97 research outputs found

    Critical Success Factors (CSFs) of Contractor in Industrialised Building System (IBS) Implementation

    Get PDF
    this paper is identifying and ranking the Critical Success Factors (CSFs) for contractors in implementing lBS and also creating a project management guideline for contractor in order to implement IBS. This is done by relating the CSFs and the basic concept of construction project management. In general, the CSFs highlighted from both literatures and interview session from pilot survey are categorised as business strategies, finance, partnering and contract, enabling factors, roles and in-house manufacturing, lean and advanced planning, skills, process management and finally training and education

    KETEPATAN MENYELESAIKAN STUDI S1 DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN KEPELATIHAN DITINJAU DARI JALUR MASUK (SNMPTN DAN SBMPTN)

    Get PDF
    Tujuan pendidikan adalah untuk mencerdaskan anak bangsa dan mensejahterakan kehidupan rakyat dari ketertinggalan. Oleh karena itu dibutuhkan usaha serta kerja keras sebagai bentuk dari proses mencapai tujuan yang diharapkan. Seperti dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui tingkat presentase mahasiswa dalam menyelesaikan studi S1 di Departemen Pendidikan Kepelatihan ditinjau dari jalur masuk (SNMPTN dan SBMPTN). Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Departemen Pendidikan Kepelatihan dengan sampel mahasiswa angkatan 2008 jalur masuk SNMPTN dan SBMPTN. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sample dengan alasan bahwa sampel yang dipilih adalah sampel yang disesuaikan dengan batas akhir mahasiswa (7 tahun). Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data maka kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1). Jumlah mahasiswa PKO angkatan 2008 yang menyelesaikan studi tepat waktu pada tahun 2012 (4 tahun) terdapat 21 orang yang terdiri dari 9 orang jalur masuk SNMPTN dengan persentase sebesar 19% dan 12 orang jalur masuk SBMPTN dengan persentase sebesar 17%. 2). Jumlah mahasiswa PKO angkatan 2008 yang menyelesaikan studi pada tahun 2013 (5 tahun) terdapat 36 orang yang terdiri dari 17 orang jalur masuk SNMPTN dengan persentase sebesar 35% dan 19 orang jalur masuk SBMPTN dengan persentase sebesar 26%. 3). Jumlah mahasiswa PKO angkatan 2008 yang menyelesaikan studi pada tahun 2014 (6 tahun) terdapat 18 orang yang terdiri dari 5 orang jalur masuk SNMPTN dengan persentase sebesar 10% dan 13 orang jalur masuk SBMPTN dengan persentase sebesar 18%. 4). Jumlah mahasiswa PKO angkatan 2008 yang menyelesaikan studi pada tahun 2015 (7 tahun) terdapat 17 orang yang terdiri dari 8 orang jalur masuk SNMPTN dengan persentase sebesar 17% dan 9 orang jalur masuk SBMPTN dengan persentase sebesar 13%. 5). Jumlah mahasiswa PKO angkatan 2008 yang tidak atau belum menyelesaikan studi terdapat 28 orang yang terdiri dari 9 orang jalur masuk SNMPTN dengan persentase sebesar 19% dan 19 orang jalur masuk SBMPTN dengan persentase sebesar 26%. 6). Rata-rata mahasiswa PKO angkatan 2008 menyelesaikan studi pada tahun 2013 atau 5 tahun perkuliahan dengan jumlah 36 orang yang terdiri dari 17 orang jalur masuk SNMPTN dengan persentase sebesar 35% dan 19 orang jalur masuk SBMPTN dengan persentase sebesar 26%. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa jalur masuk SNMPTN memiliki tingkat persentase lebih tinggi dan lebih baik dari mahasiswa jalur masuk SBMPTN dalam menyelesaikan studi S1 di Departemen Pendidikan Kepelatihan. ---------- The purpose of education is to educate and to make a better living for people from deterioration. Therefore, it takes effort and hard work as a form of the process in achieving the desired objectives. Therefore, based on this study, the writer observes the percentage of students completing their undergarduate study in Department of Coaching Education build upon the admission. . The method used in this research is descriptive method. The object of this research is students of Department of Coaching Education focusing on class of 2008 with snmptn and sbmnptn admission. The technique of the data collection is used purposive sample considering that the selected samples are based on the limit time of the study (7 years). According to the data processing and analyzing, the conclusions of the research are as follows: 1) 21 PKO students in class of 2008 with 9 students in snmptn admission with a percentage of 19% and 12 students in sbnmptn admission with a percentage of 17%, complete their study in four years in 2012. ) 2) 36 PKO students in class of 2008 with 17 students in snmptn as the admission with a percentage of 35 % and 19 students in sbmnptn as the admission with a percentage of 26% complete their study in five years in 2013. 3) 18 PKO students in class of 2008 with 5 students in snmptn admission with percentage 10% and 13 sudents with sbmnptn admission with a percentage of 13%, complete their study in six years in 2014 4) 17 PKO students in class of 2008 with 8 students in snmptn admission with percentage 17% and 9 sudents with sbmnptn admission with a percentage of 13% complete their study in seven years in 2015. 5) 28 PKO students who have not finish their study with 9 students in snmptn admission with percentage 19% and 19 sudents with sbmnptn admission with a percentage of 26%. 6) Most PKO students in class of 2008 complete their study in 5 years in 2013 with a number of 36 divided into 17 students in snmptn as the admission with a percentage of 35 % and 19 students in sbmnptn as the admission with a percentage of 26% . From the explanation above it can be concluded that snmptn admissionhave a higher precentage rate than sbmptn admission in completing their undergraduate program in Department of Coaching Education

