291 research outputs found

    THE ETHNOGRAPHY OF COMMUNICATION APPROACH TOWARDSTHE MOTIVATORS’ SPEECHIN ORIFLAME SEMINAR

    Get PDF
    Language often serves to maintain the separate identity of speech communities within larger communities.Culture is set of learning core values, belief, standard, knowledge, moral, law, and behavior shared by individual and societies that determines how an individual acts, feels and views one and others. The society’s culture which is passed from generation to generation, and aspects such as language, religion, custom, moral and ethics will eventually manifest how an individual does business, negotiates a contract or deal with potential business relationship. The study analyzes business motivator’s speech acts and verbal creativities of communicative event in Oriflame Motivational Seminar through approaching ethnography of communication. This study also explains how the business motivators or the leaders can motivate Oriflame consultants to run the business well, although the consultants are from different age, social class, region, status, and occupation, they can communicate and do team-work well. The purpose of the study is to describe speech events of Oriflame Seminar. The purpose of the study are;1) This journal is considered comprehensive field with numerous theoretical approaches, the writer chooses to focus on the following approaches such as speech act of communication, and the elements of ethnography of communication

    Knowledge and Husband's Support with Exclusive Breastfeeding in Lubuklinggau City, Indonesia

    Get PDF
    The provision of breastmilk for newborns is one of the efforts to prevent death and malnutrition in infants and toddlers. This study aimed to determine the relationship of the husband's knowledge and support with breastfeeding in Lubuklinggau City. This type of research was an analytical survey research with a cross-sectional design. The sampling technique used was random sampling to obtain a sample of 60 mothers. Data collection used primary data in the form of a questionnaire designed to test the mother's knowledge and husband's support. The data analysis technique was univariate and bivariate analysis with Chi-Square statistical test. The results showed that from 60 mothers, there were 22 mothers (36.7%) who had good knowledge, 34 mothers (56.7%) who supported their husbands well, and 32 mothers (53.3%) who exclusively breastfed their babies. This study found a significant relationship between husband's knowledge and support with exclusive breastfeeding in Lubuklinggau City with a moderate category. This provides information that to increase the mother's role in breastfeeding, and it needs to be supported by adequate knowledge about the benefits of breastfeeding for babies and family support, especially the husband as the closest person to the mother. This study recommends the importance of promoting exclusive breastfeeding for infants from various media and increasing the activity of posyandu cadres in providing information about exclusive breastfeeding

    KAJIAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI DAN KONDISI LINGKUNGAN KELUARGA PRA SEJAHTERA DI DESA NGEMPLAK DESA KADUNGREJO DAN DESA LEBAKSARI KECAMATAN BAURENO KABUPATEN BOJONEGORO

