Convergence Islamic Values as Economic Development

Tasikmalaya economic growth has been increasing economic growth in the last 10 years .This is influenced by the fulfillment of unlimited human needs.This study aims to analyze the relationship between religious values held by entrepreneurs and economic growth. The method used is descriptive qualitative with an economic anthropology approach. The results show that entrepreneurs who come from various ethnic in Indonesia show that religious teachings really influence the level of their business activities. That business is not only for material purposes only but is further than that as an end day investment. The values of religious sacredness have been inherent in the personality of entrepreneurs such as honesty, frugality, openness and transparency, which are religious values taught when making transactions. These religious values in fact have an impact on increasing the value of sales in their business, with the increase in their business directly driving regional economic growth. income increases, unemployment decreases, local taxes increase. This shows that the work ethic of Muslim entrepreneurs in Tasikmalaya has helped in national economic growth. Finally, the local government can maintain harmony and peace in the economic and political situation of Tasikmalaya so that the climate of economic growth and the prosperity of the people can be maintained. Keywords: Islamic Work Ethic; Islamic Values; Moslem Entrepreneu

SPRITUAL ENTEPRENEURSHIP DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI UMAT: Studi terhadap Tarekat Idrisiyah Pageningan Tasikmalaya

This research aims to determine the conduction model between the worship and rite vertically and the effect on the economic empowerment of communities sustainaglely which aimed to improve people's viable living, self-sufficient in the competitive sector of the primary sectors of public life. These results indicate that the level of spirituality and leadership of Jemaah congregation widely impact and gain the sympathy of the local Muslim community and where the congregation stands branding company. It shows a positive correlation where the concept of spirituality and substance with the spirit of making efforts and empowering people to create business opportunities or employment and independence by the expansion of business areas that can provide additional income, poverty reduction, investment unemployment reduction, increased savings and increased purchasing power that will have an impact on sustainable economic growth in accordance with the mission of SDGs. So with the spirit of worship or rite high will increase the sense of caring, utility mastery of economic sectors by the Order Idrisiya

ANALISIS BUDAYA ORGANISASI MENGGUNAKAN ORGANIZATIONAL CULTURE ASSESSMENT INSTRUMENT (OCAI) TERHADAP STASIUN PENGISIAN DAN PENGANGKUTAN BULK ELPIJI (SPPBE) PT. GIGA UTAMA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemetaan budaya organisasi yang ada saat ini di SPPBE PT. Giga Utama Kecamatan Sukaraja Kabupaten Tasikmalaya. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif analisis dengan teknik mix method yatiu dengan pengumpulan data melalui studi lapangan yang dilakukan dengan cara wawancara, penyebaran angket, dan Observasi. Alat uji untuk mengolah data yang diperoleh yaitu adalah menggunakan analisis Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya organisasi yang yang dipakai saat ini merupakan budaya Market, dan ukuran kesuksessan karyawan dipengaruhi oleh penekanan strategi. Suatu organisasi harus bertransformasi sesuai dengan kondisi yang ada untuk dapat berkembang dengan maju, dan mengetahui tujuan apa yang akan di capai

Financial distress analysis at Bank Muamalat for 2016-2020

Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia telah memberikan kontribusi produk domestik bruto yang besar bagi pembangunan nasional. Bank syariah di Indonesia sebagai lembaga keuangan hingga saat ini tetap eksis meski sempat mengalami goncangan dan krisis ekonomi. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan menggunakan alat analisis berupa SPSS dengan sampel Bank Muamalat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bank syariah pada variabel rasio WCTA, RETA, EBITTA dan BVETL secara simultan berpengaruh signifikan terhadap financial distress.Artinya, kemampuan likuiditas dan solvabilitas, profitabilitas dari keempat rasio keuangan Altman, diuji secara multivariat, akan menghasilkan prediksi kesulitan keuangan yang cukup akurat dari pengaruh keempat variabel tersebut. Namun, jika diuji secara univariat,