    FENOMENA CROSSDRESSING SELEBGRAM DALAM MEMBANGUN EKSISTENSI DI MEDIA SOSIAL

    Get PDF
    ABSTRAKPenelitian ini berjudul “Fenomena Crossdressing Selebgram Dalam Membangun Eksistensi Di Media Sosial (Studi Kasus Pada Selebgram Di Palembang). Berlintas busana di media sosial Instagram hanya untuk membangun eksistensi sebagai selebgram. Tapi keadaan berbeda jika di luar konten di Instagram yaitu dua sumber informan tersebut menggunakan pakaian yang normal layaknya laki-laki. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana fenomena crossdressing dan faktor-faktor penyebab yang dilakukan oleh selebgram dalam membangun eksistensi di media social Instagram. Dalam penelitian ini memilih metodologi kualitatif menggunakan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini menggunakan teori Dramaturgi. Sumber data primer dari penelitian ini yaitu melalui wawancara dengan pemilik akun Instagram @cek_bari_raiysa_plg dan @bikcikwayawaya. Hasil penelitian ini adalah media sosial Instagram sebagai alat untuk memenuhi eksistensi diri, fenomena crossdressing yang di lakukan adalah untuk menjalankan pekerjaan sebagai freelancer dan membangun eksistensi sebagai selebgram di media sosial. Sebelum menjadi seorang crossdresser. Adapun faktor-faktor penyebab melakukan kegiatan crossdressing adalah karena ajakan lingkungan dan masalah ekonomi yang melatar belakangi. Ketika keadaan berbeda dan di luar konten di Instagram dua sumber informan menjalani kehidupan yang normal layaknya gender asli

    Modifikasi Tabung Kincir Air Irigasi untuk Meningkatkan Volume Air yang Dinaikkan

    Get PDF
    Kincir air irigasi masih relevan dan masih banyak digunakan di Indonesia, khususnya di daerah Sumatera Barat. Selama ini yang menjadi permasalahan adalah besarnya volume air yang dapat dinaikkan oleh kincir air irigasi relatif kecil. Tujuan dari penelitian ini yaitu memodifikasi tabung kincir air irigasi agar dapat menaikkan volume air semaksimal mungkin. Modifikasi tabung yang dilakukan adalah terletak pada bentuk dari tabung itu sendiri, bentuk tabung yang dimodifikasi berupa ember atau kerucut terpancung yang terbuat dari bahan seng. Kincir air yang digunakan pada penelitian ini memiliki spesifikasi yaitu lebar lengan 75 cm, panjang lengan 150 cm, jumlah lengan 4 buah dan tinggi pondasi kincir 190 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa volume air akan lebih banyak cepat masuk ke dalam tabung apabila ukuran diameter mulut tabung lebih besar dibandingkan ukuran diameter alasnya. Dan ukuran panjang tabung yang lebih panjang juga cenderung meningkatkan volume air yang terambil. Pada penelitian ini tabung dengan ukuran panjang tabung 90 cm, diameter mulut 10 cm dan diameter alasnya 4 cm adalah tabung modifikasi terbaik yang mampu mengambil air paling banyak, yaitu sebesar 3337 ml pada kedalaman air 49 cm dan sudut kemiringan tabung 55o. Kata Kunci – Kincir Air Irigasi, Modifikasi Tabung, Volume Ai

