2,563 research outputs found

    Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Studi Kasus Di SDN Girimargo 1 Dan SDN Gilirejo 2 Kecamatan Miri Kabupaten Sragen) Tahun Pelajaran 013/2014

    Get PDF
    Pendidikan merupakan kebutuhan setiap warga negara yang mampu menghantarkan manusia pada perubahan dan perkembangan zaman. Maka diperlukan pendidikan yang kualitas dan bermutu sebagai syarat utama untuk menjawab tantangan dan dinamika kehidupan yang semakin kompetitif. Indonesia memerlukan sumber daya manusia yang cerdas, demokratis, berakhlak mulia dan memiliki karakter diri bangsa yang mampu bersaing di era globalisasi. Oleh sebabnya diperlukan penyempurnaan dalam pendidikan nasional yaitu, penyempurnaan dan pengembangan kurikulum, hal ini menjadi suatu yang mendesak dan harus dilakukan demi terwujudnya sumber daya manusia yang unggul. Penyempurnaan kurikulum terus dilakukan untuk meningktakan kualitas dan mutu pendidikan nasional. Kurikulum baru disebut kurikulum 2013. Kurkulum baru ini merupakan penyempurnaan dan pengembangan dari kurikulum KBK dan kurikulum KTSP. Penelitian ini memaparkan tentang implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran PAI yang berlangsung di SDN Girimargo 1 dan SDN Gilirejo 2 Kecamatan Miri Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini memiliki tujuan utamanya untuk mendapatkan informasi yang valid tentang: 1) mengetahui pelaksanaan kurikulum 2013 dalam pembelajaran PAI di SDN Girimargo 1 dan SDN Gilirejo 2 Kecamatan Miri Kabupaten Sragen, 2) mengetahui faktor penghambat diimplementasikannya kurikulum 2013 di SDN Girimargo 1 dan di SDN Gilirejo 2 Kecamatan Miri Kabupaten Sragen. Metode penelitian yang digunakan bersifat deskriptif kualitatif, yakni prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dan penelitian yang diperlukan agar dapat diamati yang dilakukan dalam kehidupan yang nyata dan sebenarnya. Sedangkan pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi serta validitas data. Sumber utama dalam penelitian ini adalah kepala sekolah selaku manajer sekolah dan guru pendidikan agama Islam. Proses penyajian data dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif naturalistik, yakni memaparkan berbagai kondisi obyektif yang ditemukan dilapangan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam di sekolah dasar. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa; 1) di SDN Girimargo 1 dan SDN Gilirejo 2 sudah melaksanakan kurikulum 2013 dalam pembelajaran PAI mulai tahun pelajaran 2013/2014, 2) dalam kegiatan pembelajaran PAI guru membaginya menjadi tiga tahapan yaitu: Pertama, tahap persiapan dengan membuat prota dan promes, silabus, dan RPP. Kedua, tahap pelaksanaan sebagai tahap inti dalam proses pembelajaran. Dalam penyampaian materi inti pelajaran guru selalu menggunakan metode ceramah. Ketiga, tahap evaluasi/penilaian. Penilaian yang dilakukan guru adalah penilaian berbasis kelas, mulai dari proses paling awal sampai pada proses paling akhir. Penilaian hasil belajar siswa belum dilaksanakan secara optimal, 3) Hambatan-hambatan yang ditemui guru pendidikan agama Islam adalah kurangnya fasilitas pendukung berupa buku-buku PAI kurikulum 2013, sumber belajar, sarana dan prasarana

    Interaksi Guru Pendidikan Agama Islam dan Peserta Didik dalam Membentuk Kepribadian Muslim di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 pacitan

