122 research outputs found

    PEMANFAATAN HASIL PELATIHAN BUDIDAYA JAMUR TIRAM DALAM MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN BERWIRAUSAHA : Studi Deskriptif terhadap Peserta Pelatihan Usaha Budidaya Jamur Tiram Desa Kertawangi Kecamatan Cisarua

    Get PDF
    Pelatihan budidaya jamur tiram merupakan upaya memfasilitasi peserta pelatihan agar dapat mengembangkan kemandirian berwirausahanya dengan cara diberikan pengetahuan dan keterampilan. Melalui pelatihan budidaya jamur tiram, diharapkan peserta pelatihan dapat memanfaatkan hasil pelatihan untuk dapat memenuhi kebutuhannya melalui berwirausaha. Untuk itu dilakukan penelitian dengan tujuan: 1) mengidentifikasi kemampuan peserta pelatihan dalam memanfaatkan peluang usaha, 2) memperoleh gambaran motivasi peserta pelatihan dalam memanfaatkan hasil pelatihan budidaya jamur tiram, dan 3) menganalisis faktor pendorong dan faktor penghambat yang dihadapi dalam mengembangkan usaha budidaya jamur tiram. Landasan teori yang menjadi desain dalam pengembangan instrumen penelitian yakni konsep kemandirian dan motivasi berwirausaha, konsep pemanfaatan pelatihan, konsep budidaya jamur tiram dan konsep pelatihan sebagai satuan pendidikan nonformal. Dalam penyusunan skripsi peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, metode penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara semiterstruktur dan observasi partisipasi pasif dengan subjek penelitian adalah peserta pelatihan budidaya jamur tiram di rukun warga 01 Desa Kertawangi Kecamatan Cisarua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Peserta pelatihan belum dapat memanfaatkan hasil pelatihan budidaya jamur tiram. Hal ini ditunjukkan dengan keadaan peserta pelatihan yang belum mampu mengaplikasikan secara optimal peningkatan pengetahuan dan pengembangan sikap selama menjalankan ussaha budidaya jamur tiram. 2) Motivasi peserta untuk memanfaatkan hasil pelatihan karena adanya dorongan untuk mencapai kepuasan dari diri peserta pelatihan dan terdapat motivasi eksternal yang mempengaruhi kinerja peserta pelatihan dalam menjalankan usaha budidaya jamur tiram. 3) Faktor pendorong usaha budidaya jamur tiram adalah tersedianya potensi alam sebagai bahan membuat media tanam, modal, dan permintaan jamur tiram yang tidak pernah sepi dari pasaran. Sedangkan faktor penghambatnya adalah lahan, teknologi, dan dukungan dari pemerintah. Oyster mushroom cultivation training is an effort to facilitate the trainees in order to develop the independence of entrepreneurship in a way given the knowledge and skills. Through the oyster mushroom cultivation training, the trainees are expected to be able to use the results of training to be able to meet their needs through entrepreneurship. This study aims to: 1) identify the trainee's ability to utilize the results of training, 2) obtain a trainee motivation in the use of oyster mushroom cultivation training results, and 3) analyze the factors driving and inhibiting factors encountered in developing the cultivation of oyster mushroom. The foundation of the theory into the design in the development of research instruments are the concept of self-reliance and entrepreneurship motivation, the concept of utilization of training, the concept of oyster mushroom cultivation and concepts of training as non-formal education unit. In this study, researcher used a qualitative approach, the descriptive research method. Techniques of data collection using semi-structured interviews and passive participation observation, research subjects were oyster mushroom cultivation training participants in 01 neighborhoods Kertawangi Village District of Cisarua. The results of study showed that: 1) The trainees have not been able to use the results of oyster mushroom cultivation training. This is indicated by the state of the trainees who have not been able to apply the optimal increase in knowledge and attitude development during the run ussaha oyster mushroom cultivation. 2) Motivation of the participants to utilize the results of training because of the drive to achieve self-satisfaction of trainees and extrinsic motivation are affecting the performance of trainees in performing oyster mushroom cultivation. 3) The driving factors for the cultivation of oyster mushroom is the availability of natural potential as a material made growing medium, capital, and demand for oyster mushrooms that never deserted from the market. While inhibiting factor is land, technology, and support from the government

    PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP AGRESIVITAS PAJAK

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh tata kelola perusahaan dan financial leverage terhadap penghindaran pajak. Corporate governance di ukur dengan kepemilikan institusional, dewan komisaris independen dan kualitas audit, sedangkan financial leverage di ukur dengan Debt Ratio (DR).untuk agresivitas pajak di ukur dengan Cash Effective Tax Rate (CETR). Peneliian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdafar di bursa efek Indonesia untuk periode 2014-2017. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria yang telah di tentukan dan diperoleh 120 sampel dari 30 perusahaan manufaktur. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan alat bantu aplikasi SPSS (statistical Product and Service Solutions) versi 21. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap agresivitas pajak. Dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap agresivitas pajak. Kualitas audit tidak berpengaruh terhadap agresivitas pajak. Financial leverage berpengaruh positif terhadap agresivitas paja

    LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI SMK N 3 YOGYAKARTA Jalan R.W. Monginsidi No. 2, Yogyakarta 55233 Semester Khusus Tahun Akademik 2015/ 2016 Periode 10 Agustus – 12 September 2015

    Get PDF
    Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL/Magang III) merupakan mata kuliah yang dilaksanakan pada semester khusus dan wajib tempuh oleh semua mahasiswa program SI kependidikan di Universitas Negeri Yogyakarta. Dalam memberikan sumbangan nyata dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan pelaksanaannya mahasiswa dengan berbekal ilmu yang telah diperoleh sesuai dengan bidang studinya, diharapkan dapat menyumbangkan sesuatu yang berharga di sekolah saat melaksanakan PPL/Magang III. Oleh karena itu mahasiswa diharapkan mampu mengaktualisasikan potensi akademis, tenaga dan skills yang dimilikinya dalam upaya peningkatan potensi sekolah. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini memiliki misi yaitu untuk menyiapkan dan menghasilkan tenaga kependidikan (calon guru) yang memiliki nilai, sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang profesional, maka pelaksanaan PPL ini akan sangat membantu mahasiswa dalam memasuki realita dunia kependidikan dan sebagai sarana untuk menerapkan ilmu yang diperolehnya selama mengikuti perkuliahan. Salah satu tempat yang menjadi lokasi PPL UNY 2015 adalah SMK Negeri 3 Yogyakarta, yang beralamat di Jalan RW Monginsidi 2A Yogyakarta. Pelaksanaan program PPL UNY 2015 yang diawali dengan penerjunan mahasiswa ke sekolah dilaksanakan pada tanggal 28 April 2014. Setelah dari penerjunan adalh melakukan kegiatan observasi dengan tujuan mengumpulkan datadata dan informasi yang akan digunakan dalam penyusunan proposal program PPL. Data hasil observasi tersebut digunakan sebagai bahan mahasiswa di kampus untuk mengikuti perkuliahan persiapan PPL. Di kampus mahasiswa dibekali dengan keterampilan sebagai tenaga pendidik yang profesional, diantaranya meliputi micro teaching, pengenalan dan pembuatan administrasi guru, pengondisian kelas dan keterampilan pendukung lainnya. Dalam pelaksanaan PPL yang dilaksanakan mulai 10 Agustus sampai 12 September 2015, mahasiswa praktikan memperoleh praktik mengajar Teknik Kendaraan Ringan kelas XI serta untuk mendukung kegiatan penyampaian materi pada siswa maka digunakan modul, buku pegangan dan referensi dari internet untuk menyampaikan beberapa kompetensi pada mata diklat tersebut. Kurang lebih tiga setengah bulan di sekolah, dari program PPL ini mahasiswa praktikan memperoleh pengalaman yang belum pernah diperoleh di bangku perkuliahan, terutama dalam pengalaman dalam mengajar di kelas, tindakan kelas baik itu saat teori maupun praktik. Dalam pelaksanaan program-program tersebut tidak pernah terlepas dari hambatan-hambatan. Akan tetapi dengan adanya semangat, motivasi dari guru pembimbing lapangan dan guru-guru lain, dosen pembimbing lapangan, teman-teman satu tim dan berkat kerja sama yang baik maka segala hambatan dapat teratasi dengan bai

