283 research outputs found

    From Mission to Action: Management Series for Microfinance Institutions

    Get PDF
    Quality Audit Tool for Managing Performance (QAT)This is a management tool for MFIs. It examines management processes and internal systems and assesses the status and effectiveness of each for achieving the MFI's stated social mission. Based on this assessment, it identifies areas, along with recommended actions, in which the MFI should focus its attention so as to better align internal processes and systems with social performance and make more effective and balanced decisions

    PENDIDIKAN DALANG PASINAON DHALANG ING SURAKARTA (PADHASUKA) TAHUN 1923-1940

    Get PDF
    Seni pertunjukan wayang merupakan salah satu pertunjukan yang digemari oleh masyarakat Indonesia khusunya masyarakat di Jawa. Kegemaran masyarakat akan seni pertunjukan wayang, ditunjang dengan adanya beberapa faktor pendukung. Salah datu faktor pendukungnya adalah kemampuan dalang dalam mengemas dan menyajikan pertunjukan wayang yang semakin berkualitas. Mencetak dalang berkualitas perlu adanya guru yang memberikan pembelajaran secara profesional dan ahli dalam bidangnya. Alasan inilah yang menyebabkan Paku Buwono X untuk mendirikan sebuah pendidikan dalang dengan guru-guru yang berkualitas dalam bidangnya. Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini, antara lain : mengenai apa yang melatarbelakangi didirikannya pendidikan dalang Pasinaon Dhalang ing Surakarta (Padhasuka) pada tahun 1923 ?. Bagaimana sistem pendidikan dalang Pasinaon Dhalang Ing Surakarta (Padhasuka) di Surakarta ? Adakah  kontribusi pendidikan dalang Pasinaon Dhalang Ing Surakarta (Padhasuka) terhadap perkembangan seni pertunjukan wayang dan dalang di Surakarta?. Penelitian ini menggunakan merode sejarah dengan langkah-langkah sebagai berikut : pertama, heuristik (mengumpulkan data) yaitu mengumpulkan buku, arsip, dan majalah tentang Pasinaon Dhalang Ing Surakarta (Padhasuka). Kedua, kritik pada sumber yang diperoleh seperti buku, arsip dan majalah tentang Pasinaon Dhalang Ing Surakarta (Padhasuka). Ketiga, interpretasi dengan menghubungkan fakta-fakta yang diperoleh dan keempat, historiografi atau penulisan sejarah sesuai dengan tema yang dipilih. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa berdirinya Pasinaon Dhalang Ing Surakarta (Padhasuka) berpengaruh terhadap perkembangan seni pertunjukan wayang dan dalang di Surakarta. Seni pertunjukan wayang dan dalang semakin berkualitas dengan kemampuan mendalang yang mumpuni sesuai dengan tradisi keraton. Lulusan Pasinaon Dhalang Ing Surakarta (Padhasuka) telah menyebarluaskan seni pertunjukan wayang gaya Kasunanan, tidak hanya di wilayah Jawa Tengah melainkan sampai ke sebagian wilayah Jawa Timur. Kehadiran Pasinaon Dhalang Ing Surakarta (Padhasuka) menjadi pemacu berdirinya pendidikan dalang lain seperti Hanindhake Biwara Rancangan Dhalang (Habirandha) di Yogyakarata dan Pasinaon Dalang Mangkunegaran (PDMN) di Mangkunegara.   Kata Kunci : Paku Buwono X, Pendidikan Dalang Surakarta, Pedalangan Gaya Kasunanan

    Hubungan Pengawasan Produk Hukum Daerah antara Pemerintah dengan Pemerintah Daerah dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia

    Full text link
    This Research is studying the supervisory of regional law product between Government and Local Government in Republic of Indonesia. The focus of the study is the consistency and concordance of Local Government Law, Tax Law and Regional Retribution with the 1945 Constitution of Republic of Indonesia under the scope of regional law product supervisory in addition to the concordance of the implementation of the regional law product cancellation during 2002-2006. The research method is law research with statute and historical approaches. Meanwhile, the analysis method is qualitative descriptive analysis. This research resulted in some findings that: first, The Central Government in the context of Republic of Indonesia, based on the 1945 Constitution has the obligation to control the local government units of Provinces, Municipality Regions, and Cities. The central government controls the law norms stated by Local Government through the law products only with the purpose for the objective national’s interest. Second, the central government (executives) should have not been given the authority to asses and cancel the Regional Law as regulated in Law No 32 / 2004, based on the fact that it is against the higher level laws and regulations (peraturan Perundang-undangan), as such authority is owned by Supreme Court. Third, of all the 554 regional law products cancelled by Internal Affair, none of the cancellations can be done at the targeted time as already regulated by Law No 22 / 1999 jo Law No.34 / 2000 ( one month after the local regulation is accepted) and Law No. 32 / 2004 (sixty days after the local regulation is accepted)

    PROSES PELAYANAN MEDICAL CHECK UP (MCU) TAHUN 2017 DI UNIT KESEHATAN PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAERAH OPERASI 4 SEMARANG

    Get PDF
    This research was conducted at Health Unit of PT Kereta Api Operation Area 4 Semarang. Problems to be investigated is how the process of medical check up service or what are the obstacles experienced during the process of medical check up service at PT Kereta Api Indonesia Daop 4 Semarang. In this study, the authors examine the process of medical check up service PT Kereta Api Indonesia Daop 4 Semarang. The purpose of this study is to describe the process of medical check up service of PT Kereta Api Indonesia Daop 4 Semarang along with any obstacles experienced in the service process. This research uses the descriptive type with a qualitative approach by using information sourced from employees of Health Unit PT Kereta Api Indonesia Daop 4 Semarang. The process of medical check up service of PT Kereta Api Indonesia Daop 4 Semarang is guided by public service standard. The process of medical check up service consists of several stages: registration, multiple checks, and management of medical check up data. The problems encountered in this research are the development of MCU examination tools, lack of officers, widespread location, MCU participants not present and the exchange of results of examination MCU participants. From the results of the study the authors provide a little suggestion that the need for the existence of the development of inspection tools, the addition of officers, preparation for a mature location, provide reprimands to participants who are not present and improved performance MCU data management officers so that barriers in the process of medical check up service a little bit reduced

    PARADIGMA KEMISKINAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM DAN KONVENSIONAL

    Get PDF
    Abstract: Poverty is a condition where a person or groups of people, male and female, are unable to fulfill their basic rights to maintain and develop a dignified life. The dimensions of poverty are interrelated, both directly and indirectly, it means that progress and setbacks in one aspect can affect progress and decline in other aspects, and another aspect of poverty is that the poor are human beings, either individual or collective. The latest data in March 2018 mentions that the number of poverty in Indonesia as many as 25, 95 millions of people. The causes of poverty vary, depending on the type of poverty itself, as well as there are many different poverty indicators. Poverty reduction efforts are carried out by providing basic needs such as food, health and education services, expansion of employment opportunities, agricultural development, and provision of revolving funds through the credit system, infrastructure development and assistance, sanitation counseling and so on. Islam provides solutions to solve the poverty alleviation such as working obligation, income redistribution (zakat), infaq, etc. الملخص:الفقر هو حالة لا يستطيع فيها شخص أو مجموعة من الناس،ذكوراً وإناثاً ، أن يفيوا بحقوقهم الأساسية في الحفاظ على حياة كريمة وتطويرها. إن أبعاد الفقر مترابطة ، سواء بشكل مباشر أو غير مباشر ، وهذا يعني أن التقدم والنكسات في أحد الجوانب يمكن أن تؤثر على التقدم والانحدار في جوانب أخرى ، وجانب آخر من جوانب الفقر هو أن الفقراء هم بشر ، فرد أو جماعي. تشير أحدث البيانات في مارس 2018 إلى عدد من يعانون الفقر في إندونيسيا يصل إلى 25 ، 95 مليون شخص. تختلف أسباب الفقر ، تبعاً لنوع الفقر نفسه ، فضلاً عن وجود العديد من مؤشرات الفقر المختلفة. ويتم بذل جهود الحد من الفقر من خلال توفير الاحتياجات الأساسية مثل الغذاء والصحة وخدمات التعليم ، وتوسيع فرص العمل ، والتنمية الزراعية ، وتوفير الأموال المتجددة من خلال نظام الائتمان ، وتطوير البنية التحتية والمساعدة ، والمشورة الصحية وغيرها. يوفر الإسلام حلاً للتخفيف من حدة الفقر ، من بين أمور أخرى ، مع اقتراح العمل للمسلمين ، وإعادة توزيع الدخل في شكل الزكاة ، infaq والصدقات وما إلى ذلك.Abstrak: Kemiskinan sebagai kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang, laki-laki dan perempuan, tidak mampu memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Dimensi-dimensi kemiskinan saling berkaitan, baik secara langsung maupun tak langsung, hal ini berarti bahwa kemajuan dan kemunduran pada salah satu aspek dapat mempengaruhi kemajuan dan kemunduran pada aspek lainnya, dan aspek lainnya dari kemiskinan ini adalah bahwa yang miskin itu adalah manusianya, baik secara individual maupun kolektif. Data terakhir pada bulan Maret tahun 2018 menyebutkan jumlah kemiskinan di Indonesia sebanyak 25, 95 juta penduduk.  Penyebab kemiskinan berbeda-beda, tergantung dengan jenis kemiskinan itu sendiri, begitu pula ada banyak indikator kemiskinan yang berbeda-beda. upaya penanggulangan kemiskinan dilakukan dengan penyediaan kebutuhan dasar seperti pangan, pelayanan kesehatan dan pendidikan, perluasan kesempatan kerja, pembangunan pertanian, pemberian dana bergulir melalui sistem kredit, pembangunan prasarana dan pendampingan, penyuluhan sanitasi dan sebagainya.  Islam memberikan solusi dalam pengentasan kemiskinan, antara lain dengan adanya anjuran untuk bekerja bagi umat muslim, adanya redistribusi pendapatan berupa zakat, infaq dan sedekah dan lain sebagainya

