research

Model pendidikan kader ikatan pelajar muhammadiyah (Studi Kasus di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta Tahun 2014)

Abstract

Pendidikan kader adalah suatu upaya yang dilakukan oleh sebuah organisasi untuk me-revitalisasi kader yang dimilikinya dan diharapkan mampu meneruskan jalan roda organisasi dalam mencapai suatu tujuan. Pendidikan kader sangatlah penting bagi sebuiah organisasi, karena dengan adanya pendidikan kader maka sebuah organisasi memiliki aktivis yang mengembangkan organisasi tersebut. Oleh karena itu, bagaimana model pendidikan kader dapat dilihat dari materi dan metode yang diterapkan di IPM SMP Muhammadiyah 8 Surakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui model pendidikan kader IPM SMP Muhammadiyah 8 Surakarta. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah menambah wawasan keilmuan mengenai perkaderan pada umumnya dan perkaderan Muhammadiyah pada khususnya. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model pendidikan kader yang ada di IPM SMP Muhammadiyah 8 Surakarta adalah pendikan kader formal dan non-formal. Pendidikan kader formal di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta yang terlaksana baru pada jenjang Pengkaderan Formal Utama yaitu Pelatihan Kader Taruna Melati 1. Sedangkan pendidikan kader non formal yaitu Sekolah Kader (SEKAD). Materi pendidikan kader formal Pelatihan Taruna Melati 1 adalah ke- IPMan, keIslaman, kemuhammadiyahan, kepemimpinan dan paradigma kritis. Sedangkan dalam pendidikan kader non formal Sekolah Kader (SEKAD) materi yang disampaikan adalah mengulas materi yang pernah disampaikan dalam Pelatihan Kader Taruna Melati 1. Metode yang digunakan dalam Dalam pendidikan kader formal Pelatihan Taruna Melati 1 metode yang digunakan yaitu pemanasan, ceramah dan tanya jawab, diskusi kelompok, studi kasus, curah pendapat (Brainstorming) dan ice breaker.Sedangkan alam pendidikan kader non formal Sekolah Kader (SEKAD) metode yang digunakan adalah metode ceramah

    Similar works