Agama dan Dakwah Digital: Membentuk Karisma Online melalui Personal Minning

Artikel ini menyelidiki konstruksi dan transmisi karisma melalui saluran online dan perannya dalam pembentukan identitas keagamaan. Max Weber's mengamati bahwa karisma mendiami hubungan antara seorang pemimpin dan pengikutnya, peneliti berpendapat untuk melihat ulang secara kritis dari model teoretis di abad kedua puluh satu bentuk virtual dari perjumpaan sosial. Peneliti memokuskan analisis pada jemaah muslim di Indonesia dan khususnya pada seorang pemimpin berpengaruh bernama Abdullah Gymnastiar (Aa Gym). Menggunakan digital metode etnografi, peneliti menunjukkan bagaimana Aa Gym mengkonstruksi karisma online dan bagaimana komunitas/jemaahnya secara virtual terbentuk seputar klaim karismatiknya. Peneliti menggambarkan bagaimana secara virtual komunitas ini bersinggungan dengan dunia offline dan menemukan bahwa beberapa media yang dijalankan oleh badan usaha Aa Gym (MQ FM, DPU-DT, MQ Travel dan canal media sosial) dipenuhi dengan gaya karismatik yang khas yang bersinggungan berdasarkan hubungan ia dengan dakwah digital

Relasi agama dan ekonomi: Etos kerja pengusaha muslim Kota Tasikmalaya dalam konvergensi Islamic Work Ethic (IWE)

