat kebebasan (df) = n1 + n2 – 2 = 34 + 34 – 2 = 66. α = 0.05 diperoleh Sig. 0.005. Karena Sig.0.005 < 0.05 ; dengan demikian maka H0 ditolak atau Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan antara siswa yang diajarkan menggunakan MMI model tutorial dan yang tidak menggunakan. Hal ini didukung dengan sikap dan respon siswa yang cukup positif terhadap penerapan pembelajaran MMI model tutorial dengan rerata persentase sebesar 84.93% yang mempunyai kategori sangat kuat. Kata kunci : bioteknologi, multimedia interaktif, tutoria

    Perancangan Perangkat Lunak dengan Metode RSA dengan Pembangkit Bilangan Prima Secara Opsional

    Get PDF
    Pengguna dalam memilih algoritma Kriptografi akan juga sangat memperhatikan faktor kecepatan selain kekuatannya. Kompleksitas RSA barkaitan dengan bilangan prima menghasilkan karakteristik  kecepatan RSA berbading terbalik dengan kekuatannya. Proses pembangkitan bilangan prima menentukan kekuatan RSA. Jika bilangan yang dibangkitkan berupa prima asli maka menghasilakan penyandian yang kuat.  Sedangkan jika  yang dibangkitkan berupa bilangan prima yang lemah (pseudo prima) maka menghasilkan penyandian yang lemah pula. Secara konsep upaya pengamanan data harus sesuai dengan nilai (ekonomis dan strategis) data yang akan diamankan. Data yang bernilai murah cukup diamankan dengan kekuatan yang tidak terlalu besar sedangkan data yang bernilai mahal harus diamankan dengan kekuatan besar Oleh karena itu untuk mengatasi persoalan lambatnya RSA maka dilakukan pemilihan metode pembangkit prima yang sesuai dengan tingkat keamanan yang dibutuhkan pengguna.Peneitian  ini bertujuan untuk melakukan perancangan perangkat lunak yang mengimplementasikan RSA dengan metode pembangkit bilangan prima yang dapat dipilih oleh pengguna. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sieve of Eratosthenes, Sieve of Sundaram dan Sieve of Atkin. Perancangan awal telah dihasilkan dalam penelitian ini berupa diagram use-case, skenario dan kelas analisis. Untuk pengembangan perangkat lunak secara utuh tperlu dilanjutkan ke perancangan detail dan implementsi pada bahasa program tertentu

    PENYIMPANAN KUNCI KRIPTOGRAFI MENGGUNAKAN STEGANOGRAFI DENGAN ALGORITMA GIFSHUFFLE

    Get PDF
    Kriptografi saat ini telah berkembang menjadi Steganografi yang penyembunyian informasi tanpa memerlukan komputasi algoritma tertentu dalam encode dan decodenya. Salah satu teknik Steganografi untuk menyisipkan pesan pada citra berformat GIF adalah algoritma gifshuflle. Algoritma Steganografi Gifsuffle menarik untuk diteliti karakteristiknya karena pada awalnya algoritma ini lazim digunakan untuk teknik watermark. Pada penelitian ini digunakan untuk teknik steganografi terhadap karakter berupa kunci kriptografi. Persoalan yang akan diselesaiakan dalam penelitian ini adalah bagaimana karakteristik steganografi yang menggunakan gidshuffle. Metode untuk membuktikan karakteristin tersebut adalah dengan tiga langkah saitu langkah pertama mengengbangkan perangkat lunak stegarografi dengan menerapkan algoritma Gifshufle, langkah kedua menganalisa  bagaimana kualitas stegoimagenya terhadap karakter  dengan PSNR dan berbagai perubahan citra , dan langkah ketiga bagaimana daya tampung terhadap karakter yang mampu disimpan.  Penelitian ini menghasilkan kesimpulan perangkat lunak untuk mengetah krakterstik Gifsuffle dan Stegarograi telah berhasil dikembangkan. Penelitian juga menghasilkan kesimpulan Gifshulle mempunyai kapasitas penyisipan sampai 210 karakter yang cukup untuk penyembunyian kunci-kunci kriptografi. Sampai batas karakter yang mampu disimpan kualitas steganografinya adalah bagus ditangai dengan PSNR yang bagus. Sedangkan ketahanan serangan dari perubahan gambar adalah sangat lemah