    Get PDF
    Islamic religious education is a conscious effort of teaching, guidance and training to students that will be able to understand, appreciate and practice the values and teachings of Islam as a way to make everyday life that Muslim personality. It all depends on bridging institutions ( mediator ) of the students in learning. Islamic religious education teacher is one who took a lot of contributing and responsible in guiding and directing students in shaping his personality. Therefore, the authors tried to explore a study to uncover how the interaction of Islamic religious education teachers and learners in order to establish a Muslim personality in SMK 1 Pacitan, barriers to interaction of Islamic religious education teachers and learners in order to establish a Muslim personality in SMK 1 Pacitan and how efforts made to overcome barriers PAI Teacher interaction and learners in order to form a Muslim personality in SMK 1 Pacitan. The purpose of this study is to investigate the interaction of Islamic religious education teachers and learners in SMKN1 Pacitan in shaping the personality of a Muslim, to know Constraint Interaction Islamic Education Teachers and students at SMK 1 Pacitan in shaping the personality of a Muslim . To determine the interaction Addressing Barriers to Teacher PAI and learners at SMK 1 Pacitan . This study used a qualitative approach . In an effort to get the data source, the author uses the method of observation, interviews, and documentation. While the researchers used data analysis technique descriptive qualitative analysis, the form of data written or oral from Master PAI principals , and children at SMK 1Pacitan.yang has been observed that in this case the authors attempt to describe the whole of the real situation . Results of research conducted , submitted that the interaction of PAI Teachers and learners in shaping the personality mulim at SMK 1 Pacitan through PAI Teacher approaches with students either through an individual approach , and educational groups , students look at the run time of worship , followed in school activities such as extracurricular activities , the anniversary of the birthday of the prophet of Islam great , the attitude of students towards teachers and friends , and also when Guru PAI carrying out the process of learning , the teacher with a sincere attitude , and do , and try to understand their students with all konsekuensinya.sehingga formed harmonious relationship between the two and can practice the moral values of Islam that Muslim personality . Factors that inhibit the interaction of teachers and students preformance PAI forming Muslim personalities internal factors and external factors . Internal factors related to the lack of time for lessons , school policies that provide double duty on PAI Teachers , school facilities and infrastructure are inadequate. The external factors include the lack of knowledge and religious instruction received by the students of parents and previous education , lack of parental indifference and the public on the importance of Islamic religious instruction , a variety of activities that support the development of time and immoral activities , as well as families who are less Islamic . From this research, the researcher can conclude that the presence of PAI teacher interaction and students in shaping the personality of the Muslims will be in the running PAI conducive learning process . And is also expected to establish personal Pirbadi students to become true Muslims

    Manfaat Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran Fiqh (Studi Kasus di Kelas VII D MTs Negeri Surakarta II Tahun Pelajaran 2013/2014)

    Get PDF
    Proses belajar-mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam pembelajaran di kelas guru menggunakan berbagai metode dan strategi untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Selain itu guru juga menggunakan berbagai alat bantu sebagai penunjang dalam mengajar seperti buku paket dan media pembelajaran lainnya. Penggunaan LKS oleh guru sangat membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran karena pada LKS ini terdapat soal-soal yang dapat langsung dikerjakan. Madrasah sanawiyah Negeri Surakarata II merupakan salah satu Sekolah yang mengajarkan mata pelajaran Fiqh. Pembelajaran di kelas VII D yang merupakan bagian dari MTsN II Surakarta dirasa kurang optimal karena kurangnya referensi buku paket sebagai buku pegangan siswa serta kurangnya media pembelajaran yang disediakan pihak sekolah. Salah satu media yang ada yang efektif sebagai penunjang pembelajaran siswa adalah LKS dan salah satunya pada mata pelajaran Fiqh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan manfaat dari LKS dalam meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran Fiqh serta mendeskripsikan kelebihan dan kekurangan LKS pada mata pelajaran Fiqh di kelas VII D di Madrasah Tsanawiyah Negeri Surakarta II Tahun 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis secara induktif yang berarti proses mengorganisasikan fakta atau hasil-hasil pengamatan yang terpisah menjadi suatu rangkaian, kemudian dideskripsikan dan dianalisis. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa manfaat LKS dalam meningkatkan pemahaman siswa dan kelebihan serta kekurangan dengan menggunakan LKS yaitu, membantu siswa dalam memahami materi, menjadikan siswa lebih siap dalam menerima pelajaran di sekolah, membantu dalam proses belajar mengajar baik dari siswa maupun guru, memotivasi siswa terlibat aktif dalam pembelajaran baik secara perseorangan maupun kelompok. Adapun kelebihan LKS, yaitu materi dalam LKS mudah dipahami, membantu guru memahami materi, memotivasi siswa terlibat aktif dalam pembelajaran baik secara perseorangan maupun kelompok, dapat membangkitkan semangat siswa dalam proses belajar di kelas maupun di rumah, mampu mengarahkan cara belajar siswa, sehingga lebih memiliki motivasi yang kuat untuk belajar giat, dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan maju sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa. Sedangkan kekurangan LKS yaitu dimanfaatkan oleh guru yang kurang kreatif untuk tidak mengajar, guru terlihat agak malas dalam membuat soal, kadang isi LKS tidak sesuai dengan yang diharapkan, menimbulkan pelajaran yang membosankan, lembar kerja siswa hanya melatih siswa untuk menjawab soal