INDONESIA: Kota Tasikmalaya dikenal sebagai kota yang religius dan kota santri. Kota Tasikmalaya dinamis arus perekonomian dan perdagangannya. Nilai-nilai agama (religiusitas) menjadi pondasi utama dalam berbisnis, tetapi mayoritas pengusaha muslim tidak menjadi pemain utama dalam pasar domestik meskipun core value, konvergensi prinsip nilai keislaman, anjuran berbisnis sudah menjadi etosnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis etos kerja pengusaha muslim Kota Tasikmalaya, Penerapan prinsp-prinsip nilai etos kerja pengusaha muslim Kota Tasikmalaya dan korelasi antara etos kerja pengusaha muslim Kota Tasikmalaya dengan tingkat pertumbuhan ekonomi regional, nasional dan internasional. Teori Max Weber dan Abbas Ali tentang faktor agama yang menjadi pendorong dan prinsif-prinsip Islamic Work Ethic. Secara umum para pengusaha muslim Kota Tasikmalaya mempunyai perbedaan, variasi, dan pergeseran pemaknaan dari Islamic Work Ethic secara teoritik. Metode yang digunakan dalam peneltian ini adalah dengan metode kualitatif, dengan pendekatan antroplogi. Peneliti secara langsung terjun dan bergaul secara intens dengan para pengusaha sebagai sumber primer dalam penelitian. Hasil yang diperoleh oleh peneliti adalah etos kerja pengusaha muslim di kota Tasikmalaya sebagai pengusaha muslim beretos kerja tinggi. Dedikasi terhadap etos kerja ini dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi yang berkembang secara berkelanjutan. Hasil temuan peneliti lainnya 1) Klasifikasi pengusaha di Tasikmalaya ada empat yaitu, Tasikmalaya, Padang, Pakistan dan Tionghoa. 2) Dalam keyakinan terhadap taqdir, rejeki dan konsumen terbagi dua kelompok yaitu kepasrahan, keikhlasan dalam bekerja dan semangat kerja keras serta pentingnya promosi dalam menyukseskan perdagangannya, efisiensi dan berperhitungan. 3) Temuan dalam bentuk teori bahwa etos kerja pengusaha muslim dibentuk oleh dorongan agama dan ekonomi. (penguasaan bisnis). 4) Dalam applied teori, peneliti menemukan tentang konsep baru tentang kejujuran, konsumen, kerja keras dan rejeki yang telah bergeser pada paradigma umumnya. Dengan variable baru seperti sopan santun, amal shaleh, hormat pada pelanggan, menghargai waktu, kesetaraan, investasi untuk akhirat, upah yang tinggi, pemberian garansi produk, menciptakan pengusaha baru. Sedangkan motivasi pengusaha adalah prinsip terhadap IJET, penguasaan bisnis, jual beli dengan Tuhan, mencari ridho Allah, kemakmuran dunia dan akhirat, sekaligus membantah dari teori Weber yang mengatakan bahwa Islam sebagai agama prajurit. ENGLISH: The city of Tasikmalaya is known as a religious city and a city of students. The city of Tasikmalaya has a dynamic economy and trade flow. Religious values (religiosity) are the main foundation in doing business, but the majority of Muslim entrepreneurs do not become major players in the domestic market even though core values, convergence of Islamic value principles, encouragement to do business have become the ethos. This study aims to analyze the work ethic of Muslim entrepreneurs in Tasikmalaya City, the application of the principles of the work ethic values of Muslim entrepreneurs in Tasikmalaya City and the correlation between the work ethics of Muslim entrepreneurs in Tasikmalaya City with regional, national and international economic growth rates. The theory of Max Weber, Abbas Ali and Toto Tasmara regarding religious factors which is the driving force and principles of the Islamic Work Ethic. In general, Muslim entrepreneurs in Tasikmalaya City have differences, variations, and shifts in meaning from the Islamic Work Ethic theoretically. The method used in this research is a qualitative method, with an anthropological approach. Researchers are directly involved and interact intensively with entrepreneurs as the primary source of research. The results obtained by the researchers are the work ethic of Muslim entrepreneurs in the city of Tasikmalaya as Muslim entrepreneurs with high work ethos. This dedication to this work ethic is evidenced by sustainable economic growth. The findings of other researchers 1) There are four classifications of entrepreneurs in Tasikmalaya, namely, Tasikmalaya, Padang, Pakistan and Chinese. 2) In belief in destiny, fortune and consumers are divided into two groups, namely surrender, sincerity in work and a spirit of hard work as well as the importance of promotion in the success of their trade, efficiency and calculation. 3) The finding is in the form of a theory that the work ethic of Muslim entrepreneurs is shaped by religious and economic motivations. (business mastery). 4) In applied theory, researchers find new concepts about honesty, consumers, hard work and fortune that have shifted to the general paradigm. With new variables such as courtesy, pious deeds, respect for customers, respect for time, equality, investment for the hereafter, high wages, product warranty provision, creating new entrepreneurs. Meanwhile, the entrepreneur's motivation is the principle towards IJET, business control, buying and selling with God, seeking the blessing of Allah, prosperity in the world and the hereafter, as well as refuting Weber's theory which says that Islam is a warrior religion. الدين والعلاقات الاقتصادية: أخلاقيات عمل رواد الأعمال المسلمين في تاسيكمالايا في تقارب أخلاقيات العمل الإسلامي (IWE) ARABIC: نبذة مختصرة تُعرف مدينة تاسيكمالايا بأنها مدينة دينية ومدينة طلابية. تتمتع مدينة تاسيكمالايا باقتصاد ديناميكي وتدفق تجاري. القيم الدينية (التدين) هي الأساس الرئيسي في ممارسة الأعمال التجارية ، لكن غالبية رواد الأعمال المسلمين لا يصبحون لاعبين رئيسيين في السوق المحلية على الرغم من أن القيم الأساسية ، وتقارب مبادئ القيم الإسلامية ، والتشجيع على ممارسة الأعمال التجارية أصبحت الأخلاقيات. تهدف هذه الدراسة إلى تحليل أخلاقيات العمل لدى رواد الأعمال المسلمين في مدينة تاسيكمالايا ، وتطبيق مبادئ قيم أخلاقيات العمل لرجال الأعمال المسلمين في مدينة تاسيكمالايا ، والعلاقة بين أخلاقيات العمل لرجال الأعمال المسلمين في مدينة تاسيكمالايا مع القيم الإقليمية والوطنية. ومعدلات النمو الاقتصادي الدولي. نظرية ماكس ويبر وعباس علي وتوتو تسمارا بشأن العوامل الدينية التي هي القوة الدافعة والمبادئ لأخلاقيات العمل الإسلامية. بشكل عام ، يمتلك رواد الأعمال المسلمين في مدينة تاسيكمالايا اختلافات وتنوعات وتحولات في المعنى من الناحية النظرية من أخلاقيات العمل الإسلامية. المنهج المستخدم في هذا البحث هو منهج نوعي ذو منهج أنثروبولوجي. يشارك الباحثون بشكل مباشر ويتفاعلون بشكل مكثف مع رواد الأعمال كمصدر أساسي للبحث. النتائج التي حصل عليها الباحثون هي أخلاقيات عمل رواد الأعمال المسلمين في مدينة تاسيكمالايا بصفتهم رواد أعمال مسلمين يتمتعون بروح العمل العالية. يتضح هذا التفاني في أخلاقيات العمل من خلال النمو الاقتصادي المستدام. النتائج التي توصل إليها باحثون آخرون 1) هناك أربعة تصنيفات لرواد الأعمال في تاسيكمالايا ، وهي تاسيكمالايا ، بادانج ، باكستان والصينية. 2) إيمانا بالقدر ، تنقسم الثروة والمستهلكين إلى مجموعتين هما الاستسلام والإخلاص في العمل وروح العمل الجاد وكذلك أهمية الترويج في نجاح تجارتهم وكفاءتهم وحسابهم. 3) جاءت النتيجة في شكل نظرية مفادها أن أخلاقيات العمل لدى رواد الأعمال المسلمين تتشكل من خلال الدوافع الدينية والاقتصادية. (إتقان الأعمال). 4) في النظرية التطبيقية ، يجد الباحثون مفاهيم جديدة حول الصدق والمستهلكين والعمل الجاد والثروة التي تحولت إلى النموذج العام. مع متغيرات جديدة مثل اللباقة ، والأعمال الصالحة ، واحترام العملاء ، واحترام الوقت ، والمساواة ، والاستثمار في الآخرة ، والأجور المرتفعة ، وتوفير ضمان المنتج ، وإنشاء رواد أعمال جدد. وفي الوقت نفسه ، فإن دافع رائد الأعمال هو المبدأ تجاه IJET ، والسيطرة على الأعمال التجارية ، والشراء والبيع مع الله ، والسعي إلى نعمة الله ، والازدهار في العالم والآخرة ، وكذلك دحض نظرية ويبر التي تقول أن الإسلام دين المحاربين.

