108 research outputs found
Perbedaan Pengaruh Pemberian Isometric Dan Progressive Resisted Exercise Terhadap Peningkatan Gerak Sendi Lutut Pada Penderita Osteoarthritis Knee Di Panti Wreda Dharma Bakti Surakarta
Background : Osteoarthritis knee is a musculoskeletal disorder characterized by stiffness and joint pain resulting in decreased physiological ability or quality of life of the elderly. To stabilize the knee and stop it even worse, the strength in the quadricep muscles and knee joint muscles is very important. Therefore, strengthening exercises can be used to increase strength and tighten muscles in joint control. Strengthening exercises include isometric exercise and progressive resisted exercise.
Purpose Of Research : To know the difference of isometric exercise and progressive resistance exercise to increase knee joint motion in osteoarthritis knee patient.
Research Method : This research uses experimental method with quasi experimental approach or often called quasi experiment with pre test design and post test by comparing two treatment groups. The population in this study is elderly in Panti Wreda Dharma Bakti Surakarta, amounting to 80 people. The sample of selected research based on the inclusion criteria were 20 people divided into two groups, treatment group I given isometric exercise there were 10 respondents and treatment group II which was given progressive resisted exercise there were 10 respondents.
Results : The statistical test of the treatment group on isometric exercise and progressive resisted exercise with wilcoxon test test obtained p value = 0.004 which means both exercise have an effect on to increase knee joint motion in osteoarthritis knee patient. In test of mann whitney test, p = 0,021 with group I with isometric exercise had difference 0,38 whereas in group II who was given progressive resistance exercise had difference 0,188, which means isometric exercise more influence than progressive resisted exercise.
Conclusion : From the results of the research that has been obtained, it can be concluded that isometric exercise is more influential than progressive resistance exercise to increase knee joint motion in patients with osteoarthritis knee
DAMPAK SURPLUS FREE CASH FLOW TERHADAP MANAJEMEN LABA: PERAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI
The purposes of this study are to examine the influence of surplus free
cash flow towards earnings management and the role of good corporate
governance as well as the ownership structure in moderating the relationship
between surplus free cash flow and earnings management. In this study, good
corporate governance is proxied with audit quality and independent audit
committee, while the ownership structure is proxied with institutional ownership
and managerial ownership.
Based on the partial least square (PLS) analysis towards 104 sample
manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange in 2013-2014
selected using purposive sampling, it is found that surplus free cash flow has
significant positive effect on earnings management. Meanwhile, the testing
towards the 4 (four) moderating variables which is supposed to reduce the
positive impact of surplus free cash flow towards the earning management
concludes that institutional ownership is proven to reduce the impact of positive
surplus of free cash flow toward earnings management. Managerial ownership
variable is found to have significant positive effect on the relationship between
surplus free cash flow and earnings management. The audit quality and
independent audit committee, on the other hand, does not significantly influence
the relationship between surplus free cash flow and earnings management. These
findings indicate that the agency problem caused by surplus free cash flow will
encourage management to do earnings management. Furthermore, the earnings
management actions can be minimalized through monitoring mechanisms done by
the institutional ownership
KONSEP HEWAN PADA MASYARAKAT SUNDA DI KABUPATEN SUKABUMI : Kajian Toponimi Dalam Bingkai Antropolinguistik
Toponimi yang menggunakan nama hewan di Kabupaten Sukabumi merupakan bentuk pelestarian keragaman hewani yang dilakukan oleh masyarakat sebagai identitas wilayah. Namun, pengetahuan masyarakat mengenai asal-usul dan makna dalam toponimi mulai mengalami kemunduran. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap pewarisan bahasa dan budaya wilayah tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan antropolinguistik dan memanfaatkan model etnografi komunikasi. Selain itu, penelitian ini menggunakan metode observasi meliputi teknik simak catat, wawancara, dan dokumentasi. Tahapan dalam penelitian ini, yaitu mereduksi data, menyajikan data, dan menarik simpulan. Hasil penelitian ini terdiri atas empat hal. Pertama, toponimi yang menggunakan nama hewan memiliki satuan bahasa dari kata dan frasa yang berkategori nomina. Data berupa kata lebih sedikit sebanyak 2 data dengan persentase 3%, sedangkan data frasa sebanyak 62 data sebagai pola gabungan dengan persentase 97%. Kedua, aspek dan ciri toponimi yang menggunakan nama hewan memiliki aspek fisikal dan aspek pendukung lainnya dengan ciri latar perairan (hidrologis), latar rupabumi (geomorfologis), dan latar lingkungan alam (biologis) berkarakter hewan. Aspek pendukung lainnya memiliki pola gabungan dengan arah, sebutan, benda, aktivitas, dan warna. Aspek dan ciri toponimi yang banyak ditemukan adalah aspek fisikal berlatar perairan (hidrologis). Hal itu disebabkan wilayah Kabupaten Sukabumi dilalui sumber air yang mengelilingi perkampungan. Ketiga, makna dalam toponimi yang menggunakan nama hewan mengandung makna leksikal dan makna referensial. Keempat, toponimi yang menggunakan nama hewan mengandung nilai-nilai kearifan lokal sebagai bentuk pelestarian keragaman hewani melalui identitas wilayah.;--Toponymy which uses animal names in Sukabumi Regency is a form of conservation of animal diversity carried out by the community as regional identity. However, public knowledge about the origin and meaning in toponymy began to decline. This is very influential in the inheritance of the language and culture of the region. This study uses an anthropolinguistic approach and utilizes an ethnographic communication model. In addition, this study uses observation methods including note-taking techniques, interviews, and documentation. The stages in this research are reducing data, presenting data, and drawing conclusions. The results of this study consisted of four things. First, toponymy that uses animal names has language units of words and phrases that are categorized by nouns. Data in the form of fewer words as much as 2 data with a percentage of 3%, while the phrase data as much as 62 data as a combined pattern with a percentage of 97%. Second, toponymy aspects and characteristics that use animal names have physical aspects and other supporting aspects with water (hydrological), topographic (geomorphological), and animal (natural) natural environment. Other supporting aspects have a combined pattern with direction, designation, objects, activities, and colors. The toponym aspects and characteristics that commonly found are the physical aspects of water (hydrological) background. This is due to the fact that Sukabumi Regency is passed by a water source that surrounds the village. Third, the meanings in toponymy that use animal names contain lexical meanings and referential meanings. Fourth, toponymy that uses animal names contains local wisdom values as a form of conservation of animal diversity through regional identity
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II / MAGANG III DI SLB YAPENAS Dusun Pringwulung, Desa condongcatur, Kec. Depok, Kab. Sleman.
Peningkatan Organizational Citizenship Behavior (OCB): Peran Work Climate , Employee Engagement dan Personality
Studi ini bertujuan menguji hubungan antara iklim kerja yang dimoderasi rasa keterikatan kerja karyawan, serta peran personalitas dalam meningkatkan Organizational Citizenship Behavior (OCB). Beberapa studi sebelumnya menunjukkan adanya research gap antara iklim kerja terhadap OCB. Sampel dalam penelitian ini adalah ASN pada Dinas Perindustrian dan perdagangan Provinsi Jawa Tengah sebanyak 130 pegawai. Teknik sampling menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria pegawai yang telah memiliki masa kerja selama atau lebih dari lima tahun dan sudah berstatus sebagai karyawan tetap. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner yang dibagikan pada responden. Hasil Penelitian ini menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara iklim kerja terhadap peningkatan OCB, serta employee engagement mampu memoderasi pengaruh iklim kerja terhadap OCB. Personality juga berpengaruh signifikan terhadap OCB
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa SMP
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Siswa yang menjadi subjek penelitian ini berjumlah 31 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes. Data kemudian dianalisis secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar IPA siswa di tahap pra siklus memiliki rata-rata 31,5 dengan nilai tertinggi 75 dan nilai terendah 20. Setelah diberi tindakan siklus I mengalami peningkatan dengan rata-rata menjadi 36,5, nilai tertinggi 80, dan nilai terendah 35. Pada siklus II mengalami peningkatan lagi dengan rata-rata menjadi 41,25, nilai tertinggi 84, dan nilai terendah 45. Hal tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TPS dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Entikong.Kata Kunci: Think Pair Share; Hasil Belajar; IPA Implementation of the Cooperative Learning Model of the Think Pair Share Type to Improve Science Learning Outcomes for Junior High School StudentsABSTRACTThis study aims to determine the increase in students' science learning outcomes through the implementation of the Think Pair Share (TPS) cooperative learning model. This type of research was Classroom Action Research (CAR). Students who became the subject of this study amounted to 31 people. Data collection techniques used observation and test. The data were then analyzed quantitatively. The results showed that students' science learning outcomes in the pre-cycle stage had an average of 31.5 with the highest score of 75 and the lowest score of 20. After being given the action in cycle I, it increased with an average of 36.5, the highest score of 80, and the the lowest score of 35. In cycle II, it increased again with an average of 41.25, the highest score of 84, and the lowest score of 45. This showed that the TPS type cooperative learning model can improve science learning outcomes for class VIII A students of SMP Negeri 1 Entikong
