116 research outputs found
The influence of leverage, density of fixed assets and independent commissioners on effective companies tax rate in Indonesia
This research aimed to test the influence of leverage, density of fixed assets, and independent commissioners on Effective Tax Rate in manufacturing companies listed on Indonesia Stock Exchange year 2011-2015. Purposive sampling technique was utilized to select the studyās sample and 42 companies were taken for a total 210 data observation. Multiple linear regression analysis is employed to test the hypotheses within this research. The results of this study indicated that leverage, density of fixed assets, and independent commissioners simultaneously influence ETR. Partially, the result showed that leverage and independent commissioners do not affect ETR. Meanwhile, density of fixed assets had a negative effect on ETR.peer-reviewe
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI DENGAN ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN PADA BADUTA DI KECAMATAN KEBUMEN KABUPATEN KEBUMEN
Latar Belakang: Masa Baduta adalah masa dimana bayi berumur di bawah dua
tahun berada dalam masa pertumbuhan yang pesat sebagai bagian dari periode
usia emas lima tahun pertama. Pemberian makanan MP-ASI yang cukup dalam
hal kualitas dan kuantitas penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan
kecerdasan anak yang bertambah pesat pada periode ini. Pengetahuan ibu tentang
MP-ASI sangat dibutuhkan agar Baduta mendapatkan asupan energi dan protein
yang memadai yang sesuai kebutuhan Baduta.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu
tentang MP-ASI dengan asupan energi dan protein pada Baduta di Kecamatan
Kebumen, Kabupaten Kebumen.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik
dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
anak usia 6 ā 23 bulan yang terdaftar di tiga puskesmas yaitu Puskesmas
Kebumen I, Kebumen II, dan Puskesmas Kebumen III yang berjumlah 2796.
Besar sampel yang dibutuhkan adalah 356. Pemilihan subyek penelitian
menggunakan tehnik multistage cluster sampling. Data dikumpulkan
menggunakan angket terstruktur mengenai pengetahuan ibu tentang MP-ASI dan
form Semi Quantitative-Food Frequency Questionaire (SQ-FFQ). Data dianalisis
menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov.
Hasil : Ibu yang mempunyai pengetahuan tentang MP-ASI yang baik dengan asupan
energy baduta cukup yaitu 78,98%. Ibu yang mempunyai pengetahuan tentang MP-ASI
yang baik dengan asupan protein cukup yaitu 98,73%. Hasil analisis bivariate
menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang MP-ASI dengan
asupan energi baduta (p<0,005). Hasil analisis bivariate menunjukkan ada
hubungan antara pengetahuan ibu tentang MP-ASI dengan asupan protein baduta
(p<0,005)
Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang MP-ASI dengan asupan energi dan protein pada baduta usia 6 ā 23 bulan di
Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen
KATA KUNCI : Asupan Energi, Asupan Protein, Baduta, Makanan Pendamping
ASI, Pengetahuan Ib
The Effects of Noticing Training on Malay ESL Learnersā Use of Past Time Forms in Writing
This study investigates the role of noticing in improving written accuracy. The noticing hypothesis focuses on the need to enhance learnersā awareness of target language forms in order to convert input into intake and to subsequently internalise input as part of interlanguage. This study also takes into account the comprehensible output hypothesis that proposes that output
can promote noticing as it encourages learners to become aware of the gap between their interlanguage and the target language usage. These concepts together with elements from the process approach to writing have been translated into three types of feedback techniques for ESL learnersā written output. The techniques are Enhancement, Reformulation, and the Sequential technique. All three techniques function as a means of enhancing learnersā awareness of past time forms and are, therefore, form-focused in nature but do not involve explicit explanations of those target forms. The study has adopted a mixed approach design that is both confirmatory and interpretative. A quasi-experiment that tested the effects of the instructional techniques involved 81 matriculation (post-secondary) students from three groups. Qualitative procedures included the collection of think aloud protocols which were administered to investigate learnersā cognitive responses to the instructional techniques. A content analysis of written output identified the learnersā patterns of past time form acquisition. An attitude survey gauged the learnersā affective perceptions of instruction. Respondents in the Enhancement group tended to