Application of Curriculum of Silsilah Quranuna with Numerical and Language Approach in Ibadurrahman Islamic Boarding School

Studying the Quran is an obligation as a Muslim. There are many methods and ways to learn the Quran, from improving reading (Tahsin), memorizing (Tahfizh), or understanding. However, it is a very rare integration between the Quran with the other lessons. Silsilah Quranuna (SQ) is a method compiled from the ground up to read, memorize, and understand Quran based on tajwid, language, and mathematics rules. SQ method is specially prepared based on approaches of numerical and language as the basis of science. SQ curriculum included preparation for reading the Quran from primary to memorization by integrating other subjects, such as with mathematics and languages (Arabic and English). This study aims to compare the Quran method that applied at Ibadurrahman Islamic boarding school in Tasikmalaya. The research method was qualitative by conducting interviews with several informants and analyzing reports on the sustainability of the Quran program. Based on the study results, it can be concluded that the SQ curriculum provides improvements in terms of administration and integration of Quran lessons, especially the memorizing of the Quran program and language. The method applied previously was not optimal, and there was no integration adjustment to support other lessons

Religion and Ecology: Environmental Ethics in Maintaining the Food and Energy

Food and energy are a global concern today due to climate change. Some countries are concerned about maintaining the chain of availability of food and energy supplies for the community, especially with the depletion of food supplies and the need for renewable energy. This study aims to analyze the dependence on food and energy and the religious concept of preserving and maintaining the environmental ethics of the depletion of food supplies and fossil energy for Muslim countries. As a system, Islamic economics is expected to be an alternative solution in the sustainability of maintaining the food and energy supply chain ecosystem, starting from raw materials, processing, certification, distribution, and marketing. The method used is through literature review. The results obtained that Muslim countries can play a role in handling food and energy scarcity, including by breaking away from fossil energy dependence by implementing renewable energy, green and blue economy, increasing production capacity and expanding agricultural areas, and providing agricultural and energy technology transfer, diversifying water products, training, and education in the agricultural sector. Although there are regulations on environmental care, the fact that some countries still ignore environmental preservation and sustainability is evident from a large amount of deforestation, drought, flood disasters, deforestation, changes in forest functions, extinction of flora and fauna ecosystems, and global warming. This shows that the process of maintaining environmental ethics is still not optimal. Serious efforts are needed from various parts of the world towards climate change