    Integaris Islam dalam Pembelajaran Kimia Pada Kurikulum Tingkat SMA/MA

    Get PDF
    Pendidikan di Indonesia masih bersifat dikotomi, dimana materi pelajaran umum dipisahkan dengan materi keagamaan. Kondisi ini tidak sesuai dengan tujuan pendidikan Islam, yaitu membentuk manusia yang berfungsi sebagai ‘khalifah’ dan juga ‘abd. Ayat-ayat Al Qur’an yang menuturkan bagaimana Tuhan menciptakan langit, bumi, manusia, dan sebagainya, memberikan petunjuk yang kuat kepada para ilmuwan. Kimia adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Menurut kimia modern, sifat fisik materi umumnya ditentukan oleh struktur pada tingkat atom yang pada gilirannya ditentukan oleh gaya antar atom dan ikatan kimia. Dalam al Qur’an dapat ditemukan banyak isyarat yang menunjukan proses memperoleh ilmu pengetahuan. Secara estimologi dapat dikelompokan menjadi tiga bagaian; empirik, logik dan intuitif. Pendidikan kimia mempunyai arti lebih luas daripada pembelajaran kimia, yaitu meliputi pembelajaran kimia, pembimbingan kimia, dan pelatihan kimia. Pembelajaran kimia sendiri tersusun atas komponen masukan, instrumental dan lingkungan, proses pembelajaran, dan keluaran. Komponen terpenting dari pendidikan kimia adalah pembelajaran kimia. Ilmu kimia berkaitan dengan upaya memahami berbagai fenomena alam secara sistematis. Perumusan integerasi Islam dalam materi pembelajaran kimia. Adanya pembelajaran saintifik kimia prespektif Hadits dan Integrasi Islam dalam proses pembelajaran kimia. Kata kunci: Integrasi, Pembelajaran Kimia, Proses Pembelajaran, Metode Pembelajaran

    EFEK PEMBERIAN α-MANGOSTIN DARI GARCINIA TETRANDA PIERRE TERHADAP MORFOLOGI P.FALCIPARUM

    Get PDF
    ABSTRACT   Morphological changes assay to P. falciparum from the effects of α-mangostin from G. tetranda using TEM methods has been done. This test aims to determine the effect of mangostin on P. falciparum by observing morphological ultrastructure of P. falciparum using transmission electron microscope (TEM). α-Mangostin known to cause morphological changes in ultrastructure of P.falciparum after contact with α- mangostin on the 12 and 24 hour.   Key words: α- Mangostin, G. tetranda, P. falciparum, Transmission Electron microscope (TEM)     ABSTRAK   Telah dilakukan pengujian terhadap perubahan morfologi P. falciparum akibat efek pemberian α-mangostin dari G. tetranda menggunakan metode TEM. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian mangostin kepada P. falciparum dengan melakukan pengamatan ultrastruktur dari morfologi P. falciparum menggunakan Mikroskop Elektron transmisi (TEM). Diketahui α-Mangostin menyebabkan perubahan morfologi pada ultrastruktur dari P.falciparum setelah pemberian α-mangostin pada jam ke 12 dan 24.   Kata Kunci: α-Mangostin, G. tetranda, P. falciparum, Mikroskop Elektron Transmisi

    Analisis Kurs Valas dengan Pendekatan Box-Jenkins: Studi Empiris Rp/Us$ dan Rp/Yen, 1983.2 – 2000.3

    Full text link
    This paper attempts to analyse Rp/USandRp/Yenexchangeratesovertheperiod1983.2−2000.3.UsingtheBox−Jenkinsapproach,wetestedvariousmodelstoexplainthebehaviorofRp/US and Rp/Yen exchange rates over the period 1983.2-2000.3. Using the Box-Jenkins approach, we tested various models to explain the behavior of Rp/US and Rp/Yen. The results supported both interest rate parity and purchasing power parity hypotheses for Rp/US$ exchange rates. In the case of Rp/Yen, however, the results supported purchasing-power parity hypothesis rather than that of interest rate parity. Moreover, Frenkel-Bilson, Dornbusch-Frankel, Hooper-Morton model cannot be applied to analyse Rp/Yen fluctuation. This study, accordingly, calls an urgency to stop a Bank Indonesia\u27s policy to restrict foreign exchange transactions to reduce the fluctuation of rupiah, as stated in Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 3/3/PBI/2001, since 12 Januari 2001

    Nilai Integrasi Islam dan Sains di Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia : Sekolah Islam Terpadu, Madrasah dan Pesantren

    Get PDF
    AbstractThis study aims to find out about the integration of Islam and science in Islamic educational institutions such as Integrated Islamic Schools (SIT), Madrasas and Islamic Boarding Schools. This type of research is library research. And the results show that all Islamic educational institutions have attempted to integrate Islam and science in the curriculum at their respective institutions, both written curriculum and through hidden curriculum. Each institution has its own way and method in integrating Islamic values into general subjects, such as in an integrated Islamic school. One form of integration that is carried out is to integrate the 2013 curriculum that they use in relation to their religious knowledge and there are many other forms of integration carried out by educational institutions, each of which has a different way and method. Keywords: Integration of Islam, Islam and Science, Religious and Secula

