Jurnal Online Politeknik Negeri Lampung
Not a member yet
1889 research outputs found
Sort by
Pengaruh Konsentrasi Ethepon dan Jenis Kemasan terhadap Kualitas Buah Pisang Janten (Musa eumusa ABB Group)
This study aims to determine the effect of various Ethepon concentrations and the right type of packaging for the quality of Janten bananas, and the interaction of both. The method used, the experimental method, with a completely randomized block design (RBD) arranged in factorial : (1) ethephone concentration(e) There are 3 types; (e0)without ethepon or 0 ml; (e1)2 mL/L or 30mL/15 L water; (e2)4 mL/L or 60mL/15L water. (2) packaging section (k) There are 3 types; (k1)plastic, (k2)cardboard, and (k3)gunny sacks. Observational data were tested with the Least Significant Difference test (LSDT, at the 5%. The results showed that: The administration of Ethepon at various concentrations had an effect on the quality of Janten bananas, as seen in the variable color, aroma, taste, level of hardness, level of sweetness, vitamin C and total dissolved acid except for the weight loss variable. The best Ethepon concentration is 4mL/L or 60mL/L Ethepon. The use of packaging has an influence on the quality of Janten bananas, which can be seen in the variables of color, aroma, taste and level of sweetness. The best packaging is cardboard packaging. There is an interaction between different concentrations of Ethepon and packaging on the quality of Janten bananas.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai konsentrasi ethepon dan jenis kemasan yang tepat terhadap kualitas pisang janten, serta interaksi antara keduanya. Penelitian ini menggunakan metode percobaan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL), disusun secara faktorial yaitu: (1) Konsentrasi ethepon (e), 3 taraf yaitu: Tanpa ethepon (e0), 2 mL/L atau 30mL/15L (e1), 4 mL/L atau 60mL/15L (e2), (2) Kemasan (k) terdiri atas 3 taraf yaitu: plastik (k1), kardus (k2), karung goni (k3). Data hasil pengamatan diuji dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi ethepon memberikan pengaruh terhadap kualitas pisang Janten, terlihat pada variabel warna, aroma, rasa, tingkat kekerasan, tingkat kemanisan, vitamin C dan total asam terlarut. Konsentrasi ethepon terbaik adalah ethepon 4mL/L atau 60mL/L. Penggunaan kemasan memberikan pengaruh terhadap kualitas pisang Janten, yang terlihat pada peubah warna, aroma, rasa dan tingkat kemanisan. Kemasan terbaik adalah kemasan kardus. Terdapat interaksi antara konsentrasi Ethepon dan kemasan yang berbeda terhadap kualitas buah pisang Janten
PEMBEKALAN KEWIRAUSAHAAN PNS PRA PURNABAKTI MELALUI PENYULUHAN BUDIDAYA HIDROPONIK SKALA RUMAH TANGGA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH METRO
Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Local Education Center (LEC) Kartikatama, Metro, yang difasilitasi oleh Pemerintah Kota Metro untuk para pra purnabakti PNS di Lingkungan Pemerintah Kota Metro. Permasalahan utama yang dihadapi oleh cara pensiunan ini adalah hilangnya peran individu yang telah lama menjadi bagian dari dirinya, hal ini akan memicu stress, cemas, dan bahkan depresi jika individu tidak siap untuk menghadapi masa pensiun. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan serta keterampilan tentang hidroponik skala rumah tangga pada PNS yang akan memasuki masa pensiun, sehingga dapat memunculkan jiwa wirausaha serta dapat berkarya di lingkungan masyarakat. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah ceramah dan praktik langsung untuk menyemai benih sayuran, meracik nutrisi, dan merakit instalasi hidroponik. Selain itu dilakukan juga evaluasi untuk melihat ketercapaian kegiatan dan rencana tindak lanjut setelah kegiatan selesei. Target utama dari kegiatan ini adalah budidaya sayuran hidroponik skala rumah tangga pada kelompok PNS pra purnabakti di Lingkungan Pemerintah Kota Metro. Hasil dari kegiatan ini yaitu meningkatnya pengetahuan dan keterampilan peserta mengenai budidaya hidroponik skala rumah tangga, yang tergambar dari terpasangnya instalasi hidroponik sederhana oleh para peserta kegiatan. Instalasi yang telah terpasang diberikan kepada peserta agar peserta dapat terus berlatih dan menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama kegiatan, sehingga tercipta kemandirian pangan (kebutuhan sayur skala rumah tangga terpenuhi) dan pada akhirnya terbentuk jiwa kewirausahaan di bidang sayuran berbasis hidroponik
Aplikasi Pupuk Organik Hayati Cair Untuk Mengurangi Nutrisi AB Mix Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Pakcoy Pada Dua Sistem Hidroponik
