e-Jurnal ITATS (Institut Teknologi Adhi Tama Surabay)
Not a member yet
4009 research outputs found
Sort by
Visual Ekspresi Arsitektur Hijau Pada Bangunan Apartemen
Arsitektur hijau merupakan sebuah pendekatan perancangan untuk mengurangi dampak pembangunan terhadap lingkungan, Pendekatan ini menjadi perhatian utama belakangan ini akibat degradasi alam yang mengancam keberlanjutan kehidupan manusia.. Dampak ini tidak hanya dirasakan oleh generasi saat ini, melainkan juga oleh generasi mendatang. Penerapan arsitektur hijau menjadi krusial dalam segala bangunan, salah satunya adalah apartemen yang merupakan solusi terhadap terbatasnya keterbukaan lahan dan tingginya kepadatan penduduk yang juga merupakan sebuah permasalahan di perkotaan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif guna menciptakan hasil analisis yang komprehensif terhadap fenomena yang terjadi. Penelitian ini bertujuan menentukan aspek visual ekspresi arsitektur hijau yang dapat diimplementasikan dalam perancangan apartemen, sehingga dapat menciptakan bangunan hunian berupa apartemen yang ramah terhadap lingkungan
Evaluating the Impact of Alternative Material-Based Catalytic Converters on Automotive Exhaust Emissions
Pollution air in cities in Indonesia, such as Jakarta, Tangerang, and Bandung, is especially caused by exhaust emissions from vehicle motorized, like carbon monoxide (CO) and hydrocarbons (HC), which originate from burning material burn the ones that don't perfect. Technological catalytic converters are used to reduce emissions, but converters made from metal have their own cost. This study evaluates exhaust Metallic Catalytic Converter (MCC) technology with alternative materials copper (Cu). The result shows that the MCC Cu exhaust system is significantly more effective in reducing CO and HC emissions compared with exhaust without the original equipment manufacturer (OEM) catalyst and exhaust. The average CO emissions are 2.13 %Vol and HC emissions are 198 ppmVol, lower compared to the second type of exhaust. Findings This shows that MCC Cu exhaust is not only more effective in reducing danger but is also more economical compared to catalytic converters made from metal noble, offering a solution sustainable and affordable for problem pollution air from vehicles
Pendekatan Lean Production dan Why’s Analysis dalam Upaya Mengurangi Waste Produksi Hollow Galvalum 4x4 PT X
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produk di PT X menggunakan pendekatan Lean production dan Why’s Analysis, sebuah perusahaan manufaktur pengolahan baja galvanis dan galvalume, dengan menerapkan pendekatan lean production dan metode 5 Whys. Penelitian ini menemukan dua jenis pemborosan utama di PT X, yaitu Defect Waste dan Waiting Waste, yang berdampak signifikan pada biaya produksi. Defect Waste mengakibatkan kerugian sebesar Rp 5,539,806.95 per bulan, sementara Waiting Waste berpotensi menyebabkan pemborosan sebesar Rp 2.671.683. Analisis akar penyebab menunjukkan bahwa Defect Waste disebabkan oleh ketidakseimbangan produksi, kurangnya pemahaman teknis operator, dan peralatan yang belum diperbaharui. Sementara itu, Waiting Waste disebabkan oleh kurangnya pelatihan, masalah koordinasi antara operator dan helper, serta disiplin yang rendah. Perbaikan yang diusulkan termasuk pelatihan berkelanjutan untuk operator, pengembangan SOP untuk setting mesin, standarisasi bahan baku, perencanaan produksi yang lebih baik, serta penggantian alat ukur untuk meningkatkan akurasi. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan lebih mendalam mengenai penerapan lean production dan 5 Whys untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi pemborosan di industri manufaktur
Penerapan Arsitektur Industrial Pada Perancangan Pusat Pengolahan Dan Perdagangan Besi Tua Dan Loak Di Surabaya
Dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemui masalah lingkungan seperti banyaknya sampah yang berserakan dan kerapkali tidak diperhatikan penanganannya. Salah satunya adalah barang rongsokan yang masih layak jual. Maka dari itu proyek ini bertujuan untuk menangani permasalahan pengelolaan dan pemasaran barang rongsok di daerah kota Surabaya dengan merancang pusat besi tua dan loak. Pasar ini dirancang menggunakan konsep desain Arsitektur Industrial bertujuan untuk menekankan pada fungsi, keamanan dan pertimbangan ekonomi/biaya. Tampilannya sederhana sebagai wadah aktivitas industri. Untuk memunculkan kesan industrial yang lebih kuat maka dibuat pemilihan bentuk geometrik dan garis-garis tegas, penyesuaian warna-warna asli material maupun warna monokrom, menggunakan material mentah, serta ekspos sistem utilitas tanpa plafon. Sebagai bentuk penerapan aspek fungsional dan efisien, elemen industri serta materialnya (Hamdani dan Hantono, 2021: 27). Dengan proyek ini diharapkan akan menjadi wadah bagi pengepul, pedagang dan pembeli rongsokan yaitu besi tua dan loak di Surabaya. Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif dan studi banding, hal tersebut dikarenakan butuhnya data identifikasi, studi lapangan dan studi literatur yang bersifat induktif guna menemukan sebuah konsep rancangan. Dalam hal ini pembangunan Pusat Besi Tua Dan Loak tersebut sebagai upaya mempertimbangkan kesehatan dan kelestarian lingkungan karena tidak selamanya barang rongsok harus berada di kotak sampah. arang rongsok bisa menjadi peluang untuk menjadi lahan pekerjaan bagi orang yang mampu melihat peluang bisnis, serta kreatifitas dan inovasi tinggi. Dibuatnya pusat besi tua dan loak ini diharapkan dapat mewadahi aktifitas pengepul, pengelola, pedagang dan pembeli, tentunya juga mengangkat ekonomi masyarakat sekitar dan mensejahterakan pengepul
Pengaruh Lower-Ventilation terhadap Aliran Udara Ruang Dalam pada Bangunan Rumah Tinggal Sederhana di Daerah Tropis Lembab
Secara umum bangunan rumah tinggal di daerah tropis lembab didesain menggunakan ventilasi alami untuk memaksimalkan aliran udara. Ventilasi alami tersebut bermanfaat untuk meningkatkan proses pendingin secara pasif agar kenyamanan termal dan kesehatan ruangan tercapai. Namun, dikarenakan peningkatan kerapatan antar bangunan, baik rumah tinggal ataupun bangunan komersil, aliran udara di sekitar bangunan sangat terbatas untuk dapat masuk ke dalam bangunan. Hal ini mempengaruhi penurunan pendinginan secara pasif, sehingga manusia bergantung pada pendingin akti (penggunaan air conditioning) untuk mencapai kenyamanan termal. Pada penelitian bertujuan untuk membutikan efek lower-ventilation (LV) sebagai strategi desain ventilasi alami untuk meningkatkan potensi pendinginan pasif di dalam bangunan dengan kondisi kerapatan bangunan saat ini. Metode yang dilakukan adalah eksperimen dengan bantuan simulasi komputer untuk melihat potensi aliran udara yang terjadi dengan penambahan LV pada bangunan rumah tinggal. Terdapat 3 model rumah tinggal yang diuji, yaitu (1) kondisi eksisting dengan ventilasi atas; (2) penambahan LV pada sisi depan bangunan; (3) penambahan LV pada sisi samping bangunan. Analisis komparatif-deskriptif dilakukan untuk melihat skenario yang paling baik untuk optimisasi ventilasi alami. Evaluasi dilakukan dengan menganalisis pola aliran udara, kecepatan udara (m/s) dan potensi air change per hour (ACH). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan LV meningkatkan kecepatan udara dan ACH 1,5-2x dari model eksisting
Neutralizing Acid Mine Drainage (AMD) and Reducing Iron (Fe) and Copper (Cu) Content Using Biomass Adsorbents
Mining is an activity that always has an impact on the environment. The adverse effects that cannot be separated from the mining process are mined acid water, where the process of mining acid water occurs due to contact between sulfide rocks and air or water; environmental pollution by mined acid water must be overcome immediately, in the prevention of ecological damage by mine acid water, Various methods are carried out to reduce the impact of mine acid water pollution, one example of a technique that is often used is with limestone channels, where the gaps are filled with limestone fragments to neutralize mine acid water, The method used in this study is an experimental design with an adsorption process. The data collection method in the study uses literature studies, field observations, research preparations, rice husk preparation, coconut coir, and fine coal, Acid Water samples are taken and brought for the testing process. The test results using a pH meter at the Yogyakarta Center for Environmental Health and Disease Control Engineering (BBTKLPP) showed that the pH of AAT was 3.8. Based on the results of the AAS test at BBTKLPP Yogyakarta, the AAT sample contained Fe metal of 130.56 mg/L and Cu of 2.96 mg/L. The highest adsorption effectiveness was in a 3x24 hour adsorbent experiment with a period of 50 grams with a time of pH 45.71%, Fe 98.90%, and Cu 98.71%
