33 research outputs found

    Strategi Menolak Anak Usia SD Dalam Berkomunikasi Dengan Orang Tua Di Rumah

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan bentuk tindak tutur penolakan anak usia SD dalam berkomunikasi dengan orang tua di rumah, dan (2) mendeskripsikan strategi dan teknik tindak tutur penolakan anak usia SD dalam berkomunikasi dengan orang tua di rumah. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode simak dengan teknik dasar simak bebas libat cakap dan menggunakan teknik sadap, teknik rekam, dan teknik catat. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode padan dengan teknik analisis ekstensional. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa bentuk bahasa tindak penolakan ditemukan dua jenis, yaitu (1) bentuk penolakan menggunakan bahasa (language) antara lain: tiga tindak tutur penolakan perintah, tiga tindak tutur penolakan ajakan, dan dua tindak tutur penolakan tawaran, (2) bentuk penolakan menggunakan bahasa tubuh (body language) antara lain: empat tindak tutur penolakan perintah dan dua tindak tutur penolakan ajakan. Analisis berdasarkan strategi dan teknik tindak penolakan ditemukan dua jenis. Untuk strategi penolakan terbagi menjadi dua jenis yaitu: (1) tindak tutur langsung antara lain: empat penolakan tuturan perintah dan satu penolakan tuturan berita, (2) tindak tutur tidak langsung, yaitu satu penolakan tuturan berita. Analisis teknik penolakan terbagi menjadi dua jenis, yaitu (1) teknik tindak tutur literal dan langsung yang ditemukan tiga tuturan, dan (2) teknik tindak tutur literal dan tidak langsung yang ditemukan satu tuturan

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVOKASI UNTUK MENINGKATKAN SIKAP TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN PPKN : Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VII-B SMP Negeri 14 Bandung

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan sikap tanggung jawab peserta didik dalam pembelajaran PKn dengan menerapkan model pembelajaran Advokasi. Hal ini dilatarbelakangi oleh kurangnya sikap tanggung jawab peserta didik dalam pembelajaran PKn, seperti mengumpulkan tugas tidak tepat waktu, mengandalkan teman pada saat mengerjakan tugas kelompok, menyontek jawaban tugas, dan mengobrol pada saat pembelajaran berlangsung. Berdasarkan permasalahan tersebut diperlukan upaya pembelajaran yang menarik dan menyenangkan agar dapat meningkatkan sikap tanggung jawab peserta didik. Sikap tanggung jawab dalam pendidikan sangatlah penting sehingga perlu ditanamkan sedini mungkin agar pendidikan karakter dapat tercapai dengan baik. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian tindakan kelas dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui kegiatan observasi, wawancara, lembar penilaian, dokumentasi, dan catatan lapangan. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 14 Bandung dengan subjek penelitian yaitu peserta didik di kelas VII-B. Proses perencanaan pembelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajaran advokasi yaitu dengan menyiapkan RPP, silabus, dan materi serta media pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran advokasi yaitu membagi siswa ke dalam beberapa kelompok, setiap kelompok diberikan topik permasalahan untuk dianalisis dari sudut pandang tim pro dan kontra. Pelaksanaan diskusi dilakukan dengan metode debat. Perkembangan sikap tanggung jawab peserta didik mengalami peningkatan yang signifikan dari setiap siklusnya. Kendala yang dialami yaitu kurangnya keberanian dalam mengemukakan pendapat, kondisi kelas yang masih belum kondusif, keikutsertaan dalam kelompok yang masih kurang, keberanian dalam bertanya dan menjawab, dan kurangnya keterampilan guru dalam mengelola kelas. Adapun upaya yang dilakukan yaitu mengoptimalkan kemampuan guru dalam mengelola kelas dan menerapkan model pembelajaran advokasi dengan sebaik mungkin. ;--- This study aims to enhance the students’ civics responsibility in learning civics by applying Advocacy learning model. This is due to the lack of the students’ civics responsibility in learning civics, such as being late in submitting assignments, relying on another student when the lesson takes place, cheating on assignments, and chatting during the lesson. Based on the aforementioned problem, there should be an effort to create an interesting and enjoyable lesson so the students can enhance their civics responsibility. Civics responsibility in education is essential so it should be enhanced as soon as possible. The research uses classroom action research with qualitative approach. The data are collected through observation, interview, assessment sheet, documentation, and field note. The research is conducted in SMPN 14 Bandung with the Grade VII Class B as the participants. The process of the civics learning using the Advocacy learning model is by preparing the lesson plan, syllabus, materials, and also the learning media. The implementation of the model is by dividing the students into learning groups and the groups are given an issue to be analysed from the perspective of pros and cons. The discussion implementation is by debating. The development of the students’ civics responsibility is shown as increasing from every cycle. The obstracles are the lack of students’ bravery in giving opinion, the inconducive classroom, the lack of students’ participation in groups, the lack of bravery in asking and answering questions, and the lack of teacher’s creativity in managing the classroom. There are several efforts done: optimising the teacher’s ability in managing the classroom and applying the Advocacy learning model as well as possible

