116 research outputs found

    Optimalisasi Jaringan Wireless Menggunakan Quality of Serfice (QoS) dan Algoritma Hierarchical Token Bucket (HTB)

    Get PDF
    Masalah kualitas layanan menjadi salah satu aspek penting dari sebuah jaringan computer. Pada jaringan di laboratorium riset UAD ditemukan beberapa masalah antara lain lambat nya kecepatan browsing, tetapi ada juga mahasiswa yang lancar dan cepat sekali ketika melakukan browsing. Pengaturan bandwidth masih menggunakan antrian FIFO. Berdasarkan permasalahan  tersebut, perlu dibangun sistem yang dapat memberikan kualitas layanan yang baik, dengan tetap meminimalisir penggunaan bandwidth. Tahapan dalam penelitian ini terbagi menjadi beberapa langkah yang terdiri dari pengumpulan data, analisis kondisi saat ini, perancangan arsitektur firewall, implementasi, pengujian dan rekomendasi. Tahapan pembangunan sistem terdiri dari perancangan topologi jaringan yang digunakan, konfigurasi awal jaringan yang meliputi konfigurasi interfaces, dhcp server, Ip Forwarding, NAT, DNS dan konfigurasi hotspot, perancangan Quality of Service (QoS) menggunakan metode Hierarchical Token Bucket (HTB). Pengujian sistem dilakukan dengan uji kelayakan pada saat sebelum dan sesudah diterapkannya metode Hierarchical Token Bucket (HTB) . Pengujian yang dilakukan pada sistem ini menggunakan uji kelayakan pada keadaan sebelum dan sesudah diterapkannya sistem. Adapun dari hasil data yang didapat adalah Throughput 128Kb/s kategori bagus, Delay 50 m/s kategori sangat bagus, Packet loss 2% kategori sangat bagus dan Jitter 6,4 sangat bagus. Kesimpulan yang didapat dari hasil pengujian bahwa penerapan Quality of Service (QoS) dan Hierarchical Token Bucket (HTB) mampu memberikan kualitas layanan yang baik dan pemakaian bandwidth sesuai dengan pengaturan yang di tetapkan, sehingga mengurangi pemborosan bandwidth

    Legal standing of Public Legal Intity as plaintiff in Judicial Administration of State: Study decision number 96/G/2019/Ptun-Jkt