produce non-metalingual reponses during the think aloud procedure. On the other hand, the respondents from the Reformulation group produced more metalingual responses. Results suggest that noticing is influenced by the types of learner responses to the techniques. The analysis of the think aloud protocols and the essays of the Enhancement group indicate that the respondents may have corrected errors while responding to the treatment, but failed to do so in the subsequent essays. Similarly in the Reformulation group, awareness of why a form is corrected may not result in corrected forms in the second essay. In other words, correct responses to treatments do not necessarily ensure subsequent correct usage of the forms. There is also evidence that the structural features of a target form influence the success of the form being noticed. The simple simple past from was easily noticed than the more complex present perfect form with its auxiliaries and past participles. Statistical results obtained through the applications of pairedsamples t tests and ANCOVA suggest that all three instructional techniques were successful in enhancing noticing and in increasing learnersā written accuracy. The learners who participated in the study perceived the instructional interventions favourably. The study indicates that form-focused techniques should be incorporated as part of ESL course syallabuses and that the techniques should be included in writing courses. Instruction should also include output-based input that can authentically point out to ESL instructors individualised accuracy-related problems in their studentsā written work. The complex tense-aspect temporal references to the past is an area of the English language system that would need more focus at the post-secondary level. This study has managed to further refine the concept of noticing in SLA. It shows that the types and effectiveness of noticing are influenced by the nature of input, stimuli, selection of target forms and learner backgrounds. Noticing is, indeed, an important process in an ESL learnerās journey to acquire linguistic items. Instructional interventions that try to enhance noticing in relation to written accuracy should effectively help students as they continue to develop their interlanguage
PENGGUNAAN STRATEGI BISIK BERANTAI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK SACHARINA PG GEMPOLKREP
Menyimak merupakan proses mendengarkan bunyi bahasa dengan penuh perhatian sehingga menjadi satu pemahaman yang bermakna. Untuk meningkatkan kemampuan menyimak anak harus menggunakan hal-hal baru dalam setiap pembelajaran. Pendidik Ā menerapkan ide-ide yang dimilikinya untuk menstimulasi perkembangan bahasa anak dengan menggunakan strategi dan media yang mendukung pembelajaran. Didalam penelitian ini permasalahan yang mendasar adalah dalam mengembangkan kemampuan menyimak anak TK Sacharina masih kurang efektif, strategi yang digunakan guru juga kurang menarik sehingga kemampuan menyimak anak belum memenuhi standar yang diharapkan guru. Oleh karena itu peneliti menerapkan strategi bisik berantai dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan menyimak anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan menyimak dengan menggunakan strategi bisik berantai pada anak usia 4-5 tahun di TK Sacharina dan untuk mengetahui aktivitas pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan menyimaknya. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang dirancang dalam bentuk siklus berulang. Di setiap siklus terdiri atas 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subyek pada penelitian ini adalah anak kelompok A di TK Sacharina yang berjumlah 15 anak yang terdiri atas 10 anak perempuan dan 5 anak laki-laki. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan dokumentasi, sedangkan analisis datanya menggunakan statistik deskriptif. Berdasarkan data padaĀ siklus I di peroleh aktifitas guru sebesar 70%, aktifitas anak 72% dan hasil kemampuan menyimak anak sebesar 64%. Dari hasil siklus I maka target kriteria tindakan belum tercapai seperti yang diharapkan. Target kriteria tindakan yang diharapkan adalah ā„ 76%. Oleh sebab itu penelitian ini berlanjut pada siklus II. Pada siklus II diperoleh data aktivitas guru sebesar 88% aktifitas anak sebesar 87% dan hasil kemampuan menyimak anak sebesar 87%.