    PENGARUH BUDAYA 5S dan KESELARASAN BENGKEL TERHADAP PENERAPAN BUDAYA KERJA INDUSTRI di SMK NEGERI 1 TANJUNG KALIMANTAN SELATAN

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini dirancang untuk: (1) memperoleh gambaran penerapan budaya 5S, keselarasan bengkel, dan budaya kerja industry (BKI), (2) mengetahui pengaruh budaya 5S terhadap penerapan BKI, (3) pengaruh keselarasan bengkel bagi peserta didik untuk menerapkan BKI, (3) pengaruh budaya 5S dan Keselarasan bengkel secara bersama-sama terhadap BKI. Penelitian ini merupakan penelitian regresi dengan pendekatan expost facto, dengan variabel: (1) variabel bebas, budaya 5S (X1) dan Keselarasan bengkel (X2); (2) variabel terikat, penerapan BKI (Y). Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Negeri 1 Tanjung sebanyak 41 responden. Teknik analisis data menggunakan deskriptif dan regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penerapan budaya 5S (42%) termasuk kategori tinggi, keselarasan bengkel (49%) termasuk kategori rendah, dan budaya kerja industri (42%) termasuk kategori rendah, (2) terdapat pengaruh yang positif antara budaya 5S terhadap BKI di SMK Negeri 1 Tanjung; (3) tidak terdapat pengaruh antara Keselarasan bengkel terhadap penerapan BKI di SMK Negeri 1 Tanjung; dan (4) terdapat pengaruh budaya 5S dan Keselarasan bengkel secara bersama-sama terhadap BKI di SMK Negeri 1 Tanjung dengan nilai signifikansi Ftabel (14,249 > 3,15). Persentase pengaruh keduanya sebesar 42,9%

    THE USE OF FORAMINIFERA FOSSILS FOR RECONSTRUCTING THE YOGYAKARTA GRABEN, YOGYAKARTA, INDONESIA

    Get PDF
    The Yogyakarta region is located in the southeastern part of Central Java, Indonesia. The region forms an elongated northeast – southwest-trending central depression bordered by two parallel faults in the west and east. These major faults divided the area into three parts, including the western, central and eastern parts. Herein, we investigate the relative uplift rate of the each part by using planktonic and benthonic foraminiferas. The foraminifera will show the initial position/datum of each part before uplift. Over sixty samples (primarily limestones and marls) were taken for this research. The uplift rates of each part were different and created a depressed block control by way of parallel faults. Based on foraminifera fossil observations, each block was in the same depositional environment (inner neritic) during N9. The present positions indicate that the western part was uplifted higher than the others, with this part being uplifted more than 590 meters. The central part was uplifted less than 120 meters, and the eastern part was uplifted above an altitude of 170-300 meters. Keywords: Foraminifera fossil, planktonic, benthonic, graben, uplif

    Kritik Sosial Dalam Antologi Puisi Aku Ingin Jadi Peluru Karya Wiji Thukul (Sebuah Tinjauan Sosiologi Sastra)

    Get PDF
    The objectives of this research are: 1) to identify whatever themes are proposed in poetry anthology AIJP by Wiji Thukul, 2) to describe social criticisms in Wiji Thukul’s poetries, 3) to describe Wiji Thukul’s social criticisms in poetry anthology AIJP by Wiji Thukul, and 4) to identify ethic, moral, behavioral values in poetry anthology by Wiji Thukul.             This research is carried out under qualitative-descriptive method by content analysis. Content analysis method is applied by literary structure and sociology. Author sociological approach is also brought in to depict the author’s background. The data are drawn under purposive sampling technique bearing 5 titles out of 136 poetries available in poetry anthology by Wiji Thukul which represent the social criticism theme. Data validity is assured by the use of theoretical triangulation by structural and sociological theories.             The analysis brings about conclusions as follows: first, under sociological criticism perspectives of society, Wiji Thukul poses two aspects: 1) social protest, and 2) social realism. The two aspects are obviously belong to the ‘home’ of social criticism by literary media. Second, ethic, moral, and behavioral values belong to the lower social class occupied as: labour, padicab drivers, trash-collectors etc
    • …
    corecore