23 research outputs found

    Pengembangan Materi Multibahasa untuk Siswa Pesantren

    Get PDF
    ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk menginvestigasi implementasi pembelajaran multibahasa di pesantren; (2) untuk mengeksplor kebutuhan siswa, guru, dan stakeholder pesantren akan materi pembelajaran multibahasa; (3) untuk mengembangkan materi pembelajaran multibahasa yang dapat meningkatkan kemampuan berbicara multibahasa; (4) untuk mengukur efektifitas materi pembelajaran multibahasa yang telah dikembangkan. Metode penelitian ini adalah Research and Development (R&D) dengan menggunakan model Borg & Gall. Penelitian ini telah dilaksanakan Pesantren IMMIM, Pesantren Pondok Madinah, dan Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Gombara di kota Makassar yang dipilih secara purposive dan random untuk terlibat dalam penelitian ini sesuai dengan tahapan-tahapan R&D. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah observasi, interview, angket untuk need analysis, tes berbicara, dan dokumentasi dari aktifitas belajar-mengajar di pesantren. Data kualitatif dianalisa secara diskriptif melalui tiga tahapan model yaitu, penyajian, reduksi, dan perifikasi. Data yang diperoleh dari angket analisa kebutuhan dianalisa secara diskriptif menggunakan analisa SWOT. Data kuantitatif dari spoken tes dan angket acceptability dan aplikability dari materi yang telah dikembangkan dianalisa menggunakan SPPP versi 17.0. Hasil dari penelitian ini ditemukan: (1) implementsi pembelajaran multibahasa menngunakan eklektik (penggabungan) beberapa pendekatan termasuk immersion, transitional, dual language, dan pullout. Selain itu juga menggunakan empat strategi utama yaitu; komunikasi guru-siswa,hubungan siswa dan siswa lain, rutinitas sehari-hari, dan aktifitas grup bahasa. Sedangkan model pengajarannya menggunakan MTB bersamaan-bertahap; (2) siswa, guru, dan stakeholder butuh mempelajari multibahasa untuk berkomunikasi dengan native speaker, berorientasi masa depan menggunakan bahasa non formal. Komponen prioritas dari pembelajaran multibahasa mencakup kosa kata dan dialog sehari-hari, mereka juga membutuhkan materi multibahasa yang tepat seperti silabus, RPP, dan buku ajar; (3) menyesuaikan materi multibahasa dengan silabus, RPP, dan buku ajar yang telah ada; (4) hasil analisa dari semua pretes dan posttest pada uji coba skala kecil, sedang, dan besar menunjukkan bahwa nilai probability adalah (0.00) lebih kecil dibanding tingkat signifikansi pada t-tabel (0.05). Jadi, peneliti menyimpulkan bahwa pengembangan materi ajar mutibahasa sangat memberikan kontribusi dan efektifitas terhadap pembelajaran multibahasa di pesantren

    High thermal tolerance of a rainbow trout population near its southern range limit suggests local thermal adjustment

    No full text
    Transformation of earth's ecosystems by anthropogenic climate change is predicted for the 21st century. In many regions, the associated increase in environmental temperatures and reduced precipitation will have direct effects on the physiological performance of terrestrial and aquatic ectotherms and have already threatened fish biodiversity and important fisheries. The threat of elevated environmental temperatures is particularly salient for members of the Oncorhynchus genus living in California, which is the southern limit of their range. Here, we report the first assessments of the aerobic capacity of a Californian population of wild Oncorhynchus mykiss Walbaum in relationship to water temperature. Our field measurements revealed that wild O. mykiss from the lower Tuolumne River, California maintained 95% of their peak aerobic scope across an impressive temperature range (17.8–24.6°C). The thermal range for peak performance corresponds to local high river temperatures, but represents an unusually high temperature tolerance compared with conspecifics and congeneric species from northern latitudes. This high thermal tolerance suggests that O. mykiss at the southern limit of their indigenous distribution may be locally adjusted relative to more northern populations. From fisheries management and conservation perspectives, these findings challenge the use of a single thermal criterion to regulate the habitat of the O. mykiss species along the entirety of its distribution range
    corecore