Ā BerdasarkanĀ data pada siklus II maka hasil penelitian berhasil dan dapat disimpulkan bahwa strategi bisik berantai ternyata cukup efektif dalam meningkatkan kemampuanĀ menyimak pada anak usia 4-5 tahun di TK Sacharina PG Gempolkrep Gedeg Mojokerto. Ā Kata kunci : Bisik berantai,Ā Menyimak. ABSTRACT Listening is a proccess of hearing sound with full attention so that become meaningful understanding. To increase the listening ability, childreen need to use new things in every learning. Educator apply ideas he/ she have to stimulate the children language growth with using strategy and media that support the learning activity.in this research, the problem is the listening ability that the children of TK Sacharina still not much effective. Beside, theĀ method that the teacher use are also still not good enough that makes the children cannot understand and cannot reached the target that the teacher wanted. Because of that, the researcher try to apply whispered chain strategy with expectation that it will increase the listening ability of the children. The purpose of this research is to find out the increase of listening ability with whispered chain to children of 4-5 aged on TK Sacharina and to find out the learning activity to increase the listening ability. This research are using class action method that it is designed with repeating cycle form. Each cycle there are 4 steps; planning, action, observation and reflection.the subject of this research are the children on TK Sacharina that consist of 15 children. 10 girls, and 5 boys. The collecting data technique that it is use are observation and documnetation. While analysing the data, the method are statictical and descriptif . Based on the cycle, 70% are teacher activity, while 72% are childrenās activity, and the result of children listening ability only reached 64%. Based from this data, than the criteria still not reached yet, because the criteria are >76%. So, this research is continued to second cycle. On the cycle, we got the result as: 88% of teacherās activity, 87% of childrenās activity, and 87% are the result of listening ability that children had. So it means that the research are complete and success. And to sum up, that the listening whispered chain strategy are enough effective in order to increase the listening ability on 4-5 years old children at TK Sacharina PG Gempolkrep Gedeg Mojokerto. Key words: whispered chain, liste
Language policy and practices in Indonesian higher education institutions
English in Indonesia has foreign language status. Nevertheless, the language is greatly significant to the country due to its numerous regional and global appeals. The current language policy of Indonesia ensures that the language is taught to children from junior high school level. However, as a reflection of a language that has not been prioritised in school curriculum, school leavers largely have limited grasp of the language by the time they enrol into university programmes. This study attempts to highlight institutional practices in student enrolment into and graduation from English programmes. It is also concerned with issues that are perceived to have derived from the policy. Based on interviews with 23 academics from five universities in Central Java, the majority of whom are administrators, policy-related issues of the English language are identified in this paper. Findings include communication skill difficulties faced by English majors and the juxtaposition of state and private universities in terms of student recruitment. The findings are significant in informing stakeholders such as policy makers, administrators, language instructors, and other practitioners about the impact of language policy and planning on practices in higher education institutions in Central Java and in assisting future decision-making processes whereby the consequences are far reaching
LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Bimbingan dan Konseling di Sekolah
merupakan salah satu kegiatan latihan yang bersifat intrakurikuler sehingga harus
dilaksanakan oleh setiap mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling.
Kegiatan ini dalam rangka peningkatan ketrampilan dan pemahaman mengenai
berbagai aspek kependidikan dan pemberian berbagai bentuk program layanan
bimbingan dan konseling yang dapat diberikan oleh seorang guru pembimbing, dalam
rangka memenuhi persyaratan pembentukan tenaga kependidikan yang bertugas
memberikan layanan bimbingan di sekolah yang profesional.
Pelaksanaan program PPL dimulai dari tanggal 10 Agustus sampai dengan12
September 2015. Selama kegiatan, praktikan melaksanakan berbagai program kerja
yang bertujuan untuk memfasilitasi proses bimbingan dan pengoptimalan potensi
siswa. Pada realisasinya kegiatan berjalan sesuai dengan target yang sudah
direncanakan. Kegiatan PPL ini dilaksanakan baik pada saat istirahat atau pun saat
jam pelajaran berlangsung.Kegiatan mengajar dilaksanakan setelah konsultasi
Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) kepada guru pembimbing terlebih dahulu.
Pelaksanaan PPL dilaksanakan di kelas VIII B, VIII A, IXA, IX B, IX C dan IX D.