    The Idea of (Re)Amending the Constitution of Year 1945 (a Proposition to Strengthen the Power of DPD and Judiciary)

    Full text link
    The urgency of re-amending the Constitution of Year 1945 is due to the idea of enhancing the previous amendment, that is, to attain better administrative governance in Indonesia. As it goes without saying that the Constitution of Year 1945 is sacred, the amendment itself should be a well thought-out process that requires thorough and deep considerations and certainly cannot be taken carelessly

    Urgensi Judicial Review dalam Tata Hukum Indonesia

    Full text link
    The attendence of institution which has an authority to conduct judicial review in the perspective of democratic state will establish a system to mantain the democratic mechanism to be done in the framework of democratic legal state

    Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Pembelajaran Berbasis Proyek Dengan Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura Tahun Ajaran 2013/2014

    Get PDF
    Penelitian ini menggunakan kelas VIII, diantaranya kelas VIII c dengan pembelajaran berbasis masalah yaitu pembelajaran yang menggunakan masalah kontekstual sehingga merangsang siswa untuk belajar, VIII d menggunakan pembelajaran konvensional (ceramah) dan kelas VIII h menggunakan pembelajaran berbasis proyek yaitu pembelajaran yang menggunakan kegiatan sebagai media. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPA Biologi pada melalui pendekatan secara ilmiah dengan model pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran berbasis masalah pada pokok materi respirasi dan fotosintesis siswa kelas VIII SMP N 2 Kartasura tahun pelajaran 2013/2014. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode postes. Analisa data Uji Parametrik menggunakan One Way Anova dengan dibantu oleh program SPSS 15.0. Nilai ratarata hasil belajar ranah kognitif kelas dengan model pembelajaran berbasis masalah yaitu 82,78 lebih tinggi dari kelas yang menggunakan model pembelajaran berbasis proyek yaitu 77,78 dan konvensional yaitu 73,56. Uji lanjut yang digunakan yaitu Post Hoc Test. Berdasarkan analisis data tersebut, maka diperoleh hasil pembelajaran berbasis masalah (82,78) lebih baik digunakan dalam pembelajaran yang dilakukan pada kelas VIII SMP N 2 Kartasura tahun pelajaran 2013/2014 dibandingkan dengan pembelajaran yang dilakukan dengan mengguanakan pembelajaran berbasis proyek (77,78) maupun konvensional (73,56)
    corecore