284 research outputs found

    Peramalan Kunjungan Wisatawan Mancanegara Menggunakan Generalized Regression Neural Networks

    Get PDF
    Peramalan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sangat penting bagi pemerintah dan industri, karena peramalan menjadi dasar dalam perencanaan kebijakan yang efektif. Penelitian ini menggunakan Generalized Regression Neural Network (GRNN) untuk meramalkan kunjungan wisman menurut 19 pintu masuk utama dan kebangsaan, seperti: Ngurah Rai, Soekarno-Hatta, Batam, Tanjung Uban, Polonia, Juanda, Husein Sastranegara, Tanjung Balai Karimun, Tanjung Pinang, Tanjung Priok, Adi Sucipto, Minangkabau, Entikong, Adi Sumarmo, Sultan Syarif Kasim II, Sepinggan, Sam Ratulangi, Bandara Internasional Lombok, dan Makassar. GRNN memiliki kelebihan tidak memerlukan estimasi jumlah bobot jaringan untuk mendapatkan arsitektur jaringan optimal, sehingga tidak memerlukan pengaturan parameter bebas. Uji coba penelitian dilakukan dengan menggunakan spread dari 0,1 sampai 1,0. Hasil uji coba menunjukkan bahwa kinerja Peramalan terbaik dengan menggunakan spread 0,1 baik untuk data latih maupun data uj

    PERBEDAAN KETERAMPILAN MENGOBSERVASI DAN MENYUSUN HIPOTESIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 26 SURAKARTA SEBAGAI EFEK PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY PADA MATERI FOTOSINTESIS

    Get PDF
    Guided Inquiry adalah salah satu strategi pembelajaran inkuiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan mengobservasi dan menyusun hipotesis sebagai akibat penggunaan strategi pembelajaran Guided Inquiry. Populasi penelitian adalah siswa kelas VIII SMP N 26 Surakarta. Sampel penelitian terdiri dari 2 kelas. Untuk keperluan analisis dilakukan uji keseimbangan berdasarkan NEM. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen dengan rancangan non-equivalent control group design. Alat ukur menyusun keterampilan mengobservasi dan menyusun hipotesis menggunakan penilaian yang dilengkapi dengan rubrik. Analisis data dan uji hipotesis menggunakan Anacova yang secara teknis dilakukan dengan SPSS Window versi 16.00. Hasil penelitian menunjukkan keterampilan mengobservasi berbeda nyata antara pembelajaran yang menggunakan Guided Inquiry dengan konvensional demikian juga dengan keterampilan menyusun hipotesis. Berdasarkan hasil penelitian maka Guided Inquiry mempengaruhi keterampilan mengobservasi dan menyusun hipotesis yang merupakan tahapan dari proses pembelajaran menggunakan strategi Guided Inquiry. Kata Kunci: Guided Inquiry, mengobservasi, menyusun hipotesi

    Modul matematika SMP program BERMUTU: teknik pengembangan silabus dan RPP matematika SMP

    Get PDF
    Modul ini memuat uraian tentang teknik pengembangan silabus dan RPP yang dilengkapi dengan contoh silabus dan RPP matematika SMP

    AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK METANOL DAUN KUBIS (Brassica oleracea var. capitata L) TERHADAP LIMA BAKTERI PATOGEN

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak kloroform dan metanol daun kubis (Brassica oleracea var. capitata L) terhadap bakteri Bacillus licheniformis, Staphylococcus epidermidis, Acinetobacter calcoaceticus, Salmonella typhi, dan Klebsiella pneumonia. Dalam penelitian ini digunakan metode eksperimen di laboratorium, dengan tahapan: (1) ekstraksi daun kubis dengan metode maserasi menggunakan pelarut kloroform dan metanol, (2) pemekatan menggunakan rotary evaporator, (3) pengujian aktivitas antibakteri ekstrak kloroform dan metanol daun kubis dengan konsentrasi (b/v) 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70% dan 80% terhadap bakteri uji gram positif (B. licheniformis, S. epidermidis) dan gram negative (A. calcoaceticus, S. typhi, dan K. pneumonia) dengan metode sumuran. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) ekstrak metanol daun kubis (Brassica oleracea var. capitata L) mampu menghambat pertumbuhan bakteri yang ditunjukkan dengan adanya zona hambat terhadap pertumbuhan bakteri uji. Sedangkan ekstrak kloroform daun kubis tidak memberikan zona hambat sama sekali, (2) efek antimikroba 50 % ekstrak metanol daun kubis memberikan zona hambat terhadap laju pertumbuhan bakteri B. licheniformis, S. epidermidis, A. calcoaceticus, S. typhi, dan K. pneumonia berturut-turut sebesar 12,50 mm, 13,20 mm, 13,79 mm; 13,40 mm; dan 13,54 mm. Dari hasil (2) tampak bahwa aktivitas ekstrak metanol daun kubis (Brassica oleracea var. capitata L) pada konsentrasi 50% cenderung lebih aktif terhadap bakteri gram negatif, daripada bakteri gram positif. Kata kunci: antibakteri, Brassica oleracea var. capitata L,kubi