    Menjadi Perempuan Tambak Lorok: Konstruksi Gaya Hidup Perempuan Muslim Pesisir

    Get PDF
    Identity and existence become a crucial issue lately, both in the factual context even cyberspace (cyber society). In this context lifestyle construction is the main issue to analysis the coastal Muslim women's identity. The study of the lifestyle construction of coastal Muslim women uses qualitative methodo­logies to obtain a comprehensive meaning regarding lifestyle. There are several influential factors in the process of forming individual lifestyles. The first one is the cultural, social and religious background that has been internalized in each individual through cultural values and social norms. The second factor is the environment where individuals live and socialize with the other society. In this context, the physical elements which include geographical, topographic and climate appearance are the main influences on the construction of individual lifestyles related to the adaptation process. Another influential factor is the media that the content is a lifestyle preference. Based on these factors, this study will focus on three points, there is the perception of coastal women on lifestyle, factors that influence the process of lifestyle construction and the meaning of coastal Muslim women’s lifestyle. There are three conclusions in this study regarding the hidden goals in consumption activities refer to saving material, representation of social status through lifestyle and indicators of self-existence

    STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM RAYA DALAM PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM RAYA SERENTAK DI FIS UNESA TAHUN 2015

    Get PDF
    Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan strategi apa saja yang digunakan oleh Komisi Pemilihan Umum Raya (KPUR) Ormawa FIS Unesa dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum Raya (Pemira) Ormawa FIS Unesa secara serentak tahun 2015 sehingga dapat berjalan lancar dan sukses. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif karena tidak untuk menguji suatu hipotesis tetapi hanya menggambarkan dan mendeskripsikan hasil penelitian. Informan penelitian adalah anggota KPUR FIS Unesa tahun 2015 dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara dan dokumentasi. Wawancara didasarkan pada instrumen penelitian yaitu pedoman wawancara. Setelah data terkumpul, kemudian diolah dengan mereduksi data, menyajikan data, kemudian menarik kesimpulan hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 4 (empat) strategi yang digunakan oleh KPUR dalam penyelenggaraan Pemira FIS secara serentak tahun 2015. Strategi-strategi yang digunakan diantaranya adalah : (1)&nbsp; ketetapan-ketetapan pemira; (2) memperketat keamanan selama pemira berlangsung; (3) pengamanan ekstra terhadap kotak suara; dan (4) penghitungan suara secara terbatas. Strategi tersebut menunjukkan bahwa KPUR FIS Unesa menggunakan model strategi protektif dari Wechsler dan Backoff (W-B) karena kapasitas organisasi KPUR terbatas yaitu pada jumlah dan waktu penyelenggaraan Pemira. Berdasarkan model Rubin, strategi yang digunakan KPUR FIS merupakan strategi venture (SV) karena terdapat dimensi waktu pendek dimana KPUR memiliki waktu singkat untuk mempersiapkan Pemira. Kata Kunci: Strategi KPUR, penyelenggaraan Pemira

    Penyimpanan Kunci Kriptografi Menggunakan Steganografi dengan Algoritma Gifshuffle