    Usaha Guru Agama dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Pacitan Tahun 2013/2014

    Get PDF
    This study uses a qualitative approach. It is a research methods which is used to research the condition of the natural object, where the researcher is a key instrument. Method of determining the subject uses purposive sampling. Data collection techniques such as observation, structured and unstructured interviews, and documentation. After the data collected, analyzing is done, by using the inductive deductive descriptive techniques, the educational procedures of data, categorization of data, sintese the data, and drawing conclusions. The results of the study shows that the implementation of Islamic Education in SMAN 1 Pacitan is very well, so that 90 percent of students were received in both State and private college and good attitude. Islamic teachers implement habituation to create the of students character, both academic and non- academic one .In academic, teachers understand the characteristics of learners from the physical aspect, the moral, social, cultural, emotional, and intellectual. Mastery of theory and principles in learning of Islamic education; Developing Islamic education curriculum; To accomplish the development of Islamic education; Mastering all the characteristics of school stake holders including principal. Utilizing of information and communication technology do perform and development of Islamic education; Development potential learners to actualize their potential in the field of Islamic education; Communication is effective, empathetic, and well manner with the students; Implementation of assessment and evaluation of processes and outcomes of learning Islamic education; Using the findings of the assessment and evaluation for learning Islamic education; Reflective action to improve the quality of learning Islamic education . Non-academic such as; to discipline students affectionatelly, to arrouse learning spirit,to utilize learning resources. Religious Education Teachers Effort in Improving the quality of Islamic education in SMAN 1 Pacitan use several strategies, both intra- and extra-curricular strategies ; cooperate internal religious teacher, extern religion teacher, principal, guidance counselor, and students parents. Religious Education Teacher Support in Improving the Quality of Islamic Education in SMA 1 Pacitan in 2013/2014. Aspects teachers are Creative to understand students' learning styles; perceptive student boredom; not angry; Aspects of the methods which applied by the Islamic religion teacher at SMAN 1 Pacitan in an effort to improve the quality of Islamic education is very various, according to KD ( Basic Competence ). Aspects of the material which is taught, class X as a pilot curriculum in 2013 and the Class XI and Class XII are still using KTSP curriculum, all goes well and smoothly; Aspects of the evaluation carried out by Islamic teachers of SMAN 1 Pacitan consists of assessment of cognitive, affective and psychomotor. Obstacles which are faced by religious teachers in improving the quality of Islamic education; they are input of students from families which are very homogenous environment, mosque or place of worship insufficient and could not accommodate the number of people in schools. Not able to perform the worship Jum'ah prayers at school, reservoir is still branched to another instalation, so that water is not run well when students use it together

    Implementasi Kurikulum Al-Islam Dalam Meningkatkan Ibadah Mahdhah Pada Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun 2011/2012

    Get PDF
    Kurikulum al-Islam belum dapat terlaksana dengan optimal, sebagai contoh kompetensi dasar pada mata pelajaran ibadah, yaitu mendeskripsikan tentang ibadah mahdhah (dalam hal shalat), serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu masih ada di antara peserta didik yang kurang tertib dalam menjalankan ibadah mahdhahnya, seperti halnya shalat, ketika dikumandangkan adzan tidak bersegera ambil wudhu, bahkan ketika di luar sekolah belum dapat menjalankan kewajiban shalat lima waktunya dengan baik. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana implementasi kurikulum al-Islam dalam meningkatkan ibadah mahdhah (khususnya shalat) pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 2 Surakarta tahun 2011/2012 serta apa saja faktor pendukung dan penghambatnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi kurikulum al-Islam dalam meningkatkan ibadah mahdhah pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 2 Surakarta serta faktor pendukung dan penghambatnya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Lokasi penelitian ini di SMA Muhammadiyah 2 Surakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun analisis data dilakukan dengan tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian implementasi kurikulum al-Islam dalam meningkatkan ibadah mahdhah pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 2 Surakarta tahun 2011/2012 adalah (1) Pengembangan program kurikulum al-Islam, meliputi: program tahunan, program semester, program modul (buku pegangan), program mingguan dan harian, dan program pengayaan dan remedial, (2) Pelaksanaan pembelajaran al-Islam, meliputi: pre test (apersepsi), proses, dan post test, (3) Evaluasi hasil belajar peserta didik, meliputi: ulangan harian, Ulangan Tengah Semester (UTS), dan Ulangan Akhir Semester (UAS), dan (4) Kegiatan-kegiatan dalam kurikulum al-Islam, meliputi: tadarus dan hafalan surat-surat pendek dalam al-Qur’an, Shalat Dhuha, Dzuhur dan Jum’at dengan berjama’ah, serta baitu arqam (pesantren kilat). Sedangkan faktor pendukungnya adalah (1) Pelaksanaan implementasi kurikulum al-Islam langsung dipantau oleh Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Surakarta, (2) Pembelajaran dilaksanakan dengan model moving kelas, (3) Sarana dan prasarana kurikulum al-Islam memadai, dan (4) Pelaksanaan Shalat Dzuhur dan Jum’at secara berjama’ah sifatnya wajib. Adapun faktor penghambatnya adalah (1) Masih ada peserta didik yang waktu adzan sudah dikumandangkan tidak bersegera ambil wudhu, (2) Masih ada peserta didik dalam menjalankan Shalat Dzuhur kurang tepat pada waktunya, (3) Masih ada peserta didik berbicara sendiri ketika khatib sedang khutbah jum’at, dan (4) Masih ada peserta didik belum tertib menjalankan shalat lima waktu