    Get PDF
    Jumlah keluarga pra sejahtera di Kecamatan Baureno semakin meningkat dari tahun 2010-2011. Pada tahun 2010 tercatat angka keluarga pra sejahtera sebanyak 9.704 KK dan pada tahun 2011 angka keluarga pra sejahtera sebanyak 10.705 KK. Jumlah KK pra sejahtera yang mengalami peningkatan cukup tinggi yaitu di Desa Ngemplak, Desa Kadungrejo, dan Desa Lebaksari. Kondisi lingkungan ketiga desa ini sering terkena bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sosial ekonomi dan kondisi lingkungan keluarga pra sejahtera di Desa Ngemplak, Desa Kadungrejo, dan Desa Lebaksari. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survey, sebagai populasi adalah semua kepala keluarga pra sejahtera di Desa Ngemplak, Kadungrejo, dan Lebaksari. Teknik pengumpulan data yaitu dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data di analisis dengan deskriptif kuantitatif prosentase. hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik sosial di ketiga desa tersebut dapat diketahui melalui tingkat pendidikan responden paling banyak tamatan SD yaitu 53,68%, pendidikan anak responden rata-rata telah tamat SMP sebesar 49,40%, jumlah anggota keluarga responden rata-rata 3-5 orang sebesar 88,42 %, beban tanggungan yang paling banyak 1-2 orang, mata pencaharian responden sebagian besar menjadi buruh tani sebesar 45,26%, dan kepala keluarga pra sejahtera rata-rata mereka banyak yang usia produktif sebesar 74,47%, KK pra sejahtera dalam berinteraksi sosial aktif dalam mengikuti kegiatan kerja bakti sebesar 78,95%, KK pra sejahtera yang pernah menjabat sebagai ketua RT atau terlibat dalam organisasi sebesar 16,84%. Karakteristik ekonomi di ketiga desa dapat dilihat dari pendapatan responden yang sebagian besar (61,05%) berpenghasilan sekitar Rp.201.000-Rp.400.000 perbulan, dengan pendapatan yang pas-pasan kebutuhan responden masih ada yang belum tercukupi, 83,16% responden memiliki sangkutan hutang. Kondisi perumahan responden kurang layak, minimnya kepemilikan jamban, lantai rumah masih banyak berasal dari tanah, dinding rumah banyak terbuat dari bambu. Sedangkan kondisi lingkungan responden di ketiga desa tersebut lahan pertaniannya sering terkena bencana banjir, kekeringan dan hama wereng, yang dapat membawa dampak kerugian bagi responden yaitu penghasilan menurun bahkan mereka tidak bisa bekerja.Kata Kunci: Karakteristik sosial ekonomi, dan Kondisi Lingkungan Keluarga Pra Sejahtera.AbstractThe number of pre-prosperous families in District of Baureno increasing from 2010-2011. In 2010, there were pre-prosperous family figures as 9704 and in 2011 as pre-prosperous family numbers 10.705 head of family. The number of pre-prosperous families who have increased moderately high in Ngemplak village, Kadungrejo village, and village of Lebaksari. Environmental conditions of these three villages are affected. This study aims to determine the socio-economic characteristics and environmental conditions pre-prosperous family in village of Ngemplak, Kadungrejo village, and village Lebaksari. Type of research is survey research, as the population is all pre-prosperous family heads in village Ngemplak, Kadungrejo, and Lebaksari. Data collection techniques is observation, interviews, and documentation. Data were analyzed with descriptive quantitative percentages. the results showed that social characteristics in three villages were identified by most respondents education level is 53.68% completed primary school, children's education respondents on average had completed junior high at 49.40%, the number of family members of respondents on average 3 - 5 people amounted to 88.42%, the load of dependent the most 1-2 people, the livelihood of the majority of the respondents became a laborer at 45.26%, and the head of family pre-prosperous their average age many productive at 74.47% , pre-prosperous families in interacting socially active in participating community service activities amounted to 78.95%, pre-prosperous families who once served as chairman of housewifery or involved in organization of 16.84%. Economic characteristics in three villages can be seen from most income respondents (61.05%) earn approximately Rp.201.000 until Rp.400.000 monthly, with a mediocre income needs of the respondents still have not fulfilled, 83.16% of respondents have plugs debt. Respondents are less decent housing conditions, lack of latrine ownership, the floor is still a lot of coming from the ground, the walls of many houses made of bamboo. While the environmental conditions of respondents in three villages are often affected farm floods, drought and pests leafhoppers, which can impact the revenue loss to the respondent declined even they can not work.Keywords:Socio-economic characteristics, and Environmental of conditions of Pre-Welfare

    PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI MENJUMLAHKAN BILANGAN BULAT POSITIF DAN NEGATIF MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN MATEMATIKA KELAS IV SDN TANJUNG II PEGANTENAN KAB.PAMEKASAN