    Full text link
    Kriptografi saat ini telah berkembang menjadi Steganografi yang penyembunyian informasi tanpa memerlukan komputasi algoritma tertentu dalam encode dan decodenya. Salah satu teknik Steganografi untuk menyisipkan pesan pada citra berformat GIF adalah algoritma gifshuflle. Algoritma Steganografi Gifsuffle menarik untuk diteliti karakteristiknya karena pada awalnya algoritma ini lazim digunakan untuk teknik watermark. Pada penelitian ini digunakan untuk teknik steganografi terhadap karakter berupa kunci kriptografi. Persoalan yang akan diselesaiakan dalam penelitian ini adalah bagaimana karakteristik steganografi yang menggunakan gidshuffle. Metode untuk membuktikan karakteristin tersebut adalah dengan tiga langkah saitu langkah pertama mengengbangkan perangkat lunak stegarografi dengan menerapkan algoritma Gifshufle, langkah kedua menganalisa bagaimana kualitas stegoimagenya terhadap karakter dengan PSNR dan berbagai Perubahan citra , dan langkah ketiga bagaimana daya tampung terhadap karakter yang mampu disimpan. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan perangkat lunak untuk mengetah krakterstik Gifsuffle dan Stegarograi telah berhasil dikembangkan. Penelitian juga menghasilkan kesimpulan Gifshulle mempunyai kapasitas penyisipan sampai 210 karakter yang cukup untuk penyembunyian kunci-kunci kriptografi. Sampai batas karakter yang mampu disimpan kualitas steganografinya adalah bagus ditangai dengan PSNR yang bagus. Sedangkan ketahanan serangan dari Perubahan gambar adalah sangat lemah

    RENCANA NARAPIDANA WANITA MENGHADAPI KEBEBASAN DI LAPAS WANITA KELAS IIA SEMARANG: KONTEKS CORRECTIONAL NURSING

    Get PDF
    ABSTRAKRencana napi wanita beragam dalam menghadapi kebebasan. Hasil studi pendahuluan dapat diperoleh databahwa terdapat napi yang berencana melakukan balas dendam kepada pihak yang menyebabkan napitersebut masuk penjara. Hal ini mengakibatkan residivisme. Terdapat pula napi yang berencana untukmengisolasi dirinya akibat stigma yang akan diperoleh. Kondisi napi wanita yang unik ini belummendapatkan perhatian khusus dalam sistem peradilan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan uraiantentang rencana narapidana wanita dalam menghadapi masa kebebasannya di Lapas Wanita Kelas IIASemarang. Desain penelitian yang digunakan adalah fenomenologi. Sampel adalah narapidana wanita yangmenghadapi masa kebebasannya. Jumlah sampel sebanyak 7 orang dengan teknik purposive sampling.Teknik pengambilan data adalah open-ended indepth interview. Analisis data menggunakan metode Collaizi.Teridentifikasi 7 tema sebagai hasil penelitian yang mencakup mengaplikasikan ketrampilan dari Lapas,rencana hukum, rencana fisik, rencana interaksi sosial, rencana mental spiritual, pemenuhan kebutuhanhidup, dan menjalani kehidupan seperti dulu. Perlu dilakukan skrining masalah kesehatan psikososial yangdialami oleh napi wanita menjelang masa kebebasannya agar dapat membantu perawat mengembangkanintervensi yang efektif. Juga perlu dikembangkan suatu model discharge planning yang sesuai bagi napiwanita.Kata Kunci: rencana, narapidana wanita, kebebasanABSTRACTFemale inmates have various plans in facing freedom. Previous interview showed that there was an inmatethat had a plan to make resentment toward a person who caused her put into jail. This could causerecidivism. There also was a plan to withdrawal from society because of the stigma she will get. This uniquecondition has not gotten a special attention yet in court system. This study aim was to know female inmate’splan in facing freedom in Female Inmate Correctional Setting Semarang. Research design isphenomenology. Samples were female inmates who facing release period. Sample size was sevenparticipants with purposive sampling method. Data collection technique was open-ended in depth interview.Data analyzing used Collaizi method. There were seven themes as the research result including applyingskills from prison, planning related to law, physical planning, social interaction planning, mental-spiritualplanning, life need fulfillment, and live like previous life. Mental health problem screening is needed forfemale inmates in facing release period. It will help nurse to develop effective intervention for femaleinmates. In addition, a discharge planning model should be developed for female inmates.Keywords: planning, female inmate, release perio