The use of liquid organic fertilizer with added AB Mix nutrients is an alternative solution to reduce the use of AB Mix nutrients. The aims of the research were to study interaction between the application of liquid organic fertilizer and the hydroponic system on the growth and yield of pak choy and the effect of concentration of liquid organic fertilizer and hydroponic systems on the growth and yield of pak choy. This experiment used Split Plot Design, which consist 2 factors, main plot was concentration of liquid organic fertilizer. Sub plot was hydroponic systems. Data obtained were analyzed with F test, and were continued with LSD at 5 percent when significant. Results showed that there was no interaction between the concentration of liquid organic fertilizer and hydroponic system for all observed parameters. The concentration of 25% liquid organic fertilizer + 75% AB Mix and concentration of 45% liquid organic fertilizer + 55% AB Mix gave better results on the parameters of height, number of leaves and fresh weight of pak choy plants grown in a hydroponic system when compared with a concentration of 65% liquid organic fertilizer + 35 % AB Mix. The NFT hydroponic system is better in the parameters of height and number of leaves of pak choy plants when compared to the DFT hydroponic system
Pengambilan Keputusan oleh Istri Peternak pada Peternakan Sapi Potong di Kabupaten Banyumas
This research aims to analyze the influence of education, age, and the amount of working hours of wives of beef cattle farmers on decision-making, which includes purchasing livestock and selling cattle. The research was conducted using a survey method. The determination of the sample size of respondents used the Slovin formula with a margin of error of 10%, resulting in a total of 81 respondents. Data analysis was performed using descriptive analysis and Binary Logistic Regression analysis. The results of the descriptive analysis indicate that the majority of wives of beef cattle farmers had completed elementary school education (56%) and junior high school education (21%), were aged between 31 and 64 years (88%), owned fewer than 4 cattle heads (74%), had 1-3 family members (41%), and had a working hours allocation of less than 0.5 hours or less than 30 minutes (41%). Their involvement in decision-making showed that 46% were in the high category, and 54% were in the low category. The results of the Binary Logistic Regression analysis indicate that the level of education has no significant influence on decision-making (0.474), age has no significant influence on the decision-making of the farmer's wives (0.298), the number of cattle ownership has a significant influence on decision-making (0.088), the number of family members has no significant influence on decision-making (0.138), and the amount of working hours has a significant influence on the decision-making of farmer's wives (0.1).Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendidikan, usia, dan jumlah jam kerja istri peternak sapi potong terhadap pengambilan keputusan, termasuk pembelian ternak dan penjualan sapi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei. Penentuan ukuran sampel responden menggunakan rumus Slovin dengan margin kesalahan sebesar 10%, sehingga menghasilkan total 81 responden. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis Regresi Logistik Biner. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa sebagian besar istri peternak sapi potong telah menyelesaikan pendidikan dasar (56%) dan pendidikan menengah (21%), berusia antara 31 hingga 64 tahun (88%), memiliki kurang dari 4 ekor sapi (74%), memiliki 1-3 anggota keluarga (41%), dan alokasi jam kerja kurang dari 0,5 jam atau kurang dari 30 menit (41%). Partisipasi mereka dalam pengambilan keputusan menunjukkan bahwa 46% berada dalam kategori tinggi, dan 54% berada dalam kategori rendah. Hasil analisis Regresi Logistik Biner menunjukkan bahwa tingkat pendidikan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan (0,474), usia tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan istri peternak (0,298), jumlah kepemilikan sapi memiliki pengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan (0,088), jumlah anggota keluarga tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan (0,138), dan jumlah jam kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan istri peternak (0,1)
Pemberian Kasgot Black Soldier Fly Dan PGPR Akar Bambu Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah ( Alium ascalonicum L.) Varietas Tajuk: indonesia
