43 research outputs found

    PIWULANG MORAL SAJRONE SERAT WULANG PUTRA

    Get PDF
    Maulina Titis Ayu Respati, Dra. Sri Wahyu Widayati, M.Si Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah (Jawa) Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya [email protected] Abstrak   Serat Wulang Putra mujudake serat kang kalebu kasusastran Jawa klasik. Serat diripta dening Pakubuwana IX awujud tembang. Serat ngemot babagan onjo yaiku moral. Serat nduweni tema piwulangan moral kang migunani kanggo kabeh pihak. Panaliten ngenani piwulangan moral minangka serat kang narik kawigaten salah sijine amarga durung tau ditliti. Adhedhasar andharan kasebut, prakara kang dadi underane panaliten ing kene, yaiku (1) kepriye deskripsi naskah Serat Wulang Putra?, (2) kepriye piwulang moral kapribadhen sajrone Serat Wulang Putra?, (3) kepriye piwulang moral sosial sajrone Serat Wulang Putra?, (4) kepriye piwulang moral agama sajrone Serat Wulang Putra?, lan (5) kepriye piwulang moral kang kinandut sajrone Serat Wulang Putra gegayutan karo umur bocah.              Panaliten kang ngandharake babagan moral minangka babagan sumirat sajrone serat ditintingi kanthi teori sosiologi sastra. Teori sosiologi sastra ing panaliten iki yaiku teori kang merkarakake babagan sumirat sajrone karya sastra iku dhewe. Metodhe kang digunakake yaiku metodhe deskriptif  analitik. Metodhe deskriptif analitik nduweni tujuwan kanggo nggambarake kanyatan sajrone dhata. Lan konsep kang digunakake yaiku konsep moral lan pendhidhikan anak. Panaliten iki kalebu panaliten kapustakan. Data ing panaliten iki arupa tetembungan sajrone serat.              Asiling panaliten iki nuduhake Serat Wulang Putra ngemot piwulangan luhur kang bisa dadi dhasar mangun karakter becik bocah. Piwulangan moral ing panaliten miturut konsep moral diperang dadi telu, yaiku: (1) piwulang moral kapribadhen, (2) piwulang moral sosial, lan (3) piwulang moral agama. Piwulang moral kang ana uga diperang maneh miturut konsep pendhidhikan anak dadi telu, yaiku (1) piwulang moral kanggo bocah, (2) piwulang moral kanggo remaja, lan (3) piwulang moral kanggo dewasa

    Peran Pembentukan Komite Sosial Kesetaraan Gender Perempuan dalam Isu Stereotip

    Get PDF
    The issue of gender inequality in the work environment such as gender stereotypes often occurs, one of which is at PT. Perkebunan Nusantara IV Bah Butong Tea Business Unit, where the workers were completely unaware of this action. This gender inequality arises because companies operating in industries or factories where the dominant workforce is male, thus causing gender inequality to be avoided. Employees must be able to balance position and power like male employees in every part of the job. In this study, the researcher uses a qualitative approach where Sugiyono (2016: 9) argues that qualitative research methods are used to examine proportional objects and the role of researchers as the main instrument in the research conducted. Gender inequality in the world of work does not see the position in the agency. Gender inequality cannot be overcome only by relying on position, work competence, or physical strength. The women's gender equality social committee was formed in order to provide impetus for change and address these issues. The company provides broad opportunities and fairness for women to develop their careers. Through the women's gender equality social committee forum, efforts for gender equality in the work environment continue to maximize and provide full support for the careers of female employees

    Angkul-Angkul in Ubud Village and It’s Change

    Get PDF
    The architecture of buildings in Ubud Village has a peculiarity because it uses the concept of Traditional Balinese Architecture, and the  Ubud people mostly work as sculptors, so the building has more carvings or ornaments. One ofthe buildings  is angkul-angkul. Angkul-angkul is one of the buildings in the area of a traditional Balinese house that is an access or entrance to the yard of a Balinese Hindu community. With the influence of technological advances, globalization and cultural acculturation, and tourism, the use of angkul-angkul today has begun to shift, both in terms of shape, function, and material. Based on these problems, this study aims to determine the change in the shape and use of angkul-angkul material. Descriptive methods are used to analyze the form of angkul-angkul, with data collection through interviews, observations, and literature studies. The result of the study was that there were variations in new forms and materials in angkul in Banjar Junjungan,  Ubud Village.   Keywords: Angkul-Angkul; Form; Hindu; Ubud Bali; DesignArsitektur bangunan di Kelurahan Ubud memiliki kekhasan karena menggunakan konsep Arsitektur Tradisional Bali serta masyarakat Ubud yang sebagian besar berprofesi sebagai pemahat, sehingga bangunannya memiliki lebih banyak ukiran atau ornamen. Salah satu bangunannya merupakan angkul-angkul. Angkul-angkul merupakan salah satu bangunan yang ada dalam area rumah tradisional Bali yang menjadi akses atau pintu masuk menuju pekarangan rumah masyarakat Hindu Bali. Ditengah pengaruh kemajuan teknologi, globalisasi dan akulturasi budaya dan pengaruh pariwisata, penggunaan angkul-angkul hari ini mulai mengalami pergeseran, baik dari segi bentuk, fungsi maupun materialnya. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan bentuk dan penggunaan material angkul-angkul. Metode deskriptif digunakan untuk menganalisis bentuk angkul-angkul, dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan studi literatur. Hasil penelitian yaitu terdapat variasi bentuk-bentuk baru dan material pada angkul-angkul di Banjar Junjungan Kelurahan Ubud.   Keywords: Angkul-Angkul, Bentuk, Ubu

    Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad(student Team Achievement Division) Terhadap Kemampuan Menemukan Masalah Utama Berita Bertopik Sama Oleh Siswakelas VIII SMP Negeri 1 Sei Bambantahun Pembelajaran2015/2016

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Team Achievement Division) Terhadap Kemampuan Menemukan Masalah Utama Berita Bertopik Sama oleh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sei Bamban Tahun Pembelajaran 2015/2016. Sampel dilakukan secara random, sehingga sampel yang di miliki sebanyak 40 sampel. Hasil penelitian disimpulkan, kemampuan menemukan masalah utama berita bertopik sama setelah menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe StadOleh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sei Bamban Tahun Pembelajaran 2015/2016 adalah baik dengan nilai rata-rata 74,25. Sedangkan, Kemampuan Menemukan Masalah Utama Berita Bertopik Sama sebelum menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Oleh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sei Bamban Tahun Pembelajaran 2015/2016 adalah kurang dengan nilai rata-rata 57. Model Kooperatif Tipe Stad ini berpengaruh dalam menemukan masalah utama berita bertopik sama. Ini terbukti dari hasil uji “t” diperoleh nilai thitung >ttabel, yakni 2,40>1,68. Untuk itu perlu guru bidang studi bahasa Indonesia di sekolah setempat meningkatkan pelajaran menemukan masalah utama berita bertopik sama dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Stad, karena pembelajaran ini terbukti berpengaruh dalam kemampuan siswa terhadap menemukan masalah utama berita bertopik sama

    Mining the Traffic Conditions via Twitter based on Rough Set Theory

    Get PDF

    Optimasi Konsentrasi Substrat Dan Enzim Dalam Pembuatan Gula Cair Berbahan Dasar Tepung Ketan Putih Dengan Response Surface Methodology (RSM)

    Get PDF
    The increasing growth of the food and beverage industry in Indonesia has resulted in an increasing demand for liquid sugar. The development of liquid sugar based on white glutinous rice flour is an alternative solution to the problem of meeting the demand for liquid sugar in Indonesia. The high starch content in glutinous rice flour can be converted into liquid sugar by liquification and saccharification processes with the help of enzymes. The concentration of white glutinous rice flour and enzymes in the process of making liquid sugar greatly affects the quality and quantity of sugar produced. The purpose of this study was to determine the optimal substrate and enzyme concentrations in the manufacture of liquid sugar made from white glutinous rice flour using the Response Surface Methodology (RSM). Parameters that were optimized were substrate concentration (30 – 50%) and alpha-amylase and glucoamylase enzyme volume (0.3 -0.5 mL). Optimization results were successfully achieved with the Central Composite Design (CCD) statistical experimental design, namely the white glutinous rice flour substrate concentration of 42.29% and the volume of alpha-amylase and glucoamylase enzymes of 0.46 mL with a reducing sugar content of 35.5%, the value is close to the predicted value and can verify the suitability of the model.Meningkatnya pertumbuhan industri makanan dan minuman di Indonesia mengakibatkan permintaan terhadap gula cair semakin meningkat. Pengembangan gula cair berbahan dasar tepung ketan putih merupakan salah satu alternatif pemecahan masalah dalam memenuhi kebutuhan gula cair di Indonesia. Kandungan pati yang tinggi pada tepung ketan dapat diubah menjadi gula cair dengan proses liquifikasi dan sakarifikasi dengan bantuan enzim. Konsentrasi substrat tepung ketan putih dan enzim dalam proses pembuatan gula cair sangat mempengaruhi kualitas dan kuantitas gula yang dihasilkan.  Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan konsentrasi substrat dan enzim yang optimal dalam pembuatan gula cair berbahan baku tepung ketan putih menggunakan Response Surface Methodology (RSM). Parameter yang dioptimasi adalah konsentrasi substrat (30 – 50%) dan volume enzim alfa-amilase dan glukoamilase (0,3 -0,5 mL). Hasil optimasi yang berhasil dicapai dengan desain eksperimen statistik Central Composit Design (CCD) yaitu konsentrasi substrat tepung ketan putih 42,29% dan volume enzim alfa-amilase dan glukoamilase sebesar 0,46 mL dengan kadar gula pereduksi yang dihasilkan sebesar 35,5%, nilai tersebut mendekati nilai prediksi dan dapat memverifikasi kesesuaian model

    Betawi Ethnic Family Communication Patterns in Building Awareness of the Importance of Higher Education for Daughters

