E-Jurnal ISBI Bandung (Institut Seni Budaya Indonesia)
Not a member yet
    1412 research outputs found

    Simbol Komunikasi Pada Tari Salonreng dalam Ritual Ajjaga Masyarakat Gowa

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan fenomena Tari Salonreng sebagai sistem simbol budaya masyarakat Gowa. Pelaksanaan tari Salonreng dalam upacara ritual yang dilakukan turun temurun berhubungan dengan hewan persembahan yang mengandung simbol dan makna. Penelitian ini bertujuan menganalisis simbol dan makna yang terkandung di dalam tari Salonreng dengan menggunakan teori simbol seni oleh Sumandiyo Hadi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang tergolong penelitian kualitatif dengan menggunakan data dari studi pustaka, observasi partisipan dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tari Salonreng masih dipertahankan oleh masyarakat Gowa, yang diyakini sebagai simbol kesuburan, status sosial dan media untuk mendapatkan kasannangngang pakmai (ketenangan jiwa). Tari Salonreng yang disajikan bersamaan dengan kerbau persembahan, diyakini sebagai sarana komunikasi antara pemilik hajat dengan Tuhan, arwah leluhur, dan masyarakat. Tari Salonreng sebagai bentuk penyerahan diri secara totalitas untuk mendapatkan kebahagiaan dalam hidup. Tari Salonreng sebagai simbol budaya terkait dengan konsep sulapa’ appa’ sebagai pedoman Masyarakat Makassar

    Symbolic and Aesthetic Representation of the Royal Carriage as a Manifestation of Palace Craft Art: Implications for the Study of Cultural Identity in the Archipelago

    Get PDF
    Craft art represents a cultural expression reflecting community creativity, identity, and skills. In Indonesia, craft art has a long historical tradition influenced by Hindu-Buddhist, Islamic, and European colonial cultures. One prominent manifestation of palace craft art is the royal carriage (kereta kencana), which serves as ceremonial transportation and a symbol of royal authority, social status, and cultural identity. This study investigates the royal carriage\u27s aesthetic, symbolic, and technical representations as a significant artifact of palace craft art. The research adopts a qualitative approach through literature study, relying on written sources such as books, scientific articles, and historical documents. Findings indicate that the royal carriage reflects exceptional aesthetic quality and technical mastery through high-quality materials such as teak wood, precious metals, luxurious textiles, and intricate carvings, integrating elements of Hindu-Buddhist, Islamic, and Western cultures. Symbols such as Garuda, Arabic calligraphy, floral and faunal motifs, and Baroque ornaments represent the royal institutions’ philosophical, spiritual, and political values. Nevertheless, this research has limitations regarding the empirical exploration of symbolic meaning shifts in modern contexts. Further studies are recommended to employ ethnographic approaches, material analyses, and conservation strategies utilizing digital technology and artisan regeneration to maintain the relevance of palace craft heritage as a critical part of Indonesia’s cultural identity

    Artivcle Text Transformasi Visual “Lukisan Tubuh Liminal” Inspirasi Penari Tarawangsa sebagai Model Proses Kreatif Seni Lukis: -

    No full text
    Terwujudnya karya lukis dengan objek tubuh-tubuh liminal penari tarawangsa, hasil karya peneliti (Supriatna) terinspirasi dari sebuah peristiwa budaya seni tradisional. Lukisan yang dikreasi bertujuan menggambarkan kandungan dimensi ruang dan waktu dari ambiguitas para penari Tarawangsa. Tarian ini diekspresikan ke dalam kanvas, menggambarkan gerakan tubuh para penari berada dalam jiwa dualitas, yakni satu sisi gerakannya mengikuti irama pengiring secara estetik, namun dalam waktu yang sama gerakannya terisyarat tengah penyatukan diri dengan Nyi Pohaci, yakni sosok Dewi yang disucikannya. Ekspresi visual lukisan tarian sakral ini dilakukan melalui metode Practice-led research, yakni proses melukis melalui interpretasi atas pengamatan dan penghayatan terhadap objek, yang didasari pendekatan semiotika. Proses ini diharapkan dapat menjadi pemodelan metode penciptaan lukis berbasis riset seni budaya.The realization of the painting with the object of the liminal bodies of Tarawangsa dancers, the work of the researcher (Supriatna) was inspired by a traditional art cultural event. The painting aims to depict the time and space dimension of the ambiguity of Tarawangsa dancers. The dance is expressed on canvas, depicting the body movements of the dancers in a duality of spirit, where on the one hand the movements follow the rhythm of the accompaniment aesthetically, but at the same time the movements signify the unification with Nyi Pohaci, the Goddess whom they sanctify.  The visual expression of this sacred dance is done through the Practice-led research method, which is the process of painting through interpretation from observation and appreciation of objects, based on a semiotic approach. This process is expected to model a method of painting creation based on cultural arts research.   &nbsp