    Model pendidikan kader ikatan pelajar muhammadiyah (Studi Kasus di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta Tahun 2014)

    Get PDF
    Pendidikan kader adalah suatu upaya yang dilakukan oleh sebuah organisasi untuk me-revitalisasi kader yang dimilikinya dan diharapkan mampu meneruskan jalan roda organisasi dalam mencapai suatu tujuan. Pendidikan kader sangatlah penting bagi sebuiah organisasi, karena dengan adanya pendidikan kader maka sebuah organisasi memiliki aktivis yang mengembangkan organisasi tersebut. Oleh karena itu, bagaimana model pendidikan kader dapat dilihat dari materi dan metode yang diterapkan di IPM SMP Muhammadiyah 8 Surakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui model pendidikan kader IPM SMP Muhammadiyah 8 Surakarta. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah menambah wawasan keilmuan mengenai perkaderan pada umumnya dan perkaderan Muhammadiyah pada khususnya. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model pendidikan kader yang ada di IPM SMP Muhammadiyah 8 Surakarta adalah pendikan kader formal dan non-formal. Pendidikan kader formal di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta yang terlaksana baru pada jenjang Pengkaderan Formal Utama yaitu Pelatihan Kader Taruna Melati 1. Sedangkan pendidikan kader non formal yaitu Sekolah Kader (SEKAD). Materi pendidikan kader formal Pelatihan Taruna Melati 1 adalah ke- IPMan, keIslaman, kemuhammadiyahan, kepemimpinan dan paradigma kritis. Sedangkan dalam pendidikan kader non formal Sekolah Kader (SEKAD) materi yang disampaikan adalah mengulas materi yang pernah disampaikan dalam Pelatihan Kader Taruna Melati 1. Metode yang digunakan dalam Dalam pendidikan kader formal Pelatihan Taruna Melati 1 metode yang digunakan yaitu pemanasan, ceramah dan tanya jawab, diskusi kelompok, studi kasus, curah pendapat (Brainstorming) dan ice breaker.Sedangkan alam pendidikan kader non formal Sekolah Kader (SEKAD) metode yang digunakan adalah metode ceramah

    Implementasi Program Bimbingan Konseling Islami Untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosi Dan Implikasinya Terhadap Manajemen Madrasah (Studi Kasus Di Kelas V MI Negeri Jetis Sukoharjo Tahun 2012/2013)