    PENERAPAN BLENDED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PPKn DALAM MEMBENTUK KETERAMPILAN ABAD 21: Studi Deskriptif di SMK Teknologi Mandiri Garut

    Get PDF
    Sekolah menengah kejuruan merupakan lembaga pendidikan yang memiliki fokus untuk mempersiapkan peserta didiknya memiliki keterampilan untuk menangani suatu pekerjaan tertentu, sehingga menghasilkan lulusan peserta didik yang siap untuk bekerja. Namun hal tersebut tidaklah cukup untuk menghadapi berbagai perkembangan teknologi yang terjadi di abad 21 ini. Berbagai keterampilan yang diperlukan di abad 21 ini terdiri dari keterampilan belajar dan berinovasi, teknologi informasi dan komunikasi, serta keterampilan hidup dan karir. Keterampilan-keterampilan tersebut tidak hanya mencakup hard skills saja, tapi juga soft skills. Pembentukan soft skills menjadi permasalahan yang sering ditemukan di sekolah menengah kejuruan, karena fokus lulusannya yaitu siap bekerja. Untuk itu perlu dilakukannya pembentukan keterampilan abad 21, agar peserta didik siap menjadi warga negera yang mampu bersaing secara global. Melalui pembelajaran guru melakukan inovasi dengan mengkolaborasikan pembelajaran secara konvensional dengan berbasis teknologi yaitu pembelajaran campuran. Pembelajaran tersebut bertujuan agar mampu membentuk keterampilan abad 21 pada diri peserta didik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kegiatan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan triangulasi data. Penelitian ini dilakukan di SMK Teknologi Mandiri Garut dengan subjek penelitian yaitu peserta didik kelas XII TITL dan Guru PPKn. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan dan pembentukan keterampilan abad 21 pada diri peserta didik pada aspek keterampilan berpikir kritis, berkolaborasi dan berkomunikasi, TIK, serta kemampuan beradaptasi, inisiatif dan keterampilan sosial. Kata kunci: Blended Learning, Keterampilan abad 21, PPKn Vocational high school is an educational institution that has a focus on preparing students to have the skills to handle a particular job, so as to produce graduates who are ready to work. However, this is not enough to deal with various technological developments that occur in the 21st century. Various skills needed in the 21st century consist of learning and innovation skills, information and communication technology, as well as life and career skills. These skills include not only hard skills, but also soft skills. Formation of soft skills is a problem that is often found in vocational high schools, because the focus of graduates is that they are ready to work. For this reason, it is necessary to form 21st century skills, so that students are ready to become citizens who are able to compete globally. Through learning the teacher innovates by collaborating conventional learning with technology-based learning, namely mixed learning. The learning aims to be able to form 21st century skills in students. The method used in this research is a descriptive study with a qualitative approach. Data collection was carried out using observation, interviews, and documentation. Data analysis techniques using data triangulation. This research was conducted at Mandiri Technology Vocational School in Garut with research subjects namely class XII TITL students and Civics teachers. The results of the study show that there is an increase and formation of 21st century skills in students in the aspects of critical thinking skills, collaboration and communication, ICT, as well as adaptability, initiative and social skills. Keyword: Blended Learning, 21st Century Skills, PPK