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menerapkan proses belajar matematika di keempat kelas SDN Tanjung II Kecamatan Pegantenan Kabupaten Pamekasan, di hal ini latar belakang penelitian ini adalah penurunan kemampuan siswa dalam menambahkan lingkaran nomor. Masalah terjadi karena siswa tidak aktif dalam pelajaran ini dan tidak ada yang menarik dalam diri siswa. Jadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan siswa belajar untuk menambahkan nomor lingkaran positif dan negatif untuk menggunakan "NUMBER LINE ". Untuk meningkatkan hasil belajar dalam pelajaran matematika maka penulis mengimplementasikan penelitian dari studi untuk penggunaan media lini nomor. Ada dua siklus untuk ini penelitian, siklus I pada 15 Januari 2013 dan siklus II pada 12 Februari 2013. Ada beberapa fase untuk setiap siklus: fase rencana, diimplementasikan, observasi, refleksi fase dan fase revisi. Dalam proses penelitian dibantu oleh pengamat untuk amati berkas pelajaran diimplementasikan Hasil pengamatan adalah nomor baris digunakan dapat meningkatkan hasil siswa yang belajar untuk menambahkan nomor lingkaran positif dan negatif. Membuktikan adalah peningkatan diimplementasikan penelitian. Siklus I avtivity siswa adalah 40,6% menjadi siklus II adalah 71,8%. Aktivitas guru untuk siklus I adalah 35,7%, siklus II adalah 92,8%, dan kelengkapan pelajaran siswa untuk siklus I adalah 47,37%, siklus II adalah 84,21% tetapi Hasil penelitian siswa untuk siklus I adalah 63,57 dan siklus II adalah 76,58. Jadi menggunakan nomor baris lebih baik menggunakan studi matematika untuk menemukan hasil menambahkan lingkaran nomor Istilah kunci: nomor baris, hasil studi matematika

    Politik Lokal: Komoditi Lokal dan Globalisasi ( Lumbung Ikan Nasional Sebagai Strategi Lompatan Glokalisasi di Maluku

    Get PDF
    Abstract : Penulisan ini akan mendiskusikan proses komoditas lokal sebagai lompatan skala dengan menyoroti lumbung ikan nasional Maluku sebagai strategi lompatan glokalisasi. Penulisan ini akan ada pada rujukan konseptual dan teori globalisasi atau glokalisasi. Jaringan teritorial dan penskalaan ulang yang ditulis dari Erik Swyngedouw. Penulisan ini menggunakan strategi pembahasan yang dibagi menjadi beberapa bagian pertama, membahas globalisasi dan dinamikanya kedua, memahami glokalisasi dan adaptasinya ketiga, membahas dinamika lompatan skala keempat, membahas strategi lumbung ikan nasional sebagai proses adaptasi skala kenakalan di Maluku. Penulisan ini hendak berangkat dari pemikiran Erik Swyngedouw di mana komunitas lokal dikelola menjadi nilai pasar global, sehingga menarik dikontekskan dengan Lumbung Ikan Nasional yang ada di Maluku Kaca Kunci : LIN Maluku, Erik Swyngedouw, Komunitas Lokal, Globalisasi

    Perbandingan Algoritma Backpropagation Dan Learning Vector Quantization (LVQ) dalam Pengenalan Pola Bangun Ruang Geometri