    Get PDF
    ENGLISH: Article 53 Paragraph (1) of Law no. 51 of 2009 concerning the Second Amendment to Law no. 5 of 1986 concerning the State Administrative Court states that the subject of the Administrative Court is a person or civil legal entity who feels that his interests have been harmed by a State Administrative Decree. However, in the decision Number 96/G/2019/PTUN-JKT the judge accepted a public legal entity as the plaintiff, namely the Malang Regency Government which according to the law has no legal standing. The dispute occurred between the Malang Regency Government and the Minister of PUPR. The object of the dispute is the Decree of the Minister of PUPR Number: 928/KPTS/M/2018 concerning the Granting of a Water Resource Concession Permit to a Regional Drinking Water Company in Malang City for Drinking Water Business at Wendit 3 Springs Malang City, East Java Province. The purpose of this study is to (1) find out how the legal standing of a public legal entity as a plaintiff according to Article 53 Paragraph (1) of Law no. 51 of 2009 concerning the State Administrative Court against Decision No. 96/G/2019/PTUN-JKT. (2) find out how the Siyasah Qadhaiyyah concept views the legal standing of public legal entities in the State Administrative Court in Decision No. 96/G/2019/PTUN-JKT. This research is a juridical-normative research, which uses two approaches, namely the statute approach and the conceptual approach. The results of this study (1) that the dispute that occurs between public legal entities against public legal entities in the state administrative court is something that is not regulated in the Administrative Court Law, but in the decision the judge accepts the legal standing of public legal entities as plaintiffs in the administrative court. the state's effort to achieve a sense of justice for those who feel their interests have been harmed in this case is the Malang district government. (2) that in the decision no. 96/G/2019/PTUN-JKT judges have decided cases related to the legal standing of public legal entities as plaintiffs in accordance with the Siyasah Qadhaiyyah concept which guarantees equal status before the law. The judge has completed and resolved the case fairly in accordance with the concept of justice in the Qur'an and Al-Sunnah. INDONESIA: Pasal 53 Ayat (1) Undang-Undang No. 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara menyebutkan bahwa subjek PTUN adalah seseorang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara. Akan tetapi di dalam putusan Nomor 96/G/2019/PTUN-JKT hakim menerima badan hukum publik sebagai penggugat yaitu Pemerintah Daerah Kabupaten Malang yang menurut undang-undang tersebut tidak mempunyai kedudukan hukum. Sengketa terjadi antara Pemerintah Kabupaten Malang melawan Menteri PUPR. Objek sengketa adalah adalah Keputusan Menteri PUPR Nomor: 928/KPTS/M/2018 tentang Pemberian Izin Pengusahaan Sumber Daya Air Kepada Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang Untuk Usaha Air Minum Di Mata Air Sumber Wendit 3 Kota Malang Provinsi Jawa Timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui bagaimana legal standing badan hukum publik sebagai penggugat menurut pasal 53 Ayat (1) Undang-Undang No. 51 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara terhadap Putusan No. 96/G/2019/PTUN-JKT. (2) mengetahui bagaimana pandangan konsep Siyasah Qadhaiyyah terhadap legal standing badan hukum publik di Peradilan Tata Usaha Negara dalam Putusan No. 96/G/2019/PTUN-JKT. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis-normatif, yang menggunakan dua pendekatan, yakni pendekatan undang-undang (statute approach) dan pendekatan konseptual (conceptual approach). Hasil dari penelitian ini (1) bahwa sengketa yang terjadi antara badan hukum publik melawan badan hukum publik di peradilan tata usaha negara adalah sesuatu yang tidak diatur di dalam UU PTUN, akan tetapi dalam putusan hakim menerima legal standing badan hukum publik sebagai penggugat di pengadilan tata usaha negara untuk mencapai rasa keadilan bagi yang merasa kepentingannya dirugikan dalam hal ini adalah pemerintah kabupaten malang. (2) bahwa dalam putusan No. 96/G/2019/PTUN-JKT hakim telah memutuskan perkara terkait status legal standing badan hukum publik sebagai penggugat sesuai dengan konsep Siyasah Qadhaiyyah yang menjamin adanya kesamaan status di hadapan hukum. Hakim telah menyelesaikan dan menuntaskan perkara dengan adil yang sesuai dengan konsep keadilan di dalam Al-qur'an dan Al-sunnah. ARABIC: في المادة 53 فقرة (1) من القانون رقم. قانون رقم 51 لسنة 2009 بالتعديل الثاني للقانون رقم. ينص القانون رقم 5 لعام 1986 بشأن المحكمة الإدارية للولاية ، على أن موضوع PTUN هو شخص أو كيان قانوني مدني يشعر أن مصالحه قد تضررت بموجب مرسوم إداري للدولة. ومع ذلك ، فإن القرار رقم 96 / G / 2019 / PTUN-JKT ينطوي على كيان قانوني عام بصفته المدعي ، وليس له مكانة قانونية في الأحكام القانونية. وقع النزاع بين حكومة مالانج ريجنسي ووزير الأشغال العامة والإسكان العام. موضوع النزاع هو قرار وزير الأشغال العامة والإسكان العام رقم: 928 / KPTS / M / 2018 بشأن منح تصريح امتياز موارد المياه لشركة مياه الشرب الإقليمية في مدينة مالانج لأعمال مياه الشرب في وينديت 3 سبرينغز ، مدينة مالانج ، مقاطعة جاوة الشرقية الغرض من هذه الدراسة هو (1) معرفة الوضع القانوني لكيان قانوني عام كمدعي وفقًا للمادة 53 الفقرة (1) من القانون رقم. قانون رقم 51 لسنة 2009 في شأن محكمة الدولة الإدارية ضد القرار رقم 51 لسنة 2009. 96 / G / 2019 / PTUN-JKT. (2) معرفة كيف ينظر مفهوم السياسة القضائية إلى المكانة القانونية للهيئات الاعتبارية العامة في المحكمة الإدارية للدولة في القرار رقم (10). 96 / G / 2019 / PTUN-JKT هذا البحث هو بحث قانوني معياري يستخدم طريقتين هما: المنهج التشريعي والنهج المفاهيمي. نتائج هذه الدراسة (1) أن المنازعات التي تحدث بين الكيانات الاعتبارية العامة ضد الكيانات الاعتبارية العامة في المحكمة الإدارية للدولة هي أمر لا ينظمه قانون المحكمة الإدارية ، ولكن في القرار يقبل القاضي الصفة القانونية العامة كيانات كمدّعين في المحكمة الإدارية.جهود الدولة لتحقيق إحساس بالعدالة لأولئك الذين يشعرون بأن مصالحهم قد تضررت في هذه القضية هي حكومة مقاطعة مالانج. (2) أنه في القرار رقم. قرر قضاة PTUN-JKT 96 / G / 2019 / JKT القضايا المتعلقة بالوضع القانوني للكيانات القانونية العامة كمدعين وفقًا لمفهوم سياسة القضاء الذي يضمن المساواة أمام القانون. انتهى القاضي من القضية وحسمها بعدل وفق مفهوم العدل في القرآن والسن