The aim of this study was to determine the effect, interaction, and the best dosage and concentration of Black Soldier Fly (BSF) Kasgot and Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) bamboo roots an the growth and yield of shallot (Allium ascalonicum L.) of canopy varities. This study was conducted from February to June 2023 at SMK PPN Gorontalo, Telaga Sub District, Gorontalo Regency, Furthermore, this studi used a factorial randomized block design (RDB) with 2 factors. The first factor was Black Soldie Fly Kasgot (K) with 4 levels: K0 = control, K1 = 200 g/polybag, K2 = 300 g/polybag, K3 = 400 g/polybag. Meanwhile, the second factor was PGPR of bamboo roots (P) with 4 levels: P0 = (control), P1 = 20 ml/litre of water, P2 = 30 ml/litre of water, P3 = 40 ml/litre of water. The parameters measured were plant height, number of leaves, number of tillers, fresh tuber weight, tuber number, tuber diameter and dry tuber weight. The observational data were then analyzed using analysis of variance (ANOVA Ξ± = 5%) and continued with the DMRT test with a level of 5%. The results showed that the application of Black Soldier Fly (BSF) Kasgot had a significant effect on plant height, number of leaves, number of tillers, fresh tuber weight, tuber number, tuber diameter and dry tuber weight of shallot plants. Meanwhile, the PGPR of bamboo roots had a significant effect on plant height and number of leaves. There was an interaction between the two treatments on the parameters of plant height, number of leaves and tuber diameter, where the best combination was found in the application of Kasgot as much as 400 grams/polybag + PGPR 30 ml/litre of water. Lastly the best dosage Kasgot was in the treatment of 400 grams/polybag and the best PGPR concentration was 40 ml/litre of water.
Keywords: Black Soldier Fly (BSF) Kasgot, Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) Bamboo Root, Canopy Variety.Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh, interaksi serta dosis dan konsentrasi terbaik kasgot Black Soldier Fly (BSF) dan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) akar bambu terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L) varietas tajuk. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Februari sampai Juni 2023 yang berlokasi di SMK PPN Gorontalo, Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama yaitu, Kasgot Black Soldier Fly (K) dengan 4 taraf yaitu K0 = Kontrol, K1 = 200 g/polybag, K2= 300 g/polybag, K3= 400 g/polybag dan faktor kedua PGPR akar bambu (P) dengan 4 taraf yaitu P0 = (kontrol), P1 = 20 ml/liter air, P2 = 30 ml/liter air, P3 = 40 ml/liter air. Parameter yang diukur adalah tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, bobot umbi basah, jumlah umbi, diameter umbi dan bobot umbi kering. Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis of varians (ANOVA Ξ± = 5%) dan dilanjutkan dengan uji DMRT dengan taraf 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi kasgot Black Soldier Fly (BSF) berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, bobot umbi basah, jumlah umbi, diameter umbi dan bobot umbi kering tanaman bawang merah. Sedangkan PGPR akar bambu berpengaruh nyata pada tinggi tanaman dan jumlah daun. Terdapat interaksi antar kedua perlakuan pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter umbi dimana kombinasi terbaik terdapat pada pemberian kasgot 400 gram/polybag + PGPR 30 ml/liter air. Dosis kasgot yang sesuai ada pada perlakuan 400 gram/polybag dan konsentrasi PGPR yang sesuai yaitu 40 ml/liter air.
Kata kunci: Kasgot Black Soldier Fly (BSF), Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) Akar Bambu, Varietas Tajuk
PEMBUATAN MODEL CETAKAN PENGECORAN ALUMUNIUM SEBAGAI ALAT PENUNJANG PRAKTIKUM MAHASISWA
Pengecoran logam merupakan metode yang banyak digunakan untuk memproduksi peralatan atau benda teknik serta benda untuk kehidupan sehari-hari. Pada proses pengecoran diperlukan cetakan yang sesuai dengan kebutuhan. Bahan cetakan bermacam-macam ada dari pasir, tanah liat, gipsum dan juga dari logam. Berbagai macam variasi cetakan digunakan dalam proses pengecoran, salah satunya pasir ini umum digunakan dalam dunia industri. Kemudian ada logam yang memebrikan hasil lebih halus. Keterampilan dengan praktek langsung ini mahasiswa siap berkompetisi di dunia kerja atau berwirausaha. Guna mencapai maksud tersebut, Politeknik memberikan pengalaman belajar dan praktek untuk membentuk kemampuan profesional di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat model cetakan pengecoran alumunium untuk praktikum mahasiswa. Hasil pengujian didapatkan bahwa cetakan model C yang mempunyai demensi yang terbaik. Waktu dan suhu pendinginan yang terbaik pada cetakan model A. Model cetakan A, B dan C dapat digunakan untuk penunjang praktikum mahasiswa.