    Menggambar Bebas Sebagai Upaya Mengurangi Perilaku Insecure Pada Anak Usia Dini

    Get PDF
    Basically, insecurity is related to standards set by someone in dialogue with themselves, such as family or peers. Then a feeling of unease develops when a person compares himself to others in a way that is considered negative, or not in accordance with society's order of life. Therefore, this will become a problem in early childhood development, which will have an impact on the child's life. The aim of this research is to understand a problem in early childhood and as an effort to prevent the impact of this problem, and to be able to provide appropriate food. Therefore, as parents and educators, you must know and see your child's growth and development. The focus of this research consists of (1) To understand the personality of children who behave insecurely, (2) the efforts of parents or educators in dealing with children who behave insecurely

    Nutrition and Breastfeeding in the View of Islam to Prevent Acute Respiratory Infections in Toddlers

    Get PDF
    Acute Respiratory Infection (ARI) in Indonesia generally occurs in urban areas and always ranks first as a cause of death in infants or toddlers. Studies on the incidence of ISPA in toddlers in rural areas are still rarely studied. This study aims to analyze the relationship between nutritional status and exclusive breastfeeding with the incidence of ARI in toddlers. This study was an analytic survey study with a case-control design. The population in this study consisted of 68 toddlers diagnosed with ISPA and all of them were sampled with a ratio of 1:1 and the total sample was 136 people. The toddler's mother pleaded as the respondent. The instruments used were questionnaires and health cards (KMS) for toddlers. Data analysis used is chi square. Statistical analysis of the relationship between nutritional status and the incidence of ARI (P=0.001) and the relationship between exclusive breastfeeding and ARI was obtained (P=0.001). This means that there is a significant relationship between nutritional status and exclusive breastfeeding program and the incidence of ARI. Nutritional status and exclusive breastfeeding programs contribute to the incidence of ARI among toddlers in rural areas. This study recommends that mothers prioritize giving primary food to babies in the form of exclusive breastfeeding for 2 years according to the guidance of the Koran. This action will greatly affect the nutritional status of toddlers, especially in preventing ARI

    PROFIL GAYA BELAJAR SISWA SMP AL MA’MUR JAKARTA PUSAT

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai kecenderungan gaya belajar siswa SMP Al Ma’mur Jakarta Pusat. Metode yang digunakan adalah survei dengan kuesioner gaya belajar yang dikembangkan berdasarkan teori Neil D Fleming. Dari empat kecenderungan gaya belajar menurut Fleming, yaitu visual, aural, read/write, dan kinestetik, hasil penelitian menunjukkan dari 49 siswa diketahui sebanyak 34,69% (17 siswa) memiliki gaya belajar visual, gaya belajar aural sebanyak 18,36% (9 siswa), gaya belajar read/write sebanyak 24,48% (12 siswa), dan gaya belajar kinestetik sebanyak 22,44% (11 siswa). Jika dianalisis pada masing-masing gaya belajar, maka diketahui: untuk gaya belajar visual 76,47% siswa berada pada tingkat sedang; gaya belajar aural 100% siswa berada pada tingkat sedang; gaya belajar read/write 83,33% siswa berada pada tingkat sedang; dan gaya belajar kinestetik 81,82% siswa pada tingkat sedang. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada dasarnya siswa cukup memiliki modalitas dalam belajar