Efektivitas Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) di SMP Muhammadiyah 1 Berbah Tahun 2023
This study analyzes the effectiveness of using Regional School Operational Assistance Funds (BOSDA) at SMP Muhammadiyah 1 Berbah, Sleman, in 2023. This research was conducted through a descriptive qualitative approach, where data was collected through observation, interviews, and documentation. The results showed that BOSDA has effectively improved educational facilities and infrastructure. The BOSDA program is important in improving the quality of education, although it needs more planned management and continuous monitoring to optimize the benefits
Pertanggungjawaban Pejabat Pembuat Akta Tanah Dalam Pembuatan Akta Hibah Yang Sebelumnya Telah Dihibahkan Berdasarkan Hukum Adat (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Blora Nomor 3/Pdt.G/2020/PN.BLA)
Penelitian ini membahas mengenai studi kasus Putusan Pengadilan Negeri Blora Nomor 3/Pdt.G/2020/PN.Bla terkait penghibahan atas tanah dari Almarhum Tuan RU kepada anak-anaknya, diantaranya Nyonya SU dan Tuan SR, yang dilakukan tanpa di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) melainkan secara adat di hadapan kepala desa. Selain itu, PPAT EE kemudian membuat akta hibah dari Almarhum Tuan RU yang dalam kondisi stroke kepada Nyonya SU atas tanah milik Tuan SR yang telah dihibahkan ayahnya kepada Tuan SR secara adat berdasarkan permintaan Nyonya SU. Pokok permasalahannya yaitu (i) mengenai keabsahan pembuatan akta hibah dan pelaksanaannya; dan (ii) mengenai pertanggungjawaban PPAT dalam pembuatan dan pelaksanaan akta hibah. Metode penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan yaitu yuridis normatif. Data yang digunakan yaitu data sekunder. Hasil penelitian adalah (i) pemberian hibah berdasarkan hukum adat adalah sah apabila memenuhi persyaratan bahwa penyerahannya harus terang dan tunai; (ii) pertanggungjawaban PPAT atas akta hibah yang keberlakuannya dibatalkan oleh pengadilan yaitu secara (a) pidana jika terbukti melakukan pemalsuan akta otentik; (b) perdata karena PPAT tidak memberikan keterangan tentang suatu hukum tertentu yang relevan dengan akta yang dibuatnya sehingga salah satu pihak merasa dirugikan; (c) administratif karena PPAT melanggar aspek formal pembuatan akta PPAT. Sosialisasi kepada masyarakat atas pentingnya peran PPAT dalam hibah tanah dan pendaftaran atas perubahan data perlu dilakukan oleh Pemerintah melalui Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. PPAT diharapkan (i) meminta surat pernyataan dari penghibah bahwa tanah tidak pernah dialihkan sebelumnya; dan (ii) meminta penetapan pengadilan terkait hibah yang akan dilakukan jika penghibah tidak cakap untuk membuat akta hibah guna menimalisir terjadinya permasalahan
Komunikasi Inovasi Transaksi Elektronik Melalui Program Smart Card di Kota Pekanbaru
ABSTRAK
Nama : Gista Aprilia
Jurusan : Ilmu Komunikasi
Judul : Komunikasi Inovasi Transaksi Elektronik Melalui Program Smart Card di Kota Pekanbaru
Dinas Komunikasi Informasi Statistik dan Persandian kota Pekanbaru bidang penyelenggara e-Government yang merencanakan dan melaksanakan kegiatan atau program smart card ini, memberikan penerangan dan sosialisasi kepada masyarakat, serta mengevaluasi sikap dan opini publik agar program berjalan dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komunikasi inovasi transaksi elektronik melalui program Smart Card di kota Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Inovasi program smart card madani membantu pemerintah dalam pelayanan publik di kota Pekanbaru, mengganti uang tunai menjadi uang elektronik, serta sebagai alat absensi untuk ASN pemerintahan kota Pekanbaru. Saluran Komunikasi menggunakan media massa seperti koran, majalah, radio, televise, media internet seperti website pemko Pekanbaru, media sosial serta media interpersonal seperti pertemuan jajaran pemerintahan. Jangka Waktu dimulai dari proses perencanaan di tahun 2016 launching ditahun 2017, dari tahun 2018 hingga sekarang masyarakat yang menggunakan sebanyak 50.000. dan untuk ASN kota Pekanbaru sebanyak 8.351 dan smart card terus didistribusikan kepada masyarakat. Sistem sosial melibatkan bank BNI sebagai penerbit kartu, dinas Kominfo yang menjalankan program ini, disdukcapil sebagai penyedia data, dan masyarakat itu sendiri sebagai pengguna kartu ini. .