    Get PDF
    Family is one of the most important aspects in human life and is also the first environment that will be an example for every individual, especially for a child. Family is the first place where children form their potential. The first education a child gets also comes from the family. In Indonesia, which has a variety of cultures, of course, has differences in communication, especially communication within the family. The ethnicity we examined in this study was the Betawi ethnicity, where previously the Betawi people thought that education for daughters was not an obligation but as the development of the cultural age also developed over the course of time we found many women from the Betawi ethnicity were able to teach learners in higher education. This is also influenced by the mindset instilled by the Betawi ethnic family through the instilled family communication pattern.  In this study, researchers are interested in knowing how the communication patterns of Betawi ethnic families in building awareness of the importance of higher education for daughters. The method used in this research is a quantitative method by collecting data using a questionnaire which is distributed to 30 respondents. The respondents of this study were daughters from the Betawi ethnicity. The results of this study indicate that the Betawi ethnic family tends to apply the balanced split pattern and the unbalanced split pattern, in which the balanced split pattern prioritizes equality in roles and balanced tasks for each family member. Meanwhile, the unbalanced split pattern applies the opposite. This communication pattern is not balanced, and one of the dominant family members in the family. Â

    PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PENERAPAN PELAKSANAAN PENCEGAHAN INSIDEN PADA PASIEN RESIKO JATUH

    Get PDF
    Salah satu dari enam sasaran keselamatan pasien adalah pencegahan pasien jatuh. Pelaksanaan pencegahan insiden pada pasien resiko jatuh sangat berhubungan erat dengan pengetahuan dan keterampilan perawat. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan tingkat pengetahuan perawat dengan penerapan pelaksanaan pencegahan insiden pada pasien resiko jatuh. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Kuantitatif dengan pendekatan cross sectional pada 52 perawat pelaksana, hasil analisis bivariat dengan uji chi square menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan penerapan pelaksanaan pencegahan pasien resiko jatuh (P= 0,001). Kejadian jatuh merupakan kejadian yang dapat dicegah, karena itu sebagai ujung tombak dalam pelayanan kesehatan sangat penting bagi perawat untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan mematuhi pelaksanaan pencegahan pasien jatuh sesuai dengan prosedur yang sudah ada. Faktor yang paling berpengaruh pada pencegahan pasien jatuh adalah standar operasional prosedur sebagai acuan yang tepat untuk menerapkan keselamatan pasien dengan baik

    Effect of Signs Types on Level of Traffic Signs Understanding of Motorcyclists

    Get PDF
    Insufficient comprehension of traffic signs among motorcyclists is a contributing factor to traffic accidents. Furthermore, the ability to comprehend these signs is closely tied to the cognitive process of accurately interpreting the information conveyed, with one of the key influencing factors being the representation of signs themselves.  Therefore, this research aimed to examine the effect of sign types on the understanding of traffic signs, utilizing an experimental research approach that employed a between-subject, randomized multi-group design. A sample of 80 motorcyclists aged 17-25 residing in the Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi (Jabodetabek) areas was involved in the research. Participants were exposed to ten unfamiliar warning signs displayed on a computer, presented in three different formats, namely symbol, text, and symbol + text. Understanding of traffic signs was measured by level of signs comprehension (accuracy). The results showed that signs types significantly affected understanding of traffic signs. Furthermore, text and symbol + text signs resulted in higher level of understanding compared to symbols. The research implied the need for textual elements in the designs of warning signs to optimize understanding of traffic signs among motorcyclists

    HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG JAJANAN DENGAN PEMILIHAN JAJANAN UNTUK ANAK USIA TODLER DI RW 13 KELURAHAN JATISAMPURNA BEKASI TAHU 2012

    Get PDF
    Pada usia todler, anak belum memiliki kemampuan untuk menentukan jajanan mana yang baik untuk mereka sehingga peranan ibu sangat dibutuhkan dalam hal ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan ibu tentang jajanan dengan pemilihan jajanan untuk anak usia todler. Sampel total sampling sebanyak 42 ibu. Makanan jajanan merupakan makanan dan minuman yang dijual oleh pedagang dan dapat langsung dimakan tanpa pengolahan lebih lanjut. Pemilihan jajanan ibu dibagi menjadi jajanan sehat dan tidak sehat dan untuk mengidentifikasi digunakan kuisioner yang diisi oleh responden. Hasil penelitian sebagian besar responden berusia > 32 tahun, memiliki pendidikan menengah ke atas, tidak bekerja, membeli jajanan di minimarket,  memiliki pengetahuan tinggi dan memilih jajanan sehat. Uji statistik menunjukkan tidak terdapat hubungan bermakna antara usia ibu dengan pemilihan jajanan (P 0.209dan OR 0.338),terdapat hubungan antara pendidikan ibu (P 0.020 dan OR 7.000), pekerjaan ibu (P 0.031 dan OR 5.909) dan pengetahuan ibu tentang jajanan (P  0.017 dan  OR 6.000) dengan pemilihan jajanan. Orang tua diharapkan lebih aktif dalam mencari informasi makanan jajanan yang sehat sehingga bisa diterapkan saat memilih jajanan untuk anak
    corecore