    PERANCANGAN PACKAGING PAKAIAN RAMAH LINGKUNGAN

    Get PDF
    The design of this environmentally friendly clothing packaging will use Brown kraft paper, which is paper that uses materials that are easily decomposed, can be recycled, and are not harmful to the environment, this paper can use the bleaching process or not. If not bleached, the paper will turn brown. The concept of this work is environmentally friendly clothing packaging. Packaging with illustrations with the theme of water signs or water elements, because it was inspired by the Girl magazine which lists the zodiacs of Pisces, Cancer, and Scorpio. The initial methods used in this work are literature studies, pictorials, and interviews. The design of this work went through several stages of work, starting from the stages of data collection, pictorial studies, sketching, inking process, Layout process and the final stage of finishing.Keywords: packaging, environmentally friendly, clothing------------------------------------------------------------------------------------------Perancangan packaging pakaian ramah lingkungan ini akan menggunakan brown craft paper. Brown kraft paper adalah kertas yang menggunakan bahan-bahan yang mudah diurai, bisa didaur ulang, serta tidak berbahaya bagi lingkungan, kertas ini bisa menggunakan proses pemutihan (bleaching) atau tidak. Bila tidak diputihkan maka hasil kertas berwarna coklat. Konsep karya ini yaitu packaging pakaian ramah lingkungan. Packaging dengan gambar ilustrasi yang bertemakan water sign atau elemen air, karena terinspirasi dari  majalah Gadis yang mencantumkan zodiak pisces, cancer, dan scorpio. Metode awal yang digunakan dalam pengaryaan ini adalah studi literatur, piktorial, dan wawancara. Perancangan karya ini melewati beberapa tahap pengerjaan, dari mulai tahapan pengumpulan data, studi piktorial, pembuatan sketsa, proses inking, proses Layout dan tahap akhir finishing.Kata Kunci: packaging, ramah lingkungan, pakaia

    Pengukuran Behavior dan Tingkat Kesadaran akan Environment Concern terhadap Fast Fashion dalam Meminimasi Limbah Fashion dalam Sustainable Manufacture

    Get PDF
    Fenomena fast fashion kini menjadi trend ditengah masyarakat indonesia. Setiap perusahaan berpartisipasi dalam memberikan model dan tren terbaru setiap waktu untuk berkompetitif memasarkan produknya. Dan hal tersebut didukung dengan perilaku masyarakat Indonesia yang konsumtif dan kemudahan akses dalam berbelanja. Namun dengan pesatnya teknologi saat ini memberikan dampak negative terhadap limbah fashion. Penelitian ini berfokus pada fast fashion, theory of planned behavior, serta environment concern pada konsumen dalam menjaga lingkungan pada keputusan pembelian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesadaran masyarakat indonesia terhadap environment concern dan membuat strategi dalam menekan fast fashion dengan memprediksi dan memahami apa saja pengaruh motivasi terhadap perilaku yang bukan dibawah kendali atau kemauan individu sendiri. Metode yang digunakan adalah PLS-SEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa niat pembelian produk fast fashion dipengaruhi oleh sikap, norma subjektif dan kepedulian terhadap lingkungan

    PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN YANG BERMAKNA MELALUI BERMAIN BAGI ANAK USIA DINI DI KECAMATAN CIKARANG TIMUR KABUPATEN BEKASI

    Get PDF
    Anak merupakan asset potensial bagi masa depan keluarga, bangsa, dan negara. Berkualitas atau tidaknya kehidupan seseorang di masa depan ditentukan oleh bagaimana pendidikan di masa awalnya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan sehingga pembelajaran menjadi bermakna untuk anak. Tujuan dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah sebagai salah satu upaya untuk memberikan pengetahuan, kepada pendidik PAUD di Cikarang Timur Kabupaten Bekasi tentang pembelajaran yang bermakna melalui bermain untuk anak usia dini, dan memotivasi para pendidik tersebut agar menerapkan pengetahuan yang sudah diperoleh ke dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari bersama anak-anak melalui berbagai permainan yang menarik dan sesuai kebutuhan mau pun minat anak.Kegiatan dengan metode workshop ini dilakukan pada tanggal 11-17Maret 2023 di RA Senyum Muslim Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Lalu dilanjutkan dengan pendampingan di 4 lembaga sampaidengantanggal 17Maret 2023.Hasil yang didapatkan, pendidik bisa menerapkan pembelajaran bermakna melalui bermain dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan berdasarkan hasil yang didapat, diketahui bahwa hasil rata-rata pada pre test adalah 55,29. Sementara hasil rata-rata pada post test adalah 71,3. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan kapasitas kompetensi peserta pelatihan dari sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan sebesar 28,95 %. Hasil tersebutmerupakan masukan untuk berbagai stakeholder,terutama institusi yang menaungi lembaga-lembaga yang menjadi peserta dalam program PKM ini
    corecore