    Dinamika Pertunjukan Lukah Gilo Di Kabupaten Tebo

    No full text
    Lukah Gilo dance from Tebo Regency, Jambi,  originated as a ritual to honour ancestral spirits before planting and harvest seasons. Over time, as socio-cultural dynamics shifted, the dance transformed from a sacred ritual into a secular form of artistic expression performed at public and communal events. This study describes the transformation of Lukah Gilo’s function and meaning in response to social change. The research adopts a qualitative approach using contemporary ethnography by Hammersley & Atkinson, combined with historical methods through the stages of heuristics, verification, interpretation, and historiography. The findings reveal three developmental phases: a ritual-based pre-independence era, an innovation phase in the early 2000s with two stylistic variations (Semabu Village and the Tebo Regency arts team), and an ongoing preservation phase. These changes are shaped by government support, artistic reinterpretation, community participation, and environmental factors. The study underscores how traditional performances can adapt to modern contexts while maintaining cultural identity.Lukah Gilo dance performance in this research is a form of past culture that contains magical elements, and has experienced development until now, from being a ritual to ancestors in the human life cycle to becoming a secular art in Tebo Regency. The aim of this research is to describe and analyze the dynamics of dance performances as an impact of societal development. The method used is qualitative through Spradley\u27s ethnographic approach and historical by analyzing literature data and the results of field observations. The historical method goes through heuristic stages, internal and external criticism, interpretation and historiographic. The research results that there are two versions of the Lukah Gilo dance performance in Tebo Regency, whose development is very dependent on support from the government, artists and supporting communities as well as geographical location and natural conditions. Keyword: Dance Performance, Lukah Gilo, Social Dynamic

    Seni Lingkungan (Environmental Art) dalam Seni Rupa Kontemporer Studi Kasus: Pameran Biennale Jakarta Tahun 2015

    No full text
    This study analyzes the representation of environmental art in the context of Indonesian contemporary art, using the Jakarta Biennale 2015 as its main case study. This research addresses the problem of how contemporary artworks in the exhibition reflect a critique of relevant ecological and social issues. The study employs a descriptive-interpretative analysis method of selected artworks, supported by data from the exhibition catalog and related literature. The findings indicate that the environmental artworks in the Jakarta Biennale 2015 not only function as aesthetic expressions but also serve as a powerful medium for social critique and public agitation. This finding contributes to the understanding of the role of contemporary art exhibitions as critical platforms for sustainability discourse in Indonesian art.ABSTRAK   Seni lingkungan telah menjadi semakin relevan dalam seni rupa kontemporer Indonesia, terutama sejak munculnya Gerakan Seni Rupa Baru Indonesia (GSRBI) pada tahun 1970-an. Artikel ini menelusuri perkembangan seni lingkungan di Indonesia dan meneliti peran pentingnya dalam pameran seni, khususnya pada Biennale. Biennale menyediakan platform krusial bagi seniman untuk mengekspresikan ide-ide kreatif terkait isu-isu lingkungan, sekaligus memberikan kesempatan bagi audiens untuk mengeksplorasi seni kontemporer secara komprehensif. Studi ini berfokus pada Biennale Jakarta 2015, salah satu acara seni terkemuka di Asia Tenggara, yang menampilkan karya seniman Indonesia dan internasional terkemuka. Pameran ini menyoroti tema-tema kunci seperti budaya, politik, masalah lingkungan, dinamika sosial, dan identitas seni rupa Indonesia yang terus berkembang. Biennale Jakarta tetap menjadi wadah penting untuk pertukaran gagasan dan pembahasan isu-isu kritis dalam seni rupa kontemporer Indonesia. Artikel ini menegaskan peran Biennale dalam mempromosikan dan memajukan seni lingkungan di Indonesia