    Pengembangan Alat Ketepatan Shooting Cabang Olahraga Futsal

    Get PDF
    PENGEMBANGAN ALAT KETEPATAN SHOOTING DI PERMAINAN FUTSAL Abstrak Tujuan penelitian dan pengembangan ini adalah mengembangkan alat ketepatan shooting di permainan futsal untuk memudahkan para pelatih futsal dalam mengetahui ketepatan shooting para pemainnya. Rumusan Masalah penelitian ini adalah Bagaimana pengembangan alat ketepatan shooting di permainan futsal. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian dan pengembangan model (R&D) dengan pedoman pengembangan Borg and Gall (model flow chart Sumber: Borg and Gall). Penelitian Borg and Gall ini tahapan dan rincian. Dalam penelitian ini ada dua tahap penelitian yaitu, penelitian kelompok kecil dan penelitian kelompok besar. Untuk penelitian dibutuhkan 15 orang untuk test, dengan pengulangan 3 kali tendangan dan 2 kali percobaan untuk tes. Kata Kunci : Alat Ketepatan Shooting Di Permainan Futsal DEVELOPMENT OF PRECISION SHOOTING TOOLS IN FUTSAL GAMES Abstract The purpose of this research and development is to develop a shooting accuracy tool in futsal games to make it easier for futsal coaches to know the shooting accuracy of the players. The formulation of the research problem is how to develop a shooting accuracy tool in futsal games. The research method used in this research is a research and development model (R&D) with the guidelines for the development of Borg and Gall (flow chart model Source: Borg and Gall). Borg and Gall's research consists of stages and details. In this research, there are two stages of research, namely, small group research and large group research. For the research, 15 people are needed for the test, with 3 repetitions of kicks and 2 trials for the test. Keywords: shooting accuracy tool in futsal gam

    TAHAPAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK FASHION MELALUI SITUS DARING ONLINE SHOP SHOPEE (STUDI KASUS PADA MAHASISWA DIII JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG)

    Get PDF
    Laporan akhir ini dibuat dengan tujuan mengetahui bagaimanakah tahapan keputusan pembelian produk fashion melalui online shop Shopee. Data primer diperoleh dari kuesioner yang disebarkan kepada 65 responden secara insidensial. Responden merupakan mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis semester 2, 4 dan 6 tahun 2018 Politeknik Negeri Sriwijaya, yang pernah berbelanja produk fashion melalui online shop Shopee. Analisa data menggunakan metode frekuensi persentase. Karakteristik responden berdasarkan usia menunjukkan bahwa sebagian besar berusia 20 tahun. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa sebagian besar berjenis kelamin perempuan. Tahapan keputusan pembelian produk fashion secara online melalui aplikasi Shopee yang pertama dilakukan adalah pengenalan kebutuhan, dimana sebagian besar responden dipengaruhi diri sendiri sebelum memutuskan untuk membeli. Tahapan yang kedua adalah pencarian informasi dimana sebagian besar responden mengetahui informasi melalui iklan televisi. Tahapan yang ketiga adalah evaluasi alternatif, dimana sebagian besar responden membeli karena alasan praktis, harga murah dan gratis ongkos kirim. Tahapan yang keempat adalah keputusan pembelian, dimana sebagian besar responden membeli produk fashion kategori pakaian wanita, produk kecantikan, tas wanita dan sepatu wanita, menggunakan pembayaran secara tunai di kasir Indomaret pada waktu satu bulan yang lalu. Tahapan yang kelima adalah perilaku pasca pembelian, dimana sebagian besar responden merasa puas dan memakai produk tersebut satu bulan sekali