    PENGARUH PURSED LIPS BREATHING TERHADAP POLA NAPAS PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK DI RUMAH SAKIT UMUM DELIA KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2021

    Get PDF
    Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) is a chronic lung disease characterized by limited air flow in the respiratory tract that is not fully reversible. This progressive disorder is caused by chronic inflammation due to gases that are toxic to the body. The main causes of COPD include cigarette smoke, air pollution from burning, and harmful gas particles. Several problems will arise resulting in respiratory failure which is defined as failure of ventilation and oxygenation failure caused by respiratory center disorders, chest wall muscle disorders and acute inflammation of lung tissue that causes shortness of breath. The general purpose of this study was to determine the Effect of Pursed Lips Breathing on the Breathing Pattern of Chronic Obstructive Pulmonary Disease Patients at Delia General Hospital, Kec. Done Kab. Langkat. The type of research used is a quasi-experimental (quasi-experimental) with a one group pretest-posttest design. This design also does not have a comparison group (control), but at least the first observation (pretest) has been carried out which allows testing the changes that occur after there is an experiment (program). In this study, parametric statistical tests were first carried out with the results meeting the assumption that the data were normally distributed, so that this study was analyzed using the paired t test using the degree of significance = 0.05. After the statistical test with the help of SPSS, the p value = 0.000 was obtained. The statistical test is said to be meaningful if the p value is below 0.05 < at the 95% confidence level. This study was analyzed using a paired t test using the degree of significance = 0.05. After the statistical test with the help of SPSS, the p value = 0.000 was obtained. Which means p value < (0.000 < 0.05), meaning H1 is accepted. Then it can be interpreted that there is a significant effect between Pursed Lips Breathing Exercise and breathing patterns in Chronic Obstructive Pulmonary Disease Patients. DF : degree of freedom, T : value T count, Sig,(2-tailed) : probability value/p value.Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) merupakan penyakit kronik paru yang ditandai dengan terbatasnya aliran udara di dalam saluran pernafasan yang tidak sepenuhnya reversible.Gangguan bersifat progresif ini disebabkan oleh adanya inflamasi kronik akibat gas yang bersifat racun bagi tubuh. Penyebab utama PPOK antara lain asap rokok, polusi udara dari pembakaran, dan partikel – partikel gas berbahaya. Beberapa masalah akan timbul sehingga mengakibatkan kegagalan pernafasan yang didefinisikan sebagai kegagalan ventilasi dan kegagalan oksigenasi disebabkan karena gangguan pusat pernafasan, gangguan otot dinding dada dan peradangan akut jaringan paru yang menyebabkan sesak nafas. Tujuan umum dari penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Pursed Lips Breathing Terhadap Pola Napas Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis di Rumah Sakit Umum Delia Kec. Selesai Kab. Langkat. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimen (Eksperimen Semu) dengan rancangan one group pretest-posttest design.Rancangan ini juga tidak ada kelompok pembandingan (kontrol), tetapi paling tidak sudah dilakukan observasi pertama (pretest) yang memungkinkan menguji perubahan-perubahan yang terjadi setelah adanya eksperimen (program). Pada penelitian ini terlebih dahulu dilakukan uji statistik parametrik dengan hasil memenuhi asumsi data berdistribusi normal, sehinggapenelitian ini dianalisis menggunakan uji paired t test dengan menggunakan derajat kemaknaan α = 0.05. Setelah dilakukan uji stastitik dengan bantuan SPSS diperoleh nilai p value = 0.000. Uji statistik dikatakan bermakna jika nilai p value dibawah 0,05< pada tingkat kepercayaan 95%. penelitian ini dianalisis menggunakan uji paired t test dengan menggunakan derajat kemaknaan α = 0.05. Setelah dilakukan uji stastitik dengan bantuan SPSS diperoleh nilai p value = 0.000. Yang berarti p value < α (0.000 < 0.05), artinyaH1 diterima.Maka dapat diartikan ada pengaruh yang signifikan antara Latihan Pursed Lips Breathing dengan pola napas pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik.DF :degree of freedom (derajat kebebasan), T : nilai T hitung, Sig,(2-tailed) : nilai probabilitas/p value

    PENGARUH BRISK WALKING EXERCISE TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS TANAH TINGGI KOTA BINJAI TAHUN 2023