    DARI KLASIK KE KONTEMPORER: DINAMIKA PERKEMBANGAN TARI SUNDA

    Get PDF
    Perkembangan dalam dunia tari saat ini sangat pesat, terutama dalam bentuk penyajian tari. Munculnya beragam bentuk tari kreasi maupun tari kontemporer di wilayah Kota Bandung, menunjukkan perkembangan yang signifikan. Keberadaan penciptaan tari dapat bersinergi dan memberikan dampak positif dalam keilmuan seni tari, berupa proses penciptaan karya seni pertunjukan. Proses penciptaan tari di Kota Bandung khususnya dalam ruang akademisi tradisi, tanpa disadari berangkat dari bentuk kaidah Tari Sunda yang ada dalam ruang institusi menurut kurun waktu “Akademisi Seni Tari Indonesia (ASTI), Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) sampai dengan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung”. Tujuan penelitian ini mengungkapkan perkembangan idiom-idiom tari tradisi budaya Sunda yang direkontruksi dalam kaidah keilmuan penciptaan tari. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi, menggunakan teori Strukturasi A. Gidden. Dimana institusi ditempatkan sebagai agen perubahan yang melahirkan aktor-aktor yaitu seniman atau kreator tari hasil lulusan dari proses Pendidikan agen tersebut, sesuai dengan kurikulumnya. Bagaimana para aktor dapat mendominasi dan memiliki nilai otoritatif serta alokatif; Bagaimana aktor dapat melegitimasi hasil karya tarinya dan bagaimana peran agen dan aktor dalam mengsignifikansikan proses perkembangan fenomena kekaryaan tari saat ini. Hasil dari penelitian ini akan diseminarkan dengan capaian prosiding, jurnal nasional terakreditasi sinta, dan HKI (Hak Kekayaan Intelektual) berupa karya tulis ringkasan penelitian

    Destination Branding Desa Wisata Yehembang Kangin Kabupaten Jembrana–Bali

    Get PDF
    Desa Wisata Yehembang Kangin merupakan salah satu desa di wilayah Kabupaten Jembrana yang terdiri dari lima banjar dengan potensi yang beragam. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan potensi dan wilayah Desa Wisata Yehembang Kangin serta mengevaluasi kesesuaian konsep destination branding dengan pengelolaan destinasi berbasis pemberdayaan masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan studi pustaka, kemudian dianalisis secara interaktif melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pemetaan potensi dilakukan berdasarkan komponen desa wisata, seperti daya tarik wisata, fasilitas pendukung, aksesibilitas, dan kelembagaan, serta aspek lingkungan hidup yang mencakup keberlanjutan ekosistem, pengelolaan sumber daya alam, dan keselarasan budaya dengan lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Desa Wisata Yehembang Kangin memiliki potensi utama berupa keunikan daya tarik budaya, panorama alam, serta potensi agrowisata yang terintegrasi dengan kehidupan masyarakat lokal. Konsep destination branding yang diterapkan telah berhasil mendukung identitas desa wisata ini melalui pemberdayaan masyarakat, promosi nilai lokal, dan pengelolaan berbasis partisipasi komunitas, sehingga menciptakan identitas yang kuat dan berdaya saing sebagai destinasi wisata.Desa Wisata Yehembang Kangin merupakan salah satu desa yang terdapat diwilayah Kabupaten Jembrana yang memiliki lima banjar dengan potensi yang berbeda. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui pemetaan potensi dan wilayah yang ada didesa wisata Yehembang Kangin serta konsep destination branding apakah sudah sesuai dengan pengelolaan destinasi berdasarkan pemberdayaan masyarakat. Penelitian menggunakan metode kualitatif model studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan studi Pustaka. Data dianalisis secara interaktif melalui redukasi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan desa wisata Yehembang Kangin memiliki beragam potensi untuk dikembangkan namun ada permasalahan yang menghambat. Hambatan tersebut terungkap dari aspek pemetaan berdasarkan komponen desa wisata dan aspek komponen lingkungan hidup. Aspek-aspek tersebut saling terkait dan berpengaruh langsung terhadap potensi utama yang ingin ditonjolkkan pada desa wisata, sehingga mampu menjadi sebuah pilar destination branding