    PEMILIHAN PENYEDIA PEKERJAAN KONSTRUKSI OLEH PENGGUNA JASA DENGAN METODE E-PURCHASING DI DINAS BINA MARGA PROVINSI DKI JAKARTA

    Get PDF
    Sebagai bagian dari penerapan good governance di Indonesia, saat ini pengadaan barang/jasa pemerintah dilakukan secara elektronik. Hal ini membuat calon penyedia jasa harus menyiapkan tiap persyaratan secara baik serta bersaing secara jujur. Penyedia jasa yang nantinya akanmenjalankan kontrak konstruksi diharapkan adalah dari hasil pemilihan yang baik. Salah satu metode pemilihan penyedia jasa konstruksi di Dinas Bina Marga DKI Jakarta yaitu metode e-purchasing. Terdapat cukup banyak faktor yang mempengaruhi pemilihan penyedia jasa konstruksi dengan metode e-purchasing. Dengan menggunakan analisis Relative Importance Index (RII), ditemukan bahwa urutan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi di Dinas Bina Marga DKI yaitu (i) Persyaratan Administrasi Penyedia Pekerjaan Konstruksi (RII: 0,890), (ii) Respons Terhadap Pemeriksaan (RII: 0,866), (iii) Pelaksanaan Pekerjaan (RII: 0,840), (iv) Komitmen Tanggung Jawab Masa Pemeliharaan (RII: 0,834), (v) Kelengkapan Teknis Penyedia Pekerjaan Konstruksi (RII: 0,791), (vi) Lain-lain (RII: 0,760), (vii) Pengalaman Kerja (RII: 0,744). Faktor yang paling penting adalah Persyaratan Administrasi Penyedia Pekerjaan Konstruksi yang dipengaruhi oleh indikator penyedia jasa tidak dalam pengawasan pengadilan dan tidak masuk daftar hitam

    Pemodelan Ancaman Sistem Keamanan E-Health Menggunakan Metode STRIDE dan DREAD

    Get PDF
    The Hospital Management Information System (SIMRS) functions as a medium for hospital information and hospital management. There are patient medical record data, which is the result of interactions between doctors and sufferer. Medical records are sensitive data so that the security of the hospital management information system needs to be improved to convince users or patients that the data stored on SIMRS is safe at attackers. There are several ways to improve system security, one of which is by threat modeling. Threat modeling aims to identify vulnerabilities and threats that exist in SIMRS. In this paper, threat modeling will use the STRIDE-model. The recognition with the STRIDE-model will then be analyzed and sorted according to the modeling with the STRIDE method. After the analysis is complete, it will be calculated and given a rating based on the DREAD method's assessment. The STRIDE method's results show that there are several threats identified, such as there is one threat on the user side, the webserver is five threats, and the database is three threats. The level of the threat varies from the lowest-level (LowL) to the highest-level (HiL). Based on the threat level, it can be a guide and sequence in improving and improving the security system at SIMRS, starting from the LowL to the HiL.The Hospital Management Information System (SIMRS) functions as a medium for hospital information and hospital management. There are patient medical record data, which is the result of interactions between doctors and sufferer. Medical records are sensitive data so that the security of the hospital management information system needs to be improved to convince users or patients that the data stored on SIMRS is safe at attackers. There are several ways to improve system security, one of which is by threat modeling. Threat modeling aims to identify vulnerabilities and threats that exist in SIMRS. In this paper, threat modeling will use the STRIDE-model. The recognition with the STRIDE-model will then be analyzed and sorted according to the modeling with the STRIDE method. After the analysis is complete, it will be calculated and given a rating based on the DREAD method's assessment. The STRIDE method's results show that there are several threats identified, such as there is one threat on the user side, the webserver is five threats, and the database is three threats. The level of the threat varies from the lowest-level (LowL) to the highest-level (HiL). Based on the threat level, it can be a guide and sequence in improving and improving the security system at SIMRS, starting from the LowL to the HiL