    Get PDF
    Implementasi Bimbingan Konseling Islami Untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosi Dan Implikasinya Terhadap Manajemen Madrasah (Studi Kasus di Kelas V MI Negeri Jetis Tahun 2012/2013). Tesis Syaeful Qomar. NIM O 100 110 018. Program Studi Magister Pendidikan Islam. Program Pascasarjana, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Tahun 2013. Sebagai suatu lembaga pendidikan formal, sekolah bertanggungjawab untuk mendidik dan menyiapkan siswa agar berhasil menyesuaikan diri di masyarakat dan mampu memecahkan berbagai masalah yang dihadapinya. Namun, di beberapa sekolah banyak terjadi permasalahan dalam kegiatan pembelajaran yang muncul seperti; perbedaan kecepatan individu dalam menerima pelajaran, sering berkelahi, ada yang cerdas, ada yang berbakat dalam bidang tertentu, dan lain sebagainya. Perbedaan-perbedaan ini sering kali banyak menimbulkan masalah-masalah baik bagi siswa itu sendiri maupun lingkungan (Surya, 1998: 15). Pada Madrasah Ibtidaiyah Negeri Jetis Sukoharjo ditemukan beberapa kasus siswa yaitu adanya siswa yang memiliki kecerdasan emosi rendah. ekspresi emosi anak dimunculkan dengan cara marah, gelisah, atau takut dan tidak mampu menahan emosinya tersebut. Bimbingan dan Konseling Islami merupakan salah satu solusi untuk meninngkatkan kecerdasan emosi siswa di MI Negeri Jetis Sukoharjo Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1.) Mengetahui profil kecerdasan emosi siswa kelas V MI Negeri Jetis Sukoharjo tahun pelajaran 2012/2013; 2.) Mengetahui Implementasi Program Bimbingan Konseling Islami untuk meningkatkan kecerdasan emosi di kelas V MI Negeri Jetis Sukoharjo tahun pelajaran 2012/2013; 3.) Mengetahui implikasi dari implementasi Program Bimbingan Konseling Islami pada manajemen Madrasah di MI Negeri Jetis, Sukoharjo tahun 2012/2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian field research yang bertempat di MI Negeri Jetis sebagai kancah studi kasus. Metode penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Setelah data terkumpul maka dilakukan analisis data, dengan langkah-langkah: reduksi data, kategorisasi data, sintesisasi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah: 1.) Dengan adanya Program Bimbingan dan Konseling Islami membuat siswa mampu mengelola emosi diri dengan baik; 2.) Implemantasi Program Bimbingan dan Konseling Islami di MI Negeri Jetis sukoharjo cukup efektif meningkatkan kecerdasan emosi siswa; 3.) Efektivitas penerapan program Bimbingan dan Konseling Islami di MI Negeri Jetis mempunyai implikasi pada manajemen di Madrasah yang mencakup: kebijakan madrasah, peran Kepala Madrasah, Profesionalitas guru kelas dan guru bidang studi, pendayagunaan lingkungan dan sumber daya masyarakat, dan kesiapan siswa dalam belajar

    Implementasi Model Islamic Full Day School Dalam Proses Belajar Mengajar (Studi Kasus Di Sd Muhammadiyah 14 Surakarta Tahun 2012-2013)

    Get PDF
    Penyelenggaraan proses belajar mengajar (PBM) dewasa ini semakin berkembang dan dinamis, salah satu model pembelajaran yang popular saat ini adalah model (Islamic) full day school. Implementasi model Islamic full day school dalam PBM ini sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan prestasi peserta didik, baik secara kognitif, afektif, ataupun psikomorotik. Dan bisa juga diasumsikan sebagai solusi alternatif proses pendidikan saat ini, dalam membentuk peserta didik berkarakter. SD Muhammadiyah 14 Surakarta adalah salah satu sekolah yang mengimplementasikan model Islamic full day school dalam PBM. Sejak mengimplementasikan model ini jumlah peserta didik baru di setiap awal tahun pembelajaran mengalami grafik peningkatan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah, bagaimana implementasi model Islamic full day school dalam PBM di SD Muhammadiyah 14 Surakarta, serta apa saja kelebihan dan kekurangan implementasi model Islamic full day school dalam PBM di SD Muhammadiyah 14 Surakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran implementasi model Islamic full day school, serta kelebihan dan kekurangan implementasi model Islamic full day school dalam PBM di SD Muhammadiyah 14 Surakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian field research yang bertempat di SD Muhammadiyah 14 Surakarta sebagai kancah studi kasus. Metode penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, sedangkan metode penentuan subyek menggunakan teknik purposive sampling. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Setelah data terkumpul maka dilakukan analisis data, dengan langkah-langkah: reduksi data, kategorisasi data, sintesisasi data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah, implementasi model Islamic full day school dalam PBM di SD Muhammadiyah 14 Surakarta dimulai pukul 07.15 – 15.30, selama waktu tersebut peserta didik mengikuti beberapa kegiatan. Seperti, tadarus, kegiatan belajar mengajar, sholat dan pembiasaan baik lainnya. Kurikulum yang diterapakan adalah, perpaduan kurikulum antara kurikulum Depdiknas, al-Islam Kemuhammadiyahan, ciri khusus Ranting Muhammadiyah Danukusuman, muatan lokal dan pengembangan diri. Kelebihannya adalah, meningkatnya prestasi akademik, religiusitas, motivasi belajar, kesadaran peserta didik serta waktu bagi peserta didik lebih efektif. Adapun kekurangannya adalah, peserta didik mengalami rasa kejenuhan (bosan), keletihan (lemas), selama PBM. Sebagian guru juga merasakan hal yang sama, selain itu guru tidak bisa seleluasa atau bebas dalam memberikan PR ke peserta didik