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi dari hasil perbandingan antara metode jaringan syaraf tiruan menggunakan metode backpropagation dan learning vector quantization (LVQ) dalam melakukan pengenalan pola. Kedua metode ini sering digunakan untuk aplikasi pengenalan pola, karena kedua metode ini mampu mengelompokkan pola-pola ke dalam kelas-kelas pola dan termasuk kedalam metode pembelajaran terawasi (supervised learning). Dalam penelitian ini akan dibuktikan metode backpropagation dan LVQ mampu mengenali pola bentuk geometri bangun datar serta menunjukkan metode mana yang lebih baik dalam melakukan pengenalan pola. Implementasi metode backpropagation dan learning vector quantization (LVQ) menggunakan toolbox Matlab v8.5. Hal pertama yang dilakukan adalah melakukan proses pengolahan citra yaitu proses grayscalling dan thresholding untuk mendapatkan nilai binerisasi yang akan digunakan sebagai nilai input pada JST. Setelah itu nilai input akan diproses pada metode JST backpropagation dan learning vector quantization. Dari hasil implementasi pengujian kedua metode tersebut didapatkan bahwa algoritma backpropagation lebih baik dari learning vector quantization dalam pengenalan pola bangun datar geometri.Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi dari hasil perbandingan antara metode jaringan syaraf tiruan menggunakan metode backpropagation dan learning vector quantization (LVQ) dalam melakukan pengenalan pola. Kedua metode ini sering digunakan untuk aplikasi pengenalan pola, karena kedua metode ini mampu mengelompokkan pola-pola ke dalam kelas-kelas pola dan termasuk kedalam metode pembelajaran terawasi (supervised learning). Dalam penelitian ini akan dibuktikan metode backpropagation dan LVQ mampu mengenali pola bentuk geometri bangun datar serta menunjukkan metode mana yang lebih baik dalam melakukan pengenalan pola. Implementasi metode backpropagation dan learning vector quantization (LVQ) menggunakan toolbox Matlab v8.5. Hal pertama yang dilakukan adalah melakukan proses pengolahan citra yaitu proses grayscalling dan thresholding untuk mendapatkan nilai binerisasi yang akan digunakan sebagai nilai input pada JST. Setelah itu nilai input akan diproses pada metode JST backpropagation dan learning vector quantization. Dari hasil implementasi pengujian kedua metode tersebut didapatkan bahwa algoritma backpropagation lebih baik dari learning vector quantization dalam pengenalan pola bangun datar geometri

    MANAJEMEN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 KABAWETAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN

    Get PDF
    Upaya peningkatan pendidikan dilakukan langkah-langkah diantaranya berupa melanjutkan tingkat pendidikan, mengikuti berbagaikegiatan MGMP/KKG, pelatihan, penataran, workshop, seminar, dan meningkatkan kinerja. Melibat kan peran masyarakat yangterwadahi dalam komite sekolah maupun paguyuban kelas berupa penggalangan dana untuk membantu kelancaran prosespembelajaran; seperti pengadaan gedung, peralatan sekolah, dan dana untuk membiayai kegiatan sekolah; termasuk di dalamnyauntuk kegiatan pelatihan guru, seminar, lokakarya, dan membantu guru yang melanjutkan studi. Upaya peningkatan kompetensi gurudari pemerintah daerah dan pusat, antara lain berupa bantuan dana, beasiswa studi lanjut bagi guru, peralatan dan mediapembelajaran, serta berbagai kegiatan pembinaan, pelatihan, penataran, dan workshop. Upaya pembinaan bagi guru dilakukan jugaoleh kepala sekolah dan pengawas, di mana kepala sekolah lebih berperan daripada pengawas sekolah

    Perancangan Buku Ajar Desain Motif Batik Berbasis Budaya Lokal Trenggalek Untuk Ekstrakurikuler Batik Tingkat SMP

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan merancang buku desain motif batik berbasis budaya lokal Trenggalek dalam bentuk buku ajar untuk Sekolah Menengah Pertama. Adapun yang menjadi latar belakang penulisan ini karena kegiatan ekstrakurikuler batik kurang diminati oleh siswa karena banyak siswa yang menganggap pembuatan batik itu sulit. Rancangan gambar motif siswa juga kurang bervariatif, cenderung pada gambar tumbuhan, hewan dan geometris. Pengetahuan anak-anak tentang kesenian budaya lokal juga masih terbatas, sehingga perlu dikembangkan melalui menggambar motif batik dengan motif budaya lokal agar wawasan dan kreatifitas anak semakin berkembang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah research and development dan metode yang digunakan Four-D yang dimodifikasi menjadi Three-D. Subjek penelitian siswa peserta ekstrakurikuler batik SMPN 1 Trenggalek. Analisis data dengan skala pengukuran rating scale. Hasil penelitian menunjukkan dengan buku ajar desain motif batik berbasis budaya lokal Trenggalek, siswa berhasil memahami materi tentang batik dan budaya lokal Trenggalek serta mampu lebih kreatif dalam membuat desain motif batik
    • …
    corecore