115 research outputs found

    PERENCANAAN PERKERASAN KAKU DENGAN BETON PRECAST SEBAGAI ALTERNATIF PERCEPATAN KONSTRUKSI PERKERASAN JALAN

    Get PDF
    Pelaksanaan pekerjaan jalan lingkungan desa karang mulya umumnya dilaksanakan menggunakan metode cor langsung sehingga pengawasan proses pelaksanaan sulit terkontrol dalam hal pengendalian proporsi campuran dan pekerjaan perawatan beton yang mengakibatkan mutu beton yang disyaratkan sulit dicapai. Selain permasalahan kualitas pekerjaan metode ini juga menimbulkan masalah penutupan jalan dalam waktu yang relatif lama sehingga mengganggu akses masyarakat. Penggunaan beton precast menjadi diharapkan menjadi solusi karena dibuat dilokasi fabrikasi yang kualitasnya lebih terjamin dan waktu pelaksaan lebih singkat namun dalam pelaksanaanya dilapangan memerlukan pekerjaan tambahan yaitu pengangkatan dan penyambungan elemen beton precast, untuk itu dilakukan serangkaian penelitian dalam rangka mendapatkan dimensi beton precast yang bias diangkat menggunakan mobil crane dan merancang bentuk sambungan yang praktis dan kuat. Dari hasil rancangan didapat bahwa metode sambungan antar elemen precast dengan menggunakan jenis sambungan Baut, baik arah memanjang maupun arah melintang dapat dilaksanakan namun diperlukan ketelitian ukuran yang dibuat. Dimensi blok precast dibuat 3 m x2,5 m x20 cm dapat digunakan untuk membuat jalan lingkungan lebar 5 m. Dari hasil uji coba pengangkatan elemen precast dengan mobil crane masih dapat dilakukan karena berat setiap elemen berkisar 3 ton

    PENGARUH VARIASI LATIHAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA HULAHOOP DAN TALI TERHADAP KETEPATAN SERVIS ATAS BOLA VOLI

    Get PDF
    Abstrak Dalam mewujudkan suksesnya pendidikan terdapat dua kegiatan yaitu kegiatan intra dan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler dalam hal ini juga memiliki peran penting dalam pengembangan potensi diri siswa dan sebagai wahana untuk meraih prestasi non akademik. Pada ekstrakurikulerbolavoli di SMAN 4 Sidoarjo, siswa masih kesulitan dalam mengarahkan arah bola saat melakukan serve, sehingga pada saat pertandingan cenderung serve yang dilakukan mudah di antisipasi oleh lawan, padahal serve itu adalah serangan pertama yang bertujuan untuk mematikan lawan. Oleh karena itu, peneliti ingin mengadakan penelitian dengan menggunakan media (hulahoop dan tali) untuk materi serve pada olahraga bolavoli.Penelitian ini bertujuan untuk menguji keberhasilan penggunaan variasi latihan dengan penggunaan media hulahoop dan tali untuk meningkatkan ketepatan servis atas pada siswa ekstrakurikuler di SMAN 4 Sidoarjo.Desain penelitian yang digunakan adalah desain eksperimen semu, penelitian diarahkan untuk menganalisis hasil distribusi data pretest dan posttest dari satu kelompok sampel (onegrouppretestposttestdesign). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes ketepatan servis (AAPHER, 1969). Tes tersebut digunakan untuk mengukur ketepatan servis siswa. Subyek penelitiannya adalah siswa ekstrakurikuler SMAN 4 Sidoarjo. Analisis data yang digunakan adalah uji normalitas dan uji T. Hasil peningkatan keterampilan peserta setelah mengikuti metode ini meningkat sebesar 0,95833 (0,96%), yang dilihat dari nilai rata – rata pre-test dan post-test. Dengan demikian menggunakan metode variasi latihan dengan alat bantu hulahoop dan tali dapat memembantu dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Kata kunci : Variasi, Ketepatan, Servis atas, Bola voli Abstract To achieve the objectives of the education unit there are two important activities carried out in schools, namely intracurricular and extracurricular activities. Extracurricular activities have an important role in developing students personal potential and as a vehicle for achieving non-academic achievements. At volleyball extracurricular activities in SMAN 4 Sidoarjo, students still have difficulty in directing the direction of the ball when serving, so that during the game they tend to serve which is easily anticipated by the opponent, even though the serve is the first attack aimed to make a score, researchers want to conduct research by using media (hulahoop and rope) for serving material on volleyball.This study aims to test the success of the use training variation with the using media (hulahoop and rope) to improve the accuracy of top service for extracurricular students at SMAN 4 Sidoarjo. The research design used was experimental design. The study was directed to compare the results of the distribution value pre test and post test data from one sample group (one group pre test post test design). The data collection method used was the service accuracy test (AAPHER, 1969). The test is used to measure the accuracy of student service. The research subjects were extracurricular studentsof SMAN 4 Sidoarjo. The data analysis used was the normality test and the T. test. The results, participants’skill improve after following this method. It increased by 0.95833 (0.96%), which was seen from the average value of the pre-test and post-test. Thus ,by using the method of variation in training with hulahoop and rope tools can help in the learning process to improve student learning outcomes. Keywords : Variation, Accuracy, Over head service volleybal

    Implementation of PSAK 71 In Indonesia: Mutual Fund Investment In Insurance Subsector Companies