Kata kunci : Komunikasi, Inovasi, Transaksi Elektronik, Smart Car
MENINGKATKAN KEPUASAN TAMU MELALUI PENCIPTAAN CUSTOMER EXPERIENCE : Survey Terhadap Tamu Individu yang Menginap di Sumber Alam Garden of Water Garut
Kepuasan Tamu selalu menjadi topik utama yang dikaji dalam penelitian di bidang pariwisata. Tingkat kepuasan pelanggan Sumber Alam Garden of Water cenderung menurun dan muncul berbagai keluhan dari pelanggan. Hasilnya menindikasikan beberapa indikator dari kepuasan pelanggan di Sumber Alam Garden of Water cukup rendah. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh customer experience sebagai variabel indipenden (X) yang terdiri dari physical environment dan social environment terhadap kepuasan pelanggan sebagai variabel dependen (Y). Jenis penelitian yang digunakan adalah deskripif dan verifikatif dengan metode yang digunakan adalah survei dengan teknik explanatory survey. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 106 responden yaitu tamu individu yang menginap di Sumber Alam Garden of Water dengan teknik penarikan yang digunakan adalah simple random sampling. Teknik analisis data dan uji hipotesis yang digunakan adalah Regresi Berganda dengan program SPSS 23.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor tertinggi dalam customer experience adalah penilaian untuk dimensi social environment yaitu indikator attitude dan terendah adalah sign and symbol. Penilaian tertinggi untuk variabel kepuasan pelanggan adalah kepuasan terhadap penampilan karyawan, kepuasan terhadap professional kerja adalah terendah. Maka dari itu, Sumber Alam Garden of Water harus tetap mempertahankan penilaian tertinggi dan memperhatikan serta melakukan perbaikan atas dimensi yang memiliki nilai rendah. Secara simultan, terdapat dua dimensi yaitu physical environment dan social interaction yang berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Secara parsial, customer experience berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan di Sumber Alam Garden of Water. :---Customer satisfaction become a major problem in tourism industry. The level of Sumber Alam Garden of Water’s customer satisfacion tends to decrease and emerged a variety of complaints from customers, it is necessary to pre-research to find out how far the level of customer satisfaction. The results of pre-studies indicate customer satisfaction on Sumber Alam Garden of Water’s quite low. Therefore, this study aimed to determine the effect of customer experience as an independent variable (X) consisting of physical environment and social environment toward customer satisfaction as the dependent variable (Y). This type of research is descriptive and verificative with the method used was explanatory survey. The sample in this study of 106 respondents that Sumber Alam Garden of Water’s customers who use website in Indonesia with the sampling technique used is simple random sampling. Data analysis technique used is multiple regressions with SPSS program 23.0. The results showed that the highest score in the customer experience is social environment and lowest dimension is physical environment. The highest assessment for variable customer satisfaction is the cost and ease of getting products/services while dimension emotional is lowest. Therefore, Sumber Alam Garden of Water must continue to maintain the highest assessment and attention as well as improve the assessment are still considered low by customers. Simultaneously, there are two dimensions, namely social environment and physical environment which significantly influence customer satisfaction. Partially, customer experience significant influence on customer satisfaction in Sumber Alam Garden of Water
- …