    Get PDF
    Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistol ≥ 140 mmHg dan ≥ diastol 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya menurunkan kualitas hidup, namun dapat mengancam jiwa penderita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh brisk walking exercise terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi di Puskesmas Tanah Tinggi. Jenis penelitian yang digunakan adalah  desain quasi exsperiment dengan metode non equivalent control group design pretest posttest. Jumlah populasi 346 pengambilan sampel menggunakan tekhnik purposive sampling, sample 34 responden setiap kelompok. Variabel independent penelitian memberikan intervensi brisk walking exercise dan variabel dependent nya adalah tekanan darah. Penelitian ini dilakukan dengan cara perlakuan dan kontrol untuk mendapatkan data responden. Uji statistik data penelitian menggunakan Uji Independent T- Test. Hasil penelitian yang diperoleh sebelum dilakukannya brisk walking exercise pada kelompok kontrol dan perlakuan semuanya mempunyai hipertensi. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Independent T-Test, dimana sistol ρ value = 0,000 dan diastol ρ value = 0,000 dengan nilai α = 0,05. Sehingga nilai ρ 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti ada pengaruh brisk walking exercise terhadap penurunan tekanan darah. Kesimpulan setelah dilakukan tindakan brisk walking exercise terjadi penurunan tekanan darah responden.Hypertension is defined as persistent blood pressure where the systolic pressure is ≥ 140 mmHg and the diastolic pressure is ≥ 90 mmHg. Hypertension not only reduces the quality of life, but can threaten the sufferer's life. The aim of the study was to determine the effect of brisk walking exercise on blood pressure in hypertension sufferers at the Tanah Tinggi Health Center. The type of research used was a quasi experiment with a non-equivalent control group design pretest posttest method. The total population was 346 samples taken using purposive sampling technique, a sample of 34 respondents per group. The researcher's independent variabl in the study provided brisk walking exercise intervention. The researcher's dependent variable is blood pressure. The research was carried out using treatment and control to obtain respondent data. Statistical testing of research data uses the Independent T-Test. The research results obtained before the brisk walking exercise were carried out in the control and treatment groups all had hypertension. Statistical test results using the Independent T- test where systole p value = 0.000 and diastole p value = 0.000 with a value = 0.05. So that the p value is 0.000 <0.05, then Ho is rejected and Ha is accepted, which means there is an effect of brisk walking exercise on reducing blood pressure. The conclusion was that after the brisk walking exercise was carried out, the blood pressure of the respondents decreased

    Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Efikasi Diri Penderita Tuberkulosis Paru

    Get PDF
    Tuberculosis (TB) is a pulmonary infectious diseases that can attack the lungs. Handling of the high prevalence of TB should be taken to control the disease Pulmonary TB , one of which is the treatment. In addition to treatment to achieve a cure is very important for patients with pulmonary TB have the knowledge about the disease and have a high self-efficacy. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and self-efficacy pulmonary tuberculosis patients. This research is quantitative research with a cross-sectional approach. The method used non-probability sampling. This research is pulmonary tuberculosis patients who underwent outpatient at Polyclinic BBKPM TB. The samples were 72 respondents with an accidental sampling technique. The instrument was a questionnaire of knowledge and self-efficacy has been tested on 20 patients with pulmonary tuberculosis. Non-parametric data analysis using the Spearman rho correlation coefficient test with the results showed that most of the patients are in the category of enough knowledge and most have high self-efficacy with p = 0.001 < α = 0.05 and Spearman correlation value for 0381. The conclusion that the existence of a positive and significant relationship between knowledge and self-efficacy pulmonary tuberculosis patients in Surakarta BBKPM

    PERILAKU MENGOSOK GIGI KEBIASAAN MAKAN DAN MINUM TINGGI SUKROSA DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA SISWA DI MIN JEJERAN

    Get PDF
    Latar Belakang: Salah satu masalah kesehatan gigi yang terbesar yang dialami anak sekolah adalah karies gigi. Karies gigi terjadi karena perilaku menggosok gigi yang tidak baik dan kebiasaan makan dan minum tinggi sukrosa yang tidak baik. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan antara perilaku menggosok gigi, kebiasaan makan dan minum tinggi sukrosa dengan kejadian karies gigi. Metode Penelitian : Jenis penelitian termasuk penelitian observasional dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan di MIN Jejeran 2 pada bulan Februari sampai Mei 2017.Subyek penelitian adalah murid kelas I sampai V yang hadir dalam dan bersedia menjadi responden yang berjumlah 274 murid. Variabel penelitian adalah perilaku menggosok gigi, kebiasaan makan dan minum tinggi sukrosa, dan karies gigi. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan karies gigi pada murid laki-laki 96 murid (35%), lebih tinggi daripada perempuan 84 murid (30,7%). Sebagian besar 266 murid (97,1%) mempunyai perilaku menggosok gigi dengan kategori perilaku baik. Makanan tinggi sukrosa yang sering dikonsusmi oleh murid adalah; crackers, permen, biskuit, dan roti manis, Minuman tinggi sukrosa yang sering dikonsusmi murid adalah teh dan susu buatan sendiri. Analisis data menggunakan uji Chi-Square dan OR (Ood Ratio). Kesimpulan: Tidak ada hubungan yang bermakna perilaku menggosok gigi dengan kejadian karie gigi (p>0,05). Ada hubungan yang bermakna antara perilaku menggosok gigi dengan kebiasaan makan dan minum tinggi sukrosa (p<0,05). Kata kunci: perilaku menggosok gigi, kebiasaan makan dan minum tinggi sukrosa, karies gig