 
Rumput Brachiaria decumbens : antara Manfaat dan Risiko untuk Pakan Ruminansia
Brachiaria decumbens grass is one of the grazing grasses with better production than field grass. It has high nutritional value, is more resistant in the dry season, and is suitabel for tropical areas. Brachiaria decumbens grass, called Signal Grass, is usually planted for pasturesβpermanent grazing, but also planted or conserved in limited quantities by smallholder farmers. The general nutritional content of Brachiaria decumbens natural grass is 10.08% water content, 14.11% ash, 3.21% crude protein, 47.39% crude fiber, 2.25% crude fat, 33.04% BETN, TDN 42.14%. Even though it has high nutritional value, Brachiaria decumbens contains anti-nutritional steroid saponin factors such as protodioscin, diosgenin, and yamogenin, which can interfere with growth and are toxic to ruminants. This article reviews the benefits and risks of using Brachiaria decumbens grass as forage for ruminant livestock.Brachiaria decumbens grass is one of the grazing grasses with better production than field grass. It has high nutritional value, is more resistant in the dry season, and is suitabel for tropical areas. Brachiaria decumbens grass, called Signal Grass, is usually planted for pasturesβpermanent grazing, but also planted or conserved in limited quantities by smallholder farmers. The general nutritional content of Brachiaria decumbens natural grass is 10.08% water content, 14.11% ash, 3.21% crude protein, 47.39% crude fiber, 2.25% crude fat, 33.04% BETN, TDN 42.14%. Even though it has high nutritional value, Brachiaria decumbens contains anti-nutritional steroid saponin factors such as protodioscin, diosgenin, and yamogenin, which can interfere with growth and are toxic to ruminants. This article reviews the benefits and risks of using Brachiaria decumbens grass as forage for ruminant livestock
TEKNOLOGI PENGOLAHAN NATA DE COCO DARI LIMBAH AIR KELAPA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN NILAI EKONOMI PADA KWT MENTARI DI DESA WIYONO
Desa Wiyono merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran. Mayoritas penduduk desa Wiyono (70% dari seluruh tenaga kerja) memiliki mata pencaharian sebagai petani. Menurut BPS Pesawaran (2022), produksi kelapa di Kabupaten Pasawaran mencapai 8.121 ton/tahun dengan luas areal 11.238 ha. Tanaman kelapa (Cocos nucifera L) adalah tanaman multifungsi yang seluruh bagiannya memiliki manfaat untuk manusia. Nata de coco adalah suatu produk hasil fermentasi oleh bakteri acetobacter xylinum. Produk ini berbentuk padat, kokoh, kuat, putih, transparan, kenyal dan banyak digunakan sebagai salah satu pangan fungsional karena mengandung serat pangan. Saat ini petani mengalami kesulitan dalam mengolah air kelapa menjadi nata de coco karena ketidaktahuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang digunakan, sehingga air kelapa yang dihasilkan hanya dibuang begitu saja sebagai limbah. Kondisi seperti ini tentunya membutuhkan transfer ilmu pengetahuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Tim pengusul kegiatan telah merancang metode kegiatan yang diterapkan melalui penyuluhan, demonstrasi, pelatihan, konsultasi, dan bimbingan, serta evaluasi. Setelah program dilakukan diperoleh hasil bahwa pemahaman dan pengembangan teknis teknologi masyarakat meningkat dari 0% menjadi 100% dan penerapan hasil di lapangan sebesar 15%. Dengan dilakukannya transfer ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat khususnya kelompok wanita tani Desa Wiyono, diharapkan air kelapa yang sebelumnya tidak bernilai menjadi memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi.