    Śiva Naṭarāja: Konsep Estetika Hindu dalam Seni Pertunjukan Wayang

    Get PDF
    Penelitian ini mengeksplorasi dimensi pemaknaan simbol Śiva Naṭarāja dalam seni pertunjukan wayang kulit Bali melalui pendekatan hermeneutika simbolik Paul Ricœur, semiotika triadik Charles Sanders Peirce, serta konsep estetika Hindu Bali (satyam, śiwam, sundaram). Kajian ini menyoroti keterbatasan studi sebelumnya yang cenderung bersifat visualistik-formalistik dan seremonial, tanpa mengelaborasi praksis simbolik secara performatif. Dengan metode kualitatifpartisipatoris melalui observasi langsung, wawancara mendalam, dan studi naskah lontar sapuh leger, kala purana serta dharma pawayangan. Penelitian ini menemukan bahwa simbol Śiva Naṭarāja tidak hanya direpresentasikan sebagai ikon, melainkan direfigurasi sebagai teks hidup (living text) yang teraktualisasi dalam praksis seni-ritual dalang. Sublimasi audiens terhadap estetika sundaram terwujud dalam harmoni visual, naratif, dan ritualistik yang membangkitkan taksu (energi performatif spiritual) sebagai medan aktualisasi makna kosmis. Penelitian ini merekomendasikan pendekatan transdisipliner dalam kajian estetika pertunjukan Bali yang mengintegrasikan dimensi religius, performatif, dan kosmologis secara utuh

    NASIONALISME DALAM ERA GLOBALISASI: TANTANGAN DAN POTENSI

    Get PDF
    Abstrak: Globalisasi merupakan fenomena yang telah mengubah dunia dengan cepat. Indonesia, dengan keragaman budayanya, telah merasakan dampak positif dan negatif globalisasi. Jurnal ini menganalisis pengaruh globalisasi terhadap identitas nasional Indonesia. Globalisasi membawa perkembangan teknologi, pertumbuhan ekonomi, dan peluang internasional, tetapi juga membawa resiko penggeseran budaya lokal dan nilai-nilai tradisional. Jurnal ini juga membahas upaya untuk mempertahankan eksistensi kebudayaan daerah di Indonesia melalui peran pemimpin visioner dan penanaman karakter nasionalisme pada generasi muda. Identitas nasional Indonesia terbentuk dari berbagai unsur yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi, dan jurnal ini memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai pengaruh globalisasi terhadap identitas nasional Indonesia. Jurnal ini memberikan gambaran tentang bagaimana globalisasi mempengaruhi budaya bangsa Indonesia dan bagaimana cara menyikapinya untuk mempertahankan eksistensi kebudayaan daerah di Indonesia. Kata kunci: Globalisasi, Identitas Nasional, Budaya   Abstract: Globalization is a phenomenon that has changed the world rapidly. Indonesia, with its cultural diversity, has felt the positive and negative impacts of globalization. This journal analyzes the influence of globalization on Indonesia\u27s national identity. Globalization brings technological development, economic growth, and international opportunities, but it also brings the risk of displacement of local culture and traditional values. This journal also discusses efforts to maintain the existence of regional culture in Indonesia through the role of visionary leaders and instilling the character of nationalism in the younger generation. Indonesia\u27s national identity is formed from various elements that interact and influence each other, and this journal provides a deeper understanding of the influence of globalization on Indonesia\u27s national identity. This journal provides an overview of how globalization affects the culture of the Indonesian nation and how to respond to it to maintain the existence of regional culture in Indonesia. Keywords: Globalization, National Identity, Cultur

    Visualization of Pitch in Slendro and Diatonic Scales

    Get PDF
    This study investigates the visual representation of pitch in two musical scales: the diatonic scale and the Javanese Slendro scale. This research shows how scales are perceived and depicted visually by engaging five young adults in a free-drawing study. Using Jakobson’s intersemiotic translation for analysis, participants were provided with sound stimuli first and asked to draw their visualization of scales using lines, form, and color. The results revealed that the diatonic scale was consistently represented with structured and sequential visuals, indicating familiarity and linearity. On the other hand, Slendro was visualised with more significant variability and fluidity. This study shows that the visual representation of the musical element of pitch does not stand alone but is also influenced by the musical scale and the listener’s familiarity with it

    1,252

    full texts

    1,412

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    E-Jurnal ISBI Bandung (Institut Seni Budaya Indonesia) is based in Indonesia
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