    Dakwah humanis dengan pendekatan sosiologis-antropologis

    Get PDF
    Dakwah sememangnya ditujukan kepada manusia. Ayat-ayat al-Quran menunjukkan khitab (ungkapan) dakwah supaya disasarkan kepada manusia. Artikel ini cuba membicarakan secara kritis tentang dakwah dengan penumpuan khusus kepada memahmi apakah yang dimaksudkan dengan konsep dakwah humanis. Artikel ini juga cuba melihat apakah pendekatan sosiologis-antropiologis yang dilihat mampu memberi dampak terhadap dakwah secara lebih tuntas

    Ijtihad Muhammadiyah (Telaah Fatwa-Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah Periode 2005-2010)

    Get PDF
    Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Jateng dalam kurun waktu 2005-2010 membahas masalah-masalah keislaman, keummatan dan kebangsaan yang terus berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kompleksitas permasalahan yang dihadapi umat menjadikan Majelis Tarjih dan Tajdid terutama PWM Jateng merumuskan beberapa permasalahan yang berkembang, sehingga menjadikan mantap dalam bermuhammadiyah. Rumusan dari masalah yang akan diteliti, berkaitan tentang: (a) Persoalan apa saja yang menjadi bahasan dalam Musyawarah Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Jateng dalam kurun waktu 2005-2010? (b) Bagaimana metode ijtihad yang digunakan dalam Musyawarah Mejlis Tarjih dan Tajdid PWM Jateng?. Tujuan penelitian ini untuk menjawab pokok masalah seperti yang dirumuskan dalam rumusan masalah di atas. Manfaat Penelitian: (1). Manfaat Akademis: a). Untuk menambah khazanah keilmuan tentang model ijtihad Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Jateng. b).Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi tambahan atau pembanding bagi peneliti lain dengan masalah sejenis. (2). Manfaat Praktis: a). Membuka wawasan Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Jateng tentang permasalahan umat yang begitu komplek yang segera dicarikan jawabannya. b). Kontribusi terhadap umat tentang penggunaan ijtihad dalam menghadapi persoalan kehidupan yang sangat kompleks. Penilitian ini termasuk jenis penelitian bibliografis, dan karena itu sepenuhnya bersifat library research (penelitian kepustakaan) dengan menggunakan pendekatan historis-filosofis. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif, didapatkan hasil penelitian bahwa, Pembahasan Materi dalam Musyawarah Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Jateng dalam kurun waktu 2005-2010, yakni terdiri dari 9 (sembilan) kategori, yakni pertama, aqidah dan ibadah. Kedua, zakat tentang kadar zakat profesi dan beberapa masalah zakat fitrah. Ketiga waris dan hibah. Keempat, makanan yang halal. Kelima, masalah pernikahan tentang mengkritisi RUU Hukum terapan serta Nikah Sirri dan Mut‘ah. Keenam, sosial politik. Ketujuh, pendidikan tentang mencari model ideal pondok Muhammadiyah. Kedelapan, teknologi dan kebudayaan, dan yang kesembilan adalah menengok HPT tentang peninjauan kembali beberapa putusan tarjih dan HPT. Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Jateng dalam berijtihad menggunakan sistem ijtihad jama‟iy (bayani, qiyasi, dan istishlahi), sehingga pendapat pribadi dari anggota majelis tidak dapat dipandang sebagai pendapat majelis. Tidak mengikat diri kepada sesuatu mazhab, tetapi pendapat-pendapat imam-imam mazhab dapat menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan, sepanjang sesuai dengan nash (berdasar al Qur`an dan al-Sunnah al-Sahihah) atau dasar-dasar lain yang dipandang kuat. Berprinsip terbuka dan toleran, dan tidak beranggapan bahwa hanya keputusan majelis yang paling benar. Justru menerima koreksi dari siapapun, sepanjang menyertakan dalil-dalil yang kuat (lebih kuat)
    • …
    corecore