    Analisis Kegagalan Seal Strips Stainless Steel 310s Pada Ring Segment Cobalt Base Superalloys Dz40m Komponen Turbin Gas Pt. Xyz

    Get PDF
    Seal strips merupakan komponen pada turbin gas yang fungsinya untuk menghubungkan ring segment. Pada permasalahan ini, terdapat ring segment yang mengalami kegagalan berupa fracture yang mengakibatkan kegagalan pada seal strips. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis penyebab kegagalan pada seal strips. Terdapat beberapa pengujian seperti pengamatan makroskopi, pengamatan mikroskopi, SEM, EDX, OES, XRD dan hardness test untuk menunjang hasil dalam penelitian ini. Dari hasil uji komposisi kimia yang dilakukan seal strips memiliki komposisi kimia sesuai dengan AISI 310S yang sesuai dengan ASTM A240. Dari pengujian metalografi dapat diamati bahwa fasa dari spesimen merupakan austenite dan terdapat presipitat. Pengujian SEM dilakukan untuk melakukan karakterisasi morfologi spesimen yang mengalami kegagalan. Didapatkan spesimen kode 28 memiliki retakan yang menjalar dari luar kearah dalam yang diakibatkan oleh corrosion. Seluruh spesimen mengalami peeling sehingga menyebabkan kekasaran pada permukaan seal strips. Pengujian EDX dilakukan untuk mengetahui unsur yang terdapat pada permukaan material uji yang kemudian didukung dengan hasil dari XRD untuk mengetahui senyawa dari deposit tersebut

    Resiliensi Tahanan: Studi Literatur

    Get PDF
    Introduction: Prevalence of mental health problems including detainees in prison are very high. Handling mental health problems is closely related to the ability of resilience in a person. Limited study review resilience, factors influencing it and instruments used in detainee. This study aims to describe the resilience of detainees, instruments to measure it, and factors influencing the resilience of detainees.Methods: The research method used was literature review. Literature search was carried out using search keywords resilience, detainee, prison. The database used is SCOPUS, EBSCOHost, Garuda, Science Direct, ProQuest. Articles inclusion criteria are full-text articles from 2010-2020, published in English and Indonesian, and discussing resilience to detainees. Articles were identified using flow diagrams. Data were analysed using synthesis matrices.Results: The results of search that has been conducted stating that the instruments used to identify resilience levels consisted of the Connor and Davidson Resilience Scale (CD-RISC), the resilience quotient compiled by Reivich and Shatte, the Resilience Measurement Scale (RMS-25), the Adolescent Resilience Attitudes Scale (ARAS), and the Norwegian adaptation of Dispositional Resilience scale (DRS-15-R). The average level of resilience of detainees is in the medium category. Resilience is influenced by age, ethnicity, family relationships, social relationships, self-acceptance, protective factors (pro-social) and (pro-future). Detainees are prone to mental health problems, because they have moderate levels of resilience.Suggestion: Nursing services need to pay attention to the level of resilience of detainees

    DINAMIKA KELOMPOK DALAM PENINGKATAN MANAJEMEN DIRI WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN

    Get PDF
    Warga binaan pemasyarakatan (WBP) membutuhan proses penyesuaian diri terutama untuk meningkatkan manajemen diri terkait masalah kesehatan yang dihadapi. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen diri WBP, karakteristik dinamika kelompok dan prosesnya untuk meningkatkan manajemen diri WBP. Manajemen diri WBP dipengaruhi oleh jenis kelamin, tingkat pendidikan dan kateristik minoritas individu. Karakteristik dinamika kelompok dapat dilihat melalui berbagai kriteria yang meliputi partisipasi, komunikasi, kolaborasi, pengaruh, kepercayaan, keterikatan, pemberdayaan dan kepuasan. Perawat Rutan/Lapas perlu mengoptimalkan proses dinamika kelompok untuk meningkatkan manejemen diri WBP
    • …
    corecore