Thermal Analysis of Greenhouse Environment Using Computational Fluid Dynamics (CFD), Case Study in ITERA
Greenhouse is a modern agricultural technology that allows for increased agricultural yields. The purpose of this study was to analyze the thermal distribution in the greenhouse of the Sumatra Institute of Technology (ITERA) in 3 time conditions, namely in the morning, afternoon and evening. The method used is CFD modeling using Solidwork. The dimensions of the greenhouse are 12.5 x 25 x 4.26 m³. The greenhouse is divided into a grid into 20 thermal measurement points separated by 2.5 m. The greenhouse has 2 cooling pads and 2 exhaust fans separated by 12.5 m. Model validation using MAPE and R2. The results of the analysis show that 3 models have valid results with MAPE 10% and R2 0.75 and can continue in the review of thermal distribution. of the 3 time condition models that provide a thermal distribution of 28 - 37 ℃. Morning conditions are hotter than afternoon and evening. Cold air from the cooling pad sucked by the exhaust fan is only able to control an area 50%. So the thermal distribution of the greenhouse needs improvement
Rancang Bangun Warehouse Management System Menggunakan Metode Agile
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan Warehouse Management System (WMS) di gudang PT CAKRA. WMS adalah sistem yang dirancang untuk menangkap semua informasi yang diperlukan dalam aktivitas operasional pergudangan. Namun, ditemukan permasalahan terkait selisih catatan jumlah stok barang masuk dan keluar dengan jumlah fisik yang ada di gudang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif serta menerapkan metode Agile untuk fleksibilitas dan adaptasi dalam proses penelitian. Sumber data yang digunakan meliputi data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data meliputi observasi lapangan, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan WMS di gudang PT CAKRA belum berjalan efektif, yang dibuktikan dengan data wawancara dan masih ditemukannya beberapa kendala. Penggunaan metode Agile memungkinkan penyesuaian berkelanjutan dan peningkatan proses selama penelitian berlangsung, yang berpotensi memperbaiki penerapan WMS di masa depan
Simulation and Optimization of Hybrid Energy Systems for Green Hydrogen Production in Industrial Settings
The global push toward Net Zero Emissions (NZE) has positioned green hydrogen as a key component in sustainable energy strategies. In Indonesia, the energy sector contributes over 40% of national emissions, prompting the need for increased renewable energy integration. However, green hydrogen production remains limited due to high costs and dependency on fossil-based electricity. This study focuses on a hydrogen production facility located in the Gresik industrial port area, which currently relies 91% on electricity from the national grid. To address this, we propose a hybrid energy system combining photovoltaic (PV) and grid power. The goal is to reduce the Levelized Cost of Energy (LCOE) while increasing the share of renewable energy in hydrogen production.A simulation-based approach was used, employing HOMER Pro software with real industrial operational data as input. Several scenarios were developed by varying PV capacity and daily load demand. The optimal configuration consisting of a 6.179 MWp PV system and a 5,000 kWh/day load resulted in the lowest LCOE of IDR 2,175/kWh, compared to the baseline of IDR 2,783/kWh. The renewable energy share also increased from 9% to 21%.Additionally, performance analysis showed that the actual PV system efficiency was 21%, slightly lower than its theoretical efficiency due to seasonal weather variations. These results indicate that higher PV integration and larger energy loads significantly improve both cost-effectiveness and renewable energy penetration.This study demonstrates a practical, data-driven approach for optimizing green hydrogen production systems in industrial environments