 
ANALISIS FASE BULAN TERHADAP HASIL TANGKAPAN PURSE SEINE DI PERAIRAN AMAHAI, PULAU SERAM
Intensitas cahaya yang diterima perairan berubah sesuai dengan fase bulan, yang berdampak pada perilaku ikan yang memiliki sifat fototaksis positif atau negatif terhadap cahaya. Hal ini secara langsung mempengaruhi volume hasil tangkapan nelayan. Pemahaman yang kurang mendalam mengenai pengaruh fase bulan ini membuat nelayan seringkali tidak dapat memaksimalkan hasil tangkapan mereka. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh fase bulan terhadap hasil tangkapan purse seine dan komposisi hasil tangkapan purse seine berdasarkan fase bulan di Perairan Amahai. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari-Maret 2024 yang bertempat di Perairan Amahai, Pulau Seram. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei dengan melakukan observasi secara langsung di lapangan. Hasil analisis menunjukan Fase bulan tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil tangkapan purse seine dimana nilai Signifikasi sebesar 0.529 > 0,05. Hasil tangkapan purse seine sebanyak 25.570 Kg dengan komposisi hasil tangkapan pada fase bulan New Moon yakni ikan momar (Decapterus sp) 62 %, ikan selar (Selar sp) 38%. Komposisi hasil tangkapan pada fase bulan First Quarter yakni ikan layang (Decapterus sp) 63 %, ikan selar (Selar sp) 37%. Komposisi hasil tangkapan pada fase bulan Full Moon yakni ikan layang (Decapterus sp) 57%, ikan selar (Selar sp) 30 %, ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) 13%. Sedangkan pada fase bulan Last Quarter komposisi hasil tangkapan yakni ikan layang (Decapterus sp) 66%, ikan selar (Selar sp) 33%, dan ikan cakalang (Katsuwonus pelamins) 1%
Aplikasi Beberapa Jenis Pupuk terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit pad Fase Pre Nursery
Fertilisation in the pre-nursery phase of oil palm plants is very important. Fertilisation can increase the growth of oil palm seedlings, make plants healthy, etc. The purpose of this research is to see the effect of each fertiliser used on several growth parameters of oil palm seedlings. The purpose of this research is to see the effect of each fertiliser used on several growth parameters of oil palm seedlings. the method used in this research is a group randomised design with 5 treatments and 10 replicates. The treatments/fertilisers used in this study were urea fertiliser, P fertiliser, NPK fertiliser, and oragnik cari fertiliser made from active mycorrhiza. The parameters observed were plant height, plant diameter, and leaf length of oil palm seedlings. observations were made every week with a frequency of 3 observations. the results of this study are that each fertiliser has a different effect on each observation parameter and frequency of observation. NPK fertiliser and urea fertiliser were significantly different from other treatments in the first observation of plant height. While in plant diameter, liquid fertiliser made from active mycorrhiza tends to be significantly different from other treatments. In leaf length, the results showed an irregular pattern. However, in the mycorrhizal fertiliser treatment, the number of leaves exceeded 1 of the other treatments.Pemupukan pada fase pre nurseri tanaman kelapa sawit sangat penting. Pemupukan dapat meningkatkan pertumbuhan bibit kelapa sawit, membuat tanaman menjadi sehat dsb. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh setiap pupuk yang digunakan terhadap beberapa parameter pertumbuhan bibit kelapa sawit. metode yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak kelompok dengan 5 perlakuan dan 10 ulangan. Adapun perlakuan/pupuk yang digunakan dalam penelitian ini adalah pupuk urea, pupuk P, pupuk NPK, dan pupuk oragnik cari berbahan aktif mikoriza., Adapun parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, diameter tanaman, dan Panjang daun bibit kelapa sawit. pengamatan dilakukan setiap minggu dengan frekuensi pengamatan sebanyak 3 kali pengamatan. hasil dari penelitian ini adalah setiap pupuk memiliki pengaruh yang berbeda pada setiap parameter pengamatan dan frekuensi pengamatan. Pupuk NPK dan pupuk urean berbeda nyata dengan perlakuan lainnya pada pengamatan pertama tinggi tanaman. Sedangkan pada diameter tanaman, pupuk cair berbahan aktif mikoriza cendrung berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Pada Panjang daun, hadil penelitian menunjukan pola yang tidak teratur. Namun pada perlakuan pupuk mikoriza, jumlah daun melebihi 1 dari perlakuan yang lain.