    ANALISIS PENGARUH KERUSAKAN BALL BEARING TERHADAP KINERJA POMPA BALLAST DI MV. SARI INDAH

    Get PDF
    Faizal Khairul Imam, 2018, NIT : 50134905.T, "Analysis of the influence of ball bearing damage to the ballast pump peformance in MV. Sari Indah.", Program Studies Diploma IV, Merchant Marine Polytechnic Semarang, Supervisor I : Dwi Prasetyo, MM, M.Mar. E, Supervisor II: Laksmi Setyorini, S.pd, M.Si Work rather than ballast pumps is very important in the effort of loading and unloading operations on board. The need for maintenance, repair and attention to the ballast pump is one jobs of engineer do for the smooth operation of unloading. Ball bearings are an important component of ballast pumps because they can be widely used and important. The purpose of this research is to find out anything that affects the performance of ballast pumps caused by damage from ball bearings in MV. Sari Indah and impact on ballast pump and how to overcome the damage. In this writing the authors use descriptive qualitative methods and data analysis techniques with SWOT is the identification of various factors in a systematic manner that aims to reveal facts, circumstances, phenomena, variables and circumstances that occur when the study runs and provide data as it is so that in this study get the results research that actually takes place in MV. Sari Indah. The result of the research shows that ball bearing damage on ballast pump caused by PMS (Plant Maintenance System) is not executed according to the requirement, the quality of ball bearings that do not meet the standard and there is contamination of dust and dirt. The purpose of this research is to know what causes of ball bearing damage on the ballast pump, any impact if ball bearing damage occurs on the ballast pump, and any attempt to prevent the occurrence of ball bearing damage on the ballast pump for the ballast pump to work with the maximum, and not inhibiting loading or unloading process on board. In the implementation of the identification can be obtained the factors and effects caused, and the results can be used to find alternative improvements so that ball bearing damage to the ballast pump can be reduced. Key Word: Ball bearing, maintenance, repair and ballast pump

    Kajian Yuridis Tindak Pidana Penanam Ganja Berdasarkan Undang-undang Tentang Narkotika Indonesia

    Get PDF
    Penyalahgunaan Narkotika merupakan sebuah permasalahan kronis yang melanda Indonesia. Namun, masih terdapat masyarakat yang tetap melakukan penanaman pohon ganja diluar keperluan medis yang dilarang keras oleh undang-undang. Rumusan masalah dalam penelitian ini pertama, Bagaimanakah Pengaturan Tindak Pidana Narkotika di Indonesia? Kedua, Bagaimanakah Pertanggungjawaban Pidana Penanam Ganja Menurut Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika? Tujuan penelitian untuk menjawab permasalahan penelitian ini. Jenis Penelitian yang digunakan yakni penelitian hukum normatif yang mengacu pada studi penelitian pada peraturan perundang-undangan yang dipadukan dengan bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Teknik pengumpulan data menggunakan Penelitian Kepustakaan (Library Research). Sifat penelitian ini deskriptif analisis. Hasil penelitian bahwa Indonesia memiliki aturan ketat yang tidak melegalkan narkotika secara sembarangan, sesuai Undang-undang 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Kedua, setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan narkotika golongan I dalam bentuk tanaman dapat dimintai pertanggungjawaban pidana. Kesimpulannya bahwa Indonesia sebagai negara hukum memiliki regulasi yang ketat untuk menjaga generasi muda bangsa Indonesia dari bahaya penyalahgunaan narkotika. Setiap orang yang memiliki, menamam dan menyebarkan narkotika secara melawan hak maka dapat dimintai pertanggungjawaban pidanany
    corecore