    Get PDF
    Changes in financial accounting standards in Indonesia can result in additional costs that companies, including financial companies, must bear. This study aims to review the implementation of PSAK 71 in insurance companies in Indonesia related to mutual fund investment ownership. The method used in this study is a qualitative method with content analysis. The analysis was conducted with data and information on the financial statements for 2020 and 2019 of insurance sub-sector companies available on www.idx.co.id. A sampling of this study employed purposive sampling with a total sample that amounted to 26 observations. This study concludes that the implementation of PSAK 71 does not affect the measurement and value of mutual fund investments. It only has an impact on the classification of mutual fund investments in the company's financial statements. Also, this study finds that 4 out of 13 insurance companies have implemented a mutual fund investment classification according to PSAK 71 (2017). Insurance companies that have not implemented PSAK 71 (2017) are due to the company's policy that stipulates to apply PSAK 62 (2017), which allows insurance companies to postpone the implementation of PSAK 71 (2017)

    Collaboration in Handling COVID-19 Turbulence from a Threefold Perspective: A Literature Review

    Get PDF
    The crisis due to COVID-19 can be called turbulence and its handling requires cross-border collaboration because complex problems tend to be overcome through multi-actor collaboration in networks and relationships to obtain common solutions. Collaborative governance is present as an instrument for implementing policies for handling COVID-19 to address the government's limitations in material, technical, and resource matters. Using a qualitative approach, this study aims to identify the implementation of collaborative governance in handling COVID-19 by countries in the world in a threefold perspective. This perspective is a new approach in collaborative governance that has the same basis as the Collaborative Governance Regime theory, but tends to narrow the thinking to three layers that support each other in the form of folds: values ​​(individuals and policies), decision structures (action situations and sub-systems). policy), and context (external variables, stable parameters, and external events). Public values ​​grow from the social context and are articulated in collaborative governance platforms and are important for the government to work on to improve community compliance with government programs. The turbulent COVID-19 situation creates space and decision-making. Each country has different choices, backgrounds, and policies but still bases the process of making and implementing policies on collaborative governance according to their respective preferences. In the folds of policy style and administrative culture, each country has its own dynamics. Countries with sufficient experience in handling outbreaks are able to make administrative adjustments more quickly, which helps speed up the response to the pandemi

    EVALUASI TARIF BUS ANTARKOTA DALAM PROVINSI BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN TRAYEK SURABAYA-TRENGGALEK

    Get PDF
    Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan tarif berdasarkan Biaya Operasional Kendaraan (BOK) antara PO.Harapan dan PO.Pelita Indah dan juga mencari berapa biaya operasional kendaraan setiap bus per km. Angkutan Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP) adalah salah satu pengangkutan penumpang yang dioperasikan secara teratur/terjadwal dan tepat waktu. Bus PO.Harapan dan PO.Pelita Indahmerupakan angkutan AKDP dengan trayek Surabaya - Trenggalek. Jarak Trayek Surabaya-Trenggalek  kira-kira 188 km.Metode yang dilakukan untuk mengevaluasi tarif terhadap Biaya Operasional Kendaraan adalah metode perhitungan biaya pokok bus angkutan umum kelas ekonomi yang diterbitkan oleh Kementerian Perhubungan dimana merupakan data sekunder.Sedangkan data primer ditujukan untuk mendapatkan gambaran biaya/harga komponen-komponen kendaraan dilakukan dengan wawancara langsung dengan pengusaha angkutan.Berdasarkan hasil evaluasi tarif AKDP didapat BOK bus PO.Harapan dengan nilai sebesar Rp 4.887,79 /bus-km dan besarnya tarif BEP sebesar Rp 16.274,74 /pnp. BOK bus PO.Pelita dengan nilai sebesar Rp 4.589,33 /bus-km dan besarnya tarif BEP sebesar Rp 15.539,34 / pnp. Dengan tarif yang berlaku saat ini untuk kedua perusahan tersebut adalah sebesar RP.20.000,00.Kedua pengusaha angkutan mendapatkan keuntungan dimana tarif yang berlaku saat ini wajar untuk menutupi Biaya Operasional Kendaraan

    Analisis Kecacatan Produk Leaf Spring Di PT. Indospring Dengan Menggunakan Metode Seven Quality Tools

    Get PDF

    MOTIF PENYALAHGUNAAN OBAT TRIHEKSIFENIDIL PADA DEWASA AWAL DI KOTA SEMARANG

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motif dari perilaku penyalahgunaan obat Triheksifenidil yang dilakukan oleh orang dewasa awal di kota Semarang. Subjek penelitian yaitu tiga orang dewasa awal di kota Semarang yang pernah menjadi pelaku penyalahgunaan obat Triheksifenidil. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan proses pengumpulan data menggunakan teknik wawancara. Lokasi wawancara dilakukan di beberapa tempat menyesuaikan dengan subjek. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah adanya dua macam motif yang mendorong perilaku setiap subjek, yaitu motif biologis dan motif sosiogenis. Terdapat persamaan dan perbedaan antara subjek dalam motif perilaku penyalahgunaan obat Triheksifenidil. Secara keseluruhan dapat diketahui bahwa motif perilaku penyalahgunaan obat Triheksifenidil subjek pada masa dewasa awal, meliputi kebutuhan akan istirahat, motif ingin tahu, motif cinta, motif kompetensi, motif harga diri dan kebutuhan mencari identitas, serta kebutuhan akan nilai
    • …
    corecore