    Peranserta Ibu Rumah Tanega dalam Community Self Survey Mempengaruhi Frekuensi Pemberantasan Sarang Nyamuk dan Container Index di Pakuncen Kota Yoryakarta

    Get PDF
    Pakuncen adalah salah satu kelurahan di Kecamatan Wirobrajan Kota Yogyakarta dengan angka bebas jentik di bawah target nasional yaitu sebesar 87 %. Hal itu menunjukkan angka container index (CI) yang tinggi dan kesadaran ibu rumah tangga dalam melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang masih kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peranserta ibu rumah tangga pada community self survey mempengaruhi frekuensi PSN dan CI di kelurahan tersebut melalui pelaksanaan penelitian quasi experiment dengan desain Non Equivalent Control Group. Subyek penelitian terdiri dari 52 ibu rumah tangga yang tinggal di RT 28 dan RT 29, RW 6 Dusun Kleben, Kelurahan Pakuncen, yang terbagi menjadi dua yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Para ibu rumah tangga tersebut semua diberikan pembekalan dalam bentuk penyuluhan. Selanjutnya, perlakuan berupa peranserta ibu rumah tangga pada kegiatan community self survey dilakukan pada kelompok eksperimen, sementara di kelompok kontrol hal itu tidak diberikan. Instrumen pengukuran yang digunakan adalah kuesioner dan formulir pemantauan jentik. Data dianalisis menggunakan uji non parametrik Kruskal-Wallis pada derajat kebermaknaan 0,05 dan hasilnya menunjukkan bahwa peranserta ibu rumah tangga pada community self survey mempengaruhi frekuensi PSN (p-value = 0,018). Namun demikian, hasil penelitian tidak dapat membuktikan secara statisik pengaruh peranserta tersebut bagi CI (p-value = 0,400), walaupun pada kelompok eksperimen teramati adanya penurunan. Kata Kunci : peranserta ibu rumah tangga, community self survey, pemberantasan sarang nyamuk, container inde

    Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)Di BBKPM Surakarta

    Get PDF
    LatarBelakang :Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) merupakan penyakit yang ditandai dengan hambatan aliran udara di saluran nafas yang tidak sepenuhnya reversibel, hambatan aliran udara ini bersifat progresif dan berhubungan dengan respon inflamasi paru terhadap partikel atau gas beracun yang berbahaya. Biasanya obstruksi yang terjadi akibat emfisema dan bronkitis kronis. Tujuan : Untuk mengetahui pelaksanaan Fisioterapi dalam mengurangi sesak nafas, meningkatkan ekspansi thorak, mengurangi nyeri dada, dan mengurangi spasme otot bantu pernafasan pada Penyakit Paru Obstruktif Kronis dengan menggunakan modalitas Infra Red (IR), Breathing Exercise, dan Mobilisasi Sangkar Thorak. Hasil : Setelah dilakukan terapi selama 6 kali didapat hasil penilaian peningkatan ekspansi sangkar thorak pada axilla dengan selisih T1 : 0,5 cm menjadi T6 : 3 cm, pada ICS 4 T1 : 1 cm menjadi T6 : 3 cm, pada Proc. Xypoideus T1 : 2 cm menjadi T6 : 2,5 cm, penurunan derajat sesak nafas T1 : 5 (sesak nafas berat) menjadi T6 : 3 (sesak nafas sedang), penurunan nyeri dada nyeri diam T1 = 2 menjadi T6 = 1, nyeri tekan T1 = 2 menjadi T6 = 1, nyeri gerak T1 = 4 menjadi T6=2, dan berkurangnya spasme pada otot Sternocleidomastoideus T1 = spasme berat menjadi T6 = spasme ringan. Kesimpulan : Infra red dapat mengurangi nyeri dada dan mengurangi spase pada otot bantu pernafasan, breathing Exercise dapat mengurangi derajat sesak nafas, sedangkan mobilisasi sangkar thorak dapat meningkatkan ekspansi sangkar thorak pada Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
    corecore