    PENGARUH LEVERAGE KEUANGAN, LIKUIDITAS DAN AKTIVITAS TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PAPER AND ALLIED PRODUCT YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel leverage keuangan, likuiditas dan aktivitas berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan paper and allied product yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2008. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan mempelajari dokumen perusahaan untuk memperoleh data tentang leverage keuangan, likuiditas, aktivitas dan tingkat profitabilitas perusahaan yang diperoleh dari Laporan Keuangan Perusahaan, sedangkan jenis dan sumber datanya adalah data sekunder. Objek penelitian ini adalah Leverage keuangan, likuiditas, aktivitas dan profitabilitas perusahaan serta analisis data yang digunakan adalah metode Analisis Jalur dengan menggunakan Program SPSS ( Statistical Product and Service Solution ) Versi 14. Dari hasil penelitian dengan menggunakan model analisis jalur, secara simultan diperoleh pengaruh leverage keuangan, likuiditas dan aktivitas terhadap profitabilitas yaitu sebesar 16,9 %. Sedangkan secara parsial pengaruh variabel leverage keuangan terhadap profitabilitas yaitu sebesar 19,881 %, pengaruh variebel likuiditas terhadap profitabilitas yaitu sebesar 7,6176 % dan pengaruh variabel aktivitas terhadap profitabilitas yaitu sebesar 5,1529 %. Saran dari penelitian ini diharapkan bagi perusahaan harus mempraktekkan variabel leverage keuangan, likuiditas dan aktivitas dalam operasional perusahaan. Hal ini dikarenakan leverage keuangan, likuiditas dan aktivitas terbukti dapat mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Dengan menaikkan proporsi leverage keuangan, likuiditas dan aktivitas hingga tingkat tertentu, maka ada kecendrungan peningkatan profitabilitas

    STRATEGI INSENTIF DAN DISINSENTIF DI KECAMATAN GEDEBAGE SEBAGAI KAWASAN TEKNOPOLIS

    Get PDF
    Pengembangan teknopolis di negara berkembang memiliki maksud untuk mengembangkan kapasitas pertumbuhan ekonomi berbasis teknoologi dan inovasi wilayah yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing nasional sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah. Tujuan tugas akhir ini adalah untuk menyusun strategi insentif dan disinsentif di Kecamatan Gedebage sebagai kawasan teknopolis Kota Bandung. Metode Pendekatan yang diperoleh untuk meningkatkan pengaruh kawasan teknopolis yaitu menggunakan metode deskriptif kualitatif yang mengutamakan manusia atau peneliti sendiri sebagai instrumen utama yang terjun ke lapangan serta berusaha sendiri mengumpulkan informasi. Variabel tersebut akan berpengaruh dengan kondisi saat ini diantara lain faktor-faktor menentukan insentif dan disinsentif serta sebaran intersep ruang sehingga mampu merumuskan strategi insentif dan disinsentif di Kecamatan Gedebage untuk masa yang akan datang. Hasil dari tugas akhir ini yaitu konsep pengembangan teknopolis di Kecamatan Gedebage berfokus dalam satu kegiatan seperti keberadaan kawasan teknopolis menjadi suatu peluang untuk menggerakkan masyarakat/investor berinvestasi dalam lahan yang akan dijadikan tempat usaha/kegiatan yang mendukung keberadaan kawasan teknopolis serta kebijakan insentif dan disinsentif untuk mengintegerasikan suatu sebaran intersep dalam kegiatan informal yang mendukung kawasan teknopolis di Kecamatan Gedebage. Kata Kunci: Teknopolis, Insentif dan Disinsentif, Sebaran Intersep Ruan

    IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETAHANAN PANGAN DI KECAMATAN CIBOGO KABUPATEN SUBANG

    Get PDF
    Peneliti tertarik untuk meneliti mengenai implementasi kebijakan ketahanan pangan di Kecamatan Cibogo Kabupaten Subang, disebabkan karena implementasi kebijakan pangan yang belum dilaksanakan secara optimal Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mengapa implementasi kebijakan ketahanan pangan di Kecamatan Cibogo Kabupaten Subang belum optimal dan untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi penentu berhasil atau tidaknya proses implementasi kebijakan ketahanan pangan di Kecamatan Cibogo Kabupaten Subang ini. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Dalam pemilihan informan, peneliti menggunakan teknik non probability sampling, menggunakan teknik wawancara. Hasil dari penelitian yang dilakukan, menghasilkan kesimpulan bahwa belum optimalnya implementasi kebijakan ketahanan pangan di Kecamatan Cibogo Kabupaten Subang ditentukan oleh faktor komunikasi, sumberdaya, disposisi/sikap pelaksana dan struktur birokrasi. Hal ini dilihat dari: sosialisasi tentang ketahanan pangan kepada masyarakat masih belum optimal, sumberdaya manusia dan sarana kantor Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Subang cukup memadai, namun anggaran dapat dikatakan belum memadai karena masih banyak sosialisasi yang belum terimplementasikan, sikap penyuluh dalam mengerjakan tugasnya tidak bersifat berkesinambungan, belum memiliki Unit Pelaksana Teknis sehingga penyuluh kebingungan akan siapa yang harus melakukan dan apa yang menjadi dasarnya menjadi tidak jelas. Maka atas temuan penelitian di atas, Dinas Ketahanan Pangan harus mempunyai Unit Pelaksana teknis agar penyuluh mempunyai tanggung jawabterhadap sosialisasi yang tidak bersifat berkesinambungan, karena penyuluh menganggap memiliki kewenangan atas tanggung jawab untuk melaksanakan program-program terkait sesuai dengan SOP atas pekerjaannya. Sehingga implementasi kebijakan ketahanan pangan di Kecamatan Cibogo Kabupaten Subang bisa berjalan secara optimal.Kata Kunci: Implementasi Kebijaka

    BANDUNG CITY TRAFFIC CLASSIFICATION MAP WITH MACHINE LEARNING AND ORDINARY KRIGING

    Get PDF
    Congestion is a problem that occurs when the number of vehicles exceeds the capacity of the road and the vehicle speed slows down. This issue is one of the main issues in big cities, including Bandung. In this study, this study aims to reduce traffic congestion in the city of Bandung. The classification process in this study uses the Support Vector Machine (SVM), Naive Bayes, and Ordinary Kriging methods. The data used is traffic counting data from ATCS in Bandung and direct observation. The traffic count data obtained contains 3804 rows. Three experimental scenarios were carried out to validate the effectiveness of the model used, the performance of the first model without oversampling, the performance of the second model with oversampling, and the performance of the third model with hyperparameter adjustment. The experimental results show that the Support Vector Machine method has higher accuracy than the Naive Bayes method, which is 93%, while the Naive Bayes method has an accuracy of 90%. The application of hyperparameter tuning and over-sampling is proven to overcome the problem of data imbalance and get better classification results. In addition, the best classification results are used in making classification maps, namely the Support Vector Machine method, and assisted with ordinary kriging to predict the surrounding area. The results of the congestion classification map show that the southern area of the city of Bandung is more unstable than other areas of the city of Bandung

    RANCANG BANGUN ALAT PENGUKUR CURAH HUJAN JARAK JAUH DENGAN SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) GATEWAY BERBASIS MIKROKONTROLER

    Get PDF
    This final report explains how to make long-distance rainfall using SMS gateway based on microcontroller. This tool uses a Reed Switch sensor that lights up through a magnet attached to a Tipping bucket, so when Tipping bucket moves Since it is filled with rain water, the reed switch will connect and form a box / pulse signal. This pulse yan will be calculated / to the microcontroller. In the next stage will be carried out the calculation process on the microcontroller to determine rainfall, this process is done by counting the number of pulse / box signals. If you have finished calculating the rainfall, then the process will be followed by sending sms reports of rainfall data
    • …
    corecore