Selain itu, praktikan juga berperan dalam kegiatan persekolahan lainnya seperti piket
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), piket 3 S (senyum, salam dan sapa), rapat wali
murid, dan lain-lain.
Program yang diselenggarakan pada kegiatan PPL, disusun untuk
mengoptimlakan perkembangan dan potensi yang dimiliki siswa. Selain itu, juga
untuk melatih praktikan sebelum terjun kelapangan kerja nantinya. Dengan demikian,
praktikan memiliki keterampilan dalam menangani berbagai tugas sebagai calon guru
pembimbing khususnya dan tenaga kependidikan pada umumnya, mengatur program
bimbingan dan konseling, dan memberikan layanan bimbingan dan konseling dalam
seting sekolah sehingga menghasilkan input dan output yang baik
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.Y AKSEPTOR KB SUNTIK DENGAN MASALAH SPOTTING DI PUSKESMAS TEMBELANG JOMBANG
PENGARUH DISIPLIN GURU AQIDAH AKHLAK TERHADAP DISIPLIN BELAJAR PADA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK SISWA KELAS IX MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) SATU ATAP (SA) DARURROHMAN DUSUN DEDALI DESA KAPETAKAN KECAMATAN KAPETAKAN KABUPATEN CIREBON
Maskanah : āPengaruh Disiplin Guru Aqidah Akhlak Terhadap Disiplin
Belajar Pada Pembelajaran Aqidah Akhlak Siswa Kelas IX
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Satu Atap (SA) Darurrohman
Dusun Dedali Desa Kapetakan Kecamatan Kapetakan
Kabupaten Cirebonā.
kedisiplinan seorang guru akan tercermin dari sikapnya dalam
menindaklanjuti tugas-tugas yang diberikan kepada siswa dalam melaksanakan
tugas serta amanat yang diembannya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk; 1) memperoleh data tentang disiplin
guru aqidah akhlak di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Satu Atap (SA) Darurrohman
Dusun Dedali Desa Kapetakan Kecamatan Kapetakan Kabupaten Cirebon. 2)
Memperoleh data tentang disiplin belajar pada pembelajaran aqidah akhlak siswa
kelas IX di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Satu Atap (SA) Darurrohman Dusun
Dedali Desa Kapetakan Kecamatan Kapetakan Kabupaten Cirebon. 3)
Memperoleh data tentang Pengaruh disiplin guru terhadap disiplin belajar pada
pembelajaran aqidah akhlak siswa kelas IX di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Satu
Atap (SA) Darurrohman Dusun Dedali Desa Kapetakan Kecamatan Kapetakan
Kabupaten Cirebon.
Profesi guru pada saat ini masih banyak dibicarakan orang, baik dikalangan
pelaku pendidikan maupun diluar pakar pendidikan. Pembicara para pakar
maupun masyarakat terhadap profesi guru sifatnya tidak hanya berhubungan
dengan sifat yang menyangkut kepentingan umum tetapi pada hal-hal yang
sifatnya pribadi, termasuk didalamnya berkaitan dengan masalah kedidisiplinan
seorang guru.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, serta mengadakan
studi langsung ke lapangan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Adapun
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik-teknik antara lain:
observasi, wawancara, penyebaran angket, studi dokumentasi dan studi
kepustakaan. Kemudian data tersebut di analisis dengan menggunakan rumus
korelasi product moment.
Berdasarkan hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa pengaruh
disiplin guru pada pembelajaran Aqidah Akhlak siswa kelas IX Di Madrasah
Tsanawiyah (MTs) Satu Atap (SA) Darurrohman Dusun Dedali Desa Kapetakan
Kecamatan Kapetakan Kabupaten Cirebon ditunjukan angka prosentase sebesar
29,26% artinya 29,26% disiplin belajar pada pembelajaran aqidah akhlak.
Sementara koefisien korelasi menunjukan angka 0,541 artinya terdapat pengaruh
yang cukup antara disiplin guru dengan disiplin belajar pada pembelajaran aqidah
akhlak. Berdasarkan uji hipotesis diketahui harga thitung = 1,753 > ttabel